Disertai dengan puasaSalam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam kitab
Wahyu 3.
Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan
tujuh suratyang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir =
penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang siap untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.
Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.
- sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) yang mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya= berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015).
Kita masih berada pada jemaat yang kelima, yaitu jemaat di
SARDIS.
Wahyu 3: 1-33: 1. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yangmemiliki ketujuh Roh Allahdanketujuh bintangitu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:2. Bangunlah, dan kuatkanlahapa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3:3. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Kita sudah mempelajari, kepada sidang jemaat Sardis,
Yesus tampil dalam 2 hal, yaitu '
yang memiliki ketujuh bintang' dan '
yang memiliki ketujuh Roh Allah' (sudah diterangkan mulai
Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai
Ibadah Raya Surabaya, 25 Januari 2015).
Tuhan Yesus yang memiliki ketujuh bintang dan ketujuh Roh Allah menyampaikan Firman kepada sidang jemaat Sardis, supaya jemaat Sardis
mengalami kebangunan rohanidan
kuat rohaninya(mengalami kekuatan ekstra),
SUPAYATETAP BERJAGA-JAGA.
Pada ayat 2 dan 3, ada
2 hal yang harus dijagaoleh sidang jemaat di Sardis:
- Ayat 2 = 'sebab tidak satu pun dari pekerjaanmuAku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku'.
Hal pertama yang harus dijaga: berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan/tahbisan(mulai diterangkan dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Februari 2015).
- Ayat 3 = 'Aku akan datangseperti pencuri'= hal kedua yang harus dijaga: berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali.
Malam ini kita masih belajar tentang
BERJAGA-JAGA DALAM IBADAH PELAYANAN/TAHBISAN.
Wahyu 3: 2
3:2. Bangunlah, dan kuatkanlahapa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurnadi hadapan Allah-Ku.
Pada hari
Senin, 02 Februari 2015, kita sudah belajar mengenai berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan/tahbisan, sebab pelayanan sidang jemaat Sardis tidak ada yang sempurna/tidak berkenan kepada Tuhan, bahkan hampir mati =
tidak ada api lagi.
Kita sudah mempelajari berjaga-jaga tentang pelayanan, yaitu hendaklah pelayanan itu selalu
berikat pinggang,
pelita tetap menyala, dan
dalam suasana pesta.
Malam ini kita mempelajari berjaga-jaga yang dikaitkan dengan pelayanan/tahbisan dalam
2 Korintus 6: 3-7
6:3 Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanankami jangan sampai dicela.
6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
6:7 dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela
'
berjaga-jaga dan berpuasa'= ada kaitan dengan pelayanan.
Artinya, berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan atau tahbisan sama dengan
berjaga-jaga dan berpuasa.
Ini adalah
rahasia hamba Tuhan.
"
Waktu bapak pendeta Pong Dongalemba mau meninggal dunia,sempet bertanya kepada beliau saya. 'Kamu berpuasa?': 'Ya saya berpuasa': 'ya, papa berpuasa juga, ambil waktu satu minggu satu kali, hari Selasa.' Itu baik untuk kesehatan rohani dan jasmani, jadi pabriknya tidak menggiling terus, tetapi istirahat. Kalau menggiling terus, nanti ada bautnya yang lepas dan lain-lain. Ada istirahatnya. Inilah rahasianya hamba Tuhan. Tapi, celakanya hari-hari terakhir ini banyak yang mengajarkan, 'tidak perlu puasa lagi', termasuk dari hamba Tuhan dalam pengajaran sudah menolak berpuasa. Akibatnya, betul-betul celaka. Mari, ambil waktu untuk berpuasa."
Ada
3 hal yang kita dapatkandalam berjaga-jaga dan berpuasa (dikaitkan dengan pelayanan/tahbisan):
- Yang pertama: 'Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan'= dalam berjaga dan berpuasa kita mengalami perobekan dagingdengan segala keinginan dan hawa nafsunya, sehingga :
- Kita bisa melayani dengan kesabarandalam penderitaan dan kesabaran dalam pelayanan (dalam menghadapi orang dan sebagainya).
- Melayani dengan kemurahan hati/dermawan, bukan mencari sesuatu atau meminta-minta.
- Melayani dengan urapan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan daging.
Sehebat apapun manusia, kalau dimakan usia, maka semakin tua akan pensiun, tapi kalau ada urapan Roh Kudus tidak ada kata pensiun.
- Melayani dengan kasihyang tulus, tidak ada kemunafikan/maksud-maksud tertentu.
- Melayani dengan pemberitaan Firman Allah yang benar, sekalipun ditolak dan lain-lain--bukan memberitakan Firman dengan prinsip 'asal jemaat senang', sekalipun menyampaikan Firman yang salah.
Hasilnya: pelayanan kita tidak dicela/tidak menjadi sandungan bagi orang lain, tetapi pelayanan kita untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain yang sungguh-sungguh, sehingga banyak jiwa-jiwa dimenangkan.
Kecuali orang iri, itu lain, karena kalau orang sudah iri, apapun yang kita lakukan tetap saja salah. Orang pahit dan iri hati, terserah mau menilah kita apa.
Inilah pentingnya berdoa dan berpuasa, supaya pelayanan kita tidak bercela dan menjadi sandungan bagi orang lain. Sebab, keinginan daging ini yang membuat pelayanan kita bercela dan tersandung.
"Sangat jelas saudaraku, ketika kita diutus ke Medan, semua orang berkata, 'ya tidak akan tahan, 1 tahun kalau bisa sudah bagus.' Sebab saudara tahu keluarga ini orang-orang kaya dan lain-lain, dipikir ingin ini ingin ini; kalau keinginan pasti habis. Tapi, kalau kita berdoa dan berpuasa, keinginannya yang dihabisi, pelayanannya terus. Kalau kita tidak berpuasa, keinginan yang dimajukan, pelayanan mundur. Mungkin dapat ini dapat itu, tapi pelayanan hancur. Harus berdoa dan berpuasa."
Berdoa dan berpuasa adalah rahasia hamba Tuhan, tapi sering kali ditolak, banyak yang tidak mau, sehingga pelayanannya banyak yang terhenti/pensiun.
"Dulu waktu pertama kali saya datang di Malang, saya dengar-dengar, orang pinjam kendaraan untuk melayani dan untuk besuk jemaat. Saya tidak setuju sama sekali, ini keinginan. Kenapa kalau kita naik mikrolet, kenapa melayani harus pinjam kendaraan? Saya stop, marah semua. Sebab kalau keinginan, ternyata benar, jemaat yang dipinjam kendaraan itu berkata, 'iya om, saya cuma punya 1 mobil, tapi karena pelayanan, ya saya naik becak, om.' Bayangkan. Saya berkata 'waduh, gawat ini.' Jangan ada keinginan. Kalau tidak saya stop, bisa berhenti melayani, karena mengejar keinginan."
Mari kita semua juga, keinginan apa pun harus dirobek, supaya pelayanan kita sungguh-sungguh memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
Lewat berjaga-jaga dan berpuasa, KEINGINAN DAN PERASAAN DAGING DIREDAM.
- Matius 6: 17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
Puasa yang benar ditandai dengan 2 hal:
- 'cucilah mukamu'.
Muka/wajah = hati.
'cuci muka'= penyucian hati oleh kuasa Firman Allah.
- 'minyakilah kepalamu'.
Kepala = pikiran.
Minyak = urapan Roh Kudus.
'minyakilah kepalamu'= Pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
Jadi puasa yang benaradalah memberi kesempatan seluas-luasnya bagi Firman Allah dan urapan Roh Kudus (Firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun) untuk menyucikan hati dan pikirankita dari keinginan jahat dan najis. Kedua hal ini yang membuat pelayanan terganggu.
Inilah hal kedua yang kita dapatkan dalam berjaga-jaga dan berpuasa.
Kalau ada keinginan jahat dan najis, maka perbuatan dan perkataan juga jahat dan najis.
Markus 7: 21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiranjahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 semua hal-hal jahat ini timbul dari dalamdan menajiskan orang."
Keinginan jahat dan najis harus disucikan, supaya perbuatan dan perkataan disucikan, sehingga seluruh kehidupan kita disucikan.
Hasilnya: kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanandan karunia Roh Kudusdari Tuhan, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Inilah kaitan antara doa puasa dengan pelayanan.
Efesus 4: 11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikanbaik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 Untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita dipakai dalam pelayanan tubuh Kristus, baik pelayanan dalam nikah rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau sudah mendapat jabatan pelayan, jangan berhenti berdoa dan berpuasa!
Kalau kita terus berjaga-jaga dan berpuasa, maka kesucian akan meningkat, sehingga:
- jabatan pelayanan dimantapkandalam hidup kita,
- karunia-karuniaRoh Kudus ditingkatkan,
- kita semakin dipakai oleh Tuhan,
- kita mengalami peningkatan keindahan dalam hidup.
Kalau tidak mau berpuasa, itulah salah satu perkara yang membuat pelayan Tuhan bisa meninggalkan jabatan pelayanannya karena tidak kuat.
Ingat!Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah jubah yang indah.
Kalau kita dipakai, maka kita diberi jubah indah.
Kalau kita mau berdoa dan berpuasa, mungkin sakit bagi daging, tetapi hidup kita semakin indah.
Kalau pelayanan kita makin mantap, jemaat juga bisa merasakan. Kalau gembala mantap, jemaat bisa merasakan gembala ini benar atau tidak. Mungkin jemaat sudah bertahun-tahun tergembala, tapi tidak bosan, malah semakin mantap juga dalam penggembalaan. Begitu juga dengan pelayanan yang lainnya.
Sebaliknya, kehidupan yang semakin tidak suci, akan kehilangan jubah indah bahkan sampai telanjang.
Mari, kita yang sudah melayani (memiliki jubah indah), semakin sungguh-sungguh dan ambil waktu untuk berdoa puasa, supaya jabatan itu semakin mantap, semakin disucikan, karunia makin menignkat, makin dipakai Tuhan dan hidup kita makin indah.
Lewat berjaga-jaga dan berpuasa, kita BERJAGA SUPAYA TIDAK TELANJANG.
- Markus 2: 19-22
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
2:21 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
2:22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
"'Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa'=>sering kali, ayat ini ditafsirkan 'tidak perlu berpuasa', sebab ada ayat di atasnya, 'Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka?'. Sering kali, ditafsirkan kita (kabar mempelai) tidak perlu berpuasa karena Mempelai ada bersama dengan kita. Sebenarnya, kalau selalu ada Mempelai, itu berarti kita tidak ada masalah. Tetapi buktinya, kita sekarang masih ada masalah, saya seorang gembalapun, pekabar kabar mempelai juga ada masalah. Jadi, kita masih terpisah dari Tuhan.
Tuhan di gunung, kita di bawah gunung yang ada sakit ayan. Tuhan naik ke Sorga, kita di dunia, terpisah dari Tuhan. Ini kesempatan untuk berpuasa sampai nanti kita bersatu dengan Tuhan, tidak perlu berpuasa lagi. Oleh sebab itu, ayat jangan ditafsirkan, malah salah, tapi yang benar dibukakan."
Hal ketiga yang kita dapatkan lewat berjaga-jaga dan berpuasa: doa puasa menghasilkan pembaharuansupaya tidak bosan dalam melayani.
Hamba Tuhan/pelayan Tuhan harus mengalami pembanaruan dari manusia daging menjadi manusia rohani, supaya pelayanan kita selalu dibaharui.
"Saya sebagai hamba Tuhan sangat mengalami. Begitu ada doa puasa dengan jemaat apalagi dengan hamba Tuhan, pelayanan saya dibaharui lagi, berkobar-kobar lagi."
Di sini ada kaitan dengan anggur = kalau pelayanan kita dibaharui, maka nikah kita juga dibaharui.
Dalam 1 Korintus 7, 'kamu berpisah sementara waktu untuk berpuasa'==>suami berpisah sementara dengan isteri untuk berpuasa, untuk membaharui anggur dalam nikah. Ini adalah rahasia nikah.
'tapi kamu tidak tahan bertarak, sehingga bersatu kembali'=>ada waktu untuk berpuasa sendiri-sendiri dan ada waktunya untuk kembali, karena berpuasa adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan, tidak diganggu oleh apapun.
Ada 2 macam pembaharuandalam berpuasa :
- ayat 21 = pembaharuan pakaian tambal sulam.
Banyak pakaian pelayanan yang tambal sulam, artinya banyak pelayan Tuhan yang jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Kalau kita berdoa dan berpuasa, maka pakaian tambal sulam dibaharui, sehingga menghasilkan pakaian baru, yaitu pakaian kebenaran dan kesucian= pakaian pelayanan.
Kalau kita terus berdoa dan berpuasa, pakaian akan terus dibaharui sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilau/pakaian mempelai.
Pakaian pelayanan ini penting. Sebab itu, dalam kitab Keluaran 28, ada pasal tentang pakaian. Sudah punya pakaianpun, harus ditentukan yang benar dan suci.
- Pembaharuan kirbat yang lama.
Kirbat: untuk menampung air = hati yang menampung segala sesuatu.
Jadi, pembaharuan kirbat = pembaharuan hati, yaitu dari hati yang lama (keras) menjadi hati yang baru(lembut).
Yakobus 3: 11-12
3:11 Adakah sumber memancarkan air tawardan air pahitdari mata air yang sama?
3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asintidak dapat mengeluarkan air tawar.
Hati yang kerasadalah sumber:
- air tawar, artinya kehidupan yang sering tawar hati; kehidupan yang gampang kecewa, putus asa atau bangga, sehingga menyangkal Tuhan dan meninggalkan pelayanan.
Yang benar, kita tidak usah bangga dan kecewa, tetapi kita mengucap syukur selalu kepada Tuhan.
- air pahit= kepahitan hati, yaitu kebencian tanpa alasan, iri dan lain-lain yang hanya mencerai beraikan tubuh Kristus.
- air asin, yang merupakan timbunan garam dari Sodom dan Goroma = menunjuk kepada dosa-dosa sampai puncaknya dosa(dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan). Ini mengarah pada pembangunan tubuh Babel/gereja palsu/mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Lewat berjaga-jaga dan berpuasa, hati yang keras diubahkan menjadi hati yang lembut, sehinggaBISA MENAMPUNG ROH KUDUS.
Hasilnya:
- kita mengalami ketenangan/damai sejahteradi tengah lautan dunia yang bergelora--seperti Yesus tidur--, sehingga pelayanan kita menjadi enak dan ringan.
Kalau menyimpan dosa (ada hati tawar, pahit atau asin), kita akan kering dan berat untuk melayani.
Matius 11: 29-30
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enakdan beban-Kupun ringan."
Kalau ibadah pelayanan enak dan ringan, maka nikah dan kehidupan kita menjadi enak dan ringan juga. Kalau enak dan ringan, kita tidak akan meninggalkannya.
"Hidup kita enak dan ringan, tidak bosan hidup/minta mati. Kita mohon supaya kita hidup sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali. Jangan minta mati seperti nabi Elia. Hati-hati, Elia saja bisa minta mati."
- Kita mengalami air anggur yang manis(Roh Kudus) = kebahagiaan Sorga di tengah penderitaan.
Kalau di dunia ini, punya uang bahagia, sudah biasa, tapi bagaimana kalau tidak punya uang? Tetapi, kalau ada kebahagiaan Sorga, sekalipun tidak punya uang, tapi bisa bahagia (di luar akal manusia).
Semoga kita semua mengalami. Jangan malah menghina, karena kalau menghina bisa habis.
"Ada seorang jemaat, Firman Tuhan mengatakan, 'kita bukan hidup dari gaji': 'mana bisa tidak hidup dari gaji? Gaji saya 2 digit dalam juta.' Pegawai yang sudah lama, jabatannya sudah tinggi. Betul, satu waktu, dia dipepet oleh Tuhan, anaknya begini dan begitu, habis. Begitu dapat gaji, nol, dipotong ini dipotong ini, nol. Untung dia datang dan mengaku, 'saya menghina Firman. Waktu pak Wi bilang kita punya gaji tapi kita tidak hidup dari gaji, saya tidak percaya, mana bisa. Akhirnya, 3 bulan om saya nol': 'terus kok bisa hidup?': 'Ya itulah pengalaman, betul saya hidup dari Tuhan bukan dari gaji.' Tapi hari- hari ini sudah ditolong oleh Tuhan. Pegawai tinggi sampai sore-sore berjualan naik sepeda engkol, orang kantornya aja malu melihat dia, tapi dia tidak malu. Jangan menghina Firman! Tapi sekarang Tuhan sudah menolong.
Saya percaya air anggur yang manis mampu memberi kebahagiaan di tengah penderitaan, sekalipun tidak punya uang, mungkin nikah begini, tapi kita bahagia. Kebahagiaan Sorga tidak terpengaruh oleh keadaan dunia apapun, di tengah penderitaanpun kita bahagia. Mari, serahkan kepada Tuhan, mungkin di dalam nikah kita masih pahit dan dalam ekonomi masih minum jamu pahit, kita mohon kepada Tuhan supaya ada air anggur, supaya kita bisa hidup bahagia di tengah penderitaan. Mungkin sebagai isteri menghadapi penderitaan, tidak boleh melawan, caranya cuma satu, bukan melawan tapi 'isilah aku dengan air anggur, Tuhan'. Begitu juga dengan suami, 'isilah aku dengan anggur, Tuhan.'"
Anggur ini terus bertambah manis, sampai nanti, masuk dalam kebahagiaan pesta nikah Anak Domba saat kedatangan Yesus kedua kali.
- Hasil yang terakhir, Roh Kudus mampu menghapus air matakita = mengadakan mujizat bagi kita.
Zakharia 4: 6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
- Roh Kudus mampu menyelesaikan semua masalah yang mustahil(gunung yang tinggi menjadi tanah yang rata). Semua selesai dan air mata dihapus.
- Kalau gunung sudah diratakan oleh Tuhan, kita bisa melihat ke depan = kita diberi masa depan yang berhasil dan indah bersama Tuhan.
- Kalau gunung diratakan, kita mampu mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Dia datang kembali kedua kali, kita tidak akan berhenti di tengah jalan.
Mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia, sempurna, kita terangkat bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.
Mari, biarlah kita sungguh-sunguh, memang sakit bagi daging untuk berdoa dan berpuasa/berjaga-jaga dan berpuasa, tapi pelayanan kita ditingkatkan oleh Tuhan.
(1)Pelayanan yang memuliakan Tuhan dan berkenan kepada sesama.
(2)Makin disucikan, makin indah hidup kita, kita makin dipakai dan
(3)ada pembaharuan, mujizat terjadi, Roh Kudus dicurahkan dalam kehidupan kita.
Biarlah kita melayani bukan dengan kekuatan daging, tapi dengan kekuatan Roh Kudus, mohon Roh-Nya yang suci dicurahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Malam ini, kita mohon agar kirbat kita menampung Roh Kudus (air anggur yang manis), bukan nampung air tawar, pahit dan asin.
Tuhan memberkati.