Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 27:327:
3 Juga harus engkau membuat kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan sodok-sodoknya dan bokor-bokor penyiramannya, garpu-garpunya dan perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga.
Alat-alat dari Mezbah Korban Bakaran, salah satunya adalah kuali-kuali atau periuk dari tembaga.
Kegunaannya adalah sebagai tempat untuk menaruh abu dari hasil pembakaran.
Sebenarnya ada dua hasil pembakaran:
- Asap yang naik ke atas, artinya adalah doa orang-orang benar yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Yakobus 5:16-18
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Saling mengaku dosa dan saling mendoakan adalah doa orang benar yang sangat besar kuasanya.
Hasilnya adalah:
- Kuasa kesembuhan, sama dengan kuasa pertolongan Tuhan. Ini sama dengan mujizat secara jasmani.
- Kuasa untuk menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris. Kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan.
- Kuasa pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai sempurna seperti Dia.
- Abu yang jatuh ke bawah dan ditampung di kuali tembaga.
Abu adalah berkat-berkat Tuhan. Jika kita mengaku dosa, bertobat, dan hidup benar, maka kita akan diberkati oleh Tuhan dengan berkat jasmani, berkat rohani, berkat rumah tangga.
Berkat ini harus ditampung dalam kuali tembaga. Tembaga artinya penghukuman.
Jadi artinya berkat harus ditampung dalam kuali hati yang bertobat, supaya jangan salah menggunakan berkat. Berkat Tuhan bukan untuk memuaskan hawa nafsu daging, tetapi untuk memuliakan nama Tuhan, sampai kita dipermuliakan bersama Dia selamanya.
2 Tawarikh 26:16-19
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: “Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini.”
26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Raja Uzia diberkati Tuhan tetapi salah menggunakan berkat, sehingga akibatnya terkena kusta dan disingkirkan selamanya.
Yudas juga salah menggunakan berkat dan akibatnya binasa selamanya.
Biar pagi ini kita bergumul untuk menjadi rumah doa.
Tuhan memberkati.