Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari siaran langsung ibadah di Medan

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 3-4
6:3. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang keduaberkata: "Mari!"
6:4. Dan majulah seekor kuda lain, seekor
kuda merah padamdan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahteradari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Ini adalah pembukaan METERAI YANG KEDUA(kegerakan kuda merah)--penghukuman yang kedua dari Allah Roh Kudus--, yaitu DAMAI SEJAHTERA DIAMBIL DARI DUNIA(diterangkan mulai dari Ibadah Jumat Agung Surabaya, 14 April 2017).
Akibatnya: manusia di dunia termasuk hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN hanya saling memfitnah, membenci dan membunuh, sehingga mengalami penghukuman dari TUHAN lewat pedang yang besar--pedang pembantaian; pesta pembantaian--sampai kebinasaan selamanya di neraka; tidak bisa masuk Yerusalem baru, kota damai sejahtera--kalau tidak ada damai, tidak bisa masuk kota Yerusalem baru.

Wahyu 4: 7
4:7.Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

Makhluk yang kedua di dalam Wahyu 6: 3 adalah sama seperti anak lembu. Dalam zaman Taurat, ini menunjuk pada korban pendamaian.
Keluaran 29: 1
29:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan mudadan dua ekor domba jantanyang tidak bercela,

Ada tiga macam korban pentahbisan imam-imam:

  1. Seekor lembu jantan muda= korban pendamaian. Mau jadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN harus diperdamaikan dulu; terlepas dari dosa.
  2. Domba jantan I= korban penyerahan diri.
  3. Domba jantan II= korban tahbisan

Kemudian, ada suara dari makhluk yang kedua: Mari!
Wahyu 6: 3
6:3.Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"

'Mari!'= 'Segera!', artinya: kita harus memanfaatkan korban pendamaianuntuk segeraberdamai dengan TUHAN dan sesama, karena kalau sudah masuk kegerakan kuda merah, tidak ada lagi kesempatan untuk berdamai tetapi masuk penghukuman pedang yang besar--pembantaian sampai kebinasaan selamanya.

Mari, gunakan waktu-waktu yang ada! Masih ada korban pendamaian, kita gunakan untuk menyelesaikan dosa-dosa, bukan menambah dosa, supaya kita terlepas dari penghukuman pedang yang besar, dan bisa mencapai kota Yerusalem baru, kota damai sejahtera.
Hari-hari ini ditekankan: mulai dari nikah berdamai, kemudian dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh sempurna/mempelai wanita layak untuk masuk Yerusalem baru.

Kita masih belajar mengenai perlakuan terhadap korban lembu jantan muda--korban pendamaian--; sekarang PROSES PENDAMAIAN(Keluaran 29: 10-14) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2017).

  1. Keluaran 29: 10 => proses pendamaian yang pertama: lembu jantan dibawa ke depan Kemah Pertemuan, lalu Harun dan anak-anaknya--imam-imam--meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan.
  2. Keluaran 29: 11 => proses pendamaian yang kedua: lembu jantan disembelih, bukan dijerat atau ditombak.
  3. Keluaran 29: 12 => => proses pendamaian yang ketiga: perlakuan terhadap darah pendamaian.

    Proses pendamaian yang pertama sampai ketiga sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2017.

  4. Keluaran 29: 13
    29:13.Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggangdan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlahdi atas mezbah.

    Dulu bangsa Israel harus membakarlemak pada isi perut, umbai hati dan ginjal.
    Isi perut, umbai hati dan ginjal ini ada di dalam semua; tidak keliatan dari luar--perkara-perkara batin yang tidak kelihatan tetapi bisa dirasakan.

    Proses pendamaian yang keempat: membakar lemak pada isi perut, umbai hati dan ginjal, artinya kita harus mengalami penyucian batin/perasaan sampai perasaan yang terdalam--ginjal menunjuk pada perasaan terdalam.

    Kalau batin/perasaan terdalam disucikan, tidak sulit bagi kita untuk bertekun dalam kandang penggembalaan--tiga macam ibadah pokok--:

    • 'isi perut'= pencernaan makanan, dalam Tabernakel menunjuk pada meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
    • 'ginjal'= berkenaan dengan air; urine--air menunjuk pada Roh Kudus--, dalam Tabernakel menunjuk pada pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya.
      Jadi, ada kesamaan antar Tabernakel tubuh dengan Tabernakel Musa.

    • 'umbai hati'= berkaitan dengan darah, dalam Tabernakel menunjuk pada mezbah dupa emas--sengsara/darah--= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

    Jadi, kalau kita mengalami penyucian batin/perasaan terdalam, kita akan menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.

    Hasilnya: 'takkan kekurangan aku', artinya:

    • Terpelihara secara berkelimpahan--sampai selalu mengucap syukur pada TUHAN.
    • Bahkan sampai kesempurnaan seperti TUHAN.

    Ini adalah proses pendamaian; penyelesaian dosa-dosa sampai bagian dalam juga harus diselesaikan.

  5. Keluaran 29: 14
    29:14.Tetapi daginglembu jantan itu, kulitnyadan kotorannyaharuslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.

    Proses pendamaian yang kelima: 'daging, kulit dan kotoran'--bagian luar--harus dibakar di luar perkemahan, artinya: perbuatan dan kotoran dosa--bagian luar--harus disucikan.
    Kapanterjadinya pembakaran/penyucian bagian luar?
    1 Petrus 4: 1
    4:1.Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,

    Saat kita mengalami sengsara daging--nyala api siksaan--, itu adalah kesempatan untuk berhenti berbuat dosa/membakar dosa-dosa sehingga kita bisa hidup benar dan suci.

    Mari, kesempatan malam ini, biarlah bagian batin kita disucikan--tergembala--dan bagian lahir juga disucikan--hidup benar dan suci--seperti yang sudah dialami oleh Yesus.

    Tadi, kulit, daging dan kotoran dari binatang harus dibakar di luar perkemahan--tempat terasing; itu sesuatu yang hina, seperti orang sakit kusta harus tinggal di luar perkemahan (terasing dan hina). Ini sudah dialami oleh Yesus.
    Ibrani 13: 10-13
    13:10.Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya.
    13:11.Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
    13:12.Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbanguntuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
    13:13.Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

    'di luar pintu gerbang'= di luar perkemahan.
    Membakar korban penghapus dosa di luar perkemahan sama dengan Yesus disalib di luar Yerusalem, kota suci. Yesus dianggap terlalu hina sehingga tidak boleh/tidak layak tinggal di dalam Yerusalem--seperti orang sakit kusta (jahat, najis) tidak layak tinggal di dalam perkemahan.

    'Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya'= Dia sudah mati di kayu salib; terhina--di luar Yerusalem--; dianggap terkutuk, sekarang setiap hamba TUHAN/pelayan TUHANharus menanggung kehinaan-Nya, artinya rela sengsara daging dan perasaan--lahir dan batin--untuk berhenti berbuat dosa--untuk hidup benar dan suci--, sehingga ada harapan untuk menanggung kemuliaan-Nyamulai sekarang di dunia, sampai Dia datang kembali di awan-awan yang permai; kita dipermuliakan bersama dengan Dia selamanya.

    Jadi jangan ragu-ragu untuk menanggung kehinaan-Nya di sekolah, pekerjaan dan di manapun! Kita rela sengsara daging karena tidak mau berbuat dosa--hidup benar dan suci. Mungkin teman-teman mengejek karena kita tidak mau menyontek; di pekerjaan tidak mau korupsi. Biar saja kita dihina dan dikucilkan. Juga di dalam organisasi gereja, terserah, yang penting kita menanggung kehinaan Yssus. Kalau kita menanggung kehinaan Yesus, kita akan menanggung kemuliaan-Nya mulai sekarang di dunia, bukan nanti, sampai Dia datang kembali kita dipermuliakan besama Dia selamanya.

    Tetapi hati-hati!Sebaliknya, kalau seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN berbuat dosasaat diberkati atau sengsara, dia menghina kurban Kristus/korban pendamaian; menginjak-injak kurban Kristus sehingga ia harus binasa selamanya.

    Mari, lebih baik menanggung kehinaan Yesus.
    Di rumah tangga mungkin dianggap bodoh kalau minta maaf/menyelesaikan dosa, terserah, yang penting kita rindu untuk menanggung kehinaan Yesus di kayu salib dan kemuliaan-Nya saat Dia bangkit dan datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

Jadi, seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN harus selalu bersekutu dengan salib Kristus/korban pendamaian, supaya bisa menyelesaikan masalah dosa.
Masalah dosa adalah masalah terberat, yang membebani mulai di dunia ini sampai di neraka. Kalau dosa diselesaikan, masalah-masalah lain juga akan diselesaikan oleh TUHAN. TUHAN menolong kita semua.
Mari, segeraselesaikan dosa dengan korban pendamaian! Jangan menunda-nunda waktu!

Ada tiga pemicu dosa:

  1. Antikris--binatang buas dari dalam laut--dengan kekuatan Mamon--uang/roh jual beli.
    Ini yang mengakibatkan atau memicu dosa kikir dan serakah.
    Kikir= tidak bisa memberi.
    Serakah= mencuri milik orang lain (korupsi dan lain-lain), terutama milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

  2. Nabi palsu--binatang buas di darat--dengan kekuatan roh dustatermasuk ajaran-ajaran palsu.
    Ini yang memicu dosa dusta--menjadikan kita pendusta.

  3. Setan--naga di udara--dengan kekuatan roh jahat dan najis.
    Ini yang memicu dosa makan minum(merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan(percabulan, nikah yang salah). Nikah yang salah ini dikuasai naga. Karena itu hamba TUHAN dan orang tua tidak boleh menyetujui nikah yang salah. Nikah yang salah itu benar-benar dililit oleh naga sampai tulang-tulangnya patah--terpecah belah; tidak bisa masuk kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
    Kita semua, orang tua dan gembala harus tegas hari-hari ini! TUHAN tolong.

Kita tidak mampu melawan tiga pemicu dosa.
Bagaimana kita bisa menang?Yesus lebih dulu. Itu sebabnya Dia harus mati, bukan hanya untuk mendamaikan dosa, tetapi sampai mengalahkan pemicu dosa.

Filipi 2: 8-11
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit(naga)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Yesus harus taat sampai mati di kayu salib sehingga mendapatkan nama di atas segala nama--nama yang berkuasa--untuk mengalahkan setan tritunggal--tiga binatang buas--yang menguasai tubuh, jiwa dan roh manusia termasuk hamba TUHAN.

Kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, kita bisa menyeru nama Yesus dan kita mengalami kuasa nama Yesusuntuk:

  1. Yang pertama: ayat 10: 'supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut'= untuk mengalahkan setan tritungggal:

    1. Setan tritunggal adalah sumber masalah; kalau kita menang berarti segala masalah yang mustahil selesai.
    2. Setan tritunggal adalah sumber air mata; kalau kita menang berarti bahagia. Malam ini kita bahagia, wajah berseri.

  2. Yang kedua: ayat 9: 'Itulah sebabnya Allah sangat meninggikanDia'= nama Yesus untuk meninggikan kita, artinya:

    1. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
    2. Hidup kita berhasil dan indah pada waktunya. Yang penting kita melayani sungguh-sungguh; hidup dalam kesucian, berdamai, dan nanti kita akan ditinggikan. Kita tinggal menunggu waktu TUHAN untuk menjadikan semua berhasil dan indah.

  3. Yang ketiga: ayat 11: 'dan segala lidah mengaku'= kuasa nama Yesus untuk mengubahkanhidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari lidah/mulut:

    1. Lidah untuk mengaku dosa/berdamai. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    2. Lidah untuk berkata benar dan baik; tidak ada dusta; jujur.
    3. Lidah untuk bersaksi.
    4. Lidah untuk menyembah TUHAN.

    Dan jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3: 2). Kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dengan sorak sorai: Haleluya--satu bahasa; suara/bahasa mempelai. Sementara di bumi terjadi pesta pembantaian (penghukuman oleh pedang yang besar)--seruan yang hebat dari berbagai bahasa di dunia; seperti yang terjadi saat kematian anak-anak sulung di Mesir--sampai kebinasaan selamanya di neraka.

Mari kita manfaatkan korban pendamaian. Mari segera selesaikan dosa-dosa:

  • Dosa di dalam perasaan/batin. Kalau sudah disucikan, buktinya: kita tekun dalam penggembalaan.
    Hasilnya: 'takkan kekurangan aku'.

  • Kemudian perbuatan dan perkataan dosa juga harus disucikan. Kita menanggung kehinaan Yesus; Dia sudah dihina di luar Yerusalem. Kita rela sengsara lahir dan batin untuk bisa terlepas dari dosa; kita hidup benar dan suci.

Hati-hati dengan pemicu dosa! Yesus harus taat sampai mati untuk mengalahkan pemicu dosa: setan, antikris dan nabi palsu, dan untuk melepaskan kita. Kita bisa taat sampai daging tidak bersuara. Kita bisa menyeru nama Yesus malam ini dan kuasa nama-Nya bisa melakukan segala sesuatu dalam hidup kita.

Mari kita berdamai, selesaikan dosa, kita taat, dan menyeru nama Yesus! Biarlah kuasa nama Yesus yang menolong kita semua. Jangan putus asa, kecewa atau bangga, tetapi berseru kepada Yesus! Apapun keadaan kita, berseru kepada Dia!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Januari 2010 (Senin Sore)
    ... kehidupan yang menolak kabar Mempelai karena mempertahankan dosa. Kalau mempertahankan dosa kehidupan itu tidak akan tahan mendengarkan suara Mempelai. Ibrani - Hasil menjadi sahabat Mempelai adalah kita mengalami penyucian terutama penyucian hati dan pikiran. Matius - Ibrani - selain penyucian hati dan pikiran sendi-sendi juga disucikan. Sendi-sendi hubungan antara tulang ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 April 2019 (Minggu Pagi)
    ... yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi. Belalang adalah roh jahat dan roh najis yang keluar dari lobang jurang maut. Wahyu Rupa belalang seperti kuda yang dipersiapkan untuk peperangan rohani. Kuda menunjuk kekuatan dan kecepatan. Jadi belalang adalah roh jahat dan roh najis yang menggunakan kekuatan dan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 27 September 2019 (Jumat Malam)
    ... Itu yang membuat kita takut tidak tenang sampai binasa selamanya. Kemudian Tuhan memberikan bekal pengutusan. Bekal pengutusan adalah Pedang firman pembukaan firman untuk menyucikan kehidupan kita. Dalam kesucian dan kebenaran kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kalau kekayaan kehebatan masih bisa dijamah setan tritunggal. Tongkat salib sengsara daging dalam pelayanan sengsara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Januari 2020 (Selasa Sore)
    ... Jangan lagi kamu saling mendustai karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya Penyucian dari dosa di dalam batin. Jika lahir dan batin dikuasai oleh dosa maka kehidupan kita tidak ada hubungan dengan Tuhan terpisah dari Tuhan kering rohani tidak bisa menyembah Tuhan sampai terpisah selama-lamanya. Yohanes Karena itu setiap ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 14 Februari 2012 (Selasa Malam)
    ... waktu-waktu kemudian ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setanDaging tidak bisa tegas menolak ajaran-ajaran palsu sehingga kehidupan kita mudah disesatkan. Tersesat kehilangan arah yang benar. Seperti halnya rel kereta kalau arah kita sudah menyimpang sedikit saja maka selanjutnya pasti tidak akan pernah bertemu lagi untuk selama-lamanya. Sebaliknya ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Mei 2020 (Minggu Pagi)
    ... . Dan kalau Ia datang Ia akan menginsafkan dunia akan dosa kebenaran dan penghakiman Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa sehingga bisa menyesali dan mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni oleh darah Yesus jangan berbuat dosa lagi. Ini sama dengan bertobat dan hidup benar. Saat itulah kita bebas dari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Maret 2010 (Senin Sore)
    ... Firman nubuat Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua Ibrani - . Perhatian kita hari-hari ini harus pada Firman nubuat Praktik memusatkan perhatian pada Firman adalah bisa mendengarkan Firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan. Ini seperti memperhatikan pelita di tempat yang gelap. Di tempat yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 September 2019 (Sabtu Sore)
    ... bagi sidang jemaat. Sebenarnya kalau ditegor dan dinasihati berulang-ulang itu merupakan panjang sabar Tuhan untuk menolong kita. Kalau marah perut hatinya akan bengkak. Akibatnya dipagut ular. Begitu kita tidak senang pada firman pengajaran yang benar pribadi Tuhan ular setan yang akan datang untuk memagut kehidupan kita. Dipagut ular artinya jatuh dalam dosa dan puncaknya ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I, 11 Maret 2010 (Kamis Malam)
    ... kita. ay. Roh Kudus sama dengan Roh penolong yaitu menolong manusia supaya sadar atau insyaf akan dosa sehingga manusia bisa mengaku dosa. Kalau diampuni jangan berbuat dosa lagi. menolong manusia supaya tahu yang benar kebenaran . Manusia daging tidak tahu tentang kebenaran. Sering terkecoh tentang kebenaran. Karena itu kita butuh ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 16 April 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Hisop rumput lumut. Ini menunjuk pada manusia. Petrus - Sebab Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput rumput menjadi kering dan bunga gugur tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. Di antara segala jenis ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.