Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 15b-167:15b. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.Kita belajar tentang
aktivitas Tuhan di takhta sorgayaitu
membentangkan kemah-Nya; sama dengan mengembangkan sayap-Nya atas hidup kita; naungan sayap Tuhan atas kehidupan kita (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018).
Di ayat 16 ada dua macam naungan Tuhan:
- 'tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi'= kenyang dan puas secara jasmani dan rohani. Ini menunjuk pada pemeliharaan oleh firman Allah.
- 'matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi'= perlindungan oleh Roh Kudus.
Jadi,
naungan Tuhan sama dengan naungan firman Allah dan urapan Roh kudus, yang akan menjadi naungan dua sayap dari burung nasar/rajawali yang besar.
Ini yang Tuhan janjikan kepada kita.
Ayub 39: 30-3139:30. Atas perintahmukah rajawaliterbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
39:31. Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
Rajawali mempunyai sayap sehingga bisa bersarang di gunung yang tinggi dan sulit didatangi.
Artinya: firman Allah dan Roh Kudus
meningkatkan kerohanian kita sampai bisa menyembah Tuhan--puncak ibadah pelayanan. Kita ingat Yesus naik ke gunung yang tinggi bersama tiga orang murid-Nya untuk berdoa menyembah.
Untuk apa di gunung yang tinggi?Membuat sarang.
Sarang= rumah, yang termasuk kebutuhan pokok--sandang, pangan, papan.
Jadi,
ibadah pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan harus sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan kita; menjadi kegemaran, bukan paksaan--seperti rajawali membuat sarang.
Kalau orang kristen tidak mau beribadah melayani dan menyembah, ia sama dengan tidak punya rumah, benar-benar melarat dan susah.
Dalam ibadah pelayanan dan penyembahan jangan dipaksa atau terpaksa. Kalau sekarang terpaksa atau dipaksa, nanti akan dipaksa untuk menyembah antikris dan dicap 666, menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Mazmur 43: 3-443:3. Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mudatang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
43:4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
(terjemahan lama)
43:3. Suruhkanlah terang-Mu dan kebenaran-Mu, supaya keduanya itu memimpin aku dan membawa akan daku ke bukit kesucian-Mu dan ke dalam tempat kediaman-Mu;
'
terang-Mu' = Roh Kudus; pelita.
'
kebenaran-Mu' = firman.
'
terang-Mu dan kebenaran-Mu'= firman dalam urapan Roh Kudus.
Syaratnaik ke gunung yang tinggi; doa penyembahan yang benar:
- Ayat 3= harus didorong oleh kebenaran dan Roh, yaitu firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Sesudah pengajaran, baru Tuhan bicara soal penyembahan (Lukas 9). Kalau ajarannya palsu, penyembahannya juga palsu--penyembahan kepada antikris.
Lukas 9: 28
9:28. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Perikop: Yesus dimuliakan di atas gunung.
Dorongannya harus benar yaitu firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus. Inilah yang menghasilkan penyembahan yang benar. Kalau pengajarannya benar, penyembahannya juga benar.
- Kesucian.
Mazmur 24: 3-4
24:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
'Orang yang bersih tangannya' = suci tangannya.
'murni hatinya'= suci hatinya.
'yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu' = mulutnya suci.
Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus menyucikan kita:
- Mulai dari hati disucikan dari keinginan jahat--keinginan akan uang--, keinginan najis--makan minum dan kawin mengawinkan--, dan kepahitan.
Keinginan akan uang = kikir dan serakah. Jangan kikir dan serakah! Kalau kikir dan serakah berarti menyembah uang.
Dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
Dosa kawin mengawinkan = percabulan, nikah yang salah.
Kepahitan = iri hati, dendam.
Kalau hati disucikan dari keinginan jahat, najis, dan kepahitan, maka perbuatan juga disucikan.
- Perbuatan disucikan.
- Perkataan disucikan = jujur; tidak ada dusta (jika ya katakan: ya, tidak katakan: tidak).
Jika hati, perbuatan, dan perkataan suci, maka kita bisa naik ke gunung Tuhan--menyembah Tuhan.
Mengapa didorong oleh firman?Sebab firman inilah yang menyucikan kita, sehingga bisa naik ke gunung Tuhan.
Doa penyembahan yang benar--didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dan kesucian--sama dengan membakar dupa; menaikkan asap dupa berbau harum sampai di hadirat Tuhan (berkenan kepada Tuhan).
Dupa dibakar, asap naik ke atas, tetapi ada abu yang turun. Segala puji, hormat, kemuliaan, persembahan untuk Tuhan--asap dupa harum--, tetapi abunya untuk kita, itulah hasil penyembahan untuk kita. Itu keadilan Tuhan.
Menaikkan asap berbau harum sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan--menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan; berserah berseru kepada Tuhan--, dan Dia akan mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita.
Banyak naik gunung hari-hari ini; doa penyembahan menjadi kebutuhan pokok kita.
Hasilnya:
- Mazmur 24: 5
24:5. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHANdan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Ayat 3-4 = naik ke gunung (doa penyembahan) dalam kesucian.
Ayat 5 = ada abunya; Tuhan mengulurkan tangan-Nya.
Hasil pertama: tangan kuasa Tuhan diulurkan untuk menurunkan hujan berkat, supaya hidup kita terpelihara di tengah padang gurun yang tandus (dalam kesulitan besar), bahkan sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Banyak naik gunung, abu akan turun, uluran tangan Tuhan semakin nyata.
Kalau naik gunung, akan ada hujan. Hujan berkat adalah siklus hujan, artinya tidak bisa dipotong, diputuskan dan dihalangi oleh apapun, siapapun, termasuk setan.
Hujan itu banyak, artinya berkat berkelimpahan sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Kalau kurang naik gunung, akan kering. Kesempatan ini kita mendengarkan firman, biar menggairahkan kita untuk menyembah Tuhan; menjadi kebutuhan pokok sampai menjadi kegemaran kita.
- Ayub 39: 31
39:31. Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
Hasil kedua: tangan kuasa Tuhan mampu melindungi kitadari segala musuh --'sulit didatangi musuh'--, terutama setan tritunggal:
- Setan dengan roh najis yang memicu dosa sampai puncaknya dosa.
Kita dilindungi sehingga kita tetap hidup benar dan suci.
- Nabi palsu dengan dusta dan ajaran palsu, salah satunya ajaran Babel yaitu tidak setia--Babel adalah pelacur, dan ciri pelacur adalah tidak setia--, yang penting pintar. Inilah yang membuat gembala, pelayan Tuhan menjadi tidak setia.
Kita dilindungi, sehingga kita bisa setia berkobar. Tidak setia sama dengan kalah.
- Antikris dengan kekuatan mamon yang membuat kikir--tidak bisa memberi--dan serakah--mencuri milik Tuhan.
Kita dilindungi, sehingga kita bisa mengembalikan milik Tuhan--persepuluhan dan persembahan khusus--, memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Banyak naik ke gunung yang tinggi, supaya kita tidak terjatuh dan disesatkan!
- Mazmur 43: 5
43:5. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Hasil ketiga: tangan kuasa Tuhan memberikan ketenangan, damai sejahtera di tengah keguncangan darat, laut, dan udara, sehingga kita tidak tertekan dan gelisah; tidak ada lagi stres, tetapi semua menjadi enak dan ringan.
Ada masalah apa, mari menyembah Tuhan.
"Saya pengalaman, dulu saya sering kembung. Begitu menyembah, selesai."
Biarpun dunia ini lembah dan gunung, kalau punya sayap, akan enak dan ringan.
Kaum muda, mungkin menghadapi studi atau masa depan, mari banyak menyembah Tuhan hari-hari ini. Ibadah pelayanan sampai doa penyembahan harus menjadi kegemaran hari-hari ini.
- Mazmur 103: 5
103:5. Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
(terjemahan lama)
103:5. Yang mengenyangkan mulutmu dengan kebajikan, dan membaharui hal mudamu seperti burung nasar.
Hasil keempat: tangan kuasa Tuhan sanggup membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Pembaharuan orang muda, artinya rendah hati dan taat dengar-dengaran. Di dalam 1 Petrus 5, orang muda dituntut untuk rendah hati dan taat--'Jangan congkak!'
Istilah 'orang muda' ini bukan hanya kepada kaum muda, tetapi bagi kita semua. Kalau mau awet muda, harus rendah hati dan tunduk/taat dengar-dengaran.
Rendah hati, artinya bisa menerima kenyataan, bisa mengaku dosa dan mengampuni.
Orang yang rendah hati dan taat memiliki kekuatan ekstra dari Tuhan, dan wajah berseri.
1 Petrus 5: 5-6
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimuseorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Mohon kerendahan hati dan hati yang taat kepada Tuhan!
"Waktu saya ditempatkan di Gending, saya tidak malu menerima tamu. Berani menerima kenyataan. Tetapi satu waktu saya tanya seorang pendeta senior: 'Ada berapa jemaat Om di sana?' Dijawab: 'Di sana sulit, lebih gampang di Jawa.' Inilah, tidak berani menerima kenyataan. Ada juga yang jawab: Itu pencuri domba. Inilah tidak berani terima kenyataan, hanya salahkan orang terus. Itu yang membuat cepat tua dan sakit karena bertentangan dengan hatinya. Bahaya! Kalau itu benar, akui benar, siapapun dia (isteri atau anak kita). Harus terima kenyataan."
Kalau sudah rendah hati dan taat, kita akan berada di bawah tangan Tuhan yang kuat, untuk meninggikan kita tepat pada waktunya.
Artinya:
- Keluaran 15: 4-6
15:4. Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
15:5. Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
15:6. Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
Yang pertama: tangan kanan Tuhan memberikan kemenanganatas segala masalah yang mustahil; menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
Ini sudah tidak mungkin, di depan Laut Kolsom, belakang ada Firaun yang mengejar, kiri kanan padang gurun. Hanya ada satu kata: 'mati' atau 'mustahil'. Tetapi kalau mau rendah hati dan taat--Musa taat kepada perintah Tuhan yaitu mengangkat tongkatnya--, laut Kolsom akan terbelah.
- Yang kedua--kalau laut Kolsom terbelah, semua berhasil dan indah--: tangan kuasa Tuhan membuat semua berhasil dan indahpada waktunya, sekalipun hari-hari ini kita tidak masuk hitungan. Mungkin di keluarga tidak bisa diharapkan, pekerjaan tidak masuk hitungan, tidak apa-apa. Harus diakui dan kita berusaha yang jasmani--bekerja, bersekolah--, tetapi lebih dari itu kita banyak naik ke gunung sampai bisa rendah hati dan taat dengar-dengaran. Tuhan akan mengangkat kita pada waktunya.
- Yang ketiga: kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--laut Kolsom terbelah dan Israel bisa masuk Kanaan.
Inilah kegerakan yang besar; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kegerakan dalam firman pengajaran.
Dibandingkan penginjilan, tidak usah minder.
"Saya ingat, dulu mulai di sini hanya bagian sebelah saja jemaat. Pemakaian masing-masing. Sekarang di Medan, kami ibadah sama seperti di sini, tetapi di tempat lain banyak sekali jemaatnya. Tenang saja. Siapa tahu peristiwa seperti di WR Supratman 4 terjadi juga di sana."
Nanti kegerakan ini akan beralih dari penginjilan ke pengajaran. Penginjilan sangat penting, tetapi sesudah itu harus berpindah pada pengajaran. Penuaian menggunakan sabit--pedang firman.
Sekarang penaburan--selamat--, bukan penuaian jiwa-jiwa--sempurna. Nanti kita menjadi sempurna seperti Yesus.
- Yang keempat: kalau Tuhan datang kita diubahkan sampai sempurna seperti Dia, dan layak menyambut kedatangan-Nya, sampai berdiri di hadapan takhta sorga untuk melayani Dia siang malam. Kita menerima naungan sayap selama-lamanya bersama dengan keluarga kita, tidak bisa diganggu gugat.
Mungkin mata masih melihat: tidak mungkin bersama keluarga kita. Tulis dengan iman di hati: 'Nanti di hadapan takhta Tuhan kita melayani siang dan malam bersama dengan keluarga kita.'
"Ada seorang yang WA ke saya: Bagi saya sudah mustahil. Tetapi tulis dengan iman: Jangan kecilkan kuasa Tuhan, dengan imankita akan diselamatkan dan disempurnakan semuanya."
Ulurkan tangan kepada Tuhan--naikkan asap dupa--, dan Dia akan mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita. Dari tempat tinggi (dari takhta sorga) Dia menjangkau kita semua. Apapun yang mata kita lihat, jangan kecewa, bimbang dan putus asa. Kita hanya bisa menyembah Dia; mengulurkan tangan kepada Dia; menaikkan asap dupa kepada Dia; berseru kepada Dia apapun keadaan kita. Dia mampu menolong kita secara jasmani dan rohani.
Kelemahan apapun secara jasmani dan rohani, pencobaan, ekonomi, masa depan, kesehatan, dosa-dosa, nikah dan buah nikah, pelayanan dan sebagainya, serahkan kepada Tuhan! Biar Dia mengulurkan tangan kuasa-Nya untuk menaungi kita semua.
Tuhan memberkati.