Perlakuan-perlakuan supaya korban lembu jantan muda ini bisa menjadi korban pendamaian/korban bakaran/korban penghapus dosa:
- Meletakkan tangan di atas kepala lembu jantan.
- Lembu jantan disembelih (untuk mendapatkan darah yang paling banyak) dan di hadapan Kemah Pertemuan.
- Perlakuan terhadap darah.
3 perlakuan diatas sudah dibahas dalam session I.
- Keluaran 29:13
29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggangdan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah.
Perlakuan ke-4 adalah segala lemak pada isi perut, umbai hati dan kedua buah pinggang (ginjal) harus dibakar.
Artinya: perkara-perkara batin harus disucikan.
Perkara batin memang tidak terlihat, tapi bisa dirasakan.
Jadi, penyucian disini adalah penyucian perasaan.
Isi perut, umbai hati dan ginjal= 3 alat dalam ruangan suci.
Kalau batin dan perasaan ini disucikan, maka tidak sulit untuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, bahkan bisa bergairah dalam 3 macam ibadah pokok.
Isi perut= pencernaan makanan= meja roti sajian (https://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html)= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab.
Ginjal= untuk menyaring air= pelita emas (https://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html)= ketekunan dalam ibadah raya.
Umbai hati= berkaitan dengan darah= mezbah dupa emas (https://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html)= ketekunan dalam ibadah doa yang membuat sengsara bagi daging.
- Keluaran 29:14
29:14. Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
Perlakuan ke-5 adalah daging, kulit, kotoran harus dibakar di luar perkemahan.
Artinya: perbuatan-perbuatan dosa harus disucikan.
1 Petrus 4: 1
4:1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
Saat sengsara daging, itu adalah kesempatan untuk berhenti berbuat dosa(membakar dosa).
Jangan mempertahankan dosa! Tapi biarlah dosa-dosa itu dibakar saat kita mengalami sengsara daging. Jangan sampai kita bangga akan segala sesuatu. Tapi justru dalam doa puasa ini, kita banyak merendahkan diri.
Saat kita berbuat dosa, sebenarnya kita sudah tidak bsia melayani. Tapi kalau kita mau mengaku dosa kita, maka kita bisa kembali melayani.
Ibrani 13: 10-13
13:10. Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya.
13:11. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
13:12. Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbanguntuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
Dulu, korban bakaran memang dibakar di luar perkemahan. Dan itu sekarang digenapkan oleh Yesus.
Yesus harus mati disalib diluar Yerusalem(tidak boleh mati ditempat suci)= Yesus dihina.
Sekarang, tiap anak Tuhan juga harus menanggung kehinaan Tuhan.
Artinya: rela sengsara daging/perasaan/batin untuk berhenti berbuat dosa, sehingga ada harapan untuk menanggung kemuliaanNya.
Kalau hamba Tuhan/pelayan Tuhan berbuat dosa saat diberkati atau saat sengsara, hidup itu justru MENGHINA YESUS, bukan menanggung kehinaan Tuhan. Dan ini akan berakhir pada hukuman/kebinasaan.
Sebab itu, biarlah kita menjaga supaya tidak berbuat dosa!
Kesimpulan:
untuk jadi
hamba Tuhan/pelayan Tuhan HARUS selalu bersekutu dengan salib Tuhanuntuk
menyelesaikan segala dosadan bukan menambah dosa. Sebab
dosa ini merupakan beban yang paling beratyang membebani manusia sejak dari dunia sampai ke dalam neraka.
Masalah apapun yang kita hadapi, biarlah kita
SELESAIKAN DULU MASALAH DOSANYA.
Kalau masalah dosa selesai, maka cepat atau lambat, Tuhan yang akan menolong masalah hidup kita.
Matius 1: 211:21. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."Bukti bahwa dosa adalah beban yang terberat adalah Tuhan datang kedunia untuk menyelesaikan dosa manusia.
Jangan sampai kita menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu, tapi tidak menyelesaikan dosanya.
3 pemicu dosa:
- setan (naga diudara) dengan roh durhaka, roh jahat dan roh najis
- antikris (binatang buas di laut) dengan roh jual beli (mamon)
- nabi palsu (binatang buas di darat) dengan roh dusta (ajaran palsu)
3 pemicu dosa inilah yang dikalahkan oleh Tuhan lewat mati dikayu salib.
Filipi 2: 8-102:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,Yesus bisa mengalahkan setan tritunggal karena Ia taat sampai mati.
Kalau Yesus tidak taat, sekalipun Ia punya kuasa, maka kuasa itu akan hilang dan kalah dengan setan.
Yesus taat terlebih dahulu, baru Ia memperoleh kuasa.
Musa terlihat punya kuasa, tapi karena ia tidak taat, maka Musa tidak boleh masuk Kanaan dan masuk ke kuburan, sekalipun ada terjadi mujizat.
Dengan ketaatan, segala masalah akan bisa diselesaikan.
Untuk bisa taat, semua memang harus dikorbankan.
Abraham untuk dipakai Tuhan juga harus taat lebih dahulu. Buktinya ia rela ketika Tuhan minta Ishak disembelih.
Kita sering tidak taat, karena kita mengasihi sesuatu lebih dari Tuhan.
Kalau kita mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, kita bisa taat sampai daging tidak bersuara.
Karena Yesus taat sampai mati dikayu salib, maka Tuhan menerima kuasa untuk menyelesaikan segala masalah.
Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang bersekutu dengan salib adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Kalau
tidak taat, kita justru memberikan kesempatan 3 binatang berulah untuk membuat masalah.
Kalau kita taat dengar-dengaran, maka kita ada gairah untuk menyembah Tuhan (mengulurkan tangan pada Tuhan) dan Tuhan akan mengulurkan Tangan pada kita. Kita hidup dalam Tangan Tuhan.
Hasil kalau kita hidup dalam Tangan Tuhan:
- Tangan Tuhan memberi kemenangan atas semua masalah
- Tangan Tuhan mengangkat kita dari. kemerosotan/kegagalan/kejatuhan dari dosa.
- Tangan Tuhan mengangkat kita ke awan-awan saat Ia datang kembali.
Tuhan memberkati.