Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyaladi hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Di pulau Padmos rasul Yohanes melihat tujuh obor yang menyala-nyala di hadapan takhta sorga.
Ini sama dengan yang dilihat oleh Musa di atas gunung Sinai, yaitu pelita emas dengan tujuh lampuna.
Jadi, tujuh obor yang menyala-nyala sama dnegan pelita emas dengan tujuh lampunya--menunjuk pada
kuasa Roh Kudus.
Kisah Rasul 2: 3-4
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebarandan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Waktu pencurahan Roh Kudus di loteng Yerusalem, Roh Kudus digambarkan seperti nyala api yang bertebaran.
Malam ini, biarlah kita mohon kepada TUHAN, supaya Roh Kudus tidak hanya dicurahkan di loteng Yerusalem, tetapi juga di tengah-tengah kita sekalian. TUHAN sanggup mencurahkan Roh Kudus bagi kita semua.
Kalau Roh Kudus digambarkan seperti nyala api, paling sedikit kita menerima tiga hal.
Ada
3 aktifitas dari nyala api Roh Kudus:
- Aktifitas nyala api Roh Kudus yang pertama:memberi panas--di dalam api terkandung panas.
Artinya: Roh Kudus selalu menghangatkan/memanaskan kerohanian kita, sehingga kita selalu setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai Yesus datang. Sebab nanti pada saat kedatangan Yesus kedua kali, akan ditandai dengan musim dingin rohani. Ini bahaya!
Banyak aktifitas kita di dunia, tetapi jangan sampai lupa untuk tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Ini yang harus dijaga!
Kalau api Roh Kudus--api kerohanian--padam, akan terjadi hal berikut:
- Yang pertama: kalau api Roh Kudus padam, akan terjadi dingin rohani--seperti Petrus. Ini bahaya!
Lukas 22: 54-57
22:54 Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
22:55 Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.
22:56 Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan Dia."
22:57 Tetapi Petrus menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia!"
Tanda-tanda dingin rohaniadalah mulai mengikut Yesus dari jauh--seperti Petrus mengikut Yesus dari jauh.
Artinya: tidak setia dan berkobar-kobar lagi dalam ibadah pelayanan, sehingga ia akan berdiang pada api asing: api dunia, api daging dengan hawa nafsunya, dan api dosa.
Akibatnya: menyangkal TUHAN dan ia akan disangkal oleh TUHAN. Kita harus hati-hati!
Waktu Yesus memecahkan lima roti dan dua ikan untuk 5.000 orang, semua dekat-dekat pada Yesus. Tetapi saat Yesus ditangkap, mulai ikut dari jauh--tidak setia dan berkobar-kobar lagi, sampai menyangkal TUHAN.
Malam ini, kita mohon supaya Roh Kusus selalu memanaskan kerohanian kita, supaya kita tetap setia dan berkobar-kobar.
- Yang kedua: kalau api Roh Kudus padam, akanmenyala-nyala dalam berahi.
Roma 1: 27
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahimereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Menyala-nyala dalam birahi, artinya: jatuh dalam dosa Babel yang akan dibinasakan, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, sampai pada penyimpangan-penyimpangan seks.
- Aktifitas nyala api Roh Kudus yang kedua: memberi terang--api bisa memberi trang.
Artinya: tidak ada yang disembunyikan.
Jadi, kita tidak boleh menyembunyikan 'sesuatu'--terutama dosa--di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN dan pribadi kita. Ini gunanya Roh Kudus yang memberi terang.
Sebagai contoh:
- Raja Daud, ketika ia jatuh dengan Batsyeba secara tersembunyi, dan ia juga membunuh suaminya Batsyeba.
2 Samuel 12: 11-13
12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Daud menyembunyikan 'sesuatu', yaitu dosa percabulan dengan isteri orang lain dan dosa pembunuhan.
Kalau Daud melakukan dosa dengan tersembunyi, maka TUHAN menyatakan dengan terang-terangan-dosa itu pasti diungkap dengan terang-terangan--sehingga Daud dipermalukan--setelah ia lari dari Absalom, hal ini benar-benar terjadi.
Jadi, apa yang kita sembunyikan, akan dinyatakan oleh TUHAN dengan terang-terangan dan kita dipermalukan. Jangan menyembunyikan sesuatu!
Lebih baik kita terang-terangan lebih dahulu--mengaku dosa--, sehingga dosa bukan disembunyikan, tetapi dibuang ke tubir laut.
Tetapi untunglah, oleh kekuatan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--tegoran yang keras dari nabi Natan--: 'Engkaulah itu, Daud!', Daud terdorong untuk mengaku dosakepada TUHAN dan sesama--nabi Natan--, sehingga ia masih diampuni dan diselamatkan. Kalau tidak, bukan hanya dipermalukan, tetapi Daud juga harus mati.
Sesudah menjadi pelayan TUHAN--diangkat oleh TUHA--jangan sampai menyembunyikan 'sesuatu', karena TUHAN akan menyatakan dengan terang-terangan. Tidak mungkin dosa itu ditutupi terus. Apapun yang kita sembunyikan, akan TUHAN nyatakan dengan terang-terangan dan kita dipermalukan. Kalau tidak mengaku, akan mati--binasa.
Daud masih tertolong oleh kekuatan firman.
Karena itu, perlu firman yang keras; yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Bukan firman yang memuji-muji kita: Dahsyat, hebat, padahal sembunyi. Kita hanya berkorban, tetapi apa yang disembunyikan?
Seringkali ini terjadi di dalam rumah TUHAN. Kalau tidak ada pedang, yang disembunyikan itu ditutupi dengan perkara jasmani--seolah-olah perbuatan baik, berkorban untuk pekerjaan TUHAN, tetapi semua sia-sia. Satu waktu TUHAN akan nyatakan dengan terang-terangan.
Lebih baik, sekarang kita menerima firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyatakan dosa kita dengan terang-terangan, sehingga kita bisa mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama dengan terang-terangan juga dan kita diampuni oleh TUHAN. Inilah Roh Kudus yang memberikan terang kepada kita.
- Yudas Iskariot yang menyembunyikan dosa keinginan akan uang--ia mencuri kas milik TUHAN--dan ia tidak mau mengaku dosa, sekalipun sudah diingatkan dan ditegor oleh berulang-ulang oleh TUHAN lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Sampai yang terakhir, TUHAN katakan: 'Orang yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku, dialah itu yang akan menyerahkan dan menjual Aku.' Sudah jelas dan langsung menunjuk pada pribadi Yudas, tetapi ia tetap berkata: 'Bukan aku.'
Yudas Iskariot mengelak dan menolak dari pedang firman; tetap menyembunyikan dosa di dalam perut hatinya, sehingga satu waktu ia menggantung diri, jatuh tertelungkup, dan perutnya pecah--isi perutnya terburai keluar.
Artinya: dosa-dosanya dinyatakan secara terang-terangan oleh TUHAN dan ia binasa untuk selama-lamanya; tidak ada pengampunan lagi.
Jangan terlambat!Lebih baik sekarang pedang firman menunjuk dosa kita dengan terang-terangan, sehingga ktia bisa mengaku dengan terang-terangan juga--tidak ada yang disembunyikan lagi.
Suatu kemurahan TUHAN kalau kita bisa mendengar pedang firman, yang menyatakan dosa secara terang-terangan, supaya kita bisa mengaku dengan terang-terangan, sehingga darah Yesus mengampuni dosa kita dan kita diselamatkan.
Kalau terus disembunyikan, satu waktu akan meledak. Makin disembunyikan, makin besar perut hatinya, sampai tidak kuat lagi dan meledak. Dosanya dinyatakan terang-terangan, dipermalukan, dan binasa--tidak ada pengampunan lagi.
Jadi, malam ini kita membutuhkan api Roh Kudus.
Yang pertama: untuk memberikan panas, sehingga rohani kita selalu panas. Jangan sampai apinya padam: dingin rohani seperti Petrus--menyangkal TUHAN--, bahkan masuk dosa Babel.
Mari, yang sudah loyo dalam ibadah, semangat lagi. Minta kepada TUHAN, supaya api Roh Kudus--bukan api daging--dicurahkan bagi kita. Kalau api daging hanya satu kali semangat. Besok, tidak lagi. Tetapi kalau api Roh Kudus, kita terus dihangatkan/dipanaskan, sehingga kita tetap setia dan berkobar-kobardalam beribadah melayani TUHAN, berdoa, dan mendengar firman, sampai TUHAN datang kembali.
Yang kedua: untuk memberi terang. Jangan ada yang disembunyikan! Karena percuma, nanti akan TUHAN tunjukkan dengan terang-terangan dan dipermalukan, sampai binasa.
Lebih baik pedang firman menunjuk dosa kita dengan terang-terangan. Kita mengaku dengan terang-terangan, supaya kita diampuni dan diselamatkan.
Kalau salah, mengaku saja! Dan pasti diampuni, bahkan diselamatkan.
Dari pada disembunyikan terus, sekalipun kelihatannya baik, satu waktu akan meledak.
- Aktifitas nyala api Roh Kudus yang ketiga: memberi energi/kekuatan--sekarang, semua energi berasal dari api, contohnya: kereta api.
Untuk apa energi/kekuatan dari Roh Kudus?
- Supaya kita dapat melakukan apa saja dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, di mana saja--kalau ada Roh Kudus, kita bisa melayani sekalipun di desa--, kapan saja--kalau ada Roh Kudus, tetap kuat sekalipun badan sudah lelah--, dan dalam situasi kondisi apa saja--mungkin dalam keadaan lapar atau kekurangan, tetapi kalau ada Roh Kudus, tetap bisa. Contoh, kita bisa kuat pada waktu kita berpuasa--tidak makn dan minum. Kita mengandalkan api Roh Kudus!
Kalau daging, memang tidak kuat. Di dunia saja, ada pensiun. Biar profesor atau kedudukan apa saja, satu waktu pensiun juga. Tapi kalau ada Roh Kudus, sampai kapanpun kita bisa melayani TUHAN. Roh Kudus tidak bisa dibatasi oleh usia dan lain sebagainya.
- Kekuatan Roh Kudus membuat kita kuat dan teguh hati, artinya
- Tidak tawar hati: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN apapun yang kita hadapi hati-hari ini.
Tetapi kita tetap percaya dan berharap kepada TUHAN dan tetap menyembah TUHAN.
- Tidak lemah.
1 Korintus 8: 7-9
8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
8:8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
Hati yang lemah, artinya: kehidupan yang mudah tersandung dan menjadi sandungan.
Roh Kudus memberi kekuatan, supaya kita tidak lemah, artinya: tidak tersandung dan tidak menjadi sandungan, tetapi menjadi berkat bagi orang lain.
Banyak hati yang lemah. Sedikit-sedikit sudah tidak mau lagi--dengar gosip sedikit, sudah tidak mau melayani lagi. Kita seringkali lemah, tetapi biarlah Roh Kudus memberi kita kekuatan.
- Tidak bimbang= tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
Jangan bimbang soal pengajaran!
Firman pengajaran yang benar sama dengan pribadi Yesus.
Jadi, tidak bimbang pada firman pengajaran yang benar, artinya:
- Jangan ragu pada pribadi Yesus; tidak bimbang oleh gosip-gosip atau ajaran lain.
- Tetap berharap pada kuasa TUHAN; tidak ragu pada kuasa TUHAN, sehingga kita tidak berharap orang lain.
Kalau bimbang, kita akan tenggelam. Apapun yang kita hadapi malam ini, mungkin sudah loyo, mari semangat lagi.
Sebagai contoh: Petrus.
Petrus sudah bisa berjalan di atas air yang bergelombang, tetapi ketika kena angin sedikit, ia ragu/bimbang dan takut, sehingga ia tenggelam.
Matius 14: 28-31
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas airmendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Petrus sudah bisa berjalan di atas air laut yang bergelombang, artinya kalau sudah tampak sedikit pertolongan TUHAN bagi kita, teruskan, jangan ragu! Pasti TUHAN menolong kita sampai selesai.
Kalau ragu, habis semua. Apa yang sudah kita jalani sebelumnya di atas air, percuma. Biar orang tepuk tangan: Hebat, dahsyat, tetapi tenggelam, apa artiya?
Mari, kuatkan semua! TUHAN tolong kita semua.
Kalau sudah ada kenyataan bahwa kita pernah ditolong TUHAN, lalu datang perkara yang lebih besar lagi, biarlah kita tetap percaya TUHAN akan tolong kita. Jangan seperti Petrus!
Petrus sempat bimbang menghadapi angin pengajaran dan angin gosip. Akhirnya ia mulai tenggelam. Tetapi syukur, ia mendapat uluran tangan TUHAN, karena masih ada kesempatan berseru: 'Tuhan, tolonglah aku!'
Artinya: kembali pada pribadi Yesus--firman pengajaran yang benar--dan kuasa Yesus.
Malam ini, mungkin kita sudah lemah, mari kembali! Serukan: 'Tuhan, tolonglah saya!'
Kuat teguh hati kembali! Roh Kudus yang tolong kita, supaya kita kuat teguh hati.
Malam ini, biar nyala api Roh Kudus yang memberi energi/kekuatan extra kepada kita, supaya kita kuat dan teguh hati. Kita hanya menyeru nama Yesus: 'Yesus, tolonglah saya!'
Kalau kita sudah mulai kendor, dingin, gelap--sembunyi-sembunyi--, lemah, tenggelam, dan bimbang--hati sudah tidak kuat lagi--, biarlah Roh Kudus menyentuh ktia malam ini. Nyala api Roh Kudus bertebaran di tengah kita. Kalau kita disentuh, kita menjadi kuat kembali dan hanya menyeru: 'Yesus, tolonglah saya!'
Hasilnya: tangan TUHAN--kuasa Roh Kudus--mampu menyelesaikan semua tepat pada waktunya.
1 Tawarikh 28: 20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
- Selesai secara jasmani, yaitu apa yang menjadi persoalan kita, berseru pada TUHAN dan Ia mampu menyelesaikannya.
- Selesai secara rohani, yaitu kita disucikan dan diubahkan terus-menerus oleh Roh Kudus, sampai sempurna seperti Yesus. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Gunakan kesempatan malam ini!
Kalau sudah
dingin--sudah malas beribadah--, serukan: '
Yesus, tolonglah saya!' Biar tangan Roh Kudus menolong kita, supaya kita panas kembali--
setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Kalau sudah
gelap--mulai ada yang disembunyikan--, serukan: '
Yesus, tolonglah saya!' Roh Kudus akan menolong, supaya
terang kembali. Kita akui semua dengan terang-terangan.
Petrus yang hebat bisa bimbang. Kita juga menghadapi angin dan gelombang yang hebat di akhir zaman. Mungkin kita sudah
bimbang, lemah, dan tersandungsaat ini, serukan: '
Yesus, tolonglah saya!' TUHAN segera ulurkan tangan Roh Kudus untuk
menyelesaikan semua tepat pada waktunya.
Secara jasmani selesai, dan secara rohani kita disucikan dan diubahkan, sampai kita sempurna seperti Dia.
TUHAN memberkati.