Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 7: 4-87:4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikanitu: seratus empat puluh empat ribuyang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6. dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasyedua belas ribu,
7:7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8. dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Kita masih belajar tentang
METERAI ALLAH(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 28 Januari 2018).
Siapayang dimeteraikan dengan meterai Allah? Seratus empat puluh empat ribu orang dari dua belas suku Israel.
Ini yang disebut dengan
INTIdari mempelai wanita sorga.
Tetapi kalau kita baca secara keseluruhan, dari dua belas suku Israel yang dimeteraikan, tidak ada suku Dan, dan digantikan oleh suku Manasye.
Mengapa suku Dan tidak masuk?Karena suku Dan berubah dari keturunan Abraham--secara jasmani--
menjadi keturunan ular beludak(diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 09 Februari 2018).
Kejadian 49: 1749:17. Semoga Danmenjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludakdi denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
Matius 3: 3, 7-83:3. Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8. Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Ini merupakan nubuat dari nabi Yesaya tentang Yohanes Pembaptis yang akan mempersiapkan jalan yang lurus untuk Yesus lewat baptisan air yang benar.
Karena itu lembah harus ditimbun; gunung diratakan; dan jalan yang berkelok harus diluruskan.
Kemudian datang orang Farisi dan Saduki untuk dibaptis, ini mewakili keturunan ular beludak.
Jadi
keturunan ular beludakadalah kehidupan yang
memiliki hati nurani yang tidak baik= tidak lurus/tidak tulus/ tidak jujur.
Praktiknya:
- Kejadian 6: 5
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatansemata-mata,
Praktik pertama hati nurani yang tidak tulus: hati nurani yang jahatyaitu cinta akan uang--akar kejahatan itulah cinta akan uang--sehingga menjadi kikir dan serakah, tidak mengasihi Tuhan tetapi menyembah antikris--dikuasai antikris.
Kikir dan serakah= menyembah uang= penyembahan berhala.
Kalau menyembah antikris berarti juga dikuasai nabi palsu/ajaran palsu juga--dikuasai ajaran palsu--:
- Ajaran orang Saduki: tidak ada kebangkitan. Setelah manusia mati, habis perkara, sama seperti ayam goreng. Akibatnya: orang berbuat dosa dan sebagainya.
Hidup manusia seperti binatang buas, tidak ada rohnya, sehingga dijadikan kesempatan untuk berbuat dosa dan senang-senang selama masih hidup di dunia ini. Sengsara di dunia itulah neraka, yang senang-senang di dunia itulah surga. Inilah ajaran Saduki.
- Ajaran Farisi: ajaran tentang kawin cerai--setuju dengan kawin cerai. Karena itu orang Farisi menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang kawin cerai. Ini sama seperti nikah binatang (nikah karena hawa nafsu).
- Titus 1: 15
1:15. Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
Praktik kedua hati nurani yang tidak tulus: hati nurani yang najis; mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan (seks bebas).
- Kejadian 30: 1-6=> riwayat dari suku Dan
30:1. Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulahia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."
30:2. Maka bangkitlah amarahYakub terhadap Rahel dan ia berkata: "Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?"
30:3. Kata Rahel: "Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan."
30:4. Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu.
30:5. Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
30:6. Berkatalah Rahel: "Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan.
'cemburulah ia kepada kakaknya itu' = cemburu kepada Lea. Inilah cemburu, iri, sampai menjadi benci.
'Maka bangkitlah amarah Yakub' = timbullah pertengkaran.
Dan lahir bukan karena kehendak Tuhan, tetapi karena cemburu, iri, dan benci tanpa alasan. Kalau dari kehendak Tuhan, Dan dilahirkan oleh Rahel.
Praktik ketiga hati nurani yang tidak tulus: hati yang cemburu, iri, dan benci tanpa alasan (hati nurani yang pahit).
Malam ini kita bicara soal hati.
Hati adalah dasar kehidupan rohani dan jasmani kita. Kita harus sungguh-sungguh jaga. Di hadapan manusia semua berdasarkan otak, tetapi di hadapan Tuhan dasarnya adalah hati (landasannya adalah hati).
Keturunan ular beludak memiliki hati nurani yang tidak tulus: jahat, najis, dan pahit.
Wahyu 18: 218:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najisdan yang dibenci,
'
roh jahat'= hati nurani yang jahat.
'
roh najis'= hati nurani yang najis.
'
dibenci'= hati nurani yang pahit.
Akibatmemiliki hati nurani yang tidak tulus--jahat, najis, pahit--: dipakai dalam pembangunan Babel; mempelai wanita setan; tidak dimeteraikan oleh Allah, tidak menjadi milik Tuhan tetapi setan, sehingga mengalami murka Allah yang akan datang.
Karena itu saat orang Farisi dan Saduki datang untuk dibaptis, Yohanes mengatakan:
Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?Hati-hati, sudah masuk baptisanpun, kalau masih mempertahankan hati keturunan ular, tidak bisa. Percuma! Masuk baptisan air yang tidak benar, percuma, itu belum dibaptis. Masuk baptisan yang benar kalau mempertahankan hati yang lama, percuma, tetap kena hukuman Allah yang akan datang.
Bisa pendetanya yang salah (mengajarkan yang salah), bisa juga pendetanya benar dan baptisannya benar, tetapi yang dibaptis yang tidak benar. Tetap keturunan ular yang kena murka Allah yang akan datang dan binasa, dan tidak dimeteraikan oleh Tuhan.
Dalam ibadah doa malam ini, kita berdoa supaya kita bisa diangkat
menjadi imam dan rajayang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; menjadi batu hidup yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita sorga yang dimeteraikan oleh Tuhan, dimiliki Tuhan selamanya, tidak bisa diganggu gugat.
Ini lawannya dipakai oleh Babel.
Ini doa kita malam ini. Jangan dipakai Babel, jadi keturunan ular beludak, tetapi dipakai Tuhan, jadi keturunan Abraham (imam dan raja).
"
Sebenarnya ini mulai masuk penataran. Besok sore ada baptisan air, akan dilanjutkan penataran imam-imam dan calon imam. Yang sudah menjadi imam (termasuk saya) ditatar juga supaya lebih ditingkatkan pelayanan kita. Yang mau melayani dengarkan firman. Semoga Tuhan menggerakkan kita untuk bisa menjadi imam-imam."
Hanya ada dua pilihan. Kalau tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, pasti dipakai dalam pembangunan tubuh Babel; keturunan ular beludak atau Abraham. Itu saja. Jadilah imam dan raja!
Persiapanmenjadi imam dan raja adalahhati--mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Tidak ada yang lain. Musa pandai, kaya, punya kedudukan sebagai anak raja, tetapi tidak bisa melayani dua orang malah jadi pembunuh.
Matius 3: 33:3. Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
Persiapan menjadi seorang imam dan raja adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan yaitu
hati nurani yang baik; hati nurani yang lurus/rata/tulus, bukan yang berbelok-belok seperti ular. Karena itu Yohanes Pembaptis mengatakan:
gunung diratakan, lembah ditimbun, jalan yang berkelok diluruskan.Sebenarnya hati manusia jahat, najis, cemburu, pahit dan sebagainya.
Dari manahati nurani yang baik?
Baptisan air yang benar. Kalau tidak benar, akan sama seperti orang Farisi dan Saduki. Cara membaptis Yohanes benar--pelaksanaannya benar--, tetapi syaratnya tidak benar--hanya ikut-ikutan--, sama saja. Perhatikan,
sungguh-sungguh untuk masuk baptisan--syarat dan pelaksanaannya harus benar--, kalau tidak , percuma. Kalau pelaksanaannya salah, berarti belum dibaptis. Kalau syaratnya salah, tetap ular.
Baptisan air harus benar karena ini merupakan persiapan jalan.
Tidak sembarangan baptisan air! Ikuti syarat dan pelaksanaannya yang benar! Ikuti firman! Karena itu kalau mau ikut baptisan, dengar firman dulu, supaya dasarnya benar.
"
Kemarin di Malang ada yang sudah baptisan di sungai Yordan. Sudah diselamkan. Lalu saya tanya: 'Sudah mengerti?' Jawabannya: 'aku tidak tahu apa-apa. Aku seperti orang bodoh, hanya ikut-ikut'. Saya bilang: Itu berarti belum dibaptis, biarpun di sungai Yordan. Syaratnya belum bagus."
1 Petrus 3: 20-213:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar hanya satu--satu tubuh satu baptisan. Kalau baptisan ini terserah mau seperti apa, dulu banyak yang selamat; tidak naik bahtera Nuh juga selamat.
Mengapa hanya bahtera Nuh yang selamat? Karena dari Tuhan, yang lain dari manusia, sehingga tidak selamat.
Banyak orang bilang:
baptisan hanya lambang.Kalau hanya lambang, di zaman Nuh bukan hanya delapan orang yang selamat, tetapi banyak yang selamat.
Begitu juga dengan baptisan air. Hanya satu baptisan air yang benar--hanya satu bahtera Nuh--, yaitu tertulis di alkitab--melakukan kehendak Tuhan--, dan kita dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Baptisan air yang benaradalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu
pembaharuan dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik; hati nurani yang rata/tulus/lurus. Inilah jalannya Yesus.
Hati nurani yang tulus adalah
- Hati yang bebas dari kejahatan, kenajisan, dan kepahitan; hanya mengasihi Tuhan.
- Hati yang taat dengar-dengaran--seperti zaman Nuh. Nuh taat untuk membuat bahtera dengan ukuran-ukuran dari Tuhan. Nuh juga taat untuk masuk bahtera sekalipun belum ada hujan.
- Hati nurani yang jujur.
Ini adalah tempat Yesus lewat,
selalu dilawat oleh Yesus.
Hati nurani yang baik adalah tempat untuk menampung hadirat Tuhan dalam dua wujud:
- Firman penggembalaan; firman pengajaran yang benar, yang disampaikan oleh seorang gembala dengan setia, berkesinambungan, berurutan, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat. Inilah Yesus lewat pada hati nurani yang baik. Kalau hati nurani tidak baik, akan mengantuk (malas) saat dengar firman.
Yakub memiliki hati nurani yang tulus, biar kacang merah terus ia makan. Esau tidak mau, tetapi maunya daging, dan akhirnya kembali ke kacang merah.
Si bungsu meninggalkan ladang bapa--ladang penggembalaan--, tetapi akhirnya ingat di rumah bapa banyak makanan--yang diingat makanannya bukan uang.
Matius 14: 17-21
14:17. Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18. Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19. Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
'duduk di rumput'= padang rumput.
Hati nurani yang tulus itu seperti padang rumput, tempat makan domba-domba.
Artinya: bisa menikmati firman penggembalaan--duduk, tidak ke sana ke mari--; mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan, yang menuntun kita masuk dalam kandang penggembalaan.
Firman penggembalaan bukan hanya makanan tetapi juga tuntunan (komando); menuntun kita untuk masuk kandang penggembalaan--ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok: ibadah raya, ibadah pendalaman alkitab, dan ibadah doa.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, tidak bisa dijamah setan, sehingga kita hidup dalam ketenangan--damai sejahtera--di tengah gelombang badai dunia, dan di tengah serigala.
Kalau tenang, hasilnya: 'takkan kekurangan aku', artinya:
- Kenyang; kita dipelihara secara berkelimpahan. Gajinya hanya lima roti dan dua ikan, tetapi kalau duduk tergembala, cepat atau lambat kita akan kenyang; kita dipelihara secara ajaib--lima roti dua ikan untuk lima ribu orang--dan berkelimpahan--kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
'Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak' = penekanannya dari laki-laki terlebih dahulu. Laki-laki bertanggung jawab; sebagai kepala dari isteri (tubuh) dan anak-anak (anggota tubuh).
Kalau suami tergembala, nanti akan diikuti isteri dan anak-anak. Kalau tidak, isteri akan hilang, dan anak tidak tahu ke mana.
- Disucikanoleh Tuhan sehingga kita diberi jabatan pelayanan --jubah indah; dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Mulai melayani dalam nikah; suami, isteri, dan anak bisa melayani di dalam nikah. Bisa melayani dalam penggembalaan, antar penggembalaan sampai tubuh yang sempurna.
- Sampai kesempurnaan.
Kalau kita bangsa kafir tidak tergembala, kita hanya akan menjadi anjing dan babi, tidak ada yang lain, tidak bisa apa-apa biarpun hebat.
Manfaatkan hati yang lurus! Nikmati firman; Yesus lewat di dalam firman penggembalaan. Kalau kita bisa menikmati firman--mentaati firman--dan dituntun di kandang, di situ kita mendapatkan semuanya: tenang, kenyang, dipakai Tuhan--mendapatkan jubah indah; hidup jadi indah--, sampai kesempurnaan.
"Tidak bisa dipaksa untuk penggembalaan. Tadi kami ke Blitar (ke keluarga dari Om In Juwono). Dulu, orang tuanya yang beribadah dari Blitar ke Malang, menantu dan anaknya protes: Apa-apan, ibadah kok sampai begitu? Orang tuanya menjawab: Kamu belum mengerti. Diajak, mereka tidak mau. Sudah dua tahun orang tuanya tetap beribadah terus, menantunya coba mendengar lewat siaran langsung, kena satu perkataan firman: Hidup benar: SIM, KTP harus benar. Dari situ, dia katakan: Besok aku ikut ibadah, ini yang benar, aku tidak pernah dengar di mana-mana. Sampai hari ini ikut ibadah ke Malang, sudah tujuh tahun. Puji Tuhan. Tuhan memberkati keluarga ini juga.
Saya ingat dulu saat orang tuanya masuk ke sini, dia mau diPHK, dia bicara saja tidak bisa fokus karena stres berat. Kemudian dia otak atik dan jual namanya es solar, dan Tuhan memberkati. Jangan ragu-ragu dalam penggembalaan. Tuhan tolong kita."
- Roh Kudus.
Kalau hati tulus tidak usah pusing.
"Ada juga keponakan om Pong, diajak datang, dia berkata: Salah ngomong satu kali, awas pendeta itu (sekarang dia sudah meninggal). Begitu dengar firman, langsung masuk baptisan. Saya lapor om Pong, beliau langsung berdiri: Layani yang benar! Tuhan tolong."
Itulah penggembalaan, biar diulang-ulang--pelan-pelan--, sampai kita benar-benar mantap--duduk--, dan tinggal memetik hasilnya: tenang, kenyang, disucikan, indah, sampai sempurna. Itu sudah rumus penggembalaan.
Kejadian 1: 1-2
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Hati yang tulus digambarkan seperti permukaan air laut--titik nol.
Artinya: rendah hati.
Tadi, tanpa penggembalaan bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi. Sekarang, tanpa Roh Kudus bangsa kafir sama dengan perempuan Samaria:
- Haus; tidak pernah puas/bahagia, tetapi hanya bersungut dan saling menyalahkan.
- Najis. Lima kali kawin cerai, yang berikutnya tidak tahu lagi.
- Pahit getir. Di dalam injil Yohanes 4: 9, orang Israel dan Samaria tidak bergaul karena ada kepahitan (cemburu, iri hati).
Ini keadaan bangsa kafir tanpa Roh Kudus. Mau apa kita ini? Sama seperti minum anggur asam bercampur empedu--pahit getir, najis dan saling menyalahkan.
Jalan keluarnya: datang ke titik nol, merendahkan diri (rendah hati). Ini sama dengan memberi minum Yesusdi kayu salib, Dia sudah siap: Aku haus!Memberi minum Yesus di kayu salib dengan anggur asam bercampur empedu, artinya: mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama(membentuk kayu salib). Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, dan Tuhan akan memberikan air anggur Roh Kudus.
"Dulu saya pernah begitu dengan isteri saya. Saya bilang: 'Kali ini aku tidak salah.' Isteri saya jawab: 'Aku juga.' Tetapi Tuhan bicara: Bagaimana jemaat kalau gembalanya seperti ini? Hancur-hancuran. Ini berarti hanya kesombongan. Saya datang ke isteri yang hanya beberapa meter tetapi seperti naik Golgota. Tetapi setelah saya mengaku salah dan minta ampun, isteri saya mengaku salah juga. Kalau suami sudah berada di titik nol, semua juga di titik nol."
Hasilnya:
- Roh Kudus memberikan kepuasan sejatidari sorga; kebahagiaan sejati, sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan kita tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia sampai terjerumus dalam dosa dan puncaknya dosa.
- Roh Kudus mengadakan mujizat secara rohani yaitu keubahan hidupmulai dari mulut:
- Mulutberkata benar dan baik--bagaikan menghasilkan air anggur yang manis.
- Bersaksi--orang lain juga menikmati air anggur yang manis.
Yohanes 4: 39
4:39. Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
'Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat' = menunjukkan dosa-dosanya yaitu berzinah.
Kesaksian jangan tunggu sakit jadi sembuh, boleh, tetapi yang utama adalah kesaksian tentang pembaharuan hidup, bagaimana Tuhan menunjukkan dosa-dosa sampai kita berhenti berbuat dosa.
- Dan akhirnya mulut bisa menyembah Tuhan(Yohanes 4: 23).
Malam ini kita mohon hati nurani yang tulus. Yang sudah dibaptis, tinggal tunggu hasilnya: hati yang tulus. Yang belum mohon kepada Tuhan supaya bisa masuk baptisan yang benar, dan ada hasilnya yang benar, yaitu hati nurani yang tulus.
Hati yang tulus adalah tempat menampung Pribadi Tuhan (firman penggembalaan).
Mari tergembala yang baik, di situ sudah ada jaminan. Kemudian menjadi tempat menampung Roh Kudus, sampai menyembah Tuhan.
Yohanes 4: 23
4:23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benarakan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
- Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmanijuga akan terjadi. Pertolongan-pertolongan Tuhan nyata. Roh Kudus mampu meratakan gunung-gunung; semua masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil.
"Jemaat yang dari Blitar tadi juga bersaksi: 'Dulu saya pergi ibadah ke Malang naik kereta api pagi-pagi, tidak ada tempat, saya duduk meringkuk di depan WC. Saya harus bayar harga. Dulu aku menyia-nyiakan semuanya, sekarang aku harus dididik oleh Tuhan. Saya bilang: 'Ini pengalaman kematian, baru setelah itu kebangkitan.' Tidak ada yang mustahil. Kalau saya lihat, sangat tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil."
Sediakan hati yang tulus, bisa digembalakan--diberi makanan penggembalaan, nikmati--, dan bisa ditempati Roh Kudus.
Biarlah Roh Kudus mengadakan mujizat di tengah kita. Tinggal tunggu waktu, sabar. Sediakan hati yang tulus, pasti Roh Kudus lewat, dan mujizat terjadi.
Kita ada di titik nol, tidak bisa apa-apa tanpa Tuhan. Kalau kesulitan dengan hati, mohon hati yang tulus malam ini. Tuhan mau lewat di tengah kita; di hati yang tulus ikhlas.
Apa yang sedang kita alami dalam hal jasmani dan rohani, tidak ada yang tahu, dalam kesulitan, kejatuhan dan lain-lain, mari berseru kepada Tuhan.
Hati harus diubahkan, mulut juga diubahkan. Di situ hadirat dan mujizat Tuhan nyata.
Hati adalah dasar hidup kita semua, nikah buah nikah kita, dasar semuanya baik jasmani maupun rohani, sampai kesempurnaan. Semua ada di hati. Mari kembali ke titik nol malam ini. Seringkali kita merasa benar, hebat, dan tinggi. Biar malam ini kita kembali ke titik nol, hanya mengandalkan kuasa dan Roh Kudus Tuhan. Serahkan semua kepada Dia, mujizat jasmani dan rohani bisa terjadi. Kalau yang lain ditolong, kita juga ditolong, tidak ada yang mustahil.
Tuhan memberkati.