Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9:
Ini masih tentang penghukuman sangkakala kelima dan keenam.
Dalam susunan Tabernakel, Wahyu 9 terkena pada pada
dua loh batu.
Dua loh batu terbagi menjadi dua bagian:
- Loh batu pertama: berisi empat hukum, yaitu mengasihi Tuhan lebih dari semua; mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa dan roh.
Yohanes 14: 15
14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Praktik mengasihi Tuhan: taat dengar-dengaran pada perintah Tuhan--pengajaran yang keras; bunyi sangkakala.
- Loh batu kedua: berisi enam hukum, yaitu mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Matius 24: 12=> khotbah tentang akhir zaman
24:12.Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kita harus waspada, pada akhir zaman terjadi musim dingin rohani; kasih menjadi dingin, dan kedurhakaan bertambah-tambah.
Praktiknya:
- Tidak mengasihi Tuhan= tidak taat dengar-dengaran pada bunyi sangkakala; menolak bunyi sangkakala. Ini artinya tanpa loh batu pertama.
- Tidak mengasihi sesama= kebencian, penganiayaan, sampai pembunuhan. Ini berarti tanpa loh batu kedua.
Akibatnya: banyak kehidupan yang mengalami penghukuman sangkakala, khususnya sangkakala kelima sampai ketujuh (pasal 9: penghukuman sangkakala kelima dan keenam, pasal 11: penghukuman sangkakala ketujuh).
Oleh sebab itu kita harus hidup dalam kasih yang bertambah-tambah, sampai kasih sempurna--memiliki dua loh batu--, bukan semakin dingin.
Bagaimana kita bisa mendapatkan kasih yang bertambah-tambah sampai kasih sempurna?
- Yang pertama: lewat mezbah korban bakaran; dulu binatang disembelih, dibakar untuk pengampunan dosa, tetapi sekarang lewat salib--kita mendapatkan KASIH MULA-MULA.
Artinya: percaya Yesus dan bertobat:
- Oleh dorongan bunyi sangkakala--pedang firman yang diulang-ulang--kita bisa sadar akan dosa, menyesali dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama (kayu salib). Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Oleh dorongan pedang firman kita bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Kalau sudah saling mengaku dan mengampuni--bertobat--, hasilnya: darah Yesus menghapus segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi, dan kita hidup dalam kebenaran.
Kalau dosa masih ada bekasnya, kita tidak bisa hidup dalam kebenaran.
Amsal 28: 13
28:13.Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
'menyembunyikan pelanggarannya' = menyembunyikan dosa,
'tidak akan beruntung' = hancur; rugi.
'mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi'= kita menerima kasih mula-mula dari kayu salib.
Hasilnya:
- Amsal 10: 2-3
10:2.Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3.TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
'tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut' = lewat bertobat dan hidup benar kita akan selamat dari maut.
'TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan' = diberkati Tuhan.
Hasil pertama: selamat dan diberkati Tuhan.
- Hasil kedua: kita beruntung--kalau menyimpan dosa, tidak beruntung--'Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung'--, tetapi kalau dosa diampuni kita beruntung. Ibadah kalau disertai rasa puas akan memberi keuntungan besar, itulah kebahagiaan sorga/kepuasan sorga, sehingga kita selalu mengucap syukur.
Sekarang kita bisa periksa dalam hidup kita ada kasih mula-mula atau tidak.
- Yang kedua: lewat bejana pembasuhan; sekarang artinya baptisan air. Baptisan air ini sudah diteladankan oleh Yesus.
Matius 3: 16-17
3:16.Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17.lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi'= mengalami kasih Tuhan; menerima kasih yang bertambah-tambah.
Baptisan air yang benar--kita dibaptis, seperti Yesus dibaptis--adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu baptisan Roh Kudus; kita hidup dalam urapan Roh Kudus, buktinya: taat dengar-dengaranpada perintah Tuhan--'Ya Abba, Ya Bapa.'
Kasih kita tidak menjadi dingin, tetapi lewat baptisan air kasih bisa bertambah-tambah.
Tadi percaya Yesus dan bertobat, kita mendapatkan kasih mula-mula--di luar itu tidak ada kasih; manusia daging hanya ada ambisi, emosi, keinginan, dan hawa nafsu. Kasih mula-mula membuat kita selamat dan diberkati, serta bahagia sampai mengucap syukur.
Setelah itu ditambah dengan baptisan air, sehingga kita menjadi anak-anak Allahyang taat dengar-dengaran pada perintah Allah bunyi sangkakala dan mengalami KASIH ALLAH YANG BERTAMBAH-TAMBAH(tidak dingin).
Hasilnya: kita mengalami pembukaan pintu-pintu di dunia: masa depan berhasil dan indah, sampai pintu sorga--hidup kekal selamanya.
Matius 7: 21
7:21.Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
'akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga' = mengalami pembukaan pintu sorga.
Kalau taat dengar-dengaran, kita akan mengalami jaminan pembukaan pintu-pintu:
- Pembukaan pintu mulai di dunia--masa depan yang berhasil dan indah. Kalau taat ada jaminan, kalau pintar belum tentu. Dalam Tabernakel ada tiga pintu, karena itu harus taat mulai dari pintu gerbang--taat pada orang tua jasmani yang benar--, pintu kemah--taat pada orang tua rohani/gembala yang benar--, dan pintu tirai--taat pada perintah Tuhan--benar artinya sesuai dengan alkitab. Tuhan bisa melakukan apa yang di luar akal pikiran kita, asalkan kita taat.
- Sampai pembukaan pintu sorga; hidup kekal selama-lamanya.
Kasih mula-mula; bertobat dan hidup benar, kita selamat, diberkati, dan bahagia.
Kemudian, baptisan air; kita menjadi anak Allah yang taat dengar-dengaran, kita mengalami pembukaan pintu-pintu dari Tuhan (pembukaan pintu di dunia yaitu masa depan yang berhasil dan indah, sampai pintu sorga terbuka yaitu hidup kekal selamanya).
- Yang ketiga: lewat mezbah dupa emas; sekarang artinya doa penyembahan.
Kita berusaha hidup dalam kasih yang bertambah-tambah lewat percaya dan bertobat, baptisan air, dan doa penyembahan.
Matius 17: 1-2
17:1.Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2.Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti mataharidan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan daging, hawa nafsu, emosi, dan ambisinya, sehingga mata bisa memandang kepada wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari--kasih sempurna--, mulut bisa menyeru nama Yesus, dan tangan diangkat kepada Tuhan--berserah dan berseru kepada Tuhan sampai kita mengalami kasih matahari/kasih yang sempurna.
Yang menutupi kita untuk memandang Tuhan adalah daging kita.
Matius 5: 43-45, 48
5:43.Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45.Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan mataharibagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:48.Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Tadi kasih mula-mula kita dapatkan lewat percaya dan bertobat. Kita selamat dan diberkati, bahagia, puas, sampai mengucap syukur.
Hati-hati, kasih mula-mula bisa hilang, karena itu harus meningkat lewat baptisan air--kita menjadi anak Allah yang taat, dan hasilnya: pintu-pintu terbuka.
Kalau sudah bertobat (mati terhadap dosa) tidak dikuburkan akan bertambah busuk. Ada yang belum bertobat tetapi dipaksa dibaptis--belum ada kasih mula-mula tetapi mau kasih bertambah, tidak akan bisa, akhirnya memberontak (tanpa kasih).
Yang benar adalah percaya, bertobat baru dibaptiskan, sehingga mengalami kasih yang bertambah-tambah (menjadi anak Allah yang taat dengar-dengaran, ada pembukaan pintu sampai pintu sorga).
Terakhir lewat doa penyembahan kita bisa merobek daging sampai mengalami KASIH MATAHARI/KASIH YANG SEMPURNA.
Selama matahari masih terbit, berarti Tuhan sedang menyinarkan kasih-Nya; Dia memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita semua, sampai kita menang, dan kita juga bergumul bersama Dia.
Apa pergumulan kita? Dia masih memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita sampai menang, tidak dibiarkan kalah. Jangan berputus asa!
Hasilnya--belajar dari pergumulan Yakub--: kemenanganYakub dalam pergumulan menghadapi Esau.
Kejadian 32: 24, 28, 30-31
32:24.Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
32:28.Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumulmelawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
32:30.Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
32:31.Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
'sampai fajar menyingsing'= sampai kedatangan Tuhan; kita bergumul sampai Tuhan datang kembali/bergumul sampai kita sempurna.
'matahari terbit'= kalau ada matahari, berarti masih ada kemenangan. Menghadapi pergumulan apapun, Tuhan yang bergumul ganti kita; Dia bergumul bersama kita sampai kita menang.
Kemenangan Yakub dalam pergumulan menghadapi Esau, bagi kita sekarang artinya:
- Esau membenci Yakub dan mau membunuh dia, tetapi Yakub tetap mengasihi Esau= pergumulan untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi orang yang memusuhi kita(membalas kejahatan dengan kebaikan). Harus bergumul dan harus menang! Di situlah Tuhan beserta kita, Dia memperhatikan dan bergumul bagi kita.
Jangan ada kebencian sedikitpun! Begitu ada kebencian, matahari tidak terbit lagi, tidak akan ada lagi kasih sempurna, dan habislah kita. Kalau dibandingkan dengan Lot, saat ia di Zoar, matahari terbit, sementara di Sodom matahari tidak terbit dan terjadi hujan api belerang.
Begitu juga dengan kita, kalau matahari tidak terbit, hukuman sangkakala yang datang.
Inilah pergumulan kita yang pertama, seperti pergumulan Yakub menghadapi Esau.
- Esau gambaran dari antikris--dendam, benci, mau membunuh--, artinya: pergumulan menghadapi antikrisyang akan berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Tangan kasih Tuhan yang sempurna sanggup untuk memelihara dan melindungi kehidupan kitayang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi. Kita akan disingkirkan ke padang gurun selama tiga setengah tahun bersama Tuhan; kita dipelihara langsung oleh Tuhan. Sekarang ini keadaan bertambah susah, semuanya mengeluh.
Biarlah kita bergumul bersama Tuhan. Selama masih ada matahari terbit, masih ada jalan keluar, jangan putus asa.
- Yakub takut, kuatir, stres karena menghadapi Esau--pergumulan menghadapi ketakutan, kekuatiran, stres.
Pandang wajah Tuhan, berseru pada-Nya sampai Dia menyinari kita, dan kita akan mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan--wajah berseri.
- Yakub memikirkan keselamatan keluarganya. Biar kita bergumul untuk keselamatan keluarga kitasampai seluruh keluarga kita bisa dimenangkan di dalam Tuhan. Tidak ada yang mustahil.
"Mohon maaf kalau dianggap sombong. Keluarga saya sendiri, kalau dulu sudah tidak mungkin bisa, tetapi pelan-pelan didoakan, disinari oleh Tuhan, akhirnya bisa menjadi satu; semua diselamatkan oleh Tuhan."
Mari bergumul sampai berapa generasipun. Kalau kita tetap menang, nanti keluarga kita semuanya--sampai berapa generasipun--akan berkumpul di awan-awan--seperti raja Daud yang berkata kepada Tuhan: Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
Bergumul, kalau perlu sebut namanya. Kalau disinari oleh Tuhan, dia akan sadar dan tertolong oleh Tuhan.
- Menghadapi Esau sama dengan menghadapi masalah yang mustahil--hidup atau mati, tidak ada tawar menawar. Tangan kasih Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
- Yakub mendapatkan nama baru (ayat 28: Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel), artinya: mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani.
Yakub artinya penipu, menjadi Israel--pahlawan--; dari penipu (dusta) menjadi jujur.
Jujur sama dengan menjadi rumah doa, benar-benar mujizat terjadi.
Sampai kalau Tuhan datang kembali--fajar menyingsing; akhir pergumulan--kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--wajah bercahaya bagaikan matahari--; tidak salah dalam perkataan, untuk menyambut kedatangan-Nya dengan sorak sorai: Haleluya. Kita berada di awan-awan yang permai.
"Kita menyembah dengan: Haleluya. Saya selalu katakan ini. Baru-baru ini ada anak dari Nias kuliah di Medan, dan ikut ibadah kami di Medan. Minggu lalu dia bersaksi kepada saya: 'Om, saya di sekolah ada doa, saya berdoa: Haleluya, amin, malah dipanggil. Saya bertanya': ' dipanggil Kenapa?' 'Dia berkata: Kenapa kau pakai Haleluya? Haleluya artinya pujilah Tuhan, masak Tuhan memuji Tuhan?' Saya bilang: 'Wah...ini aliran 'sana' nih.' Karena itu hati-hati dengan persekutuan-persekutuan doa. Ngeri. Saya tanya ke anak itu: 'Tidak wajib ikut kan?' Dia menjawab: 'Tidak, om.': Saya bilang: 'kalau tidak wajib, Tidak usah ikut!' Dia jawab: 'Iya om, saya mau berhenti.'"
Sungguh-sungguh, biar matahari bersinar di tengah kita. Apapun keadaan kita: takut, kuatir, gagal dan sebagainya, Tuhan akan menolong kita semua.
Buka hati, buka suara saat menyembah--tetapi bukan teriak-teriak--, supaya nanti di awan-awan kita benar-benar hanya berseru: Haleluya.
Selama matahari terbit, jangan pernah berkata:
Tuhan tidak mengerti aku; Tuhan meninggalkan aku.Jangan! Masih ada, Tuhan bergumul bersama kita semua.
Mata hanya memandang wajah-Nya yang bersinar bagaikan matahari, mulut berkata-kata kepada Dia, dan tangan hanya diangkat kepada-Nya--berserah--sampai matahari-Nya menyinari kita, sudah selesai pergumulan kita.
Apapun keadaan kita, kita masih melihat matahari terbit, berarti masih ada pertolongan Tuhan. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Jangan pernah salah paham!
Tuhan mau menyinari kita, Dia bergumul bersama kita. Serahkan semua kepada Dia! Kita pulang dengan hati damai, wajah berseri, biar Tuhan yang bekerja. Yakinlah, Dia tidak akan pernah membiarkan kita.
Tuhan memberkati.