Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.
Wahyu 5: 15:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.
Kita masih mempelajari tentang '
gulungan kitab yang ada di dalam tangan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', dalam perjanjian baru menunjuk pada
logosatau
firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci.
Di dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23,
firman Allah ditulis pada dua tempat: (diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2016)
- Yang pertama: Keluaran 20: 1-17=> firman Allah ditulis pada dua loh batu.
Sekarang artinya firman ditulisi pada hati dan pikirankita, sehingga kita mengalami kasih Allah(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).
Kita bisa mengasihi TUHAN lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh.
- Yang kedua: Keluaran 21-23=> firman Allah ditulis pada gulungan atau lembaran surat-surat.
Sekarang artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita--seluruh hidup kita/solah tingkah laku kita--, sehingga kita mengalami kebebasan/kemerdekaan dari TUHAN(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).
AD.2. FIRMAN ALLAH DITULIS PADA GULUNGAN ATAU LEMBARAN SURAT-SURATAda dua macam kemerdekaan/kebebasan: (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2016)
- Keluaran 21: 1-6 = kemerdekaan budak laki-laki= kemerdekaan dari dosauntuk menjadi seorang hamba TUHAN/hamba kebenaran--imam-imam dan raja-raja--(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 19 Oktober 2016).
- Keluaran 21: 7-11 = kemerdekaan budak perempuan= kemerdekaan mempelai wanita sorgauntuk siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi, dari imam-imam dan raja-raja--hamba TUHAN/hamba kebenaran--ditingkatkan menjadi mempelai.
AD. 2.
kemerdekaan budak perempuanSyarat terjadinya kemerdekaan budak perempuan--menjadi mempelai wanita TUHAN--untuk lepas dari dunia ini dan menyongsong kedatangan TUHAN yang kedua kali:
- Keluaran 21: 7-8
21:7. Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar.
21:8. Jika perempuan itu tidak disukai tuannya, yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri, maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus; tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing, karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu.
Syarat yang pertama: harus mengalami penebusan--sekarang penebusan oleh darah Yesus(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 23 Oktober 2016).
- Keluaran 21: 9
21:9. Jika tuannya itu menyediakannya bagi anaknya laki-laki, maka haruslah tuannya itu memperlakukannya seperti anak-anak perempuanberhak diperlakukan.
Syarat yang kedua: harus diangkat/diperlakukan sebagai anak perempuan--anak sulung--(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 Oktober 2016).
- Keluaran 21: 10
21:10. Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makananperempuan itu, pakaiannyadan persetubuhandengan dia.
Syarat yang ketiga: harus menerima makanan, pakaian dan persetubuhan (secara rohani)(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Oktober 2016).
SYARAT III: harus menerima makanan, pakaian dan persetubuhan (secara rohani)Keluaran 21: 1021:10. Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makananperempuan itu, pakaiannyadan persetubuhandengan dia.
Kalau budak perempuan dibeli, itu sama dengan menjadi isteri tuannya. Tetapi kalau tidak terpilih--tuannya memilih orang lain sebagai isterinya--, budak perempuan yang tidak terpilih itu tetap harus diberi makan, pakaian, dan persetubuhan oleh tuannya.
Yang terpilih adalah bangsa Israel.
Yang tidak terpilih adalah bangsa kafir.
Yesaya 54: 554:5. Sebab yang menjadi suamimu ialah Diayang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.Sebenarnya, mempelai wantita
yang terpilihadalah Israel asli--keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub secara daging--, sedangkan
bangsa kafir tidak terpilih.
Jadi, budak yang tidak terpilih adalah bangsa kafir.
Artinya: bangsa kafir tidak bisa menjadi mempelai wanita sorga, tidak bisa menjadi imam dan raja; bangsa kafir tidak boleh menjadi imam dan raja, apalagi menjadi mempelai, karena bangsa kafir tidak terpilih.
Tetapi
TUHAN masih memberikan kesempatan dan kemurahan--anugerah yang besar--kepada bangsa kafir untuk bisa menjadi mempelai wanita TUHAN
lewat tiga hal: makanan, pakaian, dan peretubuhan (secara rohani).
Artinya: kehidupan bangsa kafir
harus tergembala dengan benar dan baik; selalu berada di kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Itu syaratnya. Sebenarnya kita tidak terpilih, tetapi kalau mau terpilih, mari masuk penggembalaan yang benar--berada di ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:
- Makanan= meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus. Ini sama dengan mengalami penyucian oleh api firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus--perjamuan suci. Ini merupakan penyucian secara dobel.
Pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Oktober 2016--kita bicara soal terang--, ini merupakan penebusan sampai menjadi terang bulan--bulan di bawah kaki.
Malam ini kita bicara soal api.
- Pakaian= pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya. Ktia mengalami penyucian oleh api Roh Kudus.
Jabatan = pakaian yang indah.
- Persetubuhan--hubungan paling intin antara Mempelai Pria dan mempelai wanita--= mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kita mengalami penyucian oleh api kasih Allah.
Jadi, di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah--tubuh, jiwa, dan roh kita mengalami penyucian oleh api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, seperti yang dialami oleh Musa di Midian (daerah kafir). Saat itu Musa dikejar oleh Firaun, lalu ia lari ke Midian (bangsa kafir).
Artinya: penyucian ini dialami oleh Musa (bangsa Israel) dan Midian (bangsa kafir).
Untuk bisa menjadi mempelai wanita TUHAN tidak ada jalan lain. Bangsa kafir harus mendapatkan makanan, pakaian, dan persetubuhan secara rohani, artinya harus tergembala dengan benar dan baik. Harus selalu berada di kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, supaya tubuh, jiwa, dan roh kita mengalami penyucian oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.
Keluaran 3: 1-53:1.Adapun Musa, ia biasa menggembalakankambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."'
biasa menggembalakan'= ketekunan, bukan kebiasaan. Misalnya biasa bangun jam empat pagi untuk memberi makan makan, ia tetap tekun bangun jam empat pagi. Bukan hari ini bangun jam empat pagi, besok jam empat sore, nanti dombanya bisa kelaparan semua.
'
semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api'=> semak duri ini dari dunia, dibakar api tetapi tidak terbakar. Kalau api dari dunia, pasti terbakar. Karena tidak terbakar, berarti apinya dari sorga/TUHAN, itulah
api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.
Dalam kandang penggembalaan, seluruh hidup ktia mengalami penycuian oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, seperti yang dialami Musa di Midian--Musa bangsa Israel dan Midian banga kafir; kita semua sama-sama mengalami--, yaitu semak duri menyala oleh nyala api tetapi tidak terbakar.
'
semak duri'= kayu= manusia darah daging; baik Israel maupun kafir, sama-sama manusia darah daging.
'
semak duri itu menyala'= manusia darah daging dibakar/disucikan oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah di dalam kandang penggembalaan.
Ini suatu penglihatan yang hebat; kesaksian yang hebat ('
Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebatitu'). Bagaimana mnausia darah daging yang berdosa bisa disucikan oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah di dalam penggembalaan.
Kalau kita bangsa afir bisa berada di dalam penggembalaan dan disucikan, itu adalah kesaksian/penglihatan yang hebat.
Sekarang kesaksian sakit jadi sembuh, isilahkan, tetpai itu hanya sebatas di dunia. Tetapi ini penglihatan yang hebat, luar biasa. Ini benar-benar penglihatan yang hebat.
"
Saya sudah sering katakan. Musa ini pandai, hebat, tetapi melihat penglihatan yang hebat: semak duri dibakar oleh nyala api, tetapi tidak terbakar. Sekarang, manusia darah daging, baik bangsa Israel, terutama bangsa kafir bisa disucikan/dibakar oleh nyala apai firman, Roh Kudus, dan kasih Allah di dalam kandang penggembalana. Ini adalah kesaksian/penglihatan yang hebat, yang akan menarik banyak anak-anak TUHAN datang dan bisa tergembala. Ini tugas kita sesudah percaya Yesus, bangsa kafir menjadi domba-domba, mari masuk kandang untuk disucikan. Ini kesaksian/penglihatan yang hebat. Jarang terjadi! Dulu saya pikir, setelah saya di bawah penggembalaan Pdt In Juwono dan Pdt Pong--saya sungguh tidak tahu--, saya pikir setiap gereja GPT seperti itu. Saya kagum juga, hari minggu banyak yang datang, selasa ibadah doa banyak yang datang, jumat ibadah pendalaman alkitab banyak juga, hampir sama semuanya. Tetapi setelah saya masuk Lempin-El, kepala asramanya dari luar Jawa, lalu saya berbincang-bincang: 'Wah, hebat ya GPT ini, saya akui. Kok bisa ya?': 'Oh, hanya di sini, di lain tidak beigitu.' Sulit! Ini penglihatan dan kesaksian yang hebat kalau bisa masuk di kandang dan mengalami penyucian oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah."
Keluaran 3: 53:5.Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Lalu TUHAN berkata kepada Musa: '
tanggalkanlah kasutmu dari kakimu!' Ini adalah penyucian tubuh, jiwa, dan roh, tetapi di sini, menanggalkan kasut menunjuk pada
penyucian lahir dan batin--kasut ini kiri dan kanan.
Penyucian lahir dan batin= penyucian seluruh hidup, terutama
dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh, yang membuat ktia tidak bisa menyatu dan masuk dalam tubuh Kristus. Suami isteri tidak bisa menjadi satu, tidak bisa makan bersama--tidak bisa bersekuutu yang baik--, smapai nanti satu diangkat, satu ditinggal kalau tetap bertahan. Kalau yang dekat saja tidak bisa, ppalagi dalam penggembalaan, pasti tidak bisa, belum lagi antar penggembalaan, akan tamah jauh terpisah.
1 Korntius 5: 115:11.Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
'
saudara'= saudara seima.
'
makan bersama-sama'=
fellowship; bersekutu; menjadi satu.
Kita harus disucikan dari enam dosa yang menguasai tubuh, jiwa, dan roh kita, supaya bisa bersekutu satu dengan yang lain:
- Menguasai tubuh, yaitu pemabuk dan cabul.
Cabul= dosa kawin-mengawinkan.
Pemabuk= dosa makan-minum.
- Menguasai jiwa--menjadi tabiat--, yaitu kikir, pemfintah, dan penipu (dusta).
Kikir= tidak bsia memberi dan cenderung untuk merampas.
- Menguasai roh, yaitu penyembahan berhala--segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi dan mengutamakan TUHAN.
Semak duri dibakar dengan nyala api tetapi tidak terbakar, itulah mnausia darh daging yang berdosa, yang dibakar/disucikan oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah dari enam dosa yang menguasai tubuh, jiwa, dan roh kita--menguasai lahir dan batin kita. Enam dosa ini yang merusak dan menghancurkan persekutuan tubuh Kristus. TUHAN tolong kita semua.
Kalau sudah disucikan, tidak sulit bagi TUHAN untuk memakai kita.
Keluaran 3: 43:4.Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allahdari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Kalau tubuh, jiwa, dan roh ktia disucikan, TUHAN akan memanggil kita--dulu TUHAN memanggil: '
Musa, Musa!'.
Artinya,
panggilan TUHAN secara pribadi--namanya yang dipanggil ('
Musa, Musa!', bukan: '
Hei. Hei!'), tidak bisa dimengerti dan dipengaruhi oleh orang lain; tiak bisa disuruh dan tidak bisa dihalangi. Itulah pengaruh dai penyucian. Kita disucikan dari enam dosa yang menghancurkan tubuh Kristus, kemudian kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau memanggil: '
Musa, Musa!', berarti
TUHAN mengetahui dan mengerti segala-galanya/sedalam-dalamanya keadaan orang yang dipanggil-Nya, terutama segala kekurangan dan kelemahannya--ketidakmampuan--kita dan
TUHAN mau memberikan kuasa-Nya kepada ktia.
Ini bedanya dengan dunia, kalau dunia mencari yang hebat-hebat.
Kalau cari yang hebat, tidak butuh kuasa TUHAN. Seperti Musa, saat ia masih hebat--anak raja, kaya--, ia tidak butuh TUHAN, tetapi malayani dua orang tidak bisa, malah membunuh.
Kalau pelayanan mengandalkan kepandaian, kekayaan dan lain-lain, pasti bukan melayani, tetapi akan membunuh--ada iri, benci, persaingan tidak sehat.
Tetapi setelah Musa disucikan, TUHAN mengetahui kekurangan dan kelemahan Musa, dan Ia memberikan kuasa.
Semakin tidak mampu, kuasa TUHAN ssemakin luar biasa dalam hidup kita; kita semakin berhasil dan semakin dipakai oleh TUHAN. Ini yang tidak bisa dipikirkan.
Jangan mengandalkan apapun!
Inilah panggilan TUHAN kepada Musa secara pribadi. Lalu Musa menjawab: '
Ya, Allah.'
Jawaban yang benar untuk setiap panggilan TUHANadlah: Ya, TUHAN. Jangan menjawab: Oh nanti, TUHAN; oh tunggu dulu.
'Ya, TUHAN'=
taat dengar-dengaran. Hanya itu saja. TUHAN menolong kita semuanya.
Kalau kita taat, resiko ditanggung oleh yang menyruuh/memanggil. Kalau tidak taat, resiko ditanggung sendiri dan itu berarti kehancuran.
Contoh: Saul. TUHAN sudah perintahkan: Tumpas semua jarahan dan binatang! Tetapi Saul memilih: yang gemuk dibiarkan, yang kurus ditumpas, dengan maksud kalau nanti mau beribadah dan mengorbankan binatang, nanti cari binatang lagi. Lebih baik pakai logika sendiri: yang kurus ditumpas, yang gemuk nanti dipersembahkan untuk TUHAN. Kelihatannya baik, tetapi tidak cocok dengan firman.
Sering kali ini juga menjadi kesalahan kita sebagai hamba TUHAN. Kita mencocokkan dengan logika sendiri, bukan dengan firman. Yang kurus saja yang ditumpas, yang gemuk dibiarkan, nanti kalau mau ibadah, gampang, efisien, tenang. Itu logika manusia, tetapi melawan firman. Salah! Resiko akan ditanggung sendiri.
Begitu tidak taat, Saul menanggung sendiri reiskonya.
TIDAK TAAT ITU ENAKNYA SEBENTAR, TETAPI TIDAK ENAKNYA SELAMA-LAMANYA.
KALAU TAAT, TIDAK ENAKNYA SEBENTAR, SESUDAH ITU SENANG SELAMANYA.Tidak usah bingung. Biarlah kita disucikan, supaya ktia dipanggil oleh TUHAN dan dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh; kita diangkat menjadi imam dan raja dan diperlengkapi dengan jabatan pelaanan, untuk dipakai oleh TUHAN. Jawaban kita hanya: Ya, TUHAN.
Kita hanya taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, apapun resikonya.
Jawaban: Ya, TUHAN ini
dikaitkan dengan nama TUHAN.
Wahyu 1: 81:8."Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
(terjemahan lama)
1:8. "Aku inilah Alif dan Ya," demikianlah firman Allah Tuhan itu, Yang ada, dan Yang sudah sedia ada, dan Yang akan datang kelak, yaitu Yang Mahakuasa.
Alfa= Alif= permulaan.
Omega= Ya= terakhir.
Dikaitkan dengna nama TUHAN, yaitu '
Alfa dan Omega'--Yang Awal dan Yang Akhir--, '
Alif dan Ya', atau '
Ya dan Amin'.
Artinya:
- Alif/Alfa/Ya= permulaan= TUHAN yang memulai.
Artinya: kalau kita taat, TUHAN yang akan memulai segala sesuatu dengan baik sampai pada akhirnya, bukan hanya memulai saja. Tidak akan berhenti di tengah jalan!
Paling menderita kalau berhenti di tengah jalan.
"Membangun gereja itu benar-benar menguras tubuh, jiwa, dan roh kita. Kalau tidak waspada, banyak hamba TUHAN yang jatuh di sini--rohaninya kering, stress. Betul-betul dahsyat kalau membangun gereja. Ini mau mulai juga di Malang. Kalau tanahnya sudah dibeli, nanti mau dibangun lagi. Siap-siap. Saya pengalaman betul. Luar biasa, sampai ada orang cerita pada saya: karena hamba TUHANnya asyik di bangunan, ia sampai lupa kalau khotbah hari ini. Sampai begitu. Ada juga, om saya dulu waktu saya tinggal di gereja, ia tidak bisa khotbah. Untung dia mengaku. Jadi malam-malam, tantenya mendekati saya, memang waktu itu sedang membangun, saya yagn menjaga bangunan saja, lalu tantenya bilang: 'Om sudah tidak bisa berkhobah.': 'Kenapa tante?': 'Karena bangunan tidak kunjung selesai.' Saya laporan ke tua-tuanya, lalu beliau tidak boleh ikut-ikut lagi, diserahkan kepada saya yang menjaga."
Tetapi tidak usah takut, kita serahkan pada TUHAN. Kalau TUHAN yang memulai, pasti sampai akhir. Mulai dari pelayanan di ruumah tangga, penggmebalaan, antar penggembalaan, serahkan pada TUHAN disertai taat dengara-dengaran! Bukan menyerahkan pada TUHAN, tetapi kita melanggar terus!
TUHAN yang memulai dengan baik--bukan kita yang memulai--, Ia juga dapat mengakhiri dengan sempurna--sanggup menyelesaikan dengan sempurna--, sehingga ktia menjadi hamba/pelayan TUHAN sampai garis akhir--samapi meninggal atau sampai TUAHN datrang, bahkan sampai di takhta-Nya. Tidak mungkin berhenti di tengah jalan.
Kita hanya taat saja, bukan kita yang memulai.
"Say bersyukur, gembala-gembala kami sampai di garis akhir, tidak pernah berhenti di tengah jalan."
- Yesus taat sampai mati di kayus alib dan Ia mendapatkan nama di atas segala nama. Artinya, kalau kita taat, kita akan mengalami kuasa nama Yesusuntuk:
- Filipi 2: 8-10
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Yang pertama: kuasa nama Yesus untuk mengalahkan setan tritunggal.
'yang ada di langit'= setan.
'yang ada di atas bumi'= nabi palsu.
'yang ada di bawah bumi'= antikris.
Mengalahkan setan tritunggal= menyelesaikan segala masalah yang mustahil, menyelesaikan segala tantangan dan rintangan yang mustahil. Tidak usah takut! Yang penting taat dengar-denaran, di situ ada kuasa nama Yesus! Hidup ktia menjadi enak dan ringan.
- Ibrani 1: 4
1:4.jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indahdari pada nama mereka.
Nama Yesus adalah nama yang terindah.
Yang kedua: kuasa nama Yesus menjadikan semua berhasil dan indah pada waktunya. Yakini!
Kalau taat, kita akan mengalami kuasa nama Yesus. Kalau taat, Dia yang memulai dan akan mengakhiri. Mulai nikah, penggembalaan, sampai bangunan gereja secara fisikpun pasti beres.
"Jangan kita sendiri. Banyak yang begitu. Kalau saya santai saja. Saya ingat dulu soal stainless. Lantai sudah selesai, dengan keajaiban dari TUAHN. Saya ditawari hutang dulu, saya tidak mau. Ajaran Lempin-El, untuk TUHAN tidak boleh hutang. Tetapi selesai. Lalu stainlessnya bagaimna? Saya jawab santai saja: 'Kalau TUHAN bilang: pakai bambu, ya pakai bambu. Siapa yang bilang stainless?' Tua-tuanya bingung semua. Untungnya tidak jawab. Sebentar lagi, ada orang datang: 'Ini pakai apa pak Wi?': 'Pakai stainless': 'Oh begitu, pak Wi ada berapa?': 'Satu juta saja': 'Oh bagus, itu buat tukangnya, saya yang kerjakan semua.' Beres. Terakhir itu yang besar-besar, sudah tidak kuat lagi. Genset juga besar, orang datang: 'Pak Wi butuh apa?': 'Semua sudah, tinggal genset': 'Oh itulah bagian saya.' Gampang kalau ada kuasa nama Yesus. Saya berpikir keras, ternyata jawabannya mudah saja."
Semua indah dan berhasil pada waktunya. Kaum muda, taat saja! Bangsa kafir tergembala, disucikan oleh nyala api, memang sakit sekarang, tetapi teruskan! Tidak enaknya seidkit, tetapi indah dan berhasil selamanya.
- Filipi 2: 11
2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yang ketiga: kuasa nama Yesus untuk membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari lidah, yaitu jujur--terang-terangan.
Nyala api itu ada terangnya. Lidah ini jujur: ya katakan: ya, tidak katakan: tidak. Bukan sembarang menyembut nama Yesus. Anak Skewa sembarang menyembut nama Yesus dan mereka digagahi oleh setan, karena mereka tidak jujur, bahkan jahat.
Kalau kita jujur, kuasa nama Yesus akan bekerja.
Kita terus diubahkan sampai satu waktu, tidak salah dalam perkataan jika Yesus datang--sempurna seperti Dia. Ini ditampilkan dalam Wahyu 12: 1, tidak ada gelapnya sedikitpun.
Wahyu 12: 1
12:1.Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulandi bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintangdi atas kepalanya.
Matahari, bulan, bintang= nyala api. Ini yang nanti disebut dengan pengliihatan yang dahsyat. Mulai dari masuk penggembalaan, sudah dahsyat. Bisa masuk dalam tiga macam ibadah, itu adalah penglihatan yang dahsyat. Sekarang belum bisa diterima, banyak yang mengomel.
"Tadi, saya bertemu salah satu keponakan saya sendiri. Dulu mau sekolah ke Malang, dia sudah bilang: 'Aku tidak mau masuk gereja itu,', karena sudah lihat keponakan yang lain: 'Masak ke gereja berapa kali iut? Hujan-hujan, lari-lari.' Papanya bilang: 'Coba masuklah di sana.' Dia bilang: 'Seperti orang gila, masak tiga macam.' Untugnlah dia masuk. Sekarang bisa tergembala. Kalau dulu dia tidak bisa menerima, dianggap seperti orang gila."
Satu waktu, ini penglihatan yang hebat dan paling hebat di Wahyu 12: 1. Mempelai wanita mendapatkan dua sayap burung nasar, siap disiingkirkan dan siap diangkat di awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus selama-lamanya dan duduk bersama Dia di takhta sorga selamanya.
Mari malam ini, kita bangsa kafir tidak terpilih. Tetapi dalam penggembalaan, tubh, jiwa, dan roh ktia disucikan dari enam dosa smapai dipakai oleh TUHAN dan bisa berseru: Ya, TUHAN--menerima panggilan. Kita taat dengar-dengaran dan ada kuasa nama Yeus yang membari kepastian dan pengharapan kepada ktia semua.
Apapun yang kita alami, sebut nama Yesus. TUAHN tolong kita. Menghadapi apa saja, sebut: Yesus. Jangan putus asa, kecewa atau bangga! Kaum muda, ada harapan dan kepastian!
Dari dalam hati yang percaya dan taat sungguh-sungguh,s ebutkan nama Yesus, apapun yang kita hadapi. Kalau sudah lemah, mungkin merasa tidak ada harapan, tidak bisa apa-apa, tidak ada kepastian, sebut nama Yesus!
Tidak ada jalan, serasa pathi getir hidup ini, sebut nama Yesus! Mugnkin dalam kejatuhan/kenajisan, sebut nama Yesus! Jangan ragu sedikitpun, apapun keadaan kita! Hanya nama Yesus yang memberikan kepastian, kesempurnaan dan segala-galanya.
TUHAN memberkati.