Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 9:13-35 adalah tulah ketujuh, yaitu hujan es.
Kita membahas Keluaran 9:27-35
Keluaran 9:31-32
9:31 --Tanaman rami dan jelai telah tertimpa binasa, sebab jelai itu sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga.
9:32 Tetapi gandum dan sekoi tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. --
Akibat hujan es adalah terjadi kebinasaan atas tanaman rami dan jelai. Rami adalah untuk tekstil (pakaian), jelai adalah untuk makanan.
Artinya, hukuman Tuhan yang akan terjadi di akhir jaman adalah hukuman Tuhan atas ekonomi (krisis ekonomi). Ini Tuhan ijinkan terjadi supaya kehidupan anak Tuhan dan hamba Tuhan tidak tergantung pada ekonomi dunia, tetapi tergantung sepenuhnya pada firman Allah.
Saat ekonomi dunia terkena tulah, maka saat itu pembukaan firman Allah akan ditumpahruahkan. Ini yang disebut kegerakan Roh Kudus hujan akhir, supaya pada saat dunia binasa, maka anak Tuhan atau hamba Tuhan sudah memiliki firman Allah yang mendarah daging, dan sudah hidup sepenuhnya dari firman. Seperti firman itu kekal, maka hidup kita juga akan kekal selamanya.
Kekacauan/ krisis ekonomi di dunia akan mengakibatkan 2 hal:
- Muncul kekuatan antikris.
Antikris menggunakan kekuatan mamon untuk menguasai jaringan ekonomi seluruh dunia. Siapa yang mau memenuhi kebutuhan hidup di dunia, harus menyembah antikris.
Jika anak Tuhan atau hamba Tuhan tergantung pada uang (kikir, serakah, korupsi, dll), maka pasti akan menyembah antikris dan binasa bersama dunia.
Siapa yang dibinasakan oleh antikris?
- Jelai yang sedang berbulir, menunjuk pada kehidupan Kristen sekam, yaitu kehidupan Kristen yang hanya puas dengan perkara-perkara jasmani, menggembar-gemborkan perkara jasmani, dan tidak mau diisi firman pengajaran yang benar.
- Rami yang sedang berbunga tapi tidak berbuah (kelihatan indah tetapi tidak berbuah), yaitu kehidupan yang tidak berubah, tetap manusia daging dengan 18 sifat tabiat daging.
- Rencana Tuhan, yaitu firman Allah akan dibukakan dengan kelimpahan, sehingga kita hidup bergantung dari firman Allah. Inilah kehidupan Kristen yang bagaikan gandum dan sekoi.
Saat-saat kita dalam penderitaan/ krisis, justru kita harus mencari kelimpahan firman.
Yohanes 12:24
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Gandum menunjuk pada kehidupan Kristen yang mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, artinya:
- Mati terhadap dosa dan bangkit untuk hidup dalam kebenaran.
- Mati dari hidup lama dan bangkit dalam hidup baru, mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
- Tergembala dengan benar.
1 Petrus 2:24-25
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Keluaran 9:32
9:32 Tetapi gandum dan sekoi tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. --
'Belum lagi musimnya' sama dengan perkataan Tuhan 'waktu-Ku belum tiba'.
Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Kalau waktu Tuhan belum tiba, itu adalah kesempatan bagi kita untuk bergantung sepenuh pada Tuhan, hidup di dalam tangan Tuhan. Kita banyak menyembah Tuhan.
Matius 24:19-20
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
Hari Sabat menunjuk saat kedatangan Tuhan kedua kali. Biar saat ini kita melarikan diri, artinya banyak berdoa untuk selalu mengasihi Tuhan (tidak dingin), selalu hidup dalam tangan Tuhan, dan selalu berjaga-jaga untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali. Maka Tuhan akan menolong sehingga semua indah pada waktuNya dan kita terangkat bersama Tuhan saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.