Keluaran 28:31-35adalah tentang gamis baju efod, yang berwarna ungu tua / biru laut, menunjuk pada kuasa kebangkitan.
Ada 2 hal yang penting gamis baju efod, yaitu:- leher,
- ujung jubah.
Ad. 1. LEHER.Keluaran 28:32,leher ini harus berada di tengah, yaitu adil.
Leher = penyembahan. Jadi
penyembahan ini adalah keadilan Tuhan bagi manusia, kapan pun, di mana pun kita, situasi apapun, kita bisa menyembah Tuhan.
Seluruh jubah, termasuk leher berwarna biru tua, jadi artinya
dalam doa penyembahan kita mengalami kuasa kebangkitan yang mampu menghapuskan segala kemustahilan. Contohnya Musa berada dalam penyembahan dengan Yesus di atas gunung di tanah Kanaan, padahal tadinya dia sudah divonis tidak bisa masuk Kanaan.
Leher adalah jalan tubuh untuk mencapai kepala. Kepala adalah Yesus, tubuh adalah kita. Jadi,
dalam penyembahan kita masuk jalannya kepada Yesus sebagai Kepala, artinya kita bisa menjadi sama dengan Yesus lewat penyembahan. Jalannya adalah kematian, kebangkitan, dan kemuliaan; mati dan bangkit = keubahan hidup. Jadi dalam penyembahan, kita mengalami keubahan dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar, sampai suatu waktu menjadi sama mulia dengan Yesus.
Leher juga adalah jalan dari kepala ke tubuh. Jadi
Yesus mau memperhatikan kita lewat penyembahan. Dalam penyembahan, kita menerima segala sesuatu (pemeliharaan, kekuatan, pertolongan, dll.) dari Yesus sebagai Kepala.
Keluaran 28:32,leher ini harus punya pinggir sekelilingnya agar tidak koyak. Artinya
kuasa kebangkitan dalam penyembahan ini selalu menang atas musuh-musuh. Ada 3 musuh utama, yaitu:
- Dunia dengan segala pengaruhnya, kesibukannya, kesusahannya, kesenangannya.
Yakobus 4:4,dunia dengan segala pengaruhnya ini bisa dikalahkan dengan kesetiaan.
- Daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, emosi.
Roma 8:7-8,daging dengan segala keinginannya bisa dikalahkan dengan taat dengar-dengaran pada firman apapun resikonya.
- Dosa.
1 Korintus 15:25-26,dosa bisa dikalahkan dengan kebenaran.
Jadi anak Tuhan yang setia, dengar-dengaran, dan hidup benar, ia punya kuasa kebangkitan untuk menang atas segala sesuatu.
Kalau tidak setia, tidak dengar-dengaran, tidak benar, tidak mau menyembah, berarti lehernya koyak.
Kalau leher koyak, itu akan mengakibatkan 3 macam kekoyakan yang lain, yaitu:- Markus 2:21-22,kantong dan pakaian.
Kantong ini menunjuk pada hati. Hati yang rusak tidak lagi menampung anggur, tetapi menampung serigala dan burung, yaitu roh jahat dan roh najis (Markus 7:21-22).
Kalau hati koyak, pakaian juga pasti koyak, yaitu perbuatan-perbuatanmenjadi jahat dan najis, masuk pembangunan Babel (Wahyu 18:2). Kalau sudah masuk pembangunan Babel, maka nikah dan buah nikah pasti akan hancur.
- 1 Samuel 15:27-28; 24:6-7, ujung jubah.
Ujung jubah terkoyak menunjuk pada tidak ada lagi urapan Roh Kudus, kering rohani, ibadah pelayanan menjadi kendor.
- Lukas 5:6,jala.
Jala ini menunjuk pada kehidupan sehari-hari. Bagi hamba Tuhan menunjuk pada pelayanan yang menurun. Bagi sidang jemaat menunjuk pada ekonomi yang merosot, dll.
Untuk menutupi kekoyakan kita, Yesus rela mati di kayu salibdan pakaiannya dikoyakkan menjadi 4 bagian, seluruh penjuru bumi bisa mendapatkan (
Yohanes 19:23-24). Ini adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan bagi bangsa Kafir, sebab jika tidak dikoyak jubah itu hanya untuk bangsa Israel.
Jalan keluar malam ini lewat doa penyembahan adalah kembali pada kemurahan dan kebaikan Tuhan, di situ ada kuasa kebangkitan untuk menutupi kekoyakan-kekoyakan. Ditambah bonus jubah, yaitu tahbisan pelayanan yang benar. Jubah ini diundi, tidak semua orang dapat, sehingga kita harus sungguh-sungguh dalam pelayanan, jangan sampai biasa-biasa saja.
Wahyu 19:8,sampai memiliki pakaian Mempelai untuk siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.