Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Keluaran 25: 2925:29. Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinyadan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Kita belajar tentang
meja roti sajian.
Alat-alat yang mendukung meja roti sajian adalah:
- Pinggan emas= tempat meletakkan dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun--66--= 66 buku dalam alkitab; firman pengajaran yang benar.
Tempat dari firman pengajaran adalah hati.
Jadi pinggan emas artinya hati yang menghargai persekutuan, yaitu:
- Persekutuan dengan Tuhan= menghargai firman pengajaran yang benar; menghormati ibadah pelayanan; menghargai/mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua, karena tanpa ibadah pelayanan semua sia-sia dan binasa.
- Persekutuan dengan sesama yaitu saling mengasihi sampai mengasihi orang yang memusuhi/merugikan kita--kita mendoakan orang yang memusuhi kita.
- Persekutuan khusus dalam nikah.
Angka 6 menunjuk pada manusia.
Enam roti pertama adalah suami, dan enam roti kedua isteri. Persekutuan/kesatuan dalam nikah harus dijaga.
Inilah hati kita yang menampung firman, sehingga bisa bersekutu dengan Tuhan, sesama, dan dalam nikah.
Ibrani 13: 4-5
13:4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5. Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
'penuh hormat terhadap perkawinan'= jujur terhadap perkawinan.
Dua hal yang mencemarkan nikah; mencerai-beraikan nikah:
- Dosa kenajisan--'mencemarkan tempat tidur'--= dosa kawin mengawinkan; percabulan.
Kita harus jujur soal tempat tidur. Jaga kesucian nikah mulai dari masa perkenalan, pacaran, pertunangan, pernikahan sampai perjalanan nikah.
- Ayat 5= dosa kejahatan--'jangan menjadi hamba uang'= cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Banyak nikah hancur akibat uang.
Karena itu harus jujur soal uang: kita mengembalikan milik Tuhan--persepuluhan dan persembahan khusus untuk pekerjaan Tuhan--dan memberi untuk sesama yang membutuhkan.
Kalau sudah jujur soal pengajaran, ditambah jujur soal tempat tidur dan jujur soal uang, maka kita bisa jujur dalam segala hal. Ini yang mendorong terjadinya kesatuan nikah--kesatuan tubuh--, dan Tuhan tampil sebagai Kepala dalam nikah; Dia bertanggung jawab atas nikah rumah tangga--'Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau'.
- Cawan dari emas= terletak di atasnya roti, sebagai tempat untuk meletakkan dupa di atas roti.
Dupa menunjuk pada ucapan syukur dan penyembahan. Mengapa ada ucapan syukur? Karena ada kepuasan.
Jadi cawan menunjuk pada hati yang puas. Kalau hati kita puas, tidak ada kesulitan untuk beribadah dan mengucap syukur, termasuk menyembah Tuhan. Menyembah adalah puncak ibadah pelayanan.
Kalau hati kering, susah--ibadah susah, bersungut-sungut, tidak bisa menyembah.
Kita terlebih dulu harus memuaskan hati Tuhan, supaya hati kita puas.
Lukas 17: 8
17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Hamba Tuhan, pelayan Tuhan harus mengikat pinggang sehingga bisa memberi makan minum Yesus; memuaskan hati-Nya.
Yesaya 11: 5
11:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Ikat pinggang menunjuk pada kesetiaan dan kebenaran.
Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang berikat pinggang sama dengan beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, sehingga bisa memberi makan minum Yesus; memuaskan hati Tuhan; mengenyangkan dan menyenangkan hati Tuhan, sehingga kita juga akan mengalami kepuasan sorgayang tidak bisa dipengaruhi apapun juga--'sesudah itu engkau boleh makan dan minum'.
Kalau hati puas, hasilnya:
- Kita menerima keuntungan besar, yaitu sampai memiliki dua sayap dari burung nasar yang besar, yang sanggup menerbangkan kita melintasi badai lautan dunia, sampai menyingkirkan kita ke padang gurun saat antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman dan perjamuan suci--dulu Israel dipelihara dengan manna selama empat puluh tahun.
1 Timotius 6: 6
6:6. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
'rasa cukup' = rasa puas.
Saat antikris berkuasa, semua tidak berlaku kecuali dua sayap dari burung nasar yang besar.
- Tadi, di atas cawan ada dupa.
Jadi hati yang mengalami kepuasan sorga akan selalu mengucap syukur dan menyembah kepada Tuhan sekalipun dalam penderitaan.
"Ini tidak bisa diceritakan. Saya sebagai gembala beberapa kali mengalami, bahkan sampai mau meninggal dunia bisa menyembah Tuhan. Kalau belajar dari penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus, hati-hati, satu penjahat menyembah Yesus, satunya lagi masih menghujat Tuhan. Sekarang kita belajar untuk selalu mengucap syukur dan menyembah Tuhan dalam situasi kondisi apapun juga, bahkan dalam penderitaan sekalipun."
Contoh: doa Getsemani. Saat menghadapi salib, Yesus tetap menyembah Bapa.
Lukas 22: 39-44
22:39. Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
22:40. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
22:41. Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42. "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43. Maka seorang malaikat dari langitmenampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatankepada-Nya.
22:44. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Cawan= salib; penderitaan.
Doa Getsemani adalah doa penyembahan untuk mengalami perobekan/penyaliban daging--doa penyembahan dalam percikan darah, supaya kita mengalami perobekan daging. Karena itu dalam penderitaan kita tetap menyembah karena di situlah terjadi perobekan daging. Kalau bersungut-sungut, dagingnya yang tumbuh.
Yang harus dirobek adalah:
- Ketakutan= takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan--berbuat dosa--, padahal sebenarnya hanya ditakut-takuti setan--setan adalah seperti singa yang mengaum. Contohnya: besok ada ulangan, akhirnya tidak mau ibadah. Takut nilai jelek, akhirnya menyontek.
Takut daging harus dirobek menjadi takut akan Tuhan; tidak mau berbuat dosa.
Tidak beribadah adalah salah satu dosa di akhir zaman (Ibrani 10: 25-27: 'biasa tidak beribadah, sengaja tidak beribadah'), yang harus dihukum dengan api. Gembala-gembala juga tidak mau beribadah.
- Kehendak daging dirobek menjadi taat dengar-dengaranpada kehendak Tuhan apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara--berseru: Ya Abba, ya Bapa.
Tadinya daging Yesus bersuara: Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku--Yesus tidak berdosa, memang tidak boleh disalibkan--, tetapi dirobek: tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.
Kalau daging dirobek sampai bisa berseru: Ya Abba, ya Bapa,dulu malaikat datang untuk memberi kekuatan, sekarang Roh Kudus yang datang untuk memberikan kekuatan ekstra. Daging lemah, karena itu harus ada Roh Kudus.
Hasilnya:
- Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra kepada kita sehingga kita menjadi kuat teguh hati, artinya:
- Tidak putus asa, kecewa, dan meninggalkan Tuhan.
- Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sehingga tetap hidup benar dan suci.
Sekarang untuk hidup benar, susah.
Jangan tinggalkan Tuhan! Tidak benar sama dengan meninggalkan Tuhan.
- Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Tuhan datang kembali. Yang sudah tidak kuat, minta kekuatan dari Roh Kudus.
- Zakharia 4: 6-7
4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Hasil kedua: Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra sehingga gunung-gunung diratakan. Artinya menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Tuhan tolong kita semua.
Jangan putus asa, ada kekuatan Roh Kudus menyelesaikan masalah yang mustahil.
- Titus 3: 5
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Hasil ketiga: kekuatan Roh Kudus untuk membaharui kitasecara terus menerus sampai sempurna seperti Yesus, tidak salah dalam perkataan. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali dengan sorak sorai Haleluyadi awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selamanya.
Inilah dua alat yang mendukung meja roti sajian. Di bawah: pinggan--hati yang menampung firman--, di atas: cawan--hati yang puas; hati yang menampung Roh Kudus. Itu saja. Minta hati yang menampung firman, supaya bisa bersekutu dengan Tuhan, dan sesama, dan nikah menjadi satu--Yesus tampil sebagai kepala.
Kemudian, hati puas. Puaskan Tuhan lewat ibadah pelayanan; setia dan benar dalam ibadah pelayanan kita. Dia akan memuaskan kita. Ada keuntungan besar yaitu dua sayap dari burung nasar yang besar. Dalam penderitaanpun kita masih mengucap syukur dan menyembah Tuhan; ada dupa yang dinaikkan terus. Kita mengalami perobekan daging: takut daging menjadi takut akan Tuhan, kehendak sendiri menjadi taat pada kehendak Tuhan.
Dan Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita:
- Ada kekuatan ekstra, sehingga menjadi kuat teguh hati. Kalau kebenaran dan kesucian merosot, kesetiaan juga akan merosot.
- Ada kekuatan ekstra untuk menghadapi kemustahilan--gunung diratakan.
- Ada kekuatan ekstra untuk membaharui kita, sampai sempurna seperti Yesus.
Tuhan memberkati.