Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Dadang Hadi Santoso

Selamat sore, salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya damai sejahtera, kasih karunia dan rahmat dari Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita, akan terus melimpah sampai kita sempurna. Sehingga suatu kelak jika Yesus datang kembali kedua kali, maka kitapun juga boleh berbahagia bersama-sama dengan Tuhan dan kita semua selamat untuk mendengarkan Firman Tuhan.Puji nama Tuhan.

Firman Tuhan malam ini kita membaca dari
Matius 10: 38
10: 38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak layak bagi-Ku.

Siapa yang layak untuk Tuhan?
Layak untuk Tuhan yaitu:

  • layak mengikut Yesus sampai Yesus sampai kemana Yesus pergi.
  • layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
  • Sampai layak untuk masuk Kerajaan Surga/Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.

Jadi, kehidupan yang layak adalah kehidupan yang mau memikul salib.
Salibadalah menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhan.
Jadi, kehidupan yang mau menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhanlah yang layak untuk mengikut Yesus sampai layak untuk masuk ke kota Yerusalem baru/kerajaan Surga yang kekal untuk selama-lamanya.
Salah satu wujudbahwa kita mau memikul salib Yesus:

2 Timotius 1: 11-13
1: 11 Untuk injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1: 12 Itulah sebabnya
aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dieprcayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1: 13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.


= Rasul Paulus mendapat kemurahan Tuhan untuk mendapat injil dari Tuhan terutama injil tentang kemuliaan Kristus = Firman Pengajaran yang benar, sehingga ia banyak mengalami/menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhan.
Jadi salah satu wujud kita mau memikul salib adalah kita mau menerima Firman Pengajaran yang benar.

Mungkin dulu kehidupan kita sebelumnya, belum menerima Firman pengajaran, tetapi setelah menerima Firman pengajaran baru bisa merasakan penderitaan-penderitaan daging, karena harus menerima Firman pengajaran yang benar.

Dalam Ibrani 4: 12, Firman Pengajaran yang benar adalah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi, Firman pengajaran benar bagaikan pedang tajam bermata dua.
Kalau manusia daging terkena pedang, otomatis akan terasa sakit/menderita.
Memang harus begitu untuk menerima Firman Pengajaran yang benar, kita seperti terkena pedang yang tajam yang sakit bagi daging. Kita banyak mengalami penderitaan daging.

Proses untuk menerima Firman pengajaran yang benar:

  1. MendengarFirman dalam urapan Roh Kudus (bukan dengan kepandaian dan lain-lain), sehingga kita bisa menerima Firman dengan sungguh-sungguh dan suatu kebutuhan sampai kita bisa mengerti akan Firman = Firman ada di akal budi.

  2. Percaya dan yakinpada Firman Pengajaran yang benar.
    Kita tidak ragu dan tidak bimbang, kita percaya dan yakin bahwa ini Firman pengajaran benar yang harus kita ikuti, pegang dan terapkan dalam kehidupan kita, dalam nikah kita, dalam kita bekerja, dalam kita mengikut Tuhan, dalam bersekolah/kuliah.
    Kalau kita masih bimbang/belum yakin, maka akan sulit.

  3. Taat dengar-dengaranpada Firman Pengajaran yang benar = praktik Firman.

Banyak kehidupan yang baru menerima Firman dan sudah menolak Firman karena sakit bagi dagingnya (terlalu lama, terlalu keras dan sebagainya).
Padahal sebenarnya sekalipun Firman itu keras/tajam menunjuk dosa kita, tapi bukan untuk menyakitiatau untuk menghancurkankita, tapi untuk menyucikansampai menyempurnakan kehidupan kita sehingga bisa sama mulia seperti Yesus.

Ibrani 4: 12
4: 12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Penyucian ini terutama untuk menyucikan hati dan pikirankita, sebab hati adalah gudangnya dosa (banyak dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati).

Kalau dikelompokkan, ada dua macam dosayaitu:

  • dosa kejahatan,
  • dosa kenajisan.

Ini yang perlu disucikan, yaitu kejahatan dan kenajisan yang banyak tersembunyi dalam hati. Ini harus disucikan lewat Firman pengajaran yang benar.
Oleh sebab itu jika kita mau disucikan, perhatikan Firman/perhatikan saat-saat mendengar Firman.Kita harus mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti Firman, kemudian praktik Firman, maka hati dan pikiran kita disucikan.

Markus 7: 21-23
7: 21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7: 22
perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati (9(9)ujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7: 23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Dosa-dosa di dalam hati:

  1. Percabulan: dosa percabulan,
  2. Pencurian: keinginan jahat yaitu mencuri milik Tuhan.
  3. Pembunuhan: kebencian-kebencian yang tak terselesaikan dengan sesama, dalam nikah rumah tangga (anak dengan orang tua, menantu dengan mertua) dan penggembalaan (antar jemaat, gembala dengan jemaat, atau sesama hamba Tuhan). Sampai pada kebencian tanpa alasan.
    Membenci = dosa membunuh.

  4. Perzinahan: keinginan najis didalam hati.
  5. Keserakahan: sama dengan mencuri,
  6. Kejahatan,
  7. Kelicikan: tidak ada ketulusan, pikiran-pikiran yang licik.
  8. Hawa nafsu,
  9. Iri hati: iri hati terhadap sesama.
  10. Hujat,
  11. Kesombongan,
  12. Kebebalan.

Tanda
kalau hati disucikan oleh Firman Pengajaran yang benar:

  1. Ibrani 8: 10-11
    8: 10 “Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hatimereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    8: 11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan
    mengenal Aku.

    Yang pertama, kita bisa mengenal Tuhan Yesus dengan jelas, sehingga tidak akan pernah ragu/bimbanglagi untuk:

    • Tetap percayadan berharap kepada Tuhansaat menghadapi apapun juga.
      Saat menghadapi persoalan, tidak ragu/tidak bimbang, tetapi tetap percaya dan berharap Tuhan.

    • Tetap mengikut Yesussampai garis akhir.
      Jangan sampai karena jodoh, kita tidak mengikut Yesus lagi. Banyak yang karena jodoh, gagal di tengah jalan sehingga tidak mengikut Yesus lagi.

      Mengikut Yesus, juga artinya mengikut pengajaran yang benar. Karena ingin mencari kemakmuran secara jasmani, ingin dipuji, dihormati, ingin disanjung, maka tidak mau mengikut Yesus lagi, tetapi mengikut Yesus yang lain.

    • Tetap tekun dan setiadalam beribadah dan melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan yang benar.

    • Tetap menyembah Tuhan= tidak mau menyembah yang lain.
      Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang tetap menyembah Tuhan saat menghadapi pencobaan (kalau Tuhan yang kami sembah sanggup melepaskan kami,seandainya tidak, kami tetap menyembah Tuhan) karena mengenal siapa Tuhan yang dia ikuti.

    Kalau masih banyak ragu saat menghadapi pencobaan ('kok Tuhan tidak menolong? Padahal saya sudah tekun, setia dan berdoa.'). Mengapa? Sebab hatinya belum mengalami penyucian, sekalipun sudah beribadah dan mendengar Firman, tetapi masih tetap mempertahankan dosa, tidak mau menerima penyucian. Akibatnya, membuat kita banyak ragu/bimbang, tidak percaya dan tidak berharap Tuhan, tidak setia dalam ibadah pelayanan (kalau bisa datang, kalau tidak bisa tidak datang = tidak ada perjuangan/pengorbanan), dan tidak mau menyembah Tuhan.

  2. Tanda kedua: bisamengenal diri sendiri.
    Dimulai dari:

    • Bahwa kita masih ada kekurangan dan kelemahan, sehingga kita tidak menjadi sombong dan tinggi hati.

      Prakteknya:

      1. rendah hati: kemampuan untuk mengaku dosa.
      2. lemah lembut: kemampuan untuk mengampuni kesalahan orang laindan melupakannya.

      Kalau ada orang lain yang berdosa datang mengaku pada kita dan kita tidak mau mengampuni atau kita berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, ini sama dengan orang sombong/tinggi hati, merasa diri hebat, merasa mampu, merasa paling benar = tidak mengenal diri sendiri. Tetapi kalau bisa mengenal diri sendiri, maka kita bisa mengenal diri sendiri yang masih banyak kekurangan dan kelemahan, bisa rendah hati, jika ada kesalahan cepat mengaku dan minta ampun, kalau ada orang datang minta ampun pada kita, maka kita maafkan/kita ampuni.
      Barangsiapa tidak mau mengampuni dosa sesamanya, maka dosanya juga tidak akan diampuni oleh Tuhan


    • Bahwa kita adalah debu tanah, sehingga kita terus berusaha dan berjuang supaya debu tanah tidak kembali menjadi debu.
      Kita bisa mengenal diri sendiri yang adalah debu tanah, bukan emas. Dalam kitab Mazmur, Tuhan mengingat siapa kita. “Kamu adalah tanah liat” = manusia tanah liat. Mengapa kita yang debu tanah seringkali tidak tahu diri?

      Kami kalau sudah menjadi hamba Tuhan, seringkali merasa hebat, merasa super. Kalau salah tidak mau mengaku dosa, apalagi kalau benar.

      Kalau debu kembali menjadi debu = tetap manusia daging, tidak mengalami keubahan.
      Debu tanah tidak kembali menjadi debu artinya debu tanah bisa menjadi sama mulia dengan Yesus.
      Debu kembali menjadi debu = kutukan.

      Tadinya, manusia itu sama mulia seperti Yesus, tapi karena jatuh ke dalam dosa sehingga hilang semua kemuliaan dan mengalami kutukan (debu kembali menjadi debu).

    Mari, sekarang kita disucikan lewat Firman Pengajaran yang benar supaya kita bisa mengenal diri sendiri, debu kembali pada ciptaan yang semula yaitu sama mulia seperti Yesus.

    Prakteknya
    :

    • Praktek pertama: Taat dengar-dengaranpada Firman Pengajaran yang benar dalam segala hal.
      Taat dimulai dari:

      1. Taat soal nikah.
        Nikah harus sesuai dengan Firman. Kalau tidak sesuai dengan Firman, JANGAN!Jangan dijalankan/diterobos/jangan dipaksa = debu kembali menjadi debu. Nikah atau tidak menikah itu semua panggilan/karunia dari Tuhan, jangan kita paksakan! Yang penting debu menjadi sama mulia dengan Tuhan Yesus.

      2. Taat soal beribadah. Kita melayani dengan taat pada Firman.
        Jangan melayani semau gue/terserah kita, ini debu kembali menjadi debu!
        Dalam kehidupan sebagai warga negara Indonesia, kita harus taat pada Firman. Jangan melangkahi Firman, ikuti Firman dan kita melangkah pada jalur Tuhan/jalur Firman, apapun resiko yang harus kita tanggung.

      Untuk taat dengar-dengar memang berat bagi daging.

      Kesaksian:
      Dulu saya waktu masih pengerja, kalau bapak Gembala menyampaikan tentang ketaatan, saya belum terlalu mendalam tentang taat dalam penggembalaan, karena belum menjadi gembala. Tapi begitu saya ditahbiskan menjadi gembala, mulai menjadi gembala, belajar taat sebagai gembala itu tidak mudah. Banyak tawaran-tawaran dan godaan-godaan. Untuk mempertahankan tahbisan yang benar, untuk mempertahankan pengajaran yang benar, untuk mempertahankan tata cara ibadah yang benar, itu tidak mudah. Daging ini banyak bersuara, 'kok gini'. Ayo taat, tidak apa-apa jemaat banyak/tidak banyak tidak apa-apa, terserah mau berapapun yang penting tidak debu kembali menjadi debu.

      Kalau debu kembali menjadi debu, semuanya sia-sia/tidak berguna.


    • Praktek kedua: Menyembah Tuhan.


    Taat dan menyembah= mengulurkan kedua tangan kepada Tuhandan otomatis Tuhan akan mengulurkan dua tangan kemurahan dan kebaikanNya kepada kita, untuk:

    • Yang pertama: (secara rohani) menciptakan kita sedikit demi sedikit/mengubahkan kita manusia daging menjadi manusia mulia sampai nanti yang termulia, kita menjadi sama mulia seperti Yesus.
      Kalau kuasa penciptaan secara rohani terjadi, maka kuasa penciptaan secara jasmani juga pasti akan terjadi.

    • Yang kedua: (secara jasmani) menjadikan yang tidak ada menjadi ada secara ajaib (tidak ada makan-minum, tidak ada masa depan, Tuhan jadikan ada secara ajaib, seperti dari tidak ada ikan menjadi ada ikan), untuk menciptakan apa yang sudah mati,berulat dan busuk seperti Lazarus, bisa hidup kembali, menjadi baik, indah dan bahagia.

    Yang pertama bisa mengenal Tuhan, jangan bimbang dan tidak ragu pada Tuhan (Ini Tuhanku, tetap Tuhan, jangan yang lain). Jangan tukar Tuhan dengan jodoh, kedudukan, dengan apapun juga.

    Kesaksian:
    Di Ngawi, tempat saya terjadi, tukar dengan kedudukan. Tapi bukan jemaat kami, ini di tempat lain. Tukar dengan kedudukan untuk mencapai kedudukan ketua. KTP nya diganti, karena bimbang dan ragu bahwa Tuhannya tidak mampu pelihara, tidak mampu menjadikan baik).

    Dan yang kedua, banyak mengenal diri sendiri, yaitu banyak kekurangan dan kelemahan, kalau ada dosa mengaku dan kalau ada orang lain salah kita ampuni = berdamai dan mengaku bahwa kita ini debu yang mau menjadi sama mulia seperti Yesus, lewat taat dan menyembah Tuhan.

  3. Yang ketiga: bisa mengenal setan dengan segala siasat dan tipu dayanya,sehingga kita tidak gampang kalahdalam bidang apapun, kita bisa mengetahui sesuatu yang bukan dari Tuhan dan kita tidak bisa disesatkanoleh ajaran-ajaran palsu dengan berbagai macam bentuk dan cara, tetapi kita selalu berkemenangandan tetap pada jalan Tuhan.

    Kesaksian:
    Pernah saya didatangi dari saksi-saksi, datang kerumah tidak tahu kalau saya pendeta. Dibajunya ada tulisan/plakatnya dan saya pelototi. Kemudian dia bertanya 'bapak sakit ya?'. Saya katakan 'tidak'. Bukan sombong karena saya pendeta, bukan. Tapi dari cara ngomong pertama sudah tidak benar. Dia katakan ' lho bapak ibadahnya dimana?' maksudnya apa ibadah ditempat lain, saya katakan ' saya digereja'.' oh, bapak kristen?', saya katakan ' saya pendeta'. Dia katakan ' oh ya, saya permisi', akhirnya mereka pergi.

    Jangan beri kesempatan mendengar ajaran lain, seperti Hawa yang memberi kesempatan untuk mendengar suara ular.

Kalau Firman betul-betul kita mengerti, yaitu Firman ada di dahi kita, kita percaya dan yakin = Firman ada di hati kita, dan kita lakukan = Firman ada di tangan kita, sehingga kita bisa mengenal Tuhan dan diri sendiri,sampai mengenal setan.

Hasilnya:
Ulangan 30: 14-16
30: 14 tetapi Firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
30: 15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
30: 16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.

Kita mendapat kehidupan dan keberuntungan dari Tuhan. Lawan katanya kematian dan kecelakaan.
'aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan'= Jadi setiap hari, kita selalu diperhadapkan pada kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.

Tapi kalau kita mau terima pengajaran yang benar, kita mau mendengar, mengerti, percaya dan yakin, praktik Firman, maka kita akan mengalami penyucian, kita hanya mendapatkan kehidupan dan keberuntungan.

Sebaliknya, kalau tidak mau mengalami penyucian maka akan diperhadapkan pada kematian dan kecelakaan, sehingga yang ada hanya suasana kematian, duka cita, air mata, ratapan, tangisan, dan kegagalan-kegagalan/tidak pernah ada keberhasilan dan kesuksesan. Nikah gagal, buah nikah juga gagal, anak jatuh dalam dosa dan sebagainya.

Kalau yang ada hanya suasana kematian dan kecelakaan, koreksi diri bagaimana sikap kita terhadap Firman.

Tetapi yang positif, kita akan mendapatkan kehidupan dan keberuntungan.

Kehidupan, artinya:

  • secara jasmani: panjang umur, kesehatan, keselamatan, kebahagiaan.
    Kebahagiaan Surga bukan diukur dari banyaknya uang,dan lain-lain. Tapi bisa diukur dari apabila rumah tangga kita bisa rukun,harmonis, bisa sama-sama melayani Tuhan, sama-sama masuk pesta nikah Anak Domba sampai masuk Yerusalem Baru.

    Jadi kalau dalam nikah rumah tangga masih belum sama-sama melayani, kita harus banyak bergumul kepada Tuhan! Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.

  • Secara rohani: dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan, semua sudah dibayar lunas oleh Tuhan di atas kayu salib. Kita disucikan dan ubahkan oleh Tuhan.

Keberuntungan
, artinya: kita diberkati, disertai, dan dilindungi oleh Tuhan.
Seperti waktu Musa hendak berangkat ke Kanaan, Musa tidak mau jika Tuhan tidak menyertai. Apa artinya biarpun berjalan maju menuju Kanaan tetapi jika tanpa penyertaan Tuhan? Bisa hancur di tengah jalan.
Di tangan kiri dan tangan kanan Tuhan ada kehidupan dan keberuntungan = dua tangan Tuhan memeluk kehidupan kita, menggendong kehidupan kita. Kita menjadi milik Tuhan sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, bahagia untuk selama-lamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 September 2016 (Senin Sore)
    ... sorga dari Allah. 'mempelai wanita' kesempurnaan--tubuh Kristus yang sempurna. Jadi pegunungan sama dengan kesempurnaan--mempelai wanita-- sama dengan Yerusalem baru kerajaan sorga yang kekal. Dulu Lot sudah selamat dan dibawa sampai ke pegunungan--mempelai wanita TUHAN yang mencapai Yerusalem baru. Ini kemurahan TUHAN kepada Lot sekeluarga yang lain tidak dapat--mati semuanya. Lot sekeluarga selamat tetapi ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 November 2013 (Selasa Sore)
    ... jalan salib. Salah satu bentuknya adalah doa puasa. Praktek jalan salib Sengsara daging untuk setia dan benar. Bisa dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sengsara daging untuk taat dengar-dengaran. Sengsara daging untuk jujur dan tulus seperti merpati. nbsp nbsp nbsp Hasilnya adalah langit terbuka ada kemuliaan Tuhan. Kejadian - Jadi berangkatlah Israel ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 16 November 2010 (Selasa Tengah Malam)
    ... sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Kalau tidak setia maka pasti akan malas dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Juni 2012 (Selasa Sore)
    ... dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu Kata mereka Barabas. Kata Pilatus kepada mereka Jika begitu apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus Mereka semua berseru Ia harus disalibkan Orang Yahudi dihadapkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Februari 206 (Minggu Sore)
    ... persekutuan yang erat dengan TUHAN dan sesama. Dosa itulah yang memisahkan kita. Mulai dari dalam nikah kalau ada dosa tidak akan bisa bersekutu. Selesaikan semuanya dan biar darah Yesus yang mencabut dosa-dosa kita. Inilah penyucian dosa masa lalu oleh darah Yesus. Penyucian masa sekarang. Dilakukan dengan hal Yohanes . Kamu memang sudah bersih ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 April 2021 (Sabtu Sore)
    ... a a. Sebab dapatkah disebut pujian jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa Yang pertama pukulan hajaran yaitu penderitaan karena berbuat dosa dan puncaknya dosa. Ibrani - . Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak Hai anakku janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Agustus 2012 (Minggu Sore)
    ... Surabaya Juli . ay. - Yesus dikuburkan mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Agustus . ay. - kubur Yesus dijaga. Malam ini kita masih mempelajari sengsara Yesus yang keenam YESUS DIKUBURKAN. Matius - . Menjelang malam datanglah seorang kaya orang Arimatea yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 06 Desember 2008 (Sabtu Sore)
    ... emosi ambisi yang mendorong manusia untuk berbuat dosa dan masuk dalam kebinasaan. Dari mana kita menerima kasih Lewat korban Kristus lewat firman dan lewat Roh Kudus. Praktek memiliki kasih Allah kayu disalut emas Markus bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri Roma - buktinya adalah Jangan ada hutang dosa kepada sesama ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Juli 2012 (Senin Sore)
    ... maka Ruangan Maha Suci terbuka dan kelihatan tabut perjanjian ada kesempatan bagi kita untuk diubahkan menjadi mempelai wanita Tuhan. Terbuka jalan yang baru dan jalan yang hidup bagi kita semua. Matius b dan terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah Mujizat yang kedua yaitu gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Maret 2024 (Kamis Sore)
    ... ayat Mempelai Anak Domba mempelai wanita Surga yang terdiri dari bangsa Israel dan bangsa kafir yang meninggal dunia dan yang hidup sampai Yesus datang kedua kali yang selama hidupnya tergembala dengan benar dan baik selalu di kandang penggembalaan mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan sampai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.