Kita masih membaca ayat 29 dan 30.
ay. 29= terjadi kegoncangan dalam segala bidang yang melanda bumi ini= terjadi badai maut yang akan membinasakan bumi ini termasuk anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
ay. 30= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga diawan-awan yang permai.
Sekarang, masih belum puncaknya badai, tapi sudah mulai ada goncangan-goncangan. Dan itu artinya Tuhanpun sudah mulai tampil dengan kuasa kemuliaanNya untuk menolong gereja Tuhan di bumi ini untuk menghadapi badai maut ini.
Semakin kuat badainya, semakin kuat kuasa kemuliaan Tuhan.
2 macam kuasa kemuliaan dari Tuhan:
2 sayap burung nazar yang besar ini gunanya untuk menyempurnakan gereja Tuhan. Kalau gereja Tuhan sudah sempurna, maka kita terangkat di awan bersama Tuhan dan lepas dari badai maut yang melanda bumi ini.
Hal ini digambarkan dengan Lot yang keluar dari Sodom Gomora. Dimana Lot harus lari ke pegunungan (kesempurnaan).
Kejadian 19: 12, 17
Jadi, kuasa kemuliaan dalam 2 sayap burung nazar yang besar, sanggup membawa kehidupan kita untuk selamat sampai sempurna (Wahyu 21: 9-10).
Sudah selamat, itu masih belum cukup. Kita masih harus lari menuju ke pegunungan. Dengan jalan itulah, baru kita tidak binasa.
Memang dari Tuhan, rencananya adalah sampai pada pegunungan. Tapi masih ada kendala (Kejadian 19: 18-23), dimana Lot merasa tidak mampu untuk lari ke pegunungan. Inilah suatu kenyataan yaitu Lot tidak mampu untuk sempurna, sebab masih ada kelemahan manusia darah daging. Artinya, hidup kita belum mampu mencapai kesempurnaan, sebab banyak kelemahan-kelemahan daging.
Dalam Tabernakel, kesempurnaan itu adalah ruang maha suci. Dan kita tidak mampu untuk mencapai tempat tersebut. Karena itu, ada kota kecil yang paling dekat dengan keselamatan (Mezbah Korban Bakaran, yang paling dekat dengan pintu gerbang).
Mezbah Korban Bakaran= salib Tuhan yang sering dikecilkan. Dan salib Tuhan ini adalah tempat kita mengaku dosa. Kalau kita merasa banyak cacat cela, lebih baik kita banyak lari ke Zoar itu, sebagai tempat untuk mengaku segala kekurangan dan kelemahan kita. Disanalah kita bisa mendapatkan kekuatan dari Tuhan.
Salib itu juga tempat kita mengakui segala masalah hidup kita dan ketidak berdayaan hidup kita.
Malam ini, doa penyembahan, itulah tempat yang paling dekat dengan salib.
Lewat penyembahan, biar kita lari ke salib Tuhan untuk mengaku segala kekurangan dan dosa-dosa kita. Jangan berharap lainnya. Tapi hanya berharap pada belas kasihan Tuhan. Inilah gunanya kota Zoar.
Penyembahan, adalah kesempatan emas untuk kita bisa lari ke Zoar.
Kalau kita menghargai salib Tuhan dan mengakui semua kesalahan dan kekurangan kita, maka matahari terbit atas kita. Saat kita berbuat dosa dan dalam masalah, kita sedang dalam kegelapan, tidak ada terang sama sekali dan kita ada dalam badai.
Kalau matahari sudah terbit, artinya badai sudah selesai semuanya dan kita bisa merasakan keajaiban kasih Allah yang disinarkan di tengah-tengah kita.
Mazmur 17: 7
= hasilnya kalau matahari bersinar:
Tuhan memberkati.