Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 6b-7
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; (6b)di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasaryang sedang terbang.
Di pulau Patmos, rasul Yohanes melihat empat makhluk di takhta sorga; di atas gunung Sinai nabi Musa melihat empat tiang pintu tirai. Jadi, empat makhluk di takhta sorga sama dengan empat tiang pintu tirai--pintu terakhir menuju ruangan maha suci/kesempurnaan.
Jadi, empat mahkluk/empat tiang pintu tirai adalah
empat orang yang pernah hidup di dunia dalam suasana takhta sorga--sekalipun dunia penuh dengna kutukan, kenajisan dan sebagainya--, sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga.
Empat orang tersebut adalah Henokh, Musa, Elia, dan TUHAN Yesus.
Di ayat 7, empat makhluk ini adalah:
- Makhluk yang pertama memiliki muka seperti burung nasar. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai Anak Allah.
- Makhluk yang kedua memiliki muka seperti manusia. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai manusia yang sengsara.
Jika yang pertama dan kedua digabung: Yesus sebagai Anak Allah yang mulia, tetapi Dia juga sebagai manusia yang sengsara--ada imbangannya. Jika ditarik garis akan membentuk garis vertikal.
- Makhluk yang ketiga memiliki muka seperti singa. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai raja--raja Yehuda.
- Makhluk yang keempat memiliki muka seperti anak lembu. Ini menunjuk pada sifat tabiat Yesus sebagai hamba.
Jika yang ketiga dan keempat digabung: Yesus adalah raja, tetapi Dia juga sebagai hamba--ada imbangannya. Jika ditarik garis akan membentuk garis horisontal.
Jadi kalau ditarik garis, keempatnya ini menunjuk pada
salib.
Jadi, empat tiang pintu tirai adalah
empat orang yang mengalami pengalaman salib/jalan salib, sehingga bisa terangkat ke takhta sorga.
Bagi kita sekarang, supaya kita bisa hidup di dunia dalam suasana takhta sorga bahkan sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga,
kita harus melalui jalan salibatau hidup dalam jalan salib.
Dulu sudah dibuktikan oleh empat makhluk, manusia berbuat dosa, tetapi mereka tetap di jalan salib, sehingga tetap berada dalam suasana takhta sorga sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga selama-lamanya.
Kita sekarang juga. Untuk bisa hidup di dunia ini dalam suasana takhta sorga sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga, kita harus hidup dalam jalan salib.
Praktik jalan salib dalam kehidupan sehari-hari:
- 1 Petrus 2: 21-25
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
'mengikuti jejak-Nya'= jalan salib.
Praktik jalan salib yang pertama: jalan salib adalah jalan kematian dan kebangkitan.
- Jalan kematian= mati terhadap dosa; bertobat. Artinya:
- Ayat 22: 'Ia tidak berbuat dosa,'artinya tidak berbuat dosa.
- Ayat 22: 'tipu tidak ada dalam mulut-Nya,'artinya tidak berdusta.
- Ayat 23: 'Ia tidak membalas dengan mencaci maki,' artinya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.
- Ayat 24= jalan kebangkitan= hidup untuk kebenaran; hidup dalam kebenaran, dan menjadi senjata kebenaran, yaitu hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar.
Hidup benar dulu, baru bisa menjadi senjatanya TUHAN. Kalau masih berdosa, lalu menjadi senjata, orang datang yang ditembak akan jadi berdosa semua; orang benar datang ditembak, jadi berdosa; orang berdosa datang, ditembak, tambah lagi dosanya.
Karena itu harus hidup benar dulu, sehingga kita menjadi senjata kebenaran.
Hasilnya:
- Kita diselamatkan; tidak dihukum.
- Ayat 24: 'Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh,' artinya kita mengalami kuasa bilur TUHAN--kuasa kesembuhan--, yaitu berkat kesembuhan, dan berkat jasmani TUHAN limpahkan semua bagi kita.
Inilah praktik jalan salib dalam kehidupan sehari-hari, yaitu jalan kematian dan kebangkitan sampai kita selamat dan diberkati TUHAN--berkat kesembuhan dan berkat jasmani, semua dilimpahkan bagi kita.
- 1 Petrus 2: 25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Praktik jalan salib yang kedua: kita kembali pada Gembala dan Pemelihara jiwa.
Artinya:
- Kita harus tergembala dengan benar dan baik.
Syaratnya: tergembala pada firman pengajaran yang benar--makanan rohani yang benar.
Dalam penggembalaan yang dibutuhkan adalah makanan.
Makanan harus benar, kalau yang dimakan racun, akan mati.
- Kita harus selalu berada di kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Di dalam Tabernakel, kandang penggembalaan adalah ruangan suci dengan tiga macam alat di dalamnya:
- Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya/kebaktian umum, termasuk di dalamnya kebaktian persekutuan--kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan--kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat kepada Allah Tritunggal. Kalau tidak melekat pada Allah Tritunggal, bisa melekat pada yang lain.
Sebagai contoh Yudas Iskariot. Ia melekat pada uang dan akibatnya binasa.
Ini gambaran dari pelayan-pelayan TUHAN yang sreingkali tidak melekat pada Allah Tritunggal, tetapi pada yang lain, karena tidak tergembala. Kita harus hati-hati!
Hofni dan Pinehas melekat pada dosa kenajisan, karena tidak melekat pada Allah, sekalipun sudah jadi hamba TUHAN; sudah jadi rasul dan bendahara seperti Yudas--sudah hebat--, tetapi bisa melekat pada keinginan akan uang.
Jadi, siapayang harus tergembala? Semua pelayan TUHAN--mulai dari gembala, rasul, nabi, guru, penginjil, pemain musik, semua jabatan pelayanan, dan semua domba harus tergembala.
Mengapaharus tergembala?
Lukas 10: 1-3
10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Kita semua harus tergembala, karena suasana pengutusan/pelayanan adalah seperti anak domba di tengah serigala.
Jangankan anak domba, domba gemukpun di tengah serigala tidak bisa lari. Inilah suasana pengutusan/pelayanan/pemakaian TUHAN. Bukan enak-enak, bukan di tengah gelimang uang, tetapi seperti anak domba di tengah serigala. Bagaimana bisa melawan serigala?Yang dibutuhkan hanya satu, yaitu seorang gembala--sistem penggembalaan--, bukan uang dan lain-lainnya.
Sehebat apapun hamba TUHAN/pelayan TUHAN, jika tidak tergembala, cepat atau lambat pasti diterkam oleh serigala.
Semakin dipakai TUHAN, hati-hati! Kalau diibaratkan, semakin dipakai dan diberkati itu seperti domba yang semakin gemuk dan semakin tidak bisa lari, sehingga serigala semakin mengincar.
Tempat yang paling aman adalah di dalam kandang penggembalaan; sistem penggembalaan.
Tidak heran kalau banyak penginjil yang dipakai TUHAN, mendadak hilang. Seharusnya lebih hari lebih hebat, tetapi justru hilang. Penyanyi-penyanyi yang dipakai, hilang. Bisa terjadi seperti itu karena tidak tergembala. Malah gembala juga hilang, karena tidak tergembala. Kalau tidak tergembala, ia akan diterkam oleh serigala yang buas.
Mari, hari-hari ini kita sungguh-su8ngguh. Kita semua mau diutus oleh TUHAN. Kalau kita berada di jalan salib--seperti contoh dari empat makhluk, yaitu hidup benar, mati terhadap dosa, hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran--kita akan dipakai oleh TUHAN. Harus digembalakan, supaya tidak diterkam serigala.
Kalau sudha diutus dan dipakai, tidak usah takut.
"
Kami sidang jemaat Malang dan Surabaya diutus di Kebaktian tanggal 07-08 besok. Tidak usah takut. Kalau orang dunia mengutus seseorang, ia diberi bekal. Begitu juga kalau TUHAN mengutus kita, kita juga pasti diberi bekal."
Kalau kita sudah menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN dan sudah digembalakan, kita akan diutus oleh TUHAN. TUHAN memberikan bekal pengutusan kepada kita.
Bekal pengutusan:
- Lukas 22: 35-38
22:35 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"
22:36 Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
22:37 Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."
22:38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."
Bekal pengutusan yang pertama: 'dua pedang' = perjanjian lama dan perjanjian baru, yaitu firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Inilah bekal kita. Diutus ke manapun--penggembalaan masing-masing, ibadah persekutuan--bekalnya adalah pedang, bukan yang lain.
Ayat 36: 'HendaklahIa menjual jubahnya dan membeli pedang,' =untuk mendapatkan pedang firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, kita harus menjual jubah.
Artinya: harus berkorban waktu, tenaga, pikiran, gengsi, uang, perasaan dan lain-lain. Harus berjuang untuk mendapatkan pedang firman, supaya pengutusan ini benar dari TUHAN--ada pedang firman!
Dalam Ibrani 4: 12-13, pedang firman mampu menyucikanseluruh kehidupan kita, mulai dari hati dan pikiran--pusatnya dosa--, perbuatan, sampai pada perkataan kita. Untuk apa kita bawa pedang firman? Bukan untuk memotong orang seperti Petrus memotong telinga orang, tetapi untuk menyucikan, mulai dari kita.
Mari, kita jaga hati dan pikiran, perbuatan, sampai perkataan kita, supaya seluruh hidup kita discuikan.
Hasilnya: TUHAN bilang: 'Sudah cukup' Kalau kita punya pedang yang menyucikan seluruh hidup ktia--hati pikiran disucikan dari keinginan najis dan jahat, perbuatan disucikan, sampai perkataan juga disucikan--, kita akan menerima hasilnya, yaitu 'sudah cukup.' Tidak usah bingung ke manapun TUHAN utus kita--dalam penggembalaan, rumah tangga, antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu. Bekalnya adalah pedang. Kalau sudah punya pedang, sudah cukup!Mau ada pundi-pundi atau tidak ada, tetap sudah cukup.
"Saya mengalami, dulu waktu masih pengerja saya dilatih. Disuruh pergi ke Kalimantan untuk berkhotbah, tetapi tidak diberi tiket kapal, dan tidak diberi penginapan. Saya cari-cari sendiri. Saya masih pengerja, sebab guru dan gembala saya almarhum tahu, kalau tidak ada pedang dan tidak diutus TUHAN, ya tidak akan bisa berangkat. Beliau sendiri bisa berkhotbah, tidak usah saya, tetapi saya diberi kesempatan. Betul ayat itu: 'Ketika kamu tidak membawa pundi-pundi dan lain-lain, apakah kekurangan?': 'Tidak! Cukup semua.' Sudah cukup!"
'Sudah cukup', artinya:
- Efesus 4: 11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Yang pertama: sudah cukup untuk kita dipakai oleh TUHANdalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita. Pedang firman yang sama dengan kesucian, itu sudah cukup. Tidak usah ditambah yang lain!
Semakin disucikan, kita semakin dipakai TUHAN. Ini yang penting hari-hari ini!
- Yang kedua: kita tidak berkekurangan; ada pemeliharaan dari TUHANsampai tidak berkekurangan.
"Mohon maaf saya bersaksi. Saya hanya sekilas hitung-hitung. Banyak biaya untuk persekutuan saja satu tahun ini. Empat kali di Medan, sudah milyar. Di sini empat kali juga--dua kali di Malang dan dua kali di Surabaya--, juga sama. Belum di lain-lain tempat. Banyak sekali pengeluaran satu tahun. Belum Lempin-El dan lain-lain. Tidak tahu dari mana itu. Sekarang jawabannya: 'Ini TUHAN, dua pedang.': 'Sudah cukup.' Berapapun biayanya, kalau ada dua pedang, sudah cukup. Tidak usah bingung. Mau membangun gereja, asal ada dua pedang, sudah cukup. TUHAN yang membiayai semuanya."
- Lukas 22: 31=> suasana goncangan.
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
Yang ketiga: sudah cukup untuk menghadapi goncangan.
Artinya: tkalau kita punya pedang dan mengalami penyucian, kita akan tahan uji dalam menghadapi goncangan.
- Yang keempat: sampai kita sempurna; tidak salah lagi dalam perkataan, kita menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Inilah bekal pengutusan dari TUHAN, yaitu pedang firman--penyucian. Ini yang penting. Sudah cukup dan tidak usah tambah yang lain-lain. Semakin disucikan, kita semakin dipakai oleh TUHAN.
Kita semua tidak perlu takut diutus ke manapun. Asal ada pedang firman--penyucian--, TUHAN yang menjawab: 'Sudah cukup.'
- Yohanes 20: 21-22
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
Bekal pengutusan yang kedua adalahRoh Kudus.
Dalam injil Yohanes, kehidupan yang dilahirkan baru oleh air dan Roh akan menjadi seperti angin.
Yohanes 3: 6-8
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Anginbertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Inilah bekal kedua, yaitu Roh Kudus yang membaharui kita menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN seperti angin.
Artinya:
- Angin itu hampa, artinya: ada tetapi merasa tiada; menghampakan diri; tidak mengandalkan sesuatu di dunia, tetapi hanya mengandalkan Yesus.
Bukan tidak ada terus cari-cari sesuatu di dunia. Salah! Tidak hampa itu dan tidak jadi angin. Kalau tidak hampa, susah mau dihembus. Kalau angin, gampang.
- 'Angin bertiup ke mana ia mau,'artinyamerendahkan diri dan taat dengar-dengaran.
Ini sama seperti Yesus yang merendahkan diri--menghampakan diri--dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Kalau kita, sampai daging tidak bersuara, apapun resikonya.
- Angin membawa kesejukan, artinya membawa damai sejahtera ; membawa bau harum Kristus ke manapun:
- Kita membawa bau harum Yesus sebagai juruselamat lewat firman penginjilan, sehingga orang-orang berdosa bisa percaya kepada Yesus dan diselamatkan.
- Kita membawa bau harum Yesus sebagai mempelai pria sorga lewat kabar mempelai, sehingga orang-orang yang sudah selamat bisa digairahkan untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
"Tugas kita hanya bersaksi dan mengundang, supaya mereka yang belum percaya Yesus bisa percaya Yesus dan selamat--bau harum Kristus sebagai juruselamat--; dan yang sudah percaya perlu bau harum Kristus sebagai mempelai pria sorga lewat kabar mempelai supaya mereka masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna."
kalau sudah ada tanda-tanda angin ini, yaitu hampa, taat, dan membawa kesejukan, maka terjadi yang keempat.
- Angin tidak bisa dihalangioleh apapun juga. Pintu-pintu sedang dikunci semua, karena murid-murid ketakutan, tahu-tahu Yesus hadir di tengah-tengah: 'Damai sejahtera bagimu.'--menjadi angin.
Mari, kalau banyak halangan, kita lebih menghampakan diri, lebih taat dengar-dengaran, dan lebih membawa bau keharuman Kristus. Jangan membawa bau busuk, kecuali kalau kita difitnah. Tidak bisa dihalangi oleh apapun juga!
Kalau digabung, bekal pedang firman dan Roh Kudus akan menjadi
dua sayap burung nasar yang besar. Ini bekal kita.
Kegunaandua sayap burung nasar:
- Yesaya 40: 29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawaliyang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kegunaan yang pertama: dua sayap burung nasar memberi kekuatan ekstrakepada kita:
- Untuk menghadapi badai di lautan dunia, supaya kita tidak letih lesu dan berbeban berat; semua menjadi enak dan ringan.
Kita bagaikan perahu di lautan dunia yang penuh dengan badai; berjalan di padang pasri yang juga penuh dengan badai. Kalau tidak punya bekal dari TUHAN--tidak ada firman, urapan; tidak ada sayap burung nasar--, lalu menghadapi badai dengan kekuatan sendiri, pasti letih lesu dan berbeban berat.
- Supaya kita tidak tersandung dan terjatuh saat menghadapi dosa-dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita tetap hidup benar dan suci.
- Supaya kita tidak tersandung dan terjatuh saat menghadapi pengajaran-pengajaran palsu. Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Supaya tidak tersandung dan terjatuh saat menghadapi pencobaan-pencobaan. Kita tidak kecewa dan putus asa, tetapi kita tetap percaya dan berharap TUHAN sampai semua selesai.
- Supaya tidak tersandung dan terjatuh dalam pelayanan. Kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita, sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Banyak yang tidak kuat dan berhenti dalam pelayanan.
Inilah kekuatan dua sayap burung nasar--dua tangan TUHAN--yang diulurkan kepada kita untuk melintasi badai, supaya kita tidak letih lesu. Banyak yang letih lesu dan berbeban berat, tetapi kita enak dan ringan.
- Wahyu 12: 14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ularitu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kegunaan yang kedua: dua sayap burung nasar yang besar menyingkirkan kitake padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa dibumi selama 3,5 tahun. Kita dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN lewat firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
Ibadah pendalam alkitab dan perjamuan suci penting, itu adalah latihan untuk menyingkir. Begitu kita menerima firman pengajaran dan perjamuan suci, saat itu sayap kita bertumbuh, untuk menyingkir dari antikris.
Di alkitab dituliskan, antikris punya sayap burung ranggung. Sayapnya juga besar, tetapi kita punya sayap burung nasar. Harus ada ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- Kegunaan yang ketiga: sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, sayap burung nasar akan mengangkat kitake awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus, sampai ke takhta sorga. Empat orang sudah ada di takhta sorga, dan kita nanti yang kelima.
Dua sayap burung nsar mengangkat kita ke awan-awan yang permai, artinya bagi kita sekarang: mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Keubahan dimulai dari JUJUR. Kalau jujur, hidup kita akan ringan dan kita menjadi rumah doa.
Amsal 15: 8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Bagaimana kita tahu kalau kita sedang melintasi badai--tidak letih lesu, tetapi enak ringan dan seterusnya--, tidak tersandung, sedang menyingkir, dan sedang dipersiapkan untuk terangkat? Dari kejujuran!; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
Kita jujurmulai dari soal TUHAN/pengajaran. Kalau jujur, kita benar-benar aman, dan ada dua sayap burung nasar.
Kita menjadi rumah doa, apapun yang terjadi, kita tinggal berteriak kepada TUHAN.
Kita terus diubahkan, sampai saat Yesus datang kedua kali, kita benar-benar diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kita layak duduk di takhta TUHAN selamanya.
Kalau ada dua sayap burung nasar/pelukan tangan TUHAN yang ajaib, apa yang berat akan menjadi ringan. Siapapun kita malam ini, serahkan hidup kepada TUHAN!
TUHAN memberkati.