Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala hawa nafsu, keinginan, tabiat, emosi, dll.
Doa puasa adalah proses untuk mempercepat perobekan daging dengan segala hawa nafsu, keinginan, tabiat, emosi, dll.
Puasa yang benar adalah tidak makan dan tidak minum.
Dalam Lukas 12 ada lima sifat tabiat daging yang harus dirobek:
- Kemunafikan.
- Ketakutan.
- Ketamakan.
- Kekuatiran.
- Kewaspadaan.
Lukas 12:35-36
12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Daging itu lengah, sama dengan tidak berjaga-jaga. Ini terutama dalam 2 hal:
- Pelayanan.
- Menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Tanda pelayan Tuhan yang berjaga-jaga dan tidak lengah:
- Tetap memakai ikat pinggang kebenaran.
Efesus 6:14
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kebenaran adalah firman Allah yang menyucikan. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Meja Roti Sajian. Jadi, berjaga-jaga dalam kebenaran sama dengan bertekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kalau bertekun, maka hati, perbuatan, dan perkataan akan disucikan, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kesucian.
- Pelita tetap menyala.
Lukas 12:35
12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Artinya ada minyak persediaan, ada minyak urapan Roh Kudus. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Praktek sehari-hari adalah tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
- Suasana perkawinan, sama dengan suasana kasih.
Lukas 12:36
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Praktek sehari-hari adalah mengasihi Tuhan lebih dari semua, taat dengar-dengaran kepada Tuhan; dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan bisa mengasihi musuh.
Jadi, berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali adalah kita harus selalu berada di kandang penggembalaan atau Ruangan Suci.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Dalam kandang penggembalaan, kita menjadi pelayan Tuhan yang dikhususkan bagaikan biji mata Tuhan sendiri, disucikan dan diurapi oleh Roh Kudus.
Sehebat apa pun manusia darah daging, tanpa Roh Kudus hanya bagaikan tanah liat yang tidak berguna, bagaikan kayu yang gampang hancur.
Kegunaan Roh Kudus:
- Mencurahkan kasih Allah sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, tetap percaya dan berharap Tuhan, tetap melayani Tuhan.
- Membaharui dan mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kalau mujizat rohani terjadi, kalau kita taat, maka mujizat jasmani juga akan terjadi.
Sampai mujizat terakhir kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia, menyambut kedatanganNya kedua kali dan masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
Tuhan memberkati.