Dari rekaman ibadah doa di MedanSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Zefanya 1: 71:7.Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH!Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskanpara undangan-Nya.
Ayat ini menunjuk pada kedatangan Yesus kedua kali yang sudah dekat sekali, dan Ia mengundang kita untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat di awan-awan yang permai, kemudian masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Undangan Tuhan dan persiapan-Nya sudah jelas.
Persiapan kitaadalah
berdiam diridi hadapan Tuhan--'
Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH!'
Ada dua pengertian berdiam diri:
- Yang pertama: 'Tuhan telah menguduskanpara undangan-Nya'= berdiam diri dikaitkan dengan kesucian.
Artinya: kita harus selalu mengoreksi/menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai.
Kabar mempelai akan menunjuk dosa-dosa yang ada di dalam hati kita--keinginan jahat dan najis--, perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, dan perkataan dosa: dusta dan lain-lain, sehingga kita bisa sadar akan dosa, menyesali dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, supaya kita bisa hidup dalam kesucian.
Jangan menghakimi orang lain hari-hari ini, tetapi menghakimi diri lewat ketajaman pedang firman.
- Mazmur 37: 5-7
37:5.Serahkanlah hidupmukepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
37:6.Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
37:7.Berdiam dirilahdi hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Yang kedua: berdiam diri dikaitkan dengan doa penyembahan.
Artinya: kita banyak menyembah Tuhan--ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk--; menyerahkan diri sepenuh kepada Dia; mempercayakan diri dan berharap sepenuh kepada Dia, tidak mengandalkan yang lain sekalipun kita punya.
Berdiam diri: kesucian dan doa penyembahan adalah satu; kalau suci, maka kita bisa menyembah.
Mazmur 24: 3-424:3."Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4."Orang yang bersih tangannyadan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
'
naik ke atas gunung TUHAN'= gunung penyembahan.
'
di tempat-Nya yang kudus'= kesucian.
'
bersih tangannya'= perbuatan suci.
'
murni hatinya'= hati disucikan dari keinginan.
'
tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan'= penyucian perkataan.
Di dalam kesucian kita bisa naik ke gunung penyembahan untuk menyembah Tuhan; hanya mengulurkan tangan kepada Dia.
Menjelang kedatangan Tuhan, mari banyak berdiam diri: disucikan oleh pedang firman dan banyak menyembah Tuhan; kita mengaku tidak bisa apa-apa. Dan Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya bagi kita.
Hasilnya:
- Mazmur 24: 5
24:5.Dialah yang akan menerima berkat dari TUHANdan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Hasil pertama: Tuhan mengulurkan tangan untuk mencurahkan hujan berkatbagi kita:
- Berkat secara jasmani: memelihara hidup kita secara berkelimpahan--sampai mengucap syukur kepada Tuhan--, dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Berkat secara rohani: berkat kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Di atas gunung Petrus dan kawan-kawan berkata: Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Tuhan juga berkata: Berbahagia orang yang miskin; berbahagialah orang yang lapar........
Ada masalah di lereng gunung--penyakit ayan, nikah--, jangan sampai terpengaruh tetapi tetap bahagia di dalam sorga.
- Berkat keselamatan: satu orang banyak menyembah, akan terjadi keselamatan bagi sekeluarga--dulu Abraham berdoa untuk Lot saat peristiwa Sodom Gomora, dan Lot sekeluarga diselamatkan.
Jadikanlah ibadah pelayanan, nikah, pekerjaan, dan sekolah sebagai gunung Tuhan yang kudus--jaga kekudusan dan penyembahan--sehingga kita selalu diberkati dan berbahagia di mana saja, kapan saja, dan situasi apa saja.
- Mazmur 37: 5
37:5.Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Hasil kedua: Tuhan mengulurkan tangan untuk bertindak/berperang ganti kita, sehingga semua musuh dikalahkan; semua masalah yang mustahil diselesaikan.
Contoh: Musa menghadapi laut Kolsom.
Keluaran 14: 14, 16, 21
14:14.TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
14:16.Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21.Lalu Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
'angin timur yang keras'= uluran tangan Roh Kudus.
Musa berdiam diri--mengulurkan tangan--, sehingga Tuhan yang berperang ganti dia untuk membelah laut Kolsom--sekarang Dia berperang ganti kita.
Artinya: mengalahkan semua masalah yang mustahil, memberi masa depan yang berhasil dan indah, memakai kehidupan kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan tubuh Kristus--dulu kegerakan menuju ke Kanaan.
Perhatikan mulai dari dalam nikah, kemudian dalam penggembalaan kita mengunjungi sesama yang membutuhkan, dan antar penggembalaan, sampai pada kesempurnaan.
Kalau dipakai dalam ibadah kunjungan, bukan susah, tetapi justru meninggalkan suasana padang gurun untuk menuju Kanaan yang berlimpah susu dan madu--berkelimpahan secara jasmani dan rohani.
Dan pada zaman antikris kita bersama dengan Tuhan; kita benar-benar disingkirkan dari dunia.
- Mazmur 37: 6
37:6.Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
Hasil ketiga: Tuhan mengulurkan tangan untuk mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--di atas gunung wajah Yesus berubah.
Wajah menunjuk pada hati.
Artinya: kita diubahkan mulai dari melembut--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Yesus sudah taat sampai mati, dan Ia bercahaya. Sekarang kalau kita taat sampai daging tidak bersuara, kita akan muncul sebagai terang; wajah kita memancarkan terang.
Di balik ketaatan ada mujizat, keberhasilan dan segala-galanya, bahkan sorga ada di sana.
Dan kalau Yesus datang kembali kita benar-benar diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali--kita menjadi sama terang dengan Dia. Kita bersorak-sorai: Haleluya, semoga bersama keluarga kita tercinta dan bersama sidang jemaat.
Tuhan memberkati.