Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 13-16=
penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014):
- Wahyu 1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).
- Wahyu 1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja (mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014).
- Wahyu 1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil, dengan tanda kaki-Nya bagaikan tembaga yang berkilau dan suara-Nya bagai desau air bah.
- Wahyu 1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, untuk menyatu dengan kita selamanya.
Kita masih berada pada bagian kedua (ayat 14)
YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI RAJA SEGALA RAJAWahyu 1: 141:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Tanda penampilan Yesus sebagai Raja segala raja:
- 'Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah' (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014)= mahkota kemuliaan/mahkota keindahan.
- 'mata-Nya bagaikan nyala api'.
Malam ini, kita masih mempelajari
tanda kedua: '
mata-Nya bagaikan nyala api' (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 02 Maret 2013).
Mazmur 11: 411:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.“
mata-Nya bagaikan nyala api” artinya mengamat-amati hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang masih ada di dunia ini = memperhatikan, memperdulikan, memelihara, menolong, melakukan segala sesuatu bagi kita, bahkan sampai menyucikan dan menyempurnakan kehidupan kita.
1 Korintus 7: 327:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.Begitu besar-Nya perhatian Tuhan atas kehidupan kita, untuk itu sebagai timbal baliknya
kita juga harus memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan(pribadi Tuhan yang duduk di tahta surga).
Dia dari tahta Surga memandang kita didalam dunia ini, kita dari dunia memandang Dia (hubungan timbal balik).
Biarlah malam ini kita saling memandang dengan Tuhan!
Praktek memusatkan perhatian kepada pribadi Tuhan/
perkara Tuhan:
- 2 Petrus 1: 19
1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannyasama seperti memperhatikan pelitayang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Praktek pertama:'memperhatikan firman yang disampaikan oleh para nabi' = memperhatikan firman nubuat(firman pengajaran yang benar).
Artinya:
- Mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh/dengan suatu kebutuhan (yang dibutuhkan tempat gelap adalah pelita), sehingga kita tidak pernah bosan, mengkritik dll.
- Mengerti firman pengajaran yang benar.
- Percaya/yakin kepada firman pengajaran yang benar, sehingga menjadi iman didalam hati.
- Mempraktekkan firman pengajaran yang benar.
Jika kita mempraktekkan firman pengajaran yang benar, kita mengalami penyucian mulai dari hati(“bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu”).
Matius 15: 19-20
15:19.Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).
15:20. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
= kita mengalami penyucian terhadap tujuh keinginan jahat dan najis.
“tujuh”= angka pelita emas. Jika ada tujuh keinginan jahat dan najis, maka hati kita akan gelap (“pelita padam”). Akibatnya: kehidupannya menjadi mata gelap = hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Jika hati kita disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis, maka pelita akan menyala, dimulai dari pelita didalam rumah tangga menyala(suami mengasihi istri, istri tunduk pada suami dan anak taat pada orang tua) dan dihadapan semua orang.
Contohnya: pelita tetap menyala di gereja, kantor, dll.
Sampai satu waktu kita menjadi terang dunia= menjadi kehidupan yang sempurna seperti Yesus (tidak ada cacat cela).
Perhatikanlah firman hari-hari ini!Jadi, praktek pertama ini tentangKESUCIAN(firman menyucikan kita).
- Kolose 4: 17
4:17 Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Praktek kedua:memperhatikan ibadah pelayanan kepada Tuhan/tahbisan kepada Tuhan.
“pelayanan yang kauterima dalam Tuhan”= setiap pelayanan berasal dari Tuhan (bukan berasal dari manusia)= Tuhanlah yang menetapkan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus dalam setiap pribadi kita lewat penumpangan tangan seorang gembala.
1 Timotius 4: 14
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
“penumpangan tangan sidang penatua” = lewat penumpangan tangan seorang gembala.
Sesudah kita menerima jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, maka harus dijagasupaya kita tidak lalai, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan.
DalamKolose 4: 17 “kaujalankan sepenuhnya” artinya melayani Tuhan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan TuhanYesus ke dua kali.
Kesimpulan: jadi memusatkan perhatian ibadah pelayanan kepada Tuhan artinya kita melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar, sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita, sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kembali ke dua kali, bahkan sampai kita mendapatkan hak penuh untuk masuk Kerajaan Surga.
2 Petrus 1: 10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
“panggilan dan pilihanmu” = pelayanan.
Jika kita melayani Tuhan dengan sepenuhnya(“kaujalankan sepenuhnya”), maka kita akan mendapatkan hak penuh untuk masuk Kerajaan Surga.
Jadi praktek kedua ini tentangKESETIAAN.
- Mazmur 107: 43
107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikansegala kemurahan TUHAN.
Praktek ketiga: memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan= belas kasihan, kasih karunia, dan anugerah Tuhan.
Siapakah yang bisa memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan?
Yaitu kehidupan yang memusatkan perhatian pada firman (suci) dan kehidupan yang memusatkan perhatian pada pelayanan (setia).
Jadi kehidupan yang suci dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan akan memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan = bergantung sepenuhnya kepada KEMURAHAN TUHAN/belas kasih Tuhan.
Hubungan kesucian dan kesetiaan bagaikan “carang melekat pada pokok”. Carang ini tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pokok (carang mau makan sendiri, mau berbuah sendiri, mau bertunas sendiri tidak akan bisa).
Sekalipun kita kecil seperti carang/ranting, tetapi kita hidup dari kemurahan Tuhan yang besar, bahkan lebih besar dari apapun.
Biarlah malam ini kita HANYA BERGANTUNG kepada kemurahan Tuhan!
Jika kita bergantung kepada kemurahan Tuhan, hasilnya:
- Ibrani 4: 16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karuniauntuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Hasil pertama: kasih karunia Tuhan, anugerah Tuhan sanggup untuk menolong kita tepat pada waktu-Nya= untuk menyelesaikan segala masalah kita, sampai masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya.
- Markus 6: 34,37
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihankepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"
Ini tentang pemecahan roti (Tuhan berbelas kasih). Pada waktu itu yang ada hanyalah lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang, tetapi Tuhan menolong semuanya.
Hasil kedua: kemurahan Tuhan, anugerah Tuhan sanggup untuk memelihara kehidupan kita secara ajaib, sekalipun kita kecil, tidak berdaya/tidak mampu apa-apa. Ini seperti lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang laki-laki (tidak termasuk perempuan dan anak-anak) dan masih ada sisa 12 bakul.
Alkitab ini penekanannya bukanlah sejarahnya, tetapi mengandung nubuat untuk kita sekarang. Contohnya: dulu memang lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang, tetapi untuk kita sekarang adalah jika kita suci, setia berkobar-kobar sampai bisa memusatkan perhatian pada kemurahan Tuhan yang besar, maka semuanya yang kecil (gaji kecil, toko kecil) akan menjadi besar ditangan anugerah kemurahan Tuhan.
Jika kita memiliki gaji, ijasah, toko dll, kita harus tetap mengaku bahwa kita hidup dari anugerah Tuhan/kemurahan Tuhan.
- Mazmur 103: 4
103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setiadan rahmat,
Mahkota kemuliaan/mahkota keindahan inilah yang dipakai oleh Yesus Raja segala Raja. “rambut-Nya putih” = mahkota keindahan/mahkota kemuliaan.
Hasil ketiga: anugerah Tuhan, kemurahan Tuhan sanggup memberikan mahkota kemuliaan(mahkota keindahan) kepada kita. Artinya
- Anugerah Tuhan sanggup untuk menjadikan semua berhasil, indah, baik, bahagia pada waktu-Nya.
- Mahkota kemuliaan = keubahan hidup.
Anugerah Tuhan sanggup mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, dimulai dari taat dengar-dengaran.
Taat dengar-dengaran itulah kemenangan (memiliki mahkota). Contohnya: Yesus taat sampai mati di kayu salib (ada kemenangan/mahkota).
Kita akan terus diubahkan, sampai satu waktu jika Yesus datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita mendapatkan mahkota kemuliaan yang sebenarnyadan layak untuk duduk di tahta-Nya bersama-sama dengan Dia.
Dia sedang memperhatikan/melihat kita!Jika semuanya tidak melihat kita (suami, istri, anak, orang tua), kita jangan marah dan jangan bimbang, sebab masih ada sepasang mata Tuhan yang sedang melihat/memperhatikan kita. Kita tinggal memusatkan perhatian pada Tuhan dan Ia akan menolong kita sampai sempurna.
Kita kecil tetapi anugerah Tuhan lah yang besar.
Biarlah semakin hari kita semakin kecil dan anugerah-Nya semakin besar.
Tuhan memberkati.