Keluaran 17-18dalam Tabernakel menunjuk pada Pelita Emas, yaitu Roh Kudus dengan segala aktivitasnya.
Keluaran 17:8-16,Amalek adalah bangsa yang menghalangi bangsa Israel untuk masuk ke Kanaan.
Kalau Israel kalah dari Amalek, berarti Israel tidak bisa masuk Kanaan.
Kalau Israel menang atas Amalek, berarti Israel bisa masuk Kanaan.
Jadi, peperangan melawan Amalek adalah penentuan bisa masuk Kanaan atau tidak.
Amalek menunjuk pada daging dengan segala keinginannya.
Yakobus 1:13-15,keinginan daging adalah sumbernya pencobaan, sumbernya dosa, sumbernya maut.
Keinginan daging ini memiliki daya pikat dan daya seret, yaitu untuk menyeret kita keluar dari kehendak Allah, tidak taat dengar-dengaran pada firman.
Tanda mulai dipikat oleh keinginan daging adalah mulai berbantah-bantah firman.
Saat tidak taat dengar-dengaran pada firman itulah maka akan jatuh dalam pencobaan, jatuh dalam dosa, sampai jatuh dalam maut.
Matius 7:21-23,tidak taat dengar-dengaran pada firman = pembuat kejahatan, dan saat itulah pelitanya padam.
Kita harus menang atas daging dengan segala keinginannya supaya bisa masuk Kanaan Samawi, Yerusalem Baru.
Kemenangan Israel atas Amalek adalah dengan pertolongan Tuhan:- Keluaran 17:9-10,Musa, Harun, dan Hur naik ke atas --> Tuhan sebagai Penolong di atas (Kristos).
Roma 8:34,Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan menjadi Pembela bagi kita lewat doa syafaat.
Kalau kita bisa menang, itu adalah hasil dari doa Yesus sebagai Imam Besar, dan ditopang oleh doa penyautan seorang gembala.
Kalau bisa menang dan diberkati, jangan sampai menjadi sombong dan menantang Tuhan.
- Keluaran 17:10,13,Yosua dengan mata pedang berperang secara langsung melawan Amalek yang licik dalam berperang.
Ulangan 25:17-18,kelicikan Amalek adalah menyerang bagian yang lemah.
Bagian belakang dari pasukan Israel adalah wanita dan anak-anak. Ini adalah awasan bagi laki-laki, supaya jangan sampai terseret oleh kelemahan istri dan anak. Sebab itu, suami harus bertanggung jawab, harus mantap dalam penggembalaan. Istri dan anak boleh mengingatkan, tetapi harus sesuai dengan firman.
Bagian yang lemah ini juga bagian yang tidak bersenjata.
Efesus 6:13-18,oleh sebab itu kita harus memperlengkapi diri dengan perlengkapan senjata Allah. Salah satunya adalah lewat doa puasa.
Bagian yang diserang juga bagian yang letih lesu, tidak bersemangat lagi dalam ibadah pelayanan, tidak berkobar-kobar lagi dalam pemberitaan firman.
Yosua adalah gambaran penolong yang di bumi (Parakletos), yaitu Roh Kudus dengan ketajaman firman Allah (urim dan tumim).Firman tanpa urapan Roh Kudus tidak akan tajam, hanya seperti pidato.
Keluaran 17:14,Yosua dengan ketajaman firman mampu mengalahkan daging dengan segala hawa nafsunya.
Kemenangan Israel atas Amalek ditulis di sebuah kitab sebagai peringatan.
Artinya sekarang,
kemenangan kita atas daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya akan membuat nama kita tertulis dalam Kitab Kehidupan, sehingga kita bisa masuk Yerusalem Baru(
Wahyu 21:27).
Bukti menang atas daging adalah tidak ada lagi kenajisan atau kekejian, sampai tidak ada lagi dusta.
Keluaran 17:15-16.Tuhanlah panji-panjiku (lambang kemenangan) = Yehova Nissi.
Yesus yang sudah mati di kayu salib mengalahkan maut adalah sumber kemenangan kita.
Dalam doa penyembahan, kita harus menghargai korban Kristus, maka kita akan mengalami kemenangan demi kemenangan.
Tangan di atas panji-panji artinya dalam
doa penyembahan kita sedang mengulurkan tangan kepada Tuhan, berserah sepenuh kepada Tuhan, maka Tuhan juga akan sedang mengulurkan tangan kepada kita untuk memberikan kemenangan demi kemenangan, sampai kemenangan terakhir di tahta Yerusalem Baru. Wahyu 3:21.Tuhan memberkati.