Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 9:16-179:16. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Hasil dari doa puasa adalah pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, baju yang baru dan anggur yang baru.
Mengapa harus terjadi pembaharuan? Karena darah dan daging tidak mewarisi kerajaan Sorga. Oleh karena itu, kita harus dibaharui untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, dan masuk Yerusalem baru selamanya.
Lewat doa puasa terjadi dua macam pembaharuan:
- Pembaharuan pakaian.
Pakaian menunjuk pada perbuatan, solah tingkah laku kita.
Jadi dalam doa puasa kita mengalami pembaharuan dari perbuatan dan perkataan dosa menjadi perbuatan dan perkataan yang benar, suci (pakaian putih). Kita bisa melayani Tuhan. Ditambah dengan perbuatan dan perkataan baik bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita memiliki pakaian putih berkilau-kilauan, pakaian mempelai.
- Pembaharuan kirbat, tempat menampung air anggur.
Kirbat menunjuk pada hati.
Yakobus 3:9-12
3:9.Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
3:10. dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
3:11. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
3:12. Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Hati manusia adalah bagaikan mata air.
Di dalam doa puasa kita mengalami pembaharuan hati/ mata air, yaitu:
- Hati yang menampung air tawar = tawar hati, kecewa, putus asa, dan sebagainya.
- Hati yang menampung air yang pahit = kepahitan hati, iri, benci tanpa alasan, dendam, dan lain-lain.
- Hati yang menampung air asin bagaikan laut Asin = menampung dosa kejahatan dan kenajisan = hati yang keras, hati yang mati seperti laut Mati.
Di dalam doa puasa kita mengalami pembaharuan dari tiga macam hati yang tidak baik menjadi hati yang lembut, yaitu hati yang taat dengar-dengaran, hati mempelai.
Inilah hati yang menampung anggur baru, kuasa Roh Kudus, dan air kehidupan Roh Kudus.
Kita hidup di padang gurun dunia. Kepandaian, kekayaan, kedudukan tidak bisa menghidupi kita. Tetapi air kehidupan Roh Kudus mampu menghidupi kita.
Kegunaan air kehidupan Roh Kudus:
- Sungai air kehidupan Roh Kudus sanggup memberikan kehidupan baik secara jasmani maupun rohani di tengah laut Mati.
Yehezkiel 47:8-10
47:8.Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9.sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
47:10.Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.
Secara jasmani:
- Roh Kudus memelihara kita yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai antikris berkuasa di bumi. Kita hanya berusaha, biar tangan Roh Kudus yang bekerja. Tangan Tuhan mampu memberikan jaminan kepastian untuk hidup kita secara jasmani.
- Roh Kudus sanggup menjadikan yang mati menjadi hidup, artinya menyelesaikan semua masalah yang mustahil dalam hidup kita.
Secara rohani yang tadinya hidup dalam dosa, sekarang kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian. Kita menjadi imam dan raja yang setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita semua.
- Sungai air kehidupan Roh Kudus memberikan kepuasan Sorga, sehingga kita tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia yang mendorong kita untuk jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Yohanes 4:15
4:15.Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Sekarang Tuhan izinkan tinggal di rumah. Kalau ada Roh Kudus, tidak akan pusing. Tetapi kalau tidak ada Roh Kudus, akan stres. Banyak yang tidak tahan. Kalau rohaninya kering, tidak akan tahan.
Kalau sudah dalam kepuasan Roh Kudus, kita bisa tetap mengucap syukur kepada Tuhan.
- Sungai air kehidupan Roh Kudus mengalir ke tempat yang kering.
Yohanes 7:37-39
7:37.Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38.Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39.Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Artinya kita menjadi saksi Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain.
- Sungai air kehidupan Roh Kudus mendorong kita untuk bisa menyembah Tuhan, menyerah sepenuh kepada Dia, sehingga mujizat keubahan hidup terjadi.
Yohanes 4:14
4:14.tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Air kehidupan ini jernih seperti kristal.
Artinya kita diubahkan menjadi jujur, terang-terangan terutama soal Tuhan/ firman pengajaran yang benar. Kalau tidak jujur soal pengajaran, tidak mungkin bisa jujur soal yang lain.
Lanjut jujur dalam mengaku dosa, sampai jujur dalam segala hal. Kalau tidak jujur, hidup itu tidak akan pernah berubah.
Jadi, menyembah Tuhan adalah sampai kita mengalami keubahan hidup, memancar ke atas sampai hidup kekal.
Kalau mujizat rohani terjadi, yang jasmani juga pasti terjadi, mustahil jadi tidak mustahil. Sampai kalau Tuhan datang kembali, kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan. Kita bersorak-sorai "Haleluya", suara mempelai. Kita menyatu dengan Dia untuk masuk Yerusalem Baru selamanya.
Tuhan memberkati.