Disertai dengan puasaSalam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Malam ini, kita rangkumkan
Wahyu 1: 9-20.
Wahyu 1: 9-20= penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos.
1:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumudalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos (mengalami sengsara daging) bukan karena berbuat dosa/jahat (pulau Patmos adalah tempat pembuangan oranng jahat), tetapi karena kesaksian Yesus dan Firman Allah (ay. 9), sehingga
Rasul Yohanes mengalami 3 hal:
- ay. 9= 'saudara dan sekutumu'= masuk dalam persekutuan yang benar(persekutuan tubuh Kristus berdasarkan Firman pengajaran benar), mulai dari dalam nikah (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Desember 2013).
Kalau menikah hanya karena perkara-perkara jasmani, bukan karena pengajaran benar, justru akan masuk dalam persekutuan babel (persekutuan tidak benar yang tidak berdasarkan Firman pengajaran benar). Begitu juga dengan ibadah kita. Kalau ibadah kita tidak berdasarkan pengajaran benar, justru mengarah ke babel.
- ay. 10-16= 'suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala dan tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia'= bisa mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang keras (firman penggembalaan)= bisa tergembala dengan benar dan baik(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Natal Surabaya, 23 Desember 2013).
Untuk masuk kandang penggembalaan, memang berat bagi daging, tetapi enak dan ringan dalam seluruh kehidupan kita kalau kita mau sengsara daging.
Kalau kita mau sengsara daging karena Yesus, kita bisa tergembala dengan benar dan baik, sehingga kita bisa melihat 2 wujud nyata:
- 7 kaki dian dari emas= gereja yang sempurna,
- pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Hakim yang adil dan Mempelai Pria Surga.
- ay. 17-20= 'tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati'= bisa tersungkur di depan kaki Yesus seperti orang mati= menyembah dengan hancur hati sampai daging tidak bersuara lagi(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 11 Mei 2014).
Karena itulah Yohanes dibuang ke pulau Patmos. Kalau tidak dibuang, Yohanes tidak bisa tersungkur di kaki Yesus.
Keadaan rohani rasul Yohanes dalam ayat 9 adalah memiliki Firman Allah (meja roti sajian) dan kesaksian Yesus (pelita emas), tetapi tidak punya mezbah dupa emas.
Ini bahaya!Kalau tidak ada mezbah dupa emas, justru jadi sasaran antikris.
Wahyu 12: 17
12:17. Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allahdan memiliki kesaksian Yesus.
'menuruti hukum-hukum Allah'= meja roti sajian.
'kesaksian Yesus'= pelita emas.
Kalau jadi sasaran antikris, terjadi 2 kemungkinan:
- mengalami aniaya antikris selama 3,5 tahun karena tidak mau menyembah antikris (tetap menyembah Yesus) sampai dipancung kepalanya, tetapi ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan saat Tuhan datang kembali.
- menyembah antikris karena tidak tahan dalam aniaya antikris. Secara fisik memang tidak terjadi apa-apa, tetapi ia menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selama-lamanya.
Bersyukur bahwa rasul Yohanes diijinkan dibuang ke pulau Patmos, sehingga ia mengalami sengsara daging bukan untuk hancur tetapi untuk
mengalami peningkatan rohani sampai bisa tersungkur di kaki Yesus/menyembah Tuhan(tidak menjadi sasaran antikris).
Begitu juga dengan kita. Kalau Tuhan ijinkan kita mengalami sengsara daging karena Tuhan, termasuk doa puasa malam ini, menghadapi pencobaan, ujian, dicela dan sebagainya, itu bukan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk
meningkatkan kerohanian kita supaya kita bisa tersungkur di kaki Tuhan(menyembah dengan hancur hati).
Kalau kita berpuasa, kita lebih cepat hancur hati saat menyembah Tuhan. Ini berbeda kalau kita menyembah tanpa berpuasa.
Tuhan ijinkan sengsara daging karena kalau semuanya normal, mulai biasa-biasa saja dalam ibadah dan menyembah Tuhan.
Pengertian hancur hati:
- Mazmur 119: 20
119:20. Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Musetiap waktu.
Pengertian hancur hati yang pertama: selalu merindukan Firman Allahlebih dari semua dan selalu mengalami pekerjaan Firman Allah(pedang Firman Allah yang menyucikan dosa-dosa kita).
Kita sudah selamat, sekarang kita harus cari firman yang lebih meningkat lagi untuk menunjukan dan menyucikan dosa-dosa kita. Ini bisa kita terima kalau kita mau hancur hati.
Firman inilah yang mendorong kita untuk bisa mengaku dosaseperti dialami oleh raja Daud.
Saat itu raja Daud jatuh dalam dosa dengan Batsyeba, sesudah itu suaminya sengaja dibunuh. Dan nabi Natan datang dengan Firman yang keras 'kamu itu orangnya, kamu melakukannya dengan sembunyi-sembunyi'.
Mazmur 51: 1-3, 18-19
51:1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2. ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Muyang besar!
51:18. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
51:19. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Nabi Natan menegor Daud dengan sangat keras. Biasanya raja akan marah kalau ditegor.
Seperti raja Asa yang sudah ditolong Tuhan, kemudian ia salah dalam pelayanan dan ditegor, tetapi ia marah.
Tetapi disini, Daud hancur hati karena ia selalu rindu akan Firman Alllah dan saat Firman datang, ia tidak ragu-ragu untuk mengaku ('hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu').
Raja Daud hancur hati karena pekerjaan pedang Firman yang disampaikan oleh nabi Natan (nabi itu menyampaikan Firman nubuat/Firman pengajaran), sehingga ia mengaku dosa pada Tuhan dan sesama (nabi Natan), sehingga ia mengalami pengampunan dosa dan tidak berbuat dosa lagi.
Inilah yang disebut dengan hancur hati.
Kalau mengaku dosa tetapi berbuat lagi, itu bukan hancur hati, tetapi hanya dibuat-buat.
Orang yang mengaku dosa dan tinggalkan dosa, itulah kehidupan yang berharga di mata Tuhan ('hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah'), sehingga bisa menghampiri tahta Tuhan.
Justru orang yang menyimpan dosa, itulah yang hina.
Malam ini, kalau kita hancur hati karena pekerajaan Firman, kita mengaku dosa-dosa, maka kita bisa menghampiri tahta Tuhan.
Yesaya 57: 15
57:15. Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Dalam doa penyembahan ini, biarlah kita akui dosa-dosa kita.
- Lukas 20: 17-18
20:17. Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?
20:18. Barangsiapa jatuh ke atas batuitu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
= perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur.
'batu penjuru'= kurban Kristus (kehidupan yang tidak berdosa tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan dan disalibkan, tetapi justru menjadi batu penjuru).
Pengertian hancur hati yang kedua: menghargai atau meninggikan kurban Kristus. Kita yang ada di ladang anggur punya kesempatan untuk meninggkan kurban Kristus.
Praktiknya:
- rela sengsara daging tanpadosa.
Yesus bukan hanya tidak berdosa, tetapi Ia juga tidak mengenal dosa. Tetapi Ia harus sengsara di kayu salib sampai mati terkutuk di kayu salib.
Kalau kita menghargai kurban Kristus, kita rela sengsara daging tanpa dosa.
'pekerjaan di kebun anggur'= pekerjaan di ladang mempelai yang dibina oleh kabar mempelai.
Dalam kebun anggur, harus ada anggur yang diperas (ada sengsara daging tanpa dosa), tidak bisa seenaknya. Ini bentuk mengharga kurban Kristus.
2 Korintus 4: 16-17
4:16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
4:17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Kita rela sengsara daging tanpa dosa supaya mengalami keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Mengalami keubahan hidup= berbuah anggur.
Keubahan hidup dimulai dengan membuang dusta(perkataan yang benar dan baik) dan hidup dalam kebenaran.
Sekalipun semua jual barang palsu, kita tetap jual barang asli atau satu kelas menyontek, tetapi kita tidak menyontek, itulah menghargai kurban Kristus.
Kalau perkataan tidak benar, seluruh hidupnya juga tidak benar.
Buah anggur manis inilah yang berkenan pada Tuhan dan sesama(menyenangkan hati Tuhan dan sesama).
Hakim-hakim 9: 12-13
9:12. Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami!
9:13. Tetapi jawab pohon angguritu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?
- penyerahan sepenuh kepada kurban Kristus ('jatuh ke atas batu', seperti orang jatuh yang tidak bisa diatur jatuhnya)= mengalaskan seluruh hidup kita di atas kurban Kristus, kita hanya berserah pada belas kasih Tuhan, sebab mau dipikirpun juga tidak bisa berbuat apa-apa (bukan masa bodoh).
Wahyu 22: 122:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allahdan takhta Anak Domba itu.
Kalau kita bisa hancur hati malam ini dan menghampiri tahta Tuhan, maka kita akan
merasakan aliran sungai kehidupan dari tahta Tuhan(kuasa Roh Kudus).
Malam ini, inilah Roh penolong bagi kita.
Biarlah malam ini kita datang dengan hancur hati, yaitu selalu merindu Firman yang mengoreksi hidup kita dan merindu kurban Kristus (menyerah sepenuh pada Tuhan), sehingga kita akan ada di tahta dan mengalami sungai air kehidupan.
Kegunaan sungai kehidupan (Roh Kudus):
- Yehezkiel 47: 8-9
47:8. Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Kegunaan pertama: 'apa yang sudah mati, bisa menjadi hidup'= Roh Kudus sanggup memeliharakehidupan kita secara jasmani di tengah kemustahilan dunia (di laut Asin tidak ada kehidupan).
Sekalipun manusia bilang 'mati', tetapi kalau ada air kehidupan, semua bisa hidup. Yang penting, kita bisa mendekati dan menghampiri tahta Tuhan dengan hancur hati.
Kesaksian:
"Saya mengalami banyak hal. Jemaat datang dengan berkata 'aduh om, tidak bisa'. Tetapi saya katakan 'bisa'. Baru-baru ini beberapa mahasiswa datang dan berkata 'aduh om, saya dipersulit dosen'. Tetapi saya katakan 'ayo berdoa. Tuhan sanggup menolong'. Sudah beberapa menelpon saya dan selesai. Masih lama ini sebenarnya, tahu-tahu kemarin sudah telpon dalam waktu beberapa hari dan berkata 'om saya sudah dipanggil seminar oleh dosennya', padahal dia diusir-usir dan disuruh perbaiki. Waktu itu hari Kamis (ibadah terakhir di Medan), saya doakan dia. Tahu-tahu senin pagi dia telpon saya dan berkata 'om..om..saya dipanggil dosen disuruh seminar'. Kemarin diusir, tetapi senin sudah dipanggil dan harus seminar. Saya hanya mengagungkan Tuhan."
Jaga hati ini!Jangan hati yang keras, tetapi hancur hati. Kita akui kesalahan kita seperti Daud. Kita menyerah sepenuh pada Tuhan dan rela sengsara tanpa dosa untuk berubah, mulai dari mulut ini untuk menghasilkan perkataan yang benar dan baik (air anggur yang manis di hadapan Tuhan dan sesama). Dan kita akan merasakan sungai air kehidupan dari tahta Surga.
- Yohanes 4: 13-14
4:13. Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Kegunaan kedua: Roh Kudus memberikan kepuasan rohanikepada kita supaya kita tidak seperti perempuan Samaria.
Roh Kudus memberikan kebahagiaan Surga di tengah dunia yang sudah kering, terkutuk dan najis sampai memberikan kebahagiaan kekal ('memancar sampai kepada hidup yang kekal').
Kalau tidak ada Roh Kudus (haus), pastimengarah pada perempuan Babel (hancur dan binasa), entah lewat perkataan, bacaan, pikiran atau perbuatan.
- Wahyu 22: 1
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Kegunaan ketiga: Roh Kudus memandikan kita (mengubahkan kehidupan kita) dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu 'jernih seperti kristal', artinya:
- jujur(ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak').
Kejujuran terutama soal pengajaran yang benar. Kita juga mengakui kesalahan dan kegagalan kita.
Kalau jujur, kita dekat tahta Surga. Kalau tidak jujur, dekat dengan ekor ular.
- percaya(iman yang tulus ikhlas).
Keubahan hidup inilah mujizat rohani yang terbesar.
Selama masih bisa dimandikan air kehidupan, kita masih bisa diubahkan apapun keadaan kita.
Tidak ada alasan, tinggal kita mau atau tidak.
Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi. Salah satu contoh adalah Lazarus mati 4 hari.
Marta tidak mau jujur (tidak mau mengangkat batu kubur Lazarus= menutup-nutupi). Tetapi kalau tidak dibuka, justru tidak pernah bangkit sampai binasa.
Lebih baik jujur, dibuka semuanya (jujur dan percaya). Kita mengakui bahwa kita yang salah dan kita yang busuk, seperti dilakukan oleh Daud.
Kalau jujur dan percaya('Marta, kalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah'), apa yang sudah mati dan busukpun bisa dibangkitkan kembali (apa yang mustahil menjadi tidak mustahil).
Malam ini, Tuhan sanggup selesaikan semuanya kalau kita mau jujur dan percaya. Dan saat Yesus datang kembali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia (mujizat terakhir). Mulut kita tidak salah dalam perkataan,hanay menyeru '
haleluya' untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Apapun keadaan kita, yang penting kita bisa hancur hati di hadapan Tuhan (mengakui dosa lewat pekerjaan Firman, rela sengsara daging tanpa dosa dan menyerah sepenuh) sampai sungai air kehidupan dicurahkan di tengah-tengah kita untuk memandikan kita.
Tuhan memberkati.