Kemah assyahadat/ kemah kesaksian.
Keluaran 38:21 (terjemahan lama)
38:21 Maka inilah bilangan segala perkara kemah sembahyang, yaitu kemah assyahadat, yang dibilang dengan pesan Musa oleh orang-orang Lewi, di bawah perintah Itamar bin Harun yang imam.
Artinya kehidupan yang mengasihi Tuhan pasti ada kesaksian nyata dalam hidupnya. Kesaksian perlu disaksikan untuk memuliakan Tuhan (terutama pekerjaan firman yang kita rasakan) dan untuk menjadi berkat bagi sesama. Kesaksian juga menjadi keyakinan pasti bagi diri kita sendiri, sehingga tidak bisa diombang-ambing oleh apa pun juga (pencobaan, ajaran palsu, dll).
Kesaksian adalah seperti sinar pelita yang menerangi kegelapan. Artinya kesaksian yang benar mengalahkan setan.
Wahyu 12:10-11
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Kalau kesaksian kita benar, maka orang yang mendengarkan kesaksian kita akan selamat. Hati-hati, jangan sampai orang yang mendengarkan kesaksian kita selamat, tetapi kita sendiri tidak selamat setelah bersaksi. Jangan sampai kita mempertahankan dosa atau keinginan daging yang tidak sesuai dengan firman.
Tetapi juga jangan tidak mau bersaksi.
- Orang yang tidak mau bersaksi adalah berhutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apa pun juga.
- Orang yang tidak mau bersaksi akan menjadi pendakwa seperti setan.
- Kalau tidak mau bersaksi, maka kemenangan, berkat, pertolongan yang kita alami tidak akan berlanjut lagi.
Markus 5:18-20
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”
5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Tanda-tanda kesaksian yang benar:
- Mempunyai arah kesaksian yang benar, yaitu mulai dari nikah rumah tangga. Kemudian kesaksian ke luar, yaitu di gereja, antar gereja, di mana-mana.
Hati-hati jangan sampai menjadi saksi palsu, yaitu dalam nikah tidak bisa menjadi saksi, tetapi bersaksi di luar.
- Isi kesaksian adalah [Markus 5:19]:
- Apa yang sudah Tuhan kerjakan lewat firman, Roh Kudus, dan kasih, atas kehidupan kita.
Kita bukan bersaksi apa yang sudah kita kerjakan, tetapi apa yang sudah Tuhan kerjakan. - Bagaimana Tuhan bekerja dengan belas kasihNya untuk menolong kehidupan kita.
Kesaksian yang arah dan isinya benar pasti akan mempermuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain, serta mengalahkan setan.
Kekuatan untuk bersaksi adalah kuasa Roh Kudus.
Yohanes 15:25-27
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Yohanes 16:1-2
16:1 “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
Keadaan yang harus kita hadapi di akhir jaman adalah keadaan kebencian tanpa alasan, kesulitan, aniaya. Menghadapi situasi demikian, kita harus tetap bersaksi.
Kisah Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Roh Kudus yang akan menolong kita untuk bisa bersaksi, sehingga kita bisa menjadi terang dalam rumah tangga, terang di depan orang, sampai menjadi terang dunia.
1 Petrus 4:14-15
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
Roh Kudus juga adalah Roh kemuliaan, artinya Roh Kudus sanggup mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
- Kita jangan menjadi pembunuh, jangan membalas kebencian dengan kebencian, tetapi kita harus mengasihi.
- Jangan menjadi pencuri milik sesama atau milik Tuhan. Kita harus diubahkan menjadi suka memberi.
- Penjahat harus diubahkan menjadi pembuat kebaikan. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Pengacau/ pemecah-belah harus diubahkan menjadi pendamai. Permulaan mengacau adalah mengadu-adu pada orang lain yang tidak berkepentingan. Pengacau ini membesarkan perkara kecil, tetapi pendamai mengecilkan perkara besar bahkan meniadakannya.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti terjadi. Roh kemuliaan pasti akan mempermuliakan kita, mengangkat kita dalam keberhasilan dan keindahan untuk kemuliaan nama Tuhan. Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita dipermuliakan bersama Dia selama-lamanya.