Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 26:36-37
26:36 Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.
26:37 Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."Alas tiang Pintu Kemah terbuat dari tembaga, artinya kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus adalah kehidupan yang berdiri di atas korban Kristus untuk menghukum daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tabiatnya.
Jumlah tiang pada Pintu Kemah adalah lima. Ini menunjuk pada pribadi-pribadi yang ada hubungannya dengan suasana Taurat atau Halaman, dengan suasana kemurahan atau Ruangan Suci. Lima tiang tersebut adalah:
- Musa = menerima hukum Taurat -->tiang pertama.
- Yohanes Pembaptis -->tiang kelima.
Matius 11:7-11
11:7 Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
11:9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Nabi Yohanes Pembaptis adalah nabi yang terakhir. Segala nubuat yang ditulis dalam kitab Taurat dan kitab nabi-nabi adalah bernubuat sampai tampilnya Yohanes Pembaptis.
- Allah Bapa (Tuhan) -->tiang kedua.
- Anak Allah (Yesus) -->tiang ketiga.
- Allah Roh Kudus (Kristus) -->tiang keempat.
Tiang kedua, ketiga, keempat adalah pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai pribadi yang menggenapkan hukum Taurat dan kitab para nabi lewat kematianNya di kayu salib.
Matius 5:17,19-20
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Untuk masuk dalam Kerajaan Sorga, kita sebagai bangsa Kafir harus mempunyai kelebihan dari ahli Taurat dan orang Farisi yang memiliki hukum Taurat dan kitab para nabi. Kelebihan kita adalah kita harus mengalami kepenuhan Roh Kudus di dalam Yesus. Mengalami kepenuhan Roh Kudus = menggenapkan hukum Taurat dan kitab para nabi.
Lima tiang Pintu Kemah = lima indra manusia yang adalah pintu masuk dosa atau keinginan. Oleh sebab itu, harus disalut dengan Roh Kudus.
Kisah Rasul 2:2-12
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyiseperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklahkepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-katadalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
2:12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."- [Kisah Rasul 2:2] Mendengar bunyi = telinga.
- [Kisah Rasul 2:3] Tampak lidah api = mata.
- [Kisah Rasul 2:4] Berkata-kata = mulut.
- [Kisah Rasul 2:6-11] Menyembah dalam bahasa roh = hidung.
- [Kisah Rasul 2:12-13] Perasaan = kulit.
Lima tiang Pintu Kemah = lima gadis yang pandai bijaksana, yang mempunyai minyak persediaan, sehingga pintu Pesta Kawin Anak Domba terbuka. Sebaliknya, lima gadis yang bodoh tidak punya minyak persediaan, dan akibatnya adalah menghadapi pintu tertutup.
Minyak persediaan menunjuk pada urapan Roh Kudus. Untuk mendapat minyak persediaan, kita harus banyak menutup pintu, yaitu banyak berdoa dan menyembah Tuhan.
Matius 6:6
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintudan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.Kita harus menjaga lima indra supaya tetap benar dan tetap diurapi Roh Kudus. Kita harus menjaga supaya tidak terpengaruh oleh perkara-perkara dosa, daging, dan dunia.
2 Raja-raja 4:1-7
4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
4:2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
4:3 Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintusesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
4:5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."Hasil menutup pintu adalah Pintu Kemah terbuka, yaitu kita mengalami urapan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus, sampai meluap-luap dalam Roh Kudus. Kita mempunyai minyak persediaan untuk membereskan segala hutang. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Kita terus-menerus diubahkan sampai siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jika pintu Sorga terbuka, maka semua pintu di dunia juga akan dibukakan.
Tuhan memberkati.