Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.
Wahyu 5: 15:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.
'
gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', adalah logos--pada mulanya adalah firman--atau firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau
KITAB SUCI(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 11 September 2016).
Tadinya firman itu ada di takhta sorga, tetapi sekarang ada di bumi ini, bagaimana caranya?
2 Timotius 3: 15-173:15. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suciyang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16. Segala tulisan yang diilhamkan Allahmemang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuandan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Kitab Suci atau alkitab adalah tulisan yang diilhamkan--diwahyukan; dibukakan rahasianya--oleh TUHAN kepada kita. Jadi, jangan ragu!
Kitab Suci
berguna untuk(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016):
- Ayat 15= menyelamatkan kita; ini disebut dengan firman penginjilan.
- Mengajar; ini disebut dengan firman pengajaran.
- Menyatakan kesalahan/menunjukkan dosa-dosa, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran-- ini disebut dengan firman penyucian--sehingga kita diperlengkapi dengan segala perbuatan benar dan baik--perbuatan iman--sampai mencapai kesempurnaan.
Jadi, alkitab tidak perlu diragukan lagi, bukan pengetahuan, tapi diwahyukan langsung oleh TUHAN. Tadinya di sorga, tetapi diturunkan ke dunia lewat wahyu; langsung dari TUHAN.
Istilah '
ditulisi sebelah dalamdan sebelah luarnya' artinya: firman pengajaran/firman penyucian sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup untuk menyucikan sebelah dalam dan sebelah luar dari kehidupan kita--penyucian
lahirdan
batinkita; penyucian tubuh, jiwa dan roh/seluruh hidup kita.
1 Korintus 5: 115:11.Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ayat 11= enam dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita--lahir batin kita:
- Mengikat tubuh/lahir: cabul dan pemabuk.
Cabul= dosa kawin mengawinkan.
Mabuk= dosa makan minum.
- Mengikat jiwa/batin--menjadi tabiat--: kikir, pemfitnah, dan penipu.
Kikir= tidak bisa memberi.
Pemfitnah= yang benar jadi salah, yang salah jadi benar.
Penipu= termasuk dusta.
Hati-hati! Ini mengikat jiwa/batin kita.
- Mengikat roh/batin: penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi dan mengutamakan TUHAN lebih dari semua.
1 Korintus 5: 8
5:8.Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kalau lahir dan batin kita disucikandari enam dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita, maka:
- Kita bisa hidup dalam kebenaran; tidak berbuat dosa lagi.
- Kita bisa hidup dalam kemurnian.
Kemurnian, artinya:
- Sucisampai ke dalam hati, bukan sok suci.
- Damai sejahtera. Kita tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan, tetapi hanya merasakan kasih TUHAN. Itu sesuatu yang murni. Hati kita tidak tertuduh, beres semua. Orang semacam ini luar biasa kalau memberikan keputusan.
Inilah hati nurani yang baik.
Hati yang damai sejahtera; tidak tertuduh ini mulai dari
baptisan air.
1 Petrus 3: 20-213:20.yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar--dari air bersama Yesus, untuk
menerima hati nurani yang baik--tidak tertuduh.
Ibrani 12: 1412:14.Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusantidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Kalau sudah
hidup suci dan
ditambah damai sejahtera--semua beres dan hati tidak tertuduh--, maka
kita bisa melihat TUHAN.
Mari, berdamai dengan TUHAN dan sesama!
Disebut '
berusahalahhidup damai,' berarti kemauannya dari kita. Suami ingin damai, mulailah, selesaikan! Berusaha hidup damai dengan semua orang--suami, istri, kakak, adik. Kalau kita sudah hidup suci sampai dalam hati ditambah damai sejahtera, maka kita bisa
melihat TUHANsebagai Imam Besar, Raja segala raja, dan Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa--kita
menyembah Yesus.
Inilah
dasar penyembahan,
yaitu hati.
Kita harus hidup dalam kemurnian ditambah damai sejahtera.
Jangan melihat yang lain, tetapi hanya melihat TUHAN sebagai Imam Besar, Raja, dan Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Jaga hati hari-hari ini! Penyucian lahir dan batin, pedang itu terus bekerja. Enam dosa disucikan, kita hidup dalam kebenaran, ditambah dengan hidup dalam kemurnian--suci sampai dalam hati--, dan damai sejahtera. Ini yang dijaga terus sehingga kita hanya memandang TUHAN--menyembah TUHAN. Kita tergairah terus untuk beribadah, melayani, dan menyembah TUHAN. Kalau tidak damai, hubungan kita dengan TUHAN terganggu.
Praktik kita melihat TUHAN--menyembah Yesus--:
- Ibrani 7: 26
7:26.Sebab Imam Besaryang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
'saleh'= suci.
Praktik pertamamelihat Yesus/menyembah Yesus sebagai Imam Besar, Raja, dan Mempelai Pria Sorga: kita menyembah Yesus sebagai pribadi yang sucidan tidak bernoda--sempurna--sehingga kita dapat meneladani Dia dalam kesucian sampai kesempurnaan.
Sudah hidup suci, kalau memandang TUHAN, kesucian akan bertambah-tambah sampai sempurna.
Artinya: kita hidup dalam ruangan suci. Ini bukti kalau kita menyembah Yesus sebagai Sang Raja yang suci.
Hidup dalam ruangan suci= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokkok--tubuh, jiwa, dan roh kita terus disucikan.
Apa yang disucikan?Akar-akar yang membuat kesucian terhalang, yaitu:
- Ibrani 12: 15
12:15.Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Akar pertamayang disucikan: akar kepahitan.
Tidak boleh ada akar kepahitan! Namanya akar, itu sangat berpengaruh. Harus dicabut--disucikan. Berakar ini berarti di dalam hati dan sudah terhambat kesuciannya.
Kalau satu tumbuhan tumbuh, kemudian ada tumbuhan lain yang tumbuh dan lebih berakar, maka ia akan mati.
Mari, iri hati, dendam, pertengkaran, perselisihan, selesaikan, supaya kita bisa terus dalam penyucian sampai kesempurnaan. Terutama suami-isteri. Apa untungnya kalau suami pahit pada isteri atau sebaliknya? Sama-sama berhenti dalam kesucian, sehingga merosot dan mengarah pada dosa. Semua terhambat, rugi!
Karena itu tadi disebutkan: Berusahalah! Mulai dari suami-isteri, anak-orang tua, kakak-adik, selesaikan semua! Jangan ada akar kepahitan, apapun alasannya!Kalau diselesaikan, semua bisa bertumbuh pada kesucian.
- Ibrani 12: 16
12:16.Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Akar keduayang disucikan: akar kejahatan, karena matanya tidak memandang TUHAN, tetapi perkara dunia.
Ini juga harus dicabut.
Akar kejahatan ini terjadi karena mata memandang pada perkara dunia sampai mengorbankan yang rohani. Bukan tidak boleh sekolah atau bekerja, silahkan, tetapi jangan mengorbankan perkara rohani!
"Seringkali untuk dapat keuntungan, kita berdusta. Kita jual barang, orang menawar, kita katakan: Sudah rugi, padahal kita untung. Ini akar kejahatan."
Seperti Esau, dia hanya ingin sepiring makanan, lalu hak kesulungannya dijual.
Kalau disucikan, kita akan mengorbankan perkara dunia untuk mendapatkan perkara rohani, itulah hak kesulungan, yaitu hak untuk menikah--menjadi mempelai wanita--dan hak waris kerajaan sorga.
- Yesaya 5: 24
5:24.Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Akar ketigayang disucikan: akar busuk.
'menolak pengajaran'= menolak penyucian.
Akar busuk= kenajisan. Ini juga harus disucikan.
Kenajisan mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Inilah arti mata memandang Yesus sebagai Imam Besar, yaitu kita meneladani kesucian Yesus sampai kesempurnaan. Kita hidup dalam ruangan suci--mengalami penycuian terus menerus--dan cabut akar-akarnya.
Kalau akar dosa tumbuh, tidak bisa ada kesucian. Cabut semua: akar kepahitan, kejahatan, dan kenajisan! TUHAN tolong.
- Ibrani 12: 2-3
12:2.Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3.Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggungbantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Praktik keduamelihat Yesus/menyembah Yesus sebagai Imam Besar, Raja, dan Mempelai Pria Sorga: kita menyembah Yesus yang tabah--tidak kecewa, putus asa--; kuat teguh hati.
Kita juga harus menjadi kehidupan yang kuat teguh hati, artinya:
- Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan TUHAN saat menghadapi apapun.
- Tidak bangga menghadapi segala sesuatu, tetapi kita selalu mengucap syukur dan menyembah TUHAN.
- Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- Tetap setia untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali. Jangan kendor! Tetap kuat teguh hati!
Mazmur 27: 14
27:14.Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Jangan lengah! Jangan lalai! Seperti sepuluh gadis yang tertidur, lima gadis lalai--tertidur dan tidak punya minyak persediaan--, sehingga tertinggal saat Yesus datang.
- Ibrani 2: 17
2:17.Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihandan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Praktik ketigamelihat Yesus/menyembah Yesus sebagai Imam Besar, Raja, dan Mempelai Pria Sorga: kita menyembah Yesus sebagai Imam Besar yang berbelas kasihan.
Tadi, yang pertama: Yesus yang suci dan sempurna, kita juga suci dan sempurna. Masuk ruangan suci dan akar-akar dosa dicabut.
Yang kedua: melihat Yesus yang tabah. Kita juga tetap tabah--kuat teguh hati--menghadapi apapun; tetap setia dan menantikan kedatangan Yesus kedua kali.
Yang ketiga: kita melihat/menyembah Yesus yang berbelas kasih kepada kita, sehingga kita hanya bergantung pada belas kasih TUHAN yang besar; anugerah TUHAN yang besar, yang tidak berubah dan tidak pernah habis.
Mari, dalam doa penyembahan, apa yang kita hadapi? Kalau sudah tidak bisa dipikir, kesempatan untuk menyerah. Bergantung pada belas kasih TUHAN yang besar.
Kita mengulurkan tangan--menyembah TUHAN; hanya bergantung pada belas kasih TUHAN--dan Dia akan mengulurkan tangan belas kasih yang besar kepada kita semua.
Kalau sudah tidak bisa dipikir, tidak bisa selesai, bukan untuk berputus asa, tetapi menyerah pada TUHAN. Kalau sudah berhasil, bukan untuk bangga, tetapi tetap mengucap syukur dan menyerah pada TUHAN supaya Dia tidak melepaskan kita. Yang belum berhasil, banyak masalah, banyak angkat tangan dan menyerah pada TUHAN. Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya yang besar.
Contoh:
Lukas 7: 12-17
7:12.Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang matidiusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunyayang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14. Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15. Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besartelah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17. Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
'Ia menyentuhnya'= TUHAN megulurkan tangan belas kasih-Nya.
'nabi besar'= Imam Besar; anugerah yang besar.
Tangan anugerah TUHAN yang besar diulurkan pada seorang anak tunggal yang mati; anak muda yang mati.
Artinya:
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memelihara hidup kitasecara ajaib di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi.
Kalau tidak menyembah antikris, akan mati, pasti dipancung.
Sekarang seperti sulit untuk hidup--seperti di padang pasir--, tetapi tangan belas kasih TUHAN sanggup memelihara kita, bahkan sampai hidup kekal. Jangan ragu! Yang penting kita mau menerima pembukaan firman--penyucian lahir-batin--sampai bisa menyembah TUHAN Imam Besar. Ikuti kesucian-Nya sampai sempurna, ikuti ketabahan-Nya, lalu menyerah sepenuh. Dia yang bertanggung jawab memelihara kita.
- Mati jadi bangkit= tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup menyelesaikan masalah yang mustahil. Yakinlah! Kita terus ikuti penyucian lahir-batin sampai mata memandang TUHAN--menyembah TUHAN. Kita tinggal tunggu waktu dan masalah pasti selesai.
Urusan kita hanya penyucian lahir-batin, menyembah TUHAN, dan menyerah sepenuh pada belas kasih TUHAN. Itu saja. Masalah-masalah yang mustahil urusan TUHAN. Dia menyentuh saja, sudah selesai.
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya. Sekalipun sudah tidak mungkin, tetapi bisa. TUHAN tolong.
"Banyak pengalaman kami sendiri dan pengalaman sebagai gembala, saya sendiri berpikir: Bagaimana ya? Tetapi doa terus, saya selalu ingat, tahu-tahu dia sudah besaksi, sudah selesai. Itu saja. Mau apa lagi?"
- 'Jangan menangis!', artinya:
- Tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup menghapus air mata kita, artinya sanggup membahagiakan kita di tengah penderitaan sekalipun, memulihkan nikah dan buah nikah yang hancur sehingga menjadi bahagia kembali. Bisa TUHAN lakukan.
- Ada kaitan dengan pembaharuan--semakin dibaharui, air mata semakin dihapus. Artinya: tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup mengubahkan kita sedikit demi sedikit. Mulai dari anak muda ini dikembalikan pada ibunya. Tadinya mungkin lari sana sini, bertentangan terus dengan ibunya, sekarang sudah bisa duduk dan dikembalikan pada ibunya. Artinya: mulai taat dengar-dengaran; anak taat pada orang tua; suami dalam ketaatan mengasihi isteri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar; isteri tunduk pada suami.
Air mata mulai dihapus.
Kakak-adik, menantu-mertua, kembali, jangan ada perpisahan. Itu air mata dihapus.
Semakin diubahkan, air mata semakin dihapus, dan arahnya ke Yerusalem baru, sampai satu waktu jika TUHAN datang, kita sudah sempurna; tidak ada air mata lagi. Kita bersama Dia selama-nya di mana gulungan kitab dipegang oleh tangan kanan TUHAN--sekarang diturunkan lewat wahyu ke bumi. Terima!
Tubuh, jiwa, dan roh disucikan, dan hati damai sampai mata bisa memandang Dia. Kita tergembala dan disucikan, akar-akar dicabut, lalu tabah--kuat teguh hati--, dan terakhir hanya bergantung sepenuh pada belas kasih TUHAN.
Dia yang bekerja, kita hanya menerima pedang firman--disucikan; jaga hati suci dan damai--, menyembah Dia, meneladani Dia, sampai bergantung sepenuh pada Dia. Dia meleihara kita, yang mati jadi hidup, mustahil jadi tidak mustahil, ada masa depan, air mata dihapus--bahagia di tengah penderitaan--, nikah yang hancur dipulihkan dan kita mengalami pembaharuan hidup sampai sempurna.
Serahkan semua kepada tangan anugerah TUHAN yang besar! Ini tema yang tidak ada habis-habisnya.
Apa yang kita tidak berdaya, serahkan kepada TUHAN!
Semkin disucikan, semakin menyadari kita ini kecil, tidak berdaya apa-apa menghadapi dosa, kesulitan dunia, dan masa depan. Kita tidak mampu dalam persoalan nikah dan buah nikah. Kita hanya bergantung pada anugerah TUHAN yang besar, yang tidak berubah, tidak ada habis-habisnya, dan tidak menipu kita. Jangan merasa hebat dan lain-lain!
TUHAN memberkati.