Matius 25: 1= waktu akhir jaman, Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga yang segera akan datang kembali. Dan gereja Tuhan tampil sebagai gadis-gadis yang disiapkan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Jika gereja Tuhan sudah menjadi mempelai wanita yang tidak bercacat cela, maka gereja Tuhan bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Surga dengan gereja Tuhan sebagai mempelai wanita.
Hubungan antara Mempelai Pria dengan mempelai wanita sama dengan hubungan Kepala dengan tubuh, itulah leher.
'
leher'= doa penyembahan yang merupakan hubungan paling erat.
Menyongsong kedatangan Tuhan itu bukan nanti, tapi sudah dimulai dari sekarang lewat menjadi imam dan raja (sudah dijelaskan pada ibadah hari Senin).
Malam ini,
kita pelajari menyongsong Tuhan lewat doa penyembahan.
Mazmur 95: 6-7Doa penyembahan adalah:
- ay. 6= mengaku bahwa Tuhan sebagai Pencipta kita.
Kalau tidak ada Tuhan, maka kita juga tidak akan ada.
Dulu, manusia diciptakan dari tanah liat.
Jadi, kalau kita mengaku Tuhan sebagai Pencipta kita, maka kita mengakui bahwa diri kita hanya tanah liatyang tidak berdaya, sehebat apapun kita.
Tanah liat juga tidak berdaya, tidak ada kemampuan apa-apa dan tidak layak (banyak kekurangan dan dosa-dosa). Bahkan tanah liat ini hanya untuk diinjak-injak(= tidak ada harga).
Jangan kita memberi harga diri, karena itu membuat diri kita gampang tersinggung. Dan itu artinya kita menempatkan diri sebagai emas, bukan tanah liat.
Biarlah lewat penyembahan ini kita mengaku bahwa kita tidak layak dan hanya untuk diinjak-injak. Dan saat itu, kita berada dalam Tangan kasih Tuhan. Dan Tangan kasih Sang Pencipta akan menciptakan kita menjadi manusia baru.
Permulaan pembaharuan adalah baptisan air.
Roma 6: 4
Baptisan air= dikuburkan dalam air bersama Yesus dan kita bangkit dari kuburan air untuk mendapat hidup baru= menjadi manusia baru.
Kolose 3: 8-10
= tanda manusia baru sampai tidak ada dusta. Selama ada dusta, masih belum menjadi manusia baru.
Dari tanah liat, kita dibentuk menjadi bejana kemuliaan untuk dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Roma 9: 20-24
Jangan pasif dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Sebagai bejana kemurahan/kemuliaan Tuhan, maka kita hidup dari kemurahan Tuhanyang tidak bisa dibatasi oleh apapun.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah.
Setelah dipakai jadi bejana kemuliaan, kita akan terus dibaharui sampai jadi sama dengan gambar Sang Pencipta (Kolose 3: 10-11).
- Mazmur 95: 7= mengaku Tuhan sebagai Gembala kita. Artinya mengakui bahwa kita adalah domba-domba sembelihan.
Diakhir jaman, kita akan seperti domba sembelihan.
Roma 8: 35-37
Domba sembelihan= 4 kakinya sudah diikat, sehingga tidak bisa bergerak. Dalam keadaan tidak berdaya menghadapi dunia akhir jaman, menghadapi dosa-dosa sampai menghadapi maut. Apapun yang kita miliki tidak mampu menghadapi maut.
Dengan kondisi ini, kita bisa terdorong untuk sungguh-sungguh tergembala diakhir jaman ini. Artinya: tekun dalam kandang penggembalaan (3 macam ibadah pokok) dan taat dengar-dengaran pada suara gembala (Firman penggembalaan).
Jangan mendengar suara asingyang membuat kita tidak tergembala.
Hati-hati! Banyak bintang yang gugur karena tidak tergembala.
Kalau kita sungguh-sungguh tergembala, kita berada dalam Tangan Kasih Sang Gembala Agung.
Hasil hidup dalam Tangan kasih Gembala Agung:
- Roma 8: 35= memberi kekuatan extrasehingga kita bisa bertahan dan tidak putus asa sekalipun menghadapi banyak masalah. Tapi kita tetap mengikut Tuhan sampai Tuhan datang.
- Roma 8: 37= menjadikan kita lebih dari pemenang. Artinya adalah kita tidak berdaya, tapi kita selalu menang atas masalah, sekalipun masalah yang mustahil karena Tangan Tuhan yang berperang ganti kita.
- Wahyu 7: 17= menuntun kita ke masa depan yang indahdan bahagia, segala air mata kita dihapus. Sampai tempat penggembalaan terakhir di Yerusalem baru, tidak ada setetespun air mata.
Tuhan memberkati.