Dari rekaman ibadah doa di Tentena, PosoSalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 3: 15-173:15.Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16.Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17.Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan dirikudan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Ini adalah
keadaan sidang jemaat akhir zamanyang sama seperti jemaat Laodikia, yaitu suam-suam kuku.
Praktiknya:
- 'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku'= hanya mencari perkara jasmani; hanya puas dan membanggakan perkara-perkara jasmani.
- 'tidak dingin dan tidak panas'= keadaan rohaninya merosot; sama dengan melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.
Tidak dingin dan tidak panas artinya:
- 'Tidak dingin'= tidak mengalami damai sejahterakarena tidak mati terhadap dosa tetapi tetap menyembunyikan dosa kejahatan, kenajisan, dan kepahitan: iri, benci dan lain-lain.
- 'Tidak panas'= tidak mengalami kebangkitan bersama Yesuskarena tidak mati terhadap dosa.
Artinya: tidak bisa hidup dalam kebenaran, dan tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- 'Tidak dingin dan tidak panas'= tidak mati dan tidak bangkit= tidak mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani tetapi tetap mempertahankan manusia darah daging yang berdosa dan tidak mewarisi sorga, sehingga tidak bisa mencapai hidup kekal.
Mengapa terjadi suam-suam rohani?Karena mempertahankan 'aku'--'
Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku'--, terutama:
- Kebenaran sendiri.
Kebenaran sendiri artinya: menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan Tuhan. Ini yang menyebabkan kemerosotan rohani.
- Kalau ada kebenaran sendiri, pasti mengandalkan kekuatan sendiri--dalam hal ini mengandalkan kekayaan ('Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku'). Tidak apa-apa Tuhan memang memberkati kita menjadi kaya, tetapi jangan bergantung pada kekayaan.
- Kepentingan sendiri= egois.
- Kehendak diri sendiri= tidak taat.
Kalau digabung, ini semua adalah
kesombongan.
Akibatnya: dimuntahkan dari mulut Tuhan; sama dengan tidak berguna; sesuatu yang jijik--hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--; kering rohani sampai terpisah selamanya dari Tuhan.
Wahyu 3: 16
3:16.Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.Inilah keadaan jemaat akhir zaman terutama bangsa kafir.
Wahyu 3: 19-213:19.Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20.Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21.Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Jalan keluarnya: Tuhan menolong dengan dua cara:
- Lewat tegoran dan nasihat; sama dengan pemberitaan firman pengajaran yang benar, yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi.
2 Timotius 4: 2
4:2.Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.
Menegor dan menasihati= menyucikan kita, supaya kita kembali pada kesucian, berarti mengangkat kita dari suam-suam rohani.
- Lewat hajaran.
Setiap pemberitaan firman pengajaran yang keras merupakan uluran tangan Tuhan untuk menolong dan mengangkat kita.
Jika kita abaikan, bahkan menolak, tali kasih Allah akan dipintal menjadi cambuk hajaran, sama dengan ujian habis-habisan dalam segala bidang. Tetapi ini tetap merupakan kasih Tuhan kepada kita, supaya kita kembali pada kesucian, dan terangkat dari suam-suam rohani.
Inilah cara Tuhan menolong, yaitu lewat firman pengajaran. Kalau belum cukup, lewat hajaran, tetapi hasilnya sama yaitu diangkat dari suam-suam rohani.
Jadi
firman pengajaran yang keras ditambah dengan hajaran sama dengan panjang sabar Tuhan untuk mengetok pintu hati kita.
Wahyu 3: 20
3:20.Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jika tetap keras hati--menutup pintu hati; tidak mau bertobat--, kita akan dimuntahkan oleh Tuhan, berarti kebinasaan selamanya. Jangan begitu!
Masih ada kesempatan malam ini di manapun kita berada dan apapun keadaan kita.
Oleh sebab itu
kita harus melembut; sama dengan membuka pintu hati, artinya
mengaku kepada Tuhan dan sesama.
Contoh kehidupan yang hatinya melembut:
- Wanita pelacur.
Lukas 7: 36-38
7:36.Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37.Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38.Sambil menangisia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Wanita pelacur ini banyak kelemahan, kekurangan, dan dosa-dosa sampai puncaknya dosa tetapi ia mau mendengar firman pengajaran yang keras, lalu ia mengaku dosa-dosanya, sehingga ia diampuni.
Inilah cara pertama Tuhan menolong, yaitu cukup lewat firman pengajaran.
Ia memiliki minyak narwastu, berarti ia orang kaya--harga minyak narwastu sama dengan gaji satu tahun--, tetapi begitu kena firman ia langsung tersungkur di kaki Tuhan untuk mengaku dosa-dosanya, dan selesai.
Perempuan biasanya langsung mengaku begitu kena firman. Kalau tidak mau mengaku sekalipun kena firman, berarti ia benar-benar batu karang yang keras.
- Ayub.
Ayub 32: 1-2
32:1.Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2.Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ayub--gambaran laki-laki--baru melembut setelah mengalami ujian habis-habisan.
Setelah mengalami ujian habis-habisan, Ayub mengaku bahwa ia memiliki kebenaran sendiri--menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan Tuhan/pengajaran yang benar--, bukan berzinah seperti wanita pelacur tadi.
Ini artinya Ayub juga mengakui bahwa ia sering mengandalkan kekuatan, kepentingan, dan kehendak sendiri.
Ayub 42: 5-6
42:5.Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6.Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
'aku duduk dalam debu dan abu'= tadi, wanita pelacur juga tersungkur di tanah.
Ayub mengakui semua sampai ia duduk dalam debu dan abu.
Mari melembut--membuka pintu hati--seperti wanita yang mengurapi Yesus dan seperti Ayub.
Akui semua sampai kita mengaku kita hanya debu tanah liat, artinya banyak kekurangan dan kelemahan secara rohani--dosa-dosa; tidak layak--, banyak kekurangan dan kelemahan secara jasmani--tidak berdaya, seperti manusia diciptakan Tuhan dari debu, untuk berkedip saja tidak bisa, setelah dihembusi nafas hidup oleh Tuhan baru bisa bergerak.
Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan dan urapan Roh Kudus. Tanpa belas kasih Tuhan dan urapan Roh Kudus kita tidak bisa apa-apa.
Tidak perlu sampai mengalami ujian habis-habisan seperti Ayub, tetapi cukup lewat firman pengajaran, biarlah kita bisa mengaku bahwa kita hanya tanah liat.
Wahyu 3: 203:20.Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jika kita melembut--membuka pinta hati; mengaku hanya tanah liat--, Tuhan akan masuk dan makan bersama kita--'
Aku makan bersama-sama dengan dia'--, artinya Dia bersekutu dan beserta kita; Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya dan urapan Roh Kudus-Nya kepada kita; Dia memeluk kita dengan tangan belas kasih-Nya dan urapan Roh Kudus-Nya.
Hasilnya:
- 'Aku makan bersama-sama dengan dia'= perjamuan malam.
Artinya: kita mengalami suasana pesta sorga, yaitu:
- Secara jasmani: pemeliharaan yang berlimpah--sampai mengucap syukur, dan menjadi berkat bagi orang lain. Jangan kikir, tetapi jangan foya-foya juga! Nikmati berkat Tuhan, sekaligus menjadi berkat bagi orang lain.
Sekarang adalah zaman sulit, dunia resesi, mari mohon hati yang lembut, buka pintu hati, dan Tuhan akan membuka pintu untuk memelihara kita secara ajaib.
- Secara rohani: kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan, ada kebahagiaan dan kepuasan sorga. Kita tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia.
- Kalau Tuhan memeluk kita; Dia ada di pihak kita, siapa lawan kita? Tangan belas kasih Tuhan mampu mengalahkan musuh-musuh, sehingga:
- Pintu-pintu terbuka, ada jalan keluar dari segala masalah yang mustahil. Kalau sudah tidak bisa berpikir, mari perbaiki kerohanian, jangan merosot tetapi naik lagi dalam kesucian lewat pengajaran--melembut dan kembali pada kesucian. Sudah cukup, biar Dia yang berperang ganti kita.
- Pintu masa depan yang berhasil dan indah terbuka.
- Wahyu 3: 21
3:21.Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Hasil ketiga: tangan belas kasih kemurahan Tuhan sanggup untuk membuka pintu sorga bagi kita, artinya menyucikandan mengubahkan kitasampai sempurna seperti Dia, mulai dari busuk menjadi harum (seperti wanita pelacur)--saksi Tuhan--, yang merasa hebat dan benar sendiri diubahkan menjadi mengaku tidak bisa apa-apa; hanya bergantung Tuhan, biar Dia yang menolong (seperti Ayub), sampai kalau Tuhan datang kembali kita diangkat untuk duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya; pintu sorga terbuka bagi kita.
Berseru kepada Tuhan; tersungkur mengaku kita hanya tanah liat, sampai tangan belas kasih Tuhan dan Roh Kudus memeluk kita. Buka pintu hati! Taat dengar-dengaran, jangan egois dan benar sendiri!
Kita sudah mengaku kepada Tuhan, sesudah itu kita berseru dan berserah kepada Dia. Dia akan membuka jalan bagi kita; mujizat dan pemulihan akan terjadi, sampai pintu sorga terbuka bagi kita.
Tuhan memberkati.