Keluaran berasal dari kata:
- Elechshomoth (Yunani) artinya: inilah namanya,
- Exodus (Inggris): exo = keluar, odos = jalan; jadi Exodus artinya: jalan keluar.
Kalau dilihat dari Alkitab, kitab Keluaran adalah salah satu dari 5 kitab Musa, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.
Kitab Musa = Kitab Taurat = Pentatuch (penta = lima).
Kitab Musa ini berisi perintah dan larangan = hukum Allah.
Perintah adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Larangan adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
Melanggar hukum Allah artinya tidak melakukan perintah Allah, tetapi melanggar larangan Allah.
Dalam Lempinel juga ada perintah dan larangan yang harus ditaati. Perintah dan larangan dalam Lempinel ini juga dibuat berdasarkan firman.
Akibat melanggar hukum Allah adalah dosa (
1 Yohanes 3:4).
Alkitab dimulai dengan 5 kitab yang ditulis Musa, dan diakhiri dengan 5 kitab yang ditulis oleh Rasul Yohanes dalam Perjanjian Baru, yaitu Injil Yohanes, Surat 1 Yohanes, Surat 2 Yohanes, Surat 3 Yohanes, dan kitab Wahyu.
Jadi Alkitab dimulai dan diakhiri dengan angka 5, yang menunjuk pada 5 luka Yesus yang utama, dua luka di tangan, dua luka di kaki, satu luka di lambung.
Angka 5 --> angka penebusan.
Lima luka Yesus adalah untuk menebus dosa manusia.
Artinya,
dari Alkitab inilah kita akan mengetahui / mengerti / mengalami tentang penebusan bagi keselamatan dan kesempurnaan kita berdasarkan korban Kristus.Wahyu 14:1-5,Mempelai Tuhan adalah kehidupan yang diselamatkan dan ditebus dari dosa, daging, dan dunia; disucikan sampai disempurnakan tak bercela. Ini adalah kuasa dari Kitab Suci.
Sikap terhadap Kitab Suci:- Jangan meragukan Kitab Suci, harus ada keyakinan pasti terhadap Kitab Suci.
- Jangan menambah dan mengurangi Kitab Suci, sebab Kitab Suci itu sudah sempurna dan sanggup untuk menyempurnakan kita semua.
Kejadian 3:2-3; 2:16-17,Hawa menambah dan mengurangi firman, sehingga kehilangan kuasa penebusan, akibatnya jatuh dalam dosa dan diusir dari taman Eden, hidup dalam kutukan.
Banyak kita menambah dan mengurangi firman supaya sesuai dengan keinginan kita.
Yang benar adalah keinginan kita yang harus ditambah atau dikurangi supaya sesuai dengan firman.
2 Korintus 11:2-3,di akhir zaman, ular ini akan bekerja lagi untuk menyesatkan anak-anak Tuhan supaya menambah atau mengurangi firman = jatuh pada ajaran-ajaran sesat. Akibatnya adalah tidak bisa kembali ke Firdaus, malah dibuang ke neraka, binasa untuk selamanya.
Supaya pikiran tidak disesatkan, maka harus ada minyak di atas kepala = pikiran diurapi Roh Kudus.
Imamat 21:12,setiap pelayan Tuhan harus tekun dalam Ruangan Suci, tekun dalam penggembalaan (dalam 3 macam ibadah pokok), supaya pikiran diurapi Roh Kudus dan tidak bisa disesatkan.
Hawa mengurangi kata 'bebas', ini menunjuk pada telinga yang tuli, sebab dia tidak mendengar kata bebas.
Hawa menambah kata 'raba', ini menunjuk pada mulut yang bisu.
Menambah dan mengurangi firman adalah bagaikan tuli dan bisu.
Kejadian 3:20,Hawa artinya adalah ibu, secara rohani ini menunjuk pada gembala (1 Tesalonika 2:7-8).
Jadi yang seringkali bisu dan tuli ini adalah gembala. Kalau gembala bisu dan tuli, maka akan cepat tertular pada sidang jemaat.
Akibat terkena bisu dan tuli, tidak lagi dengar-dengaran pada firman dan perkataannya hanya sia-sia belaka, adalah terkena penyakit ayan (Markus 9:25).
Penyakit ayan rohani artinya:
- Markus 9:18,kerusakan moral, prakteknya adalah:
- mulutnya berbusa, banyak perkataan sia-sia, dusta, perkataan kotor, menyakiti orang lain,
- giginya berkertakan, yaitu penderitaan lahir batin,
- tubuhnya kejang, yaitu tabiatnya kaku, keras, tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasehati, selalu merasa benar sendiri.
- Markus 9:22,diikat dan diseret ke dalam api dan air.
Api itu adalah api hawa nafsu daging yang mengarah pada dosa makan-minum (merokok, narkoba) dan dosa seks.
Air adalah kesukaan duniawi (contoh: menonton bioskop).
Akibatnya adalah tenggelam dan terbakar, binasa.
- Masalah yang tidak pernah selesai, bahkan mustahil, sehingga membuat banyak air mata.
Kalau ada penyakit ayan, maka semua akan menjadi tidak baik.
Penyakit ayan ini tidak bisa ditanggulangi oleh kekuatan manusia, hanya bisa diusir lewat berdoa dan berpuasa.Dalam doa dan puasa, Tuhan mau memperbaiki telinga dan mulut kita. Telinga akan menjadi mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Mulut hanya untuk mengaku dosa, untuk bersaksi, dan untuk menyembah Tuhan. Kalau telinga dan mulut baik, maka Tuhan akan menjadikan segalanya baik, secara jasmani dan rohani (Markus 7:37), dan memberikan masa depan yang baik, sampai sempurna dan siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.