Pembicara: Pdm. Gideon PakpahanWahyu 1: 81:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."=
PENAMPILAN PRIBADI YESUS SEBAGAI ALFA DAN OMEGA= penampilan pribadi Yesus sebagai Yang awal dan Yang akhir serta Yang Mahakuasa.
Dalam
Kejadian 1“
Alfa” menunjuk
firman Allah(firman Yang Mahakuasa) yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada, menciptakan manusia menjadi segambar dan serupa dengan wujud pribadi Tuhan.
Malam ini kita mempelajari penampilan pribadi Yesus sebagai Yang awal dan Yang akhir dan Yang Mahakuasa
untuk melenyapkan ketakutan.
Ketakutan yang menimpa manusia (anak Tuhan/hamba Tuhan) sudah ada sejak permulaan zaman.
Wahyu 1: 171:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,Sifat tabiat ketakutan dari manusia inilah yang membawa manusia kepada kebinasaan (kematian kedua untuk selamanya).
Wahyu 21: 821:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."Dalam
Wahyu 21: 8urutan pertamanya adalah
penakut. Jika sifat penakut ada, pasti sifat yang lain juga ada (“
orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir” dll).
Dosa penakut merupakan pembunuh utama bagi anak-anak Tuhan, sampai membawa kepada kebinasaan.
Dalam
Wahyu 1: 17Yesus harus tampil sebagai Alfa dan Omega untuk melenyapkan ketakutan yang sudah menimpa anak-anak Tuhan dari zaman permulaan sampai zaman akhir.
Dosa penakut yang sudah terjadi dari zaman ke zaman:
- zaman permulaan = zaman Allah Bapa(dihitung dari Adam sampai Abraham). Dalam Tabernakel ini menunjuk halaman.
Kejadian 3: 10-11
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
Ketakutan pada zaman permulaan ini melanda nikah Adam dan Hawa.
Nikah Adam dan Hawa adalah nikah yang diberkati/dipelihara oleh Tuhan di Taman Eden, semuanya serba ada dan tidak ada kekurangan.
Nikah yang diberkati oleh Tuhan, tetapi masih bisa dilanda ketakutan. Mengapa demikian?
- Karena tidak taat kepada perintah Tuhan.
Sekalipun nikah itu diberkati oleh Tuhan, tetapi jika ada salah satu (suami/istri) tidak taat kepada firman, pasti ada ketakutan.
Jangan iri jika kita melihat ada nikah yang diberkati, sebab kebahagiaan didalam nikah tidak tergantung kepada berkat, melainkan tergantung kepadaketaatan.
Jika suami, istri, anak-anak taat kepada firman, maka ada damai sejahtera dan kebahagiaan surga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.
- Karena struktur/susunan didalam nikah Adam dan Hawa(anak-anak Tuhan) tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Susunan nikah yang benar(sesuai dengan firman Tuhan) yaitu Yesus sebagai kepala dari nikah, suami sebagai kepala dari istri.
Didalam nikah Adam dan Hawa di Taman Eden, Hawa yang menjadi kepala dari Adam. Jadi sekalipun istri lebih hebat (lebih pandai, gaji lebih besar) dari suami, jangan sekali-kali menjadi kepala.
- Karena didalam nikah Adam dan Hawa(anak-anak Tuhan) tidak ada korban perdamaian= tidak ada korban Kristus.
Praktek jika didalam nikah tidak ada korban pendamaian yaitudidalam nikah saling menyalahkan:
- Suami menyalahkan istri.
- Istri menyalahkan suami.
- Anak menyalahkan orang tua.
Sewaktu Tuhan bertanya kepada Adam “Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?", lalu Adam menjawab "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.". Disini Adam malah menyalahkan Hawa, padahal baik Adam ataupun Hawa tidak boleh makan buah yang dilarang oleh Tuhan.
Tidak ada korban pendamaian artinyatidak pernah memandang korban Kristus, bahkan sampai menyalahkan Tuhan sebagai pencipta nikah.
Nikah yang memandang korban Kristus artinyadalam nikah harus saling berdamai lewat saling mengakudosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya dan saling mengampuni.
Saling mengaku dosa dan mengampuni= selalu kembali kepada korban Kristus.
Selama kita tidak bisa berdamai dengan sesama, jangan coba-coba untuk menikah!
Jadi masuk dalam nikah itu harus berlandaskan korban Kristus (korban pendamaian), supaya nikah berada dalam suasana kebahagiaan.
Jika didalam nikah tidak ada ketaatan, struktur nikah tidak sesuai firman dan tidak ada korban pendamaian,akibatnya: nikah dalam suasana kutukan dan penderitaan.
- zaman pertengahan= zaman anak Allah(dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali). Dalam tabernakel ini menunjuk ruangan suci.
Ketakutan ini akan semakin meningkat, yang tadinya dalam KitabKejadianhanya melanda 2 orang yaitu nikah Adam dan Hawa, tetapi pada zaman pertengahan, ketakutan ini melanda 1 bangsa.
Jika ketakutan semakin meningkat, maka firman Tuhan juga harus semakin meningkat.
Keluaran 14: 10-11, 13
14:10. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israeldan mereka berseru-seru kepada TUHAN,
14:11 dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
14:13 Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.
Pada zaman pertengahan, ketakutan ini melanda umat pilihan Tuhan (Bangsa Israel) yaitusaat menghadapi jalan buntu(masalah, pencobaan, sesuatu yang mutahil). Pada saat itu, bangsa Israel menghadapi Laut Kolsom.
Padahal dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir dalam Keluaran 7, bangsa Israel sudah pernah melihat tanda-tanda mujizat yang besar dari Tuhan terhadap Bangsa Mesir (memberi tulah kepada Mesir).
Mengapa Bangsa Israel takut saat meghadapi jalan buntu?
- Karena lebih membesarkan masalah/pencobaan dari pada kuasa Tuhan.
Seringkali kita lebih membesarkan sakit penyakit, masalah-masalah kita dari pada kuasa Tuhan. Kalau kita lebih membesarkan masalah dari pada kuasa Tuhan, maka kita tidak akan pernah melihat kuasa Tuhan.
Apapun yang kita hadapi hari-hari ini, kita harus lebih mengandalkan Tuhan.
- Keluaran 14: 12
14:12 Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kamidan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."
= karena bimbang= tidak percaya kepada suara Gembala/suara firman penggembalaan.
Musa adalah gembala atas Bangsa Israel. Saat Musa memimpin bangsa Israel untuk keluar dari Mesir, Bangsa Israel malah bimbang bahkan lebih memilih sengsara di Mesir.
Firman penggembalaan hanya untuk ditaati, bukan untuk dikritik dll.
Yang dialami bangsa Israel waktu keluar dari Mesir saat menghadapi jalan buntu = yang dihadapi oleh Petrus sebagai hamba Tuhan yang hebat dan dipakai oleh Tuhan.
Matius 14 : 26, 29-30
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Saat Petrus menghadapi angin gelombang, Petrus ragu terhadap firman penggembalaan (ini dikarenakan lebih mendengarkan suara asing). Akibatnya: Petrus mulai tenggelam = merosot sampai binasa untuk selamanya.
Yohanes 10: 27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Saat bimbang, jangan mengambil jalan keluar diluar firman!
Jalan keluarnya adalahkita harus mendengar dan dengar-dengaran kepada satusuara firman penggembalaan = suara Yesus sebagai Gembala.
Jangan sampai kita mendengar suara asing, sebab suara asing membuat kita takut dan menenggelamkan kehidupan kita.
- zaman akhir= zaman Roh Kudus(dihtung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus yang ke dua kali). Dalam tabernakel ini menunjuk ruangan maha suci.
Lukas 21: 25-26
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takutdan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutankarena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Perikop Lukas 21: 25-26 adalah “kedatangan anak manusia” (kedatangan Yesus yang kedua kali).
Kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali ditandai kemuliaan lewat percikan darah. Jadi Yesus mati, bangkit, mengalami kemuliaan lewat percikan darah.
Pada akhir zaman, ketakutan ini menimpa seluruh bangsa dan anak-anak Tuhan/hamba Tuhan= ketakutan dalam menghadapi percikan darah.
Percikan darah adalahsengsara tanpa dosa.
Jika anak Tuhan tidak mau/takut mengalami percikan darah, maka tidak akan mengalami kemuliaan bersama dengan Kristus= tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali dalam kemuliaan.
Jangan takut atau lari saat menghadapi percikan darah, baik dalam nikah, dalam pekerjaan, di sekolah dll.
Kita PASTIdan HARUSmenghadapi percikan darah untuk mengalami kemuliaan bersama dengan Kristus.
Justru disaat menghadapi percikan darah, kita harus kuat dan bertahan, tetap kuat dan teguh hati, tetap mengikut dan melayani Tuhan, tetap memegang jubah.
Jubah memang harus dicelup dalam darah, supaya kita tidak telanjang.
Markus 14: 51-52
14:51. Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya
14:52. tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.
perikopnya adalah 'Yesus ditangkap'.
Jika kita lari dari percikan darah, kita akan telanjang= hidupnya dipermalukan.
Mungkin kita takut saat-saat menghadapi percikan darah, tetapi mari kita mohon kekuatan dari Tuhan.
Wahyu 1: 17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nyasama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Jalan keluar saat kita menghadapi percikan darah adalah tersungkur dibawah kaki Tuhan = BANYAK MENYEMBAH TUHAN.
Menyembah Tuhan= mengalami perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi, seperti Rasul Yohanes menuliskan “tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati” = menyerahkan hidup kepada Tuhan.
Apapun yang kita hadapi hari-hari ini, kita harus banyak tersungkur meyembah Tuhan.
Hasilnya jika kita tersungkur menyembah Tuhan: Yesus sebagai Imam Besar, M\empelai Pria surga, Alfa dan Omega, Yang Mahakuasa mengulurkan tangan untuk:
- untuk menyelesaikan segala masalah kita.
- untuk memberikan jalan keluar dari segala masalah yang kita hadapi, sampai masalah yang mustahil.
- untuk mengangkat kita, mempermuliakan kehidupan kita, mengubahkan kehidupan kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Orang tua dan harta tidak bisa menjamin kita dalam menghadapi ketakutan, bahkan Ayub sampai hartanya habis-habisan. Oleh karena itu kita harus banyak tersungkur menyembah Tuhan.
Tuhan memberkati.