Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Proses Yesus menjadi roti yang diletakkan di atas meja roti sajian, atau proses untuk menjadi seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
- Biji gandum jatuh ke tanah.
- Mati.
- Bertumbuh dan bertunas.
Markus 4:26-29
4:26 Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”
Tunas sama dengan kuasa kebangkitan.
Yesaya 53:1-2
53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
Yesus adalah tunas yang tumbuh dari tanah kering/ tanah berbatu.
Artinya, kuasa kebangkitan tidak bisa dihalangi oleh situasi/ kondisi apa pun, sama dengan bisa tetap hidup di mana pun juga, kapan pun juga, situasi apa pun juga, sampai hidup kekal selamanya.
"semaraknyapun tidak ada" artinya dalam suasana kebangkitan kita diberkati, tetapi tidak boleh dibanggakan. Sekalipun ada berkat dan pemakaian Tuhan, biar kita mengaku semuanya hanya dari kemurahan Tuhan dan korban Kristus, sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Tetapi kalau masih dalam kematian, jangan sampai kita mengomel, putus asa, tinggalkan pelayanan. Kita harus tetap mengucap syukur kepada Tuhan, sebab itu juga berasal dari kemurahan Tuhan.
Tanda bertunas:
- Hidup penuh pengharapan.
1 Petrus 1:3-4
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Artinya:
- Bisa menerima bagian yang tidak binasa, yaitu firman Allah, sampai firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (berisi teguran dan nasehat).
- Tidak gampang cemar, sampai tidak dapat cemar.
Terutama tentang pergaulan dosa, ajaran palsu.
- Tidak dapat layu, sama dengan tidak bangga, tidak kecewa, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan, selalu menyerah sepenuh kepada Tuhan.
- Tersimpan di Surga, artinya sekalipun masih hidup di dunia, tetapi bersuasana Surga.
- Mempunyai iman yang teruji, iman bagaikan emas murni, iman yang sempurna.
1 Petrus 1:5-7
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Artinya tetap hidup dalam kebenaran apa pun resiko yang kita hadapi, tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar apa pun resiko yang kita hadapi, tetap percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan apa pun resiko yang kita hadapi.
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua, lebih dari diri sendiri.
1 Petrus 1:8
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
Orang yang bertunas adalah orang yang memiliki iman (Yakobus), pengharapan (Petrus), dan kasih (Yohanes). Kehidupan semacam ini selalu diajak oleh Tuhan, selalu dekat dengan Tuhan.
Hasilnya:
- Yang mustahil jadi tidak mustahil, nikah dan buah nikah dipulihkan.
Markus 5:37,40-43
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Terutama mujizat rohani terjadi, yaitu anak ini bisa makan, artinya bisa makan firman penggembalaan.
- Gemar dalam doa penyembahan yang benar, sehingga terjadi mujizat rohani, keubahan hidup.
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Wajah adalah hati, diubahkan menjadi bisa taat dengar-dengaran. Maka kita pasti akan mengalami suasana Firdaus, kebahagiaan Surga.
- Saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, dan memandang Dia muka dengan muka selamanya.
1 Korintus 13:12-13
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Tuhan memberkati.