Keluaran 12:3-4, setiap rumah harus memiliki seekor anak domba, yang nantinya disembelih dan darahnya ditaruh di ambang dan tiang pintu. Keselamatan tiap rumah tangga itu tergantung pada anak domba, kalau tidak ada tanda darah akan ada kematian. Artinya sekarang, setiap pribadi yang mau selamat harus mempunyai Anak Domba Paskah, yaitu Yesus Sang Juru Selamat (
Kisah Rasul 4:12).
Jika daging seekor domba terlalu banyak untuk satu rumah tangga, harus dibagikan pada tetangganya. Artinya sekarang jika kita menerima berkat keselamatan, kita harus membagi kepada orang lain, yaitu bersaksi pada orang lain.
Bersaksi adalah bukti bahwa kita memiliki kelimpahan atau selamat. Sebaliknya, orang yang tidak mau bersaksi, itu sama dengan berkekurangan, bahkan keselamatannya diragukan.
Keluaran 12:6, 2 Petrus 3:8Domba-domba ini dikurung selama 4 hari = 4000 tahun, yang menunjuk dari jaman Adam sampai Abraham (2000 tahun) dan jaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali (2000 tahun). Jadi, selama 4000 tahun ini korban Kristus masih merupakan bayangan (domba masih dikurung):
- Kejadian 3:21, jaman Adam sampai Abraham: di Taman Eden.
Di sini binatang (tidak jelas apa binatangnya) disembelih dan kulitnya dipakai untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa.
- Imamat 16:3, jaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, jaman Israel.
Di sini seekor anak domba dikorbankan.
- Jaman kedatangan Yesus pertama sampai kedatangan Yesus kedua kali: semua bayangan itu sudah digenapkan oleh korban Kristus yang mati di kayu salib.
Setelah Yesus disalibkan, Paskah ini menjadi Perjamuan Suci.
Ditinjau dari segi manusianya:- Jaman Adam sampai Abraham: manusia mati tanpa hukum Allah.
- Jaman Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali: hukum Taurat sudah diturunkan tetapi banyak yang melanggar (manusia busuk).
- Jaman kedatangan Yesus pertama sampai kedatangan Yesus kedua kali: kalau tanpa korban Kristus maka manusia akan berulat (sudah mati dan busuk sehingga tidak bisa ditolong lagi).
Yesaya 66:24.
Itu sebabnya, tepat 4000 tahun Yesus harus datang menjadi korban di atas kayu salib untuk menyelamatkan manusia, bahkan menyempurnakan manusia seperti Dia.
Yohanes 11:39,
contoh manusia busuk adalah bagaikan Lazarus yang sudah mati 4 hari.
Ada 2 macam kebusukan:- Kebusukan rohani, yaitu:
- kebusukan moral: pikiran, perkataan, dan perbuatan busuk dalam dosa,
- kebusukan nikah.
- Kebusukan jasmani.
Cara menghadapi kebusukan:- Yohanes 11:21,32, sehati = damai sejahtera satu dengan yang lain.
Filipi 4:6-7, kalau hati damai sejahtera, kita akan bisa menaikkan doa kepada Tuhan.
Yohanes 16:33, dalam damai sejahtera, ada kekuatan untuk menang.
- Yohanes 11:32-36, tersungkur untuk menyembah Tuhan, artinya:
- Hancur hati, menangis, mencurahkan isi hati kepada Tuhan.
Kalau kita menangis, Yesus juga menangis, Yesus ikut merasakan apa yang kita rasakan malam ini, Yesus melihat tetesan air mata kita, hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan.
- Mengaku bahwa kita hanya tanah liat, untuk bisa percaya dan mempercayakan diri hanya kepada Tuhan, bergantung sepenuh pada kemurahan dan belas kasihan Tuhan.
Yohanes 11:38-40, seringkali iman kita tidak percaya karena menggunakan logika. Marta adalah gambaran orang yang keras hati, menggunakan logika, pengalaman, kepandaian, sehingga tidak percaya kepada Tuhan. Kalau orang Kristen mengandalkan kemampuan sendiri, dia tidak akan percaya pada kuasa Tuhan. Hanya kehidupan yang mengaku tanah liat akan bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Menghadapi kebusukan, Tuhan melihat air mata dan iman kita, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Saat kita tersungkur kepada Tuhan, maka kita akan mengalami kemurahan dan kemuliaan Tuhan (Yohanes 11:44):
- menyelesaikan segala masalah kita, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil,
- mengubahkan kehidupan kita menjadi manusia rohani, sampai suatu saat menjadi sama mulia dengan Dia.
Tuhan memberkati.