Keluaran 10: 1-20= tulah ke-8 (belalang).
Kalau menolak kebenaran Firman, maka yang datang adalah tulah.
Belalang ini dulu terjadi di Mesir. Tapi nanti juga akan terjadi di kitab Wahyu.
Wahyu 9: 1-3
Kalau dulu, Mesir kena 10 hukuman, maka nanti akhir jaman menjadi 3x7 penghukuman.
Belalang disini berasal dari lubang jurang maut(dari bahasa Latin: abusos).
Belalang ini menunjuk:
- roh-roh setan (roh jahat dan roh najis),
- roh-roh peperangan.
Kita pelajari dulu yang roh jahat dan roh najis yang menghalangi pekerjaan/ perkembangan Firman Allah, yaitu:
- Lukas 8: 5, 12= menghalangi penaburan benih Firman.
Benih yang jatuh di pinggir jalan = benih tidak sempat tumbuh, sebab sudah dimakan burung lebih dulu.
'pinggir jalan' = hatinya jalan-jalan.
Roh jahat dan najis menghalangi penaburan benih firman lewat:
- Mengganggu konsentrasi saat menerima firman.
Sebab itu, dalam pemberitaan Firman, jangan sampai terganggu.
- Menggunakan logika, mendengar firman dengan logika sehingga tidak percaya firman, tidak mau mengerti firman.
Tidak percaya firman = tidak selamat.
Mendengar firman dengan logika ini banyak terjadi di kota.
- Lukas 8: 6, 13= menghalangi proses pertumbuhan.
'tanah berbatu' = tumbuh hanya sebentar karena tidak berakar (ay. 6, 13).
Tidak berakar ini karena mendengar firman dengan emosi, bukan dengan iman, sehingga kehidupan itu tidak tahan pencobaan. Mendengar firman seharusnya dengan iman.
Kalau tanah berbatu ini dibiarkan, maka imannya akan gugur saat panas terik pencobaan datang.
Mendengar firman dengan emosi ini banyak terjadi di desa.
- Lukas 8: 7, 14= menghalangi proses pembuahan.
'semak duri'= bertumbuh lama (sudah lama dengar firman), tapi tidak berbuah, karena dihimpit oleh tanaman-tanaman lain.
Halangan berbuah adalah ambisi, hawa nafsu, keinginan daging.
Ini banyak terjadi di daerah mayoritas Kristen.
Lukas 8: 8, 15= benih yang jatuh di tanah baik akan tumbuh baik dan sampai berbuah 100 kali lipat = tidak bisa dihalangi saat mendengar firman, sampai bisa praktik Firman.
Berbuah 100 kali lipat artinya
berbuah ketekunan, yaitu:
- Ketekunan dalam penggembalaan (3 macam ibadah).
Tekun artinya tidak mudah dihalangi sampai tidak bisa dihalangi
- Ketekunan dalam pelayanan, sesuai bidangnya masing-masing.
- Sampai ketekunan dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Mazmur 27: 14Dalam ketekunan, dibutuhkan
kuat dan teguh hati,
artinya:
- Berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan menolak dengan tegas ajaran-ajaran lain.
Masuk Sorga tidak bisa ikut orang lain, kita harus berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
- Tidak mau berbuat dosa sekalipun ada kesempatan/ keuntungan atau ancaman, juga tidak mau menyetujui dosa.
- Tidak cari jalan keluar sendiri diluar firman saat menghadapi masalah, juga tidak putus asa/ kecewa tapi tetap percaya dan berharap Tuhan, menanti waktunya Tuhan.
Kalau cari jalan sendiri diluar firman, justru akan menemui jalan buntu.
Hasil kalau kuat dan teguh hati:
- Yohanes 16: 33= kita mengalami kuasa kemenangan atas dunia. Dan kita bisa merasakan damai sejahtera. Mungkin masalahnya belum selesai, tapi kalau sudah damai, itu sudah kemenangan. Tinggal tunggu waktunya Tuhan.
- 1 Tawarikh 19: 13= Tuhan menjadikan semua baik.
- 1 Tesalonika 3: 13= kita dipakai Tuhan dalam kegerakan hujan akhir,dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sekaligus kita disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna, menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Tuhan.
Tuhan memberkati.