Kita masih melanjutkan Keluaran 5:3-13, yaitu tuntutan untuk beribadah.
Tekanan Firaun:- Keluaran 5:4-5, Firaun memberikan kesibukan-kesibukan, kerja paksa.
Bagi kita sekarang, ini berarti kesibukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani sehari-hari yang mengurangi ibadah pelayanan = tekanan Firaun, supaya ibadah menjadi sesuatu yang tidak penting lagi. Kalau ibadah sudah kalah penting dengan kesibukan, sekolah, keluarga, akibatnya adalah melayani tanpa rasa tanggung jawab lagi. Dan ini sama dengan kekalahan atau kejatuhan(Wahyu 17:14), setia = menang, tidak setia = kalah, jatuh.
- Keluaran 5:6-11, Firaun memaksakan pekerjaan/perbuatan setan, yaitu membuat batu bata.
Batu bata ini juga menunjuk pada kebutuhan jasmani. Kita harus hati-hati, kalau bekerja, kuliah, dll di dunia sampai tidak bisa ibadah pelayanan = kerja paksa. Kerja paksa itu tidak mendapat apa-apa, justru dipukuli, dll.
Cara setan adalah jumlah batu bata tidak boleh dikurangi, tetapi jerami tidak disediakan lagi. Artinya, setan mempertahankan, bahkan menambah jumlah kebutuhan-kebutuhan manusia, sedangkan sarana untuk memenuhi kebutuhan dikurangi. Akibatnya adalah terjadi kesusahan, penderitaan, dan terikat.
Dalam penderitaan, bisa menolak firman = kehilangan iman, kehilangan keselamatan. Saat itulah setan datang hendak memberikan segala sesuatu, tetapi dengan satu syarat, yaitu harus menyembah setan. Hati-hati, menolak firman untuk mencari pemenuhan kebutuhan yang tidak sesuai firman sudah sama dengan menyembah antikris.
Jadi, jika ibadah pelayanan tidak tepat sasaran, yaitu hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani (uang, jodoh, dll), maka pasti hanya disediakan untuk menyembah antikris.
Keluaran 5:8
Bangsa Israel yang akan beribadah kepada Tuhan, dianggap sebagai pemalas oleh orang Mesir. Artinya, sekarang hamba Tuhan dianggap sebagai pemalas oleh orang dunia. Supaya tidak dicap pemalas, kita harus menunaikan tugas sebagai hamba Tuhan. Jangan sampai sebagai hamba Tuhan tetapi khotbah terus-terusan diganti oleh orang lain.
Pekerjaan hamba Tuhan:
- Melayani sesuai jabatan,
- Menyembah Tuhan.
Pemalas = petidur dan pemabuk = orang jahat.
Keluaran 5:12-14
Tetapi setelah jerami dicabut, setan belum puas, setan berusaha mencabut juga tunggul gandum. Keluaran 5 adalah tentang kebenaran. Kalau tidak benar, akan menjadi tunggul gandum.
Karena jerami tidak diberikan tetapi jumlah batu bata harus tetap, maka Israel berserak ke seluruh Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum. Gandum terdiri daun, buah, jerami, dan tunggul (bagian paling bawah). Tunggul gandum adalah kehidupan manusia daging yang tanpa iman, tanpa pengharapan, tanpa kasih. Tanpa iman berarti sudah tidak percaya lagi pada kuasa firman. Kehidupan semacam ini, hanya berguna untuk memuaskan hati setan, untuk membakar batu bata untuk membangun kota perbekalan setan (Pitom dan Raamses). Kehidupan tunggul gandum ini hanya untuk dibakar di api neraka.
Segala sesuatu, termasuk ibadah pelayanan, tanpa gandum firman Allah, hanya akan menghasilkan tunggul gandum, kebinasaan.
Keluaran 5:14
Yang dilakukan iblis kepada sidang jemaat adalah di luar firman, hanya mengakibatkan sengsara, kekerasan, kegagalan, sampai kebinasaan.
Untuk menghadapi setan:
- Gereja Tuhan harus melayani sesuai dengan kebenaran firman(Keluaran 5 menunjuk pada Halaman Tabernakel). Dalam sidang jemaat, hamba Tuhan jangan berpolitik. Juga jemaat jangan berpolitik dalam gereja Tuhan.
- Yesaya 11:1-3, hidup dalam urapan Roh Kudus.
Kalau tunggul (kehidupan yang gagal, hancur, diinjak-injak) mau kembali hidup dalam kebenaran, maka Roh Kudus sanggup menumbuhkan kembali tunas, harapan baru. Tunas ini tidak bisa dihalangi oleh apapun. Sampai menjadi gandum yang matang, untuk dituai dan masuk lumbung Kerajaan Sorga.
Tuhan memberkati.