Tema ibadah di Medan: Wahyu 19: 9
19:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."'
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= pesta nikah Anak Domba.
Pesta nikah Anak Domba adalah:- pertemuan antara Yesus (Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga) dengan sidang jemaat yang sempurna(mempelai wanita) di awan-awan yang permai.
Dan ini terjadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali.
- hubungan NIKAH ROHANIantara Yesus sebagai Mempelai Pria dan sidang jemaat sebagai mempelai wanita.
Nikah rohani ini berasal dari nikah jasmani. Sebab itu, kita harus perhatikan mulai dari permulaan nikah. Kalau yang jasmani salah, tidak mungkin mengarah pada yang rohani.
- hubungan Yesus sebagai KEPALAdengan sidang jemaat sebagai TUBUH.
Hubungan paling dekat antara Kepala dan tubuh adalah LEHER.
'leher'= doa penyembahan.
Jadi, dalam doa penyembahan, kita merasakan suasana pesta nikah Anak Domba.
Penyembahan ini harus memenuhi ukuran, yaitu sampai daging tidak bersuara lagi (pintu tirai terobek).
Kalau pintu tirai terobek, kita bisa melihat tabut perjanjian dan masuk ruangan maha suci.
Tabut perjanjian terdiri dari:
Ukuran ruangan maha suci (panjang 10 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta, sehingga volumenya= 10x10x10 = 1000hasta). Angka 1000 menunjuk Kerajaan 1000 tahun damai, firdaus yang akan datang. Sesudah itu kita akan masuk Yerusalem baru yang kekal, siang malam, kita hanya menyembah dan memandang wajah Tuhan.
Kalau penyembahan tidak memenuhi ukuran, ia akan masuk aniaya antikris selama 3,5 tahun. Disana, daging akan disiksa sampai pemancungan kepala.
Tujuannya: supaya daging tidak bersuara lagi dan ia bisa dibangkitkan saat Yesus datang kembali dan ia masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Ini merupakan kebaikan Tuhan.
KITA TINGGAL MEMILIH, APAKAH LEHER INI MAU DIGUNAKAN UNTUK MENYEMBAH ATAU UNTUK DIPANCUNG.
3 macam ukuran penyembahan sampai daging tidak bersuara:
- Wahyu 5: 8-9
5:8. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-MuEngkau telah membeli merekabagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Ukuran pertama: penebusan/kelepasan oleh darah Yesus.
Kehidupan yang menyembah Tuhan, harus mengalami kelepasan, yaitu:
- kelepasan dari dari suku, bahas, kaum, dan bangsa. Artinya: oleh penebusan darah Yesus, kita hanya menjadi SATU BANGSA(Israel rohani, umat kepunyaan Allah).
- ditebus dari dari dosa-dosa.
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7) dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
= kita ditebus, mulai dari 8 dosa, sampai sempurna (pintu tirai benar-benar terobek).
Selama masih ada dusta, hidup kita belum ditebus.
- Wahyu 8: 1-5
8:1. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3. Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
'pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas'= mezbah dupa emas= penyembahan.
Ukuran kedua: sunyi senyap.
Artinya: mengalami perhentian dalam Roh Kudus. Kita mengalami kedamaian dan ketenangan.
Disini, ada 2 keadaan yang kontras:
- ay. 3-4= kehidupan yang menyembah Tuhan, makin hari akan meningkat dalam kedamaian, sampai bersama Tuhan selalu.
- ay. 5= dibumi akan terjadi kegoncangan yagn semakin meningkat, sampai bumi ini hancur dan musnah.
Kalau damai dan tenang, hasilnya:
- semuanya akan jadi enak dan ringan, baik dalam nikah, ibadah pelayanan, pekerjaan, dan sebagainya.
- kita mengalami kuasa kebangkitan untuk meneduhkan angin dan gelombang (goncangan-goncangan).
Saat murid-murid ditimpa angin dan gelombang, Yesus hanya berseru "Diam, tenang".
Kalau tidak tenang, pasti ada apa-apa dalam diri kita. Itu yang harus diperiksa dan diselesaikan.
- Wahyu 11: 1
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Ukuran ketiga: tongkat pengukur. Itulah Firman penggembalaan.
Artinya: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara= mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Contohnya penyembahan sampai daging tidak bersuara lagi yaitu Tuhan Yesus. Saat di taman Getsemane, Yesus berdoa supaya tidak mati disalib, tetapi dagingnya dipatahkan dalam doa penyembahan, sehingga Tuhan Yesus menyerahkan kehendakNya kepada Bapa.
Contoh orang yang mengulurkan tangannya yaitu Petrus.
2 kali Petrus mengulurkan tangan:
- waktu ia akan tenggelam.
Seringkali kita susah mengulurkan tangan. Karena itu, Tuhan ijinkan kita tenggelam dan kita otomatis akan mengulurkan tangan.
Matius 14: 29-32
14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Disini, Petrus mengulurkan tangan karena TAKUT MATI. Tapi Tuhan masih mau menerima Petrus.
Hasilnya bagi kita sekarang:
- Tangan kasih Tuhan mampumemelihara dan melindungikita ditengah dunia yang semakin sulit.
- Tangan kasih Tuhan mampu menolong kita tepat pada waktunya.
- Tangan kasih Tuhan mengangkat kita dari kejatuhanbaik jasmani maupun rohani.
Tetapi pertolongan seperti ini masih rapuh. Sebab, Petruspun masih menyangkal Tuhan setelah ditolong Tuhan.
Karena itu masih perlu ditingkatkan.
- mengulurkan tangan untuk mati demi Tuhan. Disinilah daging benar-benar mati.
Yohanes 21: 18-19
21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkantanganmu dan orang lain akan mengikat engkaudan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Disini, Petrus mengulurkan tangan karena RELA MATI untuk Tuhan.
Artinya:
- rela berkorban apa saja,
- mengasihi Tuhan lebih dari apapun,
Dengan taat dengar-dengaran, kita akan memuliakan Tuhan dan Tuhan mengulurkan Tangan KasihNya untuk memuliakan kita, artinya:
- memakai kitadalam kegerakan hujan akhir.
- menuntun kitake masa depan yang indah dan mulia.
- mengubahkan hidup kitadari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sama mulia seperti Yesus.
Dan kita akan terangkat di awan-awan sampai masuk ke Yerusalem Baru (seperti nama Petrus yang tertulis di Yerusalem baru).
Tuhan memberkati.