Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.

Wahyu 3: 21-22
3:21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang, yaitu duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorgauntuk selama-lamanya; ini merupakan tujuan utama dan tujuan akhirdalam pengikutan dan pelayanan kita kepada TUHAN hari-hari ini. Bukan hanya pencapaian secara jasmani di dunia--gaji yang besar, harta banyak atau hamba TUHAN memiliki gereja besar dan jemaat banyak.

Syaratnya: 'barangsiapa menang'; kita harus menang bersama Yesus(diterangkan mulai Ibadah Raya Surabaya, 18 Oktober 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 25 Oktober 2015).

Malam ini, kita mempelajari, kita menang terhadap apa?: Menang terhadap keadaan rohani yang suam-suam kuku(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 November 2015).

Wahyu 3: 16
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas. Aku akan memuntahkanengkau dari mulut-Ku.

Jika tidak duduk bersanding dengan Yesus, maka akan dimuntahkan dan tidak bisa duduk bersanding dengan Dia; terpisah selama-lamanya dengan TUHAN dan binasa.

Keadaan suam-suam kuku secara rohani, yaitu tidak dingin tidak panas. Ini sama dengan keadaan bangsa Israel ketika di kaki gunung Sinai; sementara Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima 2 loh batu dan Tabernakel, saat itu keadaan bangsa Israel juga suam-suam kuku, yaitu menyembah lembu emas; sama dengan tidak kalah tidak menang('bukan nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan').

Keluaran 32: 17-18
32:17 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
32:18
Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Akibatnya: terjadi penyembahan berhala--penyembahan kepada anak lembu emas; kalau suam-suam kuku bukan menyembah TUHAN, tetapi lembu emas--menyembah kekayaan dan lain-lain.
Kita harus hati-hati terhadap keadaan suam-suam kuku; secara jasmani diberkati, tetapi secara rohani sangat terpuruk!

Keluaran 32: 9
32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yangtegar tengkuk.

Saat TUHAN melihat lembu emas, TUHAN katakan: 'Bangsa yang tegar tengkuk.'
Jadi, penyembahan berhala artinya tegar tengkuk/keras hati; kehidupan yang suam-suam kuku sama dengan kehidupan yang keras hati.

Praktek kekerasan hati:

  1. Keluaran 7: 14-16
    7:14 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "
    Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.
    7:15 Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.
    7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi,
    supaya mereka beribadah kepada-Kudi padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

    'Firaun berkeras hati'= sebenarnya yang keras hati adalah setan--Firaun adalah gambaran setan--, tetapi anak TUHAN/hamba TUHAN ikut keras hati, karena suam-suam rohaninya--hanya mencari yang jasmani dan menghiraukan yang rohani.

    Praktik kekerasan hati yang pertama: umat Israel tidak boleh beribadah= tidak setiabahkan tinggalkan ibadah pelayanan kepada TUHAN.

    Maleakhi 3: 18; 4:1

    3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara
    orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
    4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap
    orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakaroleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
    Kehidupan yang tidak setia--tidak mau beribadah melayani TUHAN--itu tidak berguna; bagaikan jerami/sekam yang akan dibakar/dibinasakan selama-lamanya.

    Sebaliknya, jika kita beribadah melayani TUHAN--terutama dalam sistem penggembalaan; ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--, maka kita sedang diisi dengan firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga kita menjadi gandum yang matangdan siap dituai untuk masuk ke dalam lumbung kerajaan sorga saat Yesus datang kedua kali.

    Waspada!Tidak setia ini dimulai dari seorang gembala.

  2. Keluaran 7: 16b
    7:16bmeskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

    Praktik kekerasan hati yang kedua: tidak taat dengar-dengaranpada perintah TUHAN--firman pengajaran yang benar.

    Setiap pemberitaan firman pengajaran yang benar
    adalah saat TUHAN memanggil kitauntuk menolong, menghibur, menyucikan dan sebagainya--sesuai dengan kebutuhan kita. Jika kita mau taat dengar-dengaran, maka saat kita berdoa--memanggil TUHAN--, saat itulah TUHAN memberikan semua yang kita butuhkan; doa dijawab oleh TUHANdan semua masalah diselesaikan.

    Zakharia 7: 12-14
    7:12 Mereka membuat
    hati mereka kerasseperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajarandan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui rohNya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
    7:13 “Seperti mereka
    tidak mendengarkanpada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkanpada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
    7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka
    seperti angin badaike antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu-lalang disana demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi.”

    Sebaliknya, kalau tidak taat dengar-dengaran, maka TUHAN tidak menjawab saat dipanggil, tetapi yang datang justru angin badai--pencobaan, masalah, dan lain-lain--sampai 'negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi.', artinya: sungguh-sungguh dalam penderitaan; kering rohani sampai mati rohani--tidak ada gairah lagi dalam perkara rohani--dan hanya untuk dibinasakan.

  3. Keluaran 9: 27-28
    9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "
    Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah.
    9:28
    Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."

    Saat ditimpa hujan es, Firaun meminta Musa untuk berdoa kepada TUHAN, supaya hujan es berhenti dan bangsa Israel boleh keluar dari Mesir.

    Keluaran 9: 34-35
    9:34 T
    etapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati,baik ia maupun para pegawainya.
    9:35 B
    erkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi--seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.

    Tetapi kenyataannya, setelah hujan es berhenti, bangsa Israel tetap tidak boleh keluar dari Mesir.

    Jadi, praktik kekerasan hati yang ketiga: tidak mau bertobat; sudah mengaku, tetapi diperbuat lagi; permulaannya adalah mempertahankan dusta. Kalau orang itu jujur, ia bisa mengaku dosa dan bertobat.

    Yeremia 9: 5
    9:5 yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta;mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

    Kehidupan yang berdusta pasti enggan untuk bertobat dan terus mengulang-ulangi dosa--terus mempertahankan dosa. Dosa yang diulang-ulang akan semakin berkembang, sehingga hati yang kerasmenjadi semakin keras, sampai sekeras batu kilangan; sampai pada dosa Babel. Ini yang berbahaya!

    Wahyu 18: 21
    18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

    Batu kilangan = dosa Babel; yaitu:

    1. dosa makan-minum(merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan(dosa sex dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah, dan lain-lain). Kalau tidak mau bertobat, pasti larinya ke dosa Babel.

    2. Matius 18: 6
      18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkansalah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangandiikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

      'menyesatkan'= dalam bahasa aslinya, berarti menyandung.

      Yang kedua: dosa Babel adalah dosa sandungan; mudah tersandung/tersinggung dan menjadi sandungan bagi orang lain.

Akibat keras hati--tidak setia, tidak taat, dan tidak mau bertobat--: leher akan dikalungi dengan batu kilangandan dilemparkan ke laut.
Artinya:

  • berada dalam kesulitan,
  • letih lesu,
  • beban berat,
  • tidak indah hidupnya,
  • dalam penderitaan dan sengsara,
  • banyak cucuran air mata,
  • hidupnya tidak ada tujuan, terutama ke arah Yerusalem baru--batu kilangan hanya berputar terus,
  • sampai masuk ke dalam kebinasaan selamanya--lautan api dan belerang.

Oleh sebab itu, malam ini lewat doa penyembahan, kita mohon kepada TUHAN, supaya hati keras diubahkan menjadi hati lembut; mengalami pembaharuan.
Seperti saat Yesus naik ke atas gunung dan menyembah, tiba-tiba wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari.
Wajah menunjuk pada hati; kalau hati marah maka wajah merah; hati takut maka wajah menjadi pucat.

Hati lembut, artinya:

  1. Setiadalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
    Kesetiaan menutupi segala kelemahan dan kekurangan kita;baik secara jasmani maupun rohani.

    Kalau ada roh kesetiaan, halangan apapun yang kita hadapi, TUHAN akan menolong.

    "Hari ini saya sebenarnya tidak bisa datang, tetapi TUHAN tolong saya, karena saya berkata bahwa saya harus datang, harus setia."

  2. Taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.
    Sebagai contoh, Abraham yang taat saat diperintah TUHAN menyembelih anaknya.

  3. Bertobat; kita hidup benar dan suci di hadapan TUHAN.

Amsal 3: 3
3:3 Janganlah kiranya kasih dan setiameninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

Kalau kita mengalami pembaharuan menjadi hati lembut, maka leher tidak lagi dikalungi dengan batu kilangan, tetapi dikalungi kasih setia TUHAN; kasih sama dengan taat--jadi 'kasih setia' sama dengan taat dan setia.
Leher= menunjuk pada doa penyembahan.

Kalau kita pelayan TUHAN mau setia, taat, dan bertobat, maka TUHAN sendiri yang akan memperhatikan kita.
Mazmur 17: 7-8
17:7 Tunjukkanlah
kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
17:8
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

Kalau kita dikalungi dengan kalung kasih setia dari TUHAN, maka TUHAN menjadikankita sebagai biji mata-Nya sendiri; menjadi kesayangan TUHANyang tidak bisa diganggu gugat.

Hasilnya:

  1. 'Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu'= tangan TUHAN sanggup memelihara dan melindungikehidupan kita mulai sekarang di zaman yang sudah sangat sulit, sampai masa antikris berkuasa 3,5 tahun di bumi.

    S
    ehebat apapun kita di dunia akhir zaman ini, kita bagaikan anak ayam yang baru menetas, yang tidak mampu apa-apa dan hanya perlu naungan sayap dari induknya.

    Kasih setia TUHAN dinyatakan dalam wujud dua sayap burung nasar yang besar:

    1. Untuk masa sekarang: dua sayap ini menudungikita--memelihara dan melindungi kita.
    2. Pada zaman antikris: dua sayap burung nasar yang besar menyingkirkankita ke padang gurun; kita dipelihara langsung oleh TUHAN lewat firman pengajaran dan perjamuan suci selama 3,5 tahun.

      Oleh sebab itu, ibadah pendalam alkitab dan perjamuan suci sangat penting; itu adalah latihan untuk menyingkir.

    Yesus sudah mati di kayu salib untuk menaungi kita; oleh sebab itu, jangan ragukan kasih setia TUHAN!

    "Dulu, ada seorang ibu yang menggendong bayi dan mau dibacok dari depan. Secara otomatis ibu itu membalikkan badan sehingga punggungnya yang terluka; bayinya selamat. Manusia yang jahat bisa berlaku demikian, apalagi TUHAN yang sudah rela mati untuk menaungi kita."

    Malam ini, jika kita dalam kesulitan, melembutlah!Jangan berdusta lagi, tetapi bertobat, taat dan setia. Sudah cukup dan nanti TUHAN yang memberikan kalung kasih setia; Dia yang menaungi dan menyingkirkan kita ke padang gurun saat antikris berkuasa di bumi.

    Kalaukita mengeraskan hati, maka kesulitan dan kenajisan justru bertambah.

  2. Mazmur 69: 14-15
    69:14 Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi
    kasih setia-Mu yang besarjawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
    69:15
    Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!

    'kasih setia-Mu yang besar'= lebih besar dari apapun di dunia.

    Hasil kedua: kasih setia TUHAN yang ajaib dan besar sanggup untuk:

    1. menolong dan menyelesaikansebesar apapun masalah kita, tepat pada waktunya; sebab kasih setia TUHAN lebih besar dari apapun.

      Yang penting ada kalung kasih setia, itu yang dilihat oleh TUHAN (di dalam kitab Kidung Agung, leher dilihat ada kalungnya atau tidak). Jangan sampai kalungnya dari Babel; ngeri!

    2. 'Lepaskanlah aku dari dalam lumpur'= Daud pernah tenggelam ke dalam lumpur dosa dengan Batsyeba, tetapi TUHAN sanggup mengangkatnya.
      Artinya: kasih setia TUHAN yang ajaib dan besar sanggup mengangkatdari kejatuhan-kejatuhan kita; kita dipulihkan untuk hidup benar dan suci; diangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah.

  3. Mazmur 103: 4
    103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang
    memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,

    Hasil ketiga: kasih setia TUHAN menjadi mahkota, artinya kita disucikan dan diubahkansampai sempurna seperti Dia; kita berhak mendapat mahkota mempelaiuntuk layak menyambut kedatangan TUHAN kembali kedua kali di awan-awan yang permai dan kita layak duduk bersanding dengan Diadi takhta sorga selama-lamanya; takhta tidak bisa dpisahkan dengan mahkota.

Mari malam ini, kita hidup taat, setia, dan bertobat, dan TUHAN akan memberi kita kalung kasih setia-Nya, sehingga kita menjadi biji mata TUHAN--kesayangan TUHAN--yang tidak bisa diganggu gugat, sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga. Kita sungguh-sungguh menjadi milik TUHAN selama-lamanya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 30 Maret 2021 (Selasa Sore)
    ... dikuasai oleh antikris berarti tanpa urapan Roh Kudus sehingga melawan Tuhan. Dari ujung rambut sampai telapak kaki tidak ada yang benar dan baik termasuk perasaannya. Ini adalah kehidupan di bawah kuasa dosa. Roma - . Jadi bagaimana Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain Sama sekali tidak. Sebab di atas telah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Maret 2011 (Senin Sore)
    ... banyak sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. . Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 'dikumpulkan' persekutuan tubuh Kristus yang tidak benar persekutuan ranting dengan ranting yang terlepas dari Pokok ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Maret 2017 (Rabu Sore)
    ... nafsu daging--hanya jahat dan najis seperti pada zaman Nuh-- tetapi lewat baptisan kita bisa memiliki hati nurani yang tulus seperti merpati sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran tidak jahat dan naji. Kita selamat tidak dihukum di dunia ini dengan hukuman meterai tidak ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang tetapi diberkati ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Oktober 2010 (Minggu Pagi)
    ... kepada Tuhan . Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan domba-domba Israel. Tetapi sayang sebagian Israel menolak Yesus sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa Kafir untuk diselamatkan. Roma - . Sebab saudara-saudara supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini Sebagian dari Israel telah menjadi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... Akibatnya adalah Tidak mengalami sabat atau perhentian baik sabat kecil sabat besar sampai sabat kekal sudah dibahas dalam Ibadah KMR Juni sehingga mencari kepuasan-kepuasan lain di dunia. Menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan. Kita membahas akibat yang kedua. Praktek menjadi sama dengan setan Menjadi pendusta. Juga menjadi pembunuh kebencian ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Mei 2014 (Selasa Sore)
    ... mati yang ada di dalamnya dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua lautan api. Semua manusia termasuk hamba Tuhan anak Tuhan yang belum menyelesaikan dosa-dosanya akan dihakimi di tahta putih dan tidak ada kesempatan memperbaiki melainkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 November 2018 (Sabtu Sore)
    ... sebelum makan. . Tetapi jawab Yesus kepada mereka Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu . Sebab Allah berfirman Hormatilah ayahmu dan ibumu dan lagi Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. . Tetapi kamu berkata Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya Apa yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Oktober 2021 (Sabtu Sore)
    ... Jangan membunuh siapa yang membunuh harus dihukum. . Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum siapa yang berkata kepada saudaranya Kafir harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata Jahil harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Yang pertama marah tanpa sebab. Dasarnya adalah kebencian di ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 November 2022 (Selasa Sore)
    ... raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya. Babel ini menguasai dunia. Jadi ini sama dengan berita penghukuman atas dunia yang dikuasai oleh roh kejahatan kenajisan dan kebencian. Berita tentang penyucian terhadap Babel. Wahyu - . Lalu aku mendengar suara lain ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 September 2017 (Sabtu Sore)
    ... mau menyentuh beban itu dengan satu jari pun. Ada macam beban Beban rohani yaitu menyampaikan firman Allah yang keras. Tetapi dia sendiri tidak melakukannya sama dengan tidak mengasihi Tuhan. Beban jasmani yaitu menyengsarakan sesama termasuk kaum muda menyengsarakan orang tua. Ini sama dengan tidak mengasihi sesama. Jadi ibadah pelayanan ahli Taurat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.