Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 6:17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
Tanda doa puasa yang benar:
- Minyakilah kepalamu, sama dengan pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
- Cucilah mukamu, sama dengan hati disucikan oleh firman Allah.
Jadi, doa puasa yang benar adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada firman Allah dalam urapan Roh Kudus (firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua), untuk menyucikan hati dan pikiran kita.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Jika hati dan pikiran disucikan, maka kita akan melihat Tuhan, bisa melihat Tuhan, hanya melihat Tuhan.
Hanya melihat Tuhan sama dengan memiliki pandangan rohani.
Jangan sampai kita memiliki pandangan daging sepeti Hawa yang melihat buah terlarang dan akibatnya seluruh rumah tangganya jadi korban. Demikian juga Lot dan Esau yang memiliki pandangan daging. Dalam Perjanjian Baru, Yudas yang adalah seorang rasul memiliki pandangan daging, sehingga akibatnya seluruh isi perutnya pecah terburai dan binasa selamanya.
2 Korintus 5:16-17
5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Jadi, jika kita memiliki pandangan rohani, maka kita akan mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Proses pembaharuan:
- Berdamai, artinya mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Berdamai juga adalah mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
2 Korintus 5:18
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Jika hamba Tuhan/ anak Tuhan salah tetapi tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain, maka itu merupakan pandangan daging.
Jika hamba Tuhan/ anak Tuhan tidak mau mengampuni dosa orang lain dan melupakannya, itu juga merupakan pandangan daging.
- Lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Yohanes 3:5-8
3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Mazmur 104:4
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Hasilnya adalah kita mengalami hidup baru, yaitu menjadi seperti angin dan api.
Angin dan api yang menyala sama dengan pelayan-pelayan Tuhan yang benar.
- Angin itu tidak ada tetapi ada, artinya menghampakan diri sehingga bisa rendah hati dan taat sampai daging tidak bersuara. Yesus menghampakan diri dan taat sampai mati di kayu salib.
Filipi 2:7
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Hamba Tuhan yang bagaikan angin tidak bisa dihalangi oleh siapa pun dan tidak bisa dihalangi oleh apa pun.
Hamba Tuhan yang bagaikan angin membawa keharuman, kesejukan, dan damai sejahtera Yesus di mana-mana.
- Api adalah pelayan Tuhan yang hidup dalam kesucian.
Kita bisa hidup suci dalam kandang penggembalaan. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Ruangan Suci yang di dalamnya terdapat 3 macam alat.
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa.
Dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian tubuh, jiwa, roh kita oleh Allah Tritunggal.
Api yang menyala juga menunjuk pada pelayan Tuhan yang setia dan berkobar. Kalau suci, maka pasti akan setia dan berkobar (bukan tergantung pada usia).
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar adalah tahta Tuhan di bumi.
Yesaya 6:1
6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Kalau kita menjadi pelayan Tuhan bagaikan tahta Tuhan, maka ujung jubah Tuhan memenuhi kehidupan kita.
Jubah menunjuk pada kuasa Roh Kudus.
2 Raja-raja 2:9,12-13
2:9 Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.”
2:12 Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
2:13 Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.
Jubah juga menunjuk pada Kabar Mempelai.
Wahyu 19:13,16
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.”
19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”
Markus 5:25-29
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Keadaan gereja Tuhan di akhir jaman adalah seperti perempuan yang pendarahan 12 tahun, yaitu:
- Ditandai perpecahan, pertengkaran, kebencian tanpa alasan.
- Kebusukan jasmani dan rohani.
- Dalam penderitaan dan air mata.
- Lemah tidak berdaya menghadapi dosa-dosa.
- Kemustahilan.
Sikap kita adalah "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Kalau kita mau menjamah Kabar Mempelai dalam urapan Roh Kudus, maka Tuhan pasti akan menolong.
Hasilnya adalah:
- Kuasa ujung jubah sanggup melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan.
- Kuasa ujung jubah sanggup menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.
- Kuasa ujung jubah sanggup menyucikan dan mengubahkan sampai sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita yang siap terangkat di awan-awan yang permai dalam nyala api dan angin badai.
2 Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
2 Tesalonika 1:7
1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
Tuhan memberkati.