Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 6:27-29 sampai Keluaran 7:1-13 tentang kepemimpinan.
Dalam sidang jemaat harus ada seorang pemimpin yaitu seorang gembala.
Pemimpin diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam sidang jemaat, bukan membuat masalah. Pemimpin dalam rumah tangga adalah suami. Juga menjadi pemimpin bagi diri sendiri.
Tujuan kepemimpinan untuk membawa hidup kita ke Kanaan Samawi, Yerusalem Baru.
Syarat menjadi pemimpin:
- Menyadari dan mengetahui kekurangan diri sendiri, dan berusaha untuk memperbaiki.
Keluaran 6:29
6:29 Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?"
Delapan kali Musa mengakui kelemahannya, sama dengan menyembah Tuhan:
- Keluaran 3:11
- Keluaran 3:13
- Keluaran 4:1
- Keluaran 4:10
- Keluaran 4:13
- Keluaran 5:22
- Keluaran 6:11
- Keluaran 6:29
Enam kali disertai penolakan. Yang dua kali tidak disertai penolakan, yaitu:
Keluaran 3:13
3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
Keluaran 4:1
4:1 Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?"
Angka 6 menunjuk kemanusiaan. Angka 8 menunjuk angka kebangkitan.
Dalam pelayanan, dalam nikah, dalam diri pribadi, banyak kekurangan kita dan banyak tantangan/ rintangan, yang dapat diatasi dengan doa penyembahan. Jika kita menyembah Tuhan, akan mengalami kuasa kebangkitan untuk mengatasi segala kekurangan/ kelemahan kita, segala tantangan/ rintangan, sehingga kita berani melaksanakan tugas dari Tuhan.
- Jabatan pelayanan ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Keluaran 6:25-26
6:25 Itulah Harun dan Musa, yang diperintahkan TUHAN: "Bawalah orang Israel keluar dari tanah Mesir menurut pasukan mereka."
6:26 Merekalah yang berbicara kepada Firaun, raja Mesir, supaya mereka membawa orang Israel keluar dari Mesir. Itulah Musa dan Harun.
Jika Tuhan yang menetapkan jabatan pelayanan, maka tidak bisa diganggu gugat oleh apa pun, termasuk oleh setan, kecuali oleh diri sendiri.
Ayat 25 disebut Harun dan Musa, ayat 26 disebut Musa dan Harun. Harus sabar dalam pelayanan jika masih di belakang, suatu waktu akan di depan. Seperti kaki kiri dan kaki kanan bergantian maju.
- Dewasa rohani.
Keluaran 7:7
7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Tanda kedewasaan rohani:
- Nyata dalam sikap dan perkataan-perkataan kita. Mulut bernilai rohani, banyak berdiam diri, suka makanan keras yaitu firman pengajaran yang benar.
Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Bisa membedakan yang benar dan tidak benar, mulai dari pengajaran, ibadah pelayanan, dll.
- Menang atas segala cobaan dan godaan.
- Bekerja sama dengan Tuhan.
Keluaran 7:6, 10
7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka.
7:10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
Berbuat sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan, taat dengar-dengaran, sehingga ada jaminan keberhasilan, kemenangan, bahkan mujizat-mujizat.
Yohanes 9:1, 4-7
9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Contohnya adalah Yesus bekerja sama dengan orang yang buta sejak lahir. Artinya:
- Yesus bekerja sama untuk kepentingan kita.
- Tuhan bekerja sama dengan manusia yang punya kelemahan.
Syaratnya:
- Rela mendengar firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan dan membaharui kita.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, apa pun risikonya. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyembah Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan anugerahNya kepada kita untuk mengadakan mujizat-mujizat.
Mujizat rohani, dari buta (gelap) menjadi melek (terang), sama dengan jujur. Mulai dari jujur dalam mengaku dosa, sampai jujur dalam segala hal. Mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang tidak ada menjadi ada. Ada masa depan yang berhasil dan indah.
Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi terang dunia, sama mulia dengan Tuhan untuk terangkat ke awan-awan yang permai, masuk Yerusalem Baru, kota terang. Kita bersama Tuhan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.