Pembicara: JuliPertama-tama saya mengucapkan selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera dan bahagia dari Tuhan dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Saya berdiri di tempat ini bukan karena saya mampu, tetapi ini adalah kemurahan dari Tuhan.
Yohanes 8: 518:51.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
'
menuruti firman-Ku'= melakukan firman Tuhan/taat dengar-dengaran pada firman Tuhan/suara Tuhan.
'
tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya'= istilah 'selama-lamanya' artinya kehidupan kita di dunia ini sampai hidup kekal; maut tidak berkuasa atas hidup kita kalau kita bisa menuruti firman Tuhan--maut ini membawa pada kebinasaan. Berarti hidup kita tidak mengalami kebinasaan, tetapi kerajaan sorga menjadi bagian dari kita.
Untuk taat memang menderita, dibutuhkan pengorbanan, tetapi harus kita lakukan supaya kita mendapatkan hidup yang kekal. Tanpa melakukan firman Tuhan, kita akan binasa. Kita memang banyak ditandai kelemahan, tetapi biarlah kita sungguh-sungguh untuk bisa taat pada Tuhan.
Banyak contoh di alkitab kehidupan yang taat pada Tuhan dan mereka dipelihara, dilindungi, dan diberkati, sampai mendapat hidup yang kekal.
Tetapi
apa yang membuat kita tidak bisa taat pada firman Allah?- Yang pertama: kita belajar dari Adam dan Hawa.
Adam dan Hawa tidak taat karena mendengar suara ular--suara asing/ajaran palsu.
Ajaran palsu= ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Kejadian 2: 16-17
2:16.Lalu TUHAN Allah memberi perintahini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17.tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlahkaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Adam dan Hawa sudah tahu kalau makan buah yang dilarang Tuhan, mereka akan mati. Tetapi karena mereka mendengar suara ular, mereka tidak bisa taat dengar-dengaran.
Kejadian 3: 1-3
3:1.Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangankamu makan buahnya, bukan?"
3:2. Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3. tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun rababuah itu, nanti kamu mati."
Tadi, Tuhan katakan: bolehkaumakan buahnya dengan bebas, tetapi ular berkata: jangankamu makan buahnya, bukan?
Inilah suara asing!
Kalau sudah mendengar suara asing, perkataannya tidak sesuai dengan firman lagi; di ayat 2-3, Hawa menambah dan mengurangi firman Tuhan. Begitu juga dengan kita, kalau kita sudah mendengar suara asing, kita akan menambah dan mengurangi firman Tuhan.
Oleh karena itu, jangan memberikan kesempatan untuk mendengar suara asing!
Kalau kita baca selanjutnya, dari suasana Taman Eden yang penuh kebahagiaan, Adam dan Hawa diusir ke dalam dunia yang penuh kutukan. Demikian juga dengan kita, kalau kita memberikan kesempatan untuk mendengar suara asing, kita akan berpindah dari suasana Taman Eden ke suasana kutukan; hidup menjadi letih lesu dan berbeban berat, tidak ada ketenangan dan kedamaian.
Mari kita periksa, kalau hidup kita berletih lesu dan berbeban berat, apakah kita menerima firman pengajaran yang benar atau memberikan kesempatan untuk mendengar ajaran palsu? Ini jadi koreksi kita malam ini, biarlah kita tetap mendengar firman Tuhan sampai menurutinya.
MengapaAdam dan Hawa--sekarang kehidupan kita--bisa disesatkan oleh ajaran palsu?
2 Korintus 11: 3-4
11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkandari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
'dengan kelicikannya'= ular menggunakan kelicikannya untuk menyesatkan kita.
'kamu sabar saja'= ini yang membuat Adam dan Hawa tersesat, yaitu tidak ada ketegasanuntuk menolak firman yang salah/ajaran palsu, dan tidak ada ketegasan untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Demikian juga dengan kita, kalau kita selalu sabar saja, tidak ada ketegasan untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan menolak yang salah, satu saat pasti akan tersesat seperti Adam dan Hawa.
Inilah yang pertama yang membuat kita tidak bisa taat pada firman, yaitu karena mendengarkan suara asing. Jangan sekali-kali memberikan kesempatan dan jangan merasa hebat/mampu, karena di Matius 24 dikatakan empat kali penyesatan, sampai menyesatkan orang-orang pilihan; kalau di kitab Wahyu disebutkan: menyeret sepertiga bintang di langit. Kalau memberikan kesempatan pada ular, kita akan tersesat dan berpindah dari suasana Taman Eden ke suasana kutukan.
Kalau kita tetap berpegang pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, kita akan tetap bersuasana Taman Eden: dalam kebahagiaan dan damai sejahtera.
- Yang kedua: kekuatiran.
Kekuatiran ini juga membuat kita tidak bisa taat pada Tuhan, dan tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan.
Apa yang sering kita kuatirkan dalam hidup kita? Di dalam Matius 6: kuatir akan apa yang kita pakai, minum dan makan. Ini menunjuk pada kekuatiran akan kebutuhan sehari-hari.
Matius 6: 32-34
6:32.Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33.Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34.Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
'dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah'= orang yang kuatir sama dengan orang yang tidak mengenal Allah.
Kalau ada kekuatiran, kita tidak akan bisa mencari kerajaan Allah dan kebenarannya (tidak bisa mencari firman pengajaran yang benar, dan tidak bisa melakukan firman pengajaran yang benar).
Yohanes 17: 17
17:17.Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Oleh sebab itu, apa yang jadi kebutuhan kita, serahkan pada Tuhan! Tidak perlu kuatir, karena Bapa di sorga tahu apa yang jadi kebutuhan kita.
Contohorang yang tidak taat dengar-dengaran karena kekuatiran: seorang muda yang kaya.
Matius 19: 16-22
19:16.Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17.Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:18.Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19:19.hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
19:20.Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21.Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmudan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22.Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Ayat 16= tadi di Yohanes 8: 51 dikatakan: kita harus taat dengar-dengaran untuk memperoleh hidup yang kekal. Tetapi di ayat-ayat selanjutnya, pemuda ini tidak taat.
Kekuatiran akan hidup sehari-hari membuat orang muda ini tidak bisa taat dengar-dengaran; sudah berbuat baik, tetapi ada kekuatiran akan hidupnya. Kalau ada kekuatiran, tidak akan bisa taat.
Oleh sebab itu biarlah kehidupan kita tidak ada kekuatiran dalam mengikut dan melayani Tuhan, supaya kita beroleh hidup yang kekal.
Harta di dunia jangan membuat kita jauh dari Tuhan--orang muda ini pergi dengan sedih. Biarlah harta di dunia kita pakai untuk lebih mendekat pada Tuhan; kita pakai untuk pelayanan kepada Tuhan.
1 Korintus 15: 58
15:58.Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Apa yang kita korbankan kepada Tuhan: uang, tenaga, semuanya tidak akan sia-sia.
Berbeda dengan janda Sarfat yang hidupnya berkekurangan, tetapi bisa taat dengar-dengaran kepada nabi Elia; ia bisa berkorban.
Jadi, untuk bisa taat atau berkorban tidak ditentukan dari keadaan kita berkelimpahan atau berkekurangan, tetapi ditentukan dari ada kekuatiran atau tidak. Kalau tidak ada kekuatiran, pasti bisa taat dan berkorban untuk Tuhan. Kalau taat, kita akan diberkati, dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan.
- Yang ketiga: rasa takut yaitu takut pada penderitaan.
Ini yang membuat kita tidak bisa taat pada Tuhan.
Dua contoh yang kita pelajari pada malam hari ini:
- Yunus.
Yunus tidak taat dengar-dengaran pada firman Tuhan karena takut menghadapi Niniwe-orang-orang yang jahat.
Yunus 1: 2
1:2."Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Yunus takut sehingga ia pergi ke Tarsis karena takut ke Niniwe. Kenapa tidak bisa taat? Karena rasa takut akan penderitaan. Ini juga membuat kita tidak bisa taat dengar-dengaran pada perintah Tuhan.
Dan apa yang terjadi? Yunus diperhadapkan pada maut; berada di perut ikan selama tiga hari tiga malam. Tetapi syukur, ia masih bisa ditolong oleh Tuhan.
Demikian juga malam ini, mungkin kita takut pada penderitaan dalam pengikutan dan pelayanan kepada Tuhan, tetapi kita serahkan semua pada Tuhan, supaya Ia menolong dan memberikan kekuatan kepada kita.
- Petrus.
Petrus juga takut pada penderitaan. Petrus gambaran dari hamba/pelayan Tuhan yang hebat, tetapi masih takut pada penderitaan, apalagi kehidupan kita yang hadir pada malam hari ini. Kita sering takut pada penderitaan sehingga tidak bisa taat dengar-dengaran pada firman Tuhan.
Petrus bukan hanya tidak taat, tetapi sampai menyangkal Yesus.
Di Taman Getsemani, Yesus juga takut pada penderitaan, tetapi Ia berkata: Bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu.
Ini yang kita pegang pada malam hari ini, yaitu biar kehendak Tuhan yang jadi, dan pasti kita kuat. Dulu Yesus kuat dan taat sampai mati di kayu salib, sekarang kita taat sampai daging tidak bersuara.
Sekalipun ada penyesatan, kita tetap taat; sekalipun ada kekuatiran, kita tetap taat; sekalipun ada ketakutan, kita tetap taat dengar-dengaran pada firman Tuhan.
Filipi 2: 8-11
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Kalau kita taat sampai daging tidak bersuara, kita akan mendapatkan kuasa nama Yesus yang memberikan kemenangan dalam hidup kita.
Roma 8: 18
8:18.Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Biar ini jadi pegangan kita, sehingga apapun yang terjadi kita tetap kuat teguh hati; tidak pernah kecewa dan tinggalkan Tuhan.
Serahkan penderitaan kita pada Tuhan!Kita akan menerima kemuliaan dari Tuhan, sampai Ia mengubahkan kita menjadi mempelai wanita-Nya. Inilah kemuliaan yang akan Tuhan berikan kepada kita, tidak sebanding dengan penderitaan kita sekarang: mengalami sakit, dalam kemerosotan, kekurangan.
Tuhan memberkati.