Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 30:17-21 tentang Bejana Pembasuhan, menunjuk baptisan air
Bejana Pembasuhan terbuat dari tembaga dari cermin para wanita. Wanita secara negatif menunjuk pada daging. Cermin digunakan untuk mempercantik diri atau untuk memperindah daging. Kalau mau mengalami penghancuran daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, baru kita bisa dibentuk menjadi pelayan Tuhan yang berguna.
Keluaran 30:20-21
30:20 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
30:21 haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun.”
Sebelum melayani, Harun dan anak-anaknya harus membasuh tangan dan kaki mereka. Artinya, harus masuk baptisan air sebelum melayani. Kalau melayani tanpa baptisan air, maka akan menjadi mati rohani, mati pelayanan, dan tidak sampai pada takhta Surga. Sebagai contoh, Yesus sendiri juga dibaptis sebelum melayani.
Lukas 3:21-23
3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar menjadi teladan bagi pelayanan kita semua, sebagai berikut:
- Pelayanan Yesus di Sungai Yordan.
Matius 3:15-17
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Yesus dibaptis air untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah, sama dengan taat dengar-dengaran. Ini yang disebut dengan tahbisan mempelai, tahbisan dalam kasih, yaitu ditandai dengan taat dengar-dengaran.
Yohanes tadinya menggunakan logika manusia dan tidak taat, sehingga hampir menghancurkan kehendak Allah. Tetapi Yesus tetap taat dan Yohanes menuruti Yesus. Orang yang membaptis juga harus kehidupan yang taat dengar-dengaran.
Yesus taat dengar-dengaran sekalipun harus mengorbankan harga diri. Hamba Tuhan yang taat dengar-dengaran adalah hamba Tuhan yang berhasil sampai puncak keberhasilan yaitu pintu Surga terbuka.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Jika kita melayani tetapi tidak taat dengar-dengaran pada kehendak Allah, maka sama dengan menjadi pembuat kejahatan, dan akan diusir dari Surga seperti Adam dan Hawa. Pintu Surga akan tertutup dan ini berarti kegagalan total.
1 Petrus 3:19-22
3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Baptisan air merupakan perobekan daging terhadap roh tidak taat dengar-dengaran, untuk menghasilkan hati nurani yang baik dan taat dengar-dengaran. Baptisan air sama dengan masuk bahtera Nuh, artinya kita harus taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, taat dengar-dengaran dalam penggembalaan, juga taat dengar-dengaran dalam nikah. Kalau bisa taat dalam tiga hal ini, maka pasti akan bisa taat dengar-dengaran dalam segala hal.
Hati nurani yang baik merupakan landasan yang kuat untuk menerima berkat-berkat dari Tuhan, juga untuk mengorbitkan kita sampai ke takhta Kerajaan Surga.
- Di atas gunung yang tinggi/ di atas gunung penyembahan.
Lukas 9:28,31,35
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”
Doa penyembahan yang benar, yang berkenan pada Tuhan, adalah doa penyembahan yang didorong oleh ketaatan pada firman pengajaran yang benar.
Penyembahan adalah proses perobekan daging supaya kita taat dengar-dengaran sekalipun kita harus menderita. Yesus taat dengar-dengaran sekalipun harus menderita tanpa dosa sampai mati di kayu salib.
Ibrani 5:8-10
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Sekalipun Yesus adalah Anak Allah, Yesus belajar taat dengar-dengaran dalam penderitaannya, sama dengan mengorbankan kepentingan diri sendiri, kesenangan diri sendiri.
Hati-hati, sebab justru dalam penderitaan seringkali kita menjadi tidak taat, seperti Saul yang tidak taat dan mempersembahkan korban lebih dulu sebelum Samuel datang. Artinya sekarang adalah membuat jalan sendiri di luar firman pengajaran yang benar, membuat jalan sendiri dalam ibadah pelayanan yang justru tidak berkenan kepada Tuhan. Saul disebut sebagai kehidupan yang bodoh dan nekat. Akibatnya adalah kerajaannya menjadi goyah. Sekarang artinya iman menjadi goyah terhadap firman pengajaran yang benar, pelayanan menjadi goyah dan kendor, sampai gugur dari iman dan pelayanan
1 Samuel 15:22-23
15:22 Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.”
Tetapi juga dalam keadaan diberkati seringkali menjadi tidak taat. Kalau tidak taat dalam penderitaan dan dalam diberkati, maka ketidaktaatan akan menjadi dosa yang permanen sehingga ditolak masuk Kerajaan Surga.
Baik dalam penderitaan maupun diberkati, kita harus taat sekalipun harus mengorbankan kepentingan diri sendiri, sehingga kita diangkat menjadi anak-anak Allah yang berhak mewarisi Kerajaan Surga.
- Di taman Getsemani.
Lukas 22:39-44
22:39 Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42 “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”
22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
22:44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Yesus taat dengar-dengaran di taman Getsemani sampai mengorbankan kehendak diri sendiri. Kalau daging dengan segala harga diri, kepentingan diri, dan kehendak diri dirobek, maka daging akan diperas dan kita menerima minyak urapan.
Kegunaan minyak urapan:
- Roh Kudus mencurahkan kasih Allah sehingga kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan menghadapi apa pun di dunia. Kita tetap menyembah Tuhan, percaya dan berharap kepada Dia. Maka Tuhan yang akan bertindak pada waktuNya.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
- Roh Kudus mengadakan mujizat terbesar, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang taat dengar-dengaran apa pun yang harus dikorbankan.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani pasti akan terjadi. Apa yang tidak berhasil akan diubahkan menjadi berhasil. Sampai kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.