Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 3 tentang seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan membutuhkan 3 pengalaman utama:
- Penyucian dengan api.
- Panggilan dengan suara.
- Menerima perlengkapan dari Tuhan.
ad. 1. Penyucian dengan api.
Keluaran 3:5
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."Jika kita disucikan, maka akan berimbas pada tempat di mana kita berada. Di situ akan dirasakan hadirat Tuhan atau kesucian Tuhan.
Musa mengalami penyucian dengan api sampai menanggalkan kasut, artinya adalah:
- Kembali seperti bayi yang baru lahir.
1 Petrus 2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Tanda bayi:
- Membuang lima dosa.
- Kejahatan adalah cinta akan uang, yang mengakibatkan kikir dan serakah. Ini adakah akar dosa.
- Tipu muslihat
- Kemunafikan, pura-pura.
- Kedengkian, kebencian, iri hati.
Tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian adalah tunas dosa.
- Fitnah, perkataan sia-sia adalah buah dosa.
Semua akar dosa, tunas dosa, dan buah dosa harus dicabut.
- Selalu rindu air susu yang murni dan rohani, yaitu firman penggembalaan yang benar dan murni dalam urapan Roh Kudus. Kita taat dengar-dengaran dan mengutamakan firman lebih dari segalanya.
Di dalam firman penggembalaan yang benar dan murni, sudah terkandung semua kebutuhan yang lain.
- Bergantung sepenuh pada kemurahan dan kebaikan Tuhan.
1 Petrus 2:3
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Musa menanggalkan sepasang kasut, artinya penyucian harus berlangsung luar dan dalam, lahir dan batin, jasmani dan rohani.
Penyucian dengan api mengembalikan pada posisi bayi, artinya belum pernah berbuat dosa, tidak berbuat dosa lagi, sampai dengan tidak dapat berbuat dosa.
Kalau mempertahankan dan mengulangi dosa, sengaja berbuat dosa, maka suatu waktu tidak ada pengampunan lagi, sebab sudah menghina korban Kristus.
- Mengosongkan diri dari keakuan, keegoisan, kesombongan.
Kesombongan sama dengan merampas hak Tuhan, sebab segala puji dan hormat hanya bagi Tuhan.
Wahyu 5:11-12,14
5:11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Sekalipun hamba Tuhan menerima hormat, tetapi sebenarnya tidak layak. Jangan sombong, kita harus mengembalikan semua kepada Tuhan, mengucap syukur kepada Tuhan. Juga jangan mencari hormat apalagi gila hormat.
Kehidupan yang egois pasti banyak menuntut penghormatan, pujian, kedudukan, dll.
Filipi 2:5-8
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Contoh orang yang mengosongkan diri adalah Yesus yang rela ditelanjangi di kayu salib, bahkan taat sampai mati. Ini sama dengan kembali menjadi bayi, tidak ada lagi yang dipertahankan.
Sekarang kita juga harus mengosongkan diri, kembali seperti bayi, merendahkan diri serendah-rendahnya dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Maka kita bisa menyeru nama Yesus dan mengalami kuasa nama Yesus.
Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Hasilnya adalah:
- Kemenangan atas setan tritunggal yang adalah sumber segala sesuatu yang tidak baik. Setan yang adalah sumber maut dikalahkan, sehingga kita hidup kekal. Setan yang adalah sumber air mata dikalahkan, sehingga kita bahagia. Setan yang adalah sumber masalah dikalahkan, sehingga semua masalah diselesaikan.
- Kita ditinggikan dan dimuliakan, berhasil dan indah. Kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
- Mujizat terjadi, yaitu keubahan hidup.
1 Timotius 6:6-8
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Lidah diubahkan menjadi lidah bayi, hanya berkata benar, tidak ada dusta, selalu mengucap syukur kepada Tuhan karena merasa puas dalam ibadah pelayanan. Maka akan mendapat keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nasar yang besar.
Mulut bayi juga hanya menangis, hanya berharap belas kasih dan anugerah Tuhan. Semakin kita banyak menangis, semakin banyak berserah, semakin besar anugerah Tuhan yang kita terima, semakin nyata mujizat yang kita alami.
Sampai mulut tidak lagi salah dalam perkataan saat kedatangan Tuhan kedua kali. Kita hanya menyeru "Haleluya".
Tuhan memberkati.