Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:11-15 adalah tentang dusta mahkamah agama atau penyebaran kegelapan. Sementara serdadu-serdadu sudah tahu bahwa Yesus bangkit, tetapi karena diberi uang, mereka memberitakan bahwa Yesus dicuri. Kesaksian palsu ini menembusi dari generasi ke generasi sampai ke akhir jaman.
Jadi, penyebaran kegelapan adalah penyebaran kesaksian palsu atau ajaran palsu yang menolak kebangkitan Yesus, sehingga gereja Tuhan tetap mempertahankan dosa dan tetap mempertahankan manusia darah daging yang binasa untuk selamanya.
Matius 21:12-14
21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
21:13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
21:14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
Penyebaran ajaran palsu ini didorong oleh kekuatan uang/ mamon/ roh jual-beli.
Jika dalam gereja Tuhan ada pengajaran yang benar, maka akan mendorong pada penyembahan yang benar, sehingga gereja Tuhan akan menjadi rumah doa yang mengarah pada kesempurnaan.
Tetapi jika dalam gereja Tuhan ada pengajaran palsu yang didorong roh jual-beli, maka gereja Tuhan akan didorong untuk masuk penyembahan palsu sehingga menjadi sarang penyamun. Roh jual-beli mengakibatkan buta rohani dan timpang rohani, cacat cela, tidak sempurna, sehingga tertinggal saat Yesus datang kedua kali.
Buta dan timpang adalah penyakit hati. Buta adalah hati yang keras, tetap berkeras sekalipun salah, tidak mau berubah.
Malam ini kita membahas timpang rohani.
I Raja-raja 18:20-21
18:20 Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
18:21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Timpang sama dengan bercabang hati, mendua hati, yaitu hati yang bimbang. Hati yang bimbang mengarah pada penyembahan palsu (penyembahan Baal).
Baal artinya adalah tuan, raja, suami, mempelai pria, tetapi yang palsu. Jika kita tidak bisa memilih, akhirnya pasti akan mendapatkan yang palsu, tuan, raja, mempelai pria, yesus yang palsu.
Praktik hati yang bimbang:
- Bimbang terhadap pengajaran yang benar, artinya:
- Tidak dapat membedakan dengan tegas pengajaran yang benar dengan pengajaran palsu. Berarti juga tidak bisa membedakan ibadah pelayanan yang benar dengan ibadah pelayanan yang palsu, tidak bisa membedakan penyembahan yang benar dengan yang palsu.
- Tidak bisa membedakan mana yang benar dengan mana yang salah.
- Bimbang saat menghadapi masalah atau pencobaan.
Akibatnya adalah tidak bisa berharap sepenuh kepada Tuhan, tetapi berharap pada yang lain, bahkan mencari jalan keluar di luar firman Tuhan.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendu hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Akibat bimbang adalah:
- Tidak tenang hidupnya, tidak ada damai sejahtera, bahkan stres.
Tidak ada damai sejahtera merupakan pembunuh utama secara jasmani maupun rohani.
- Tidak mendapat apa-apa, doa tidak dijawab oleh Tuhan. Masalah dan air mata makin bertambah.
- Tenggelam.
1 Raja-raja 18:30
18:30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
Tenggelam sama dengan mezbahnya runtuh, artinya beralih dari penyembahan yang benar kepada penyembahan yang palsu.
Sikap Elia:
- Dengan tegas memperbaiki mezbah Tuhan yang runtuh.
I Raja-raja 18:30
18:30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
Penyembahan adalah masalah hati. Memperbaiki mezbah artinya memiliki hati nurani yang baik.
- Bertindak sesuai dengan firman pengajaran yang benar, maka api Roh Kudus turun.
I Raja-raja 18:36-40
18:36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
18:37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
18:38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
18:39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
18:40 Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.
Artinya kita bertindak sesuai dengan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, sama dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sama dengan urim dan tumim. Jangan sampai kita bertindak sembarangan berdasarkan hawa nafsu, semua harus berdasarkan urim dan tumim sehingga selalu ada pembelaan dari Imam Besar.
Sikap sidang jemaat:
- Masuk baptisan air yang benar.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan - maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah - oleh kebangkitan Yesus Kristus.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati dari dosa, dikuburkan bersama Yesus dalam air, kemudian dibangkitkan bersama dengan Yesus untuk mendapatkan hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik adalah saling mengaku dan saling mengampuni.
- Menerima pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, pekerjaan urim dan tumim.
Setelah menyelam dalam air, kemudian kita menyelam dalam firman pengajaran, terutama dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
Hasil pekerjaan urim dan tumim:
- Penyucian hati dari tujuh keinginan jahat dan najis, sehingga kita memiliki hati yang suci.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
Kalau hati suci, maka kita bisa melihat Allah, bisa menyembah kepada Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
- Kuat dan teguh hati.
I Raja-raja 18:39
18:39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Artinya adalah berpegang pada satu pengajaran yang benar, yang mendorong pada satu penyembahan yang benar kepada Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Wahyu 19:6-7,1,3-4
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya:"Haleluya!Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Penyembahan yang benar adalah pantulan dari penyembahan di Surga, yaitu penyembahan dengan kata "Haleluya".
Kalau penyembahan sudah benar, kita harus tetap kuat dan teguh hati untuk bertekun dalam doa, bersungguh-sungguh dalam doa penyembahan.
I Raja-raja 18:41-43
18:41 Kemudian beraktalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
Yakobus 5:17
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Elia bisa bersungguh-sungguh dalam doa, sama dengan berdoa dengan iman. Elia bisa mendengar suara hujan sekalipun tidak melihat. Biar kita bertekun dalam doa penyembahan, jika perlu ditambah doa puasa dan doa semalam suntuk. Kita tersungkur dan mengakui hanya tanah liat, tidak mampu berbuat apa-apa, tidak layak untuk ditolong karena banyak dosanya. Kita hanya berharap sepenuh kepada Tuhan.
Kalau ada hati suci, kuat dan teguh hati, dan bersungguh-sungguh dalam doa penyembahan, maka pasti akan muncul awan setapak tangan. Ini sama dengan tangan kemurahan dan belas kasihan Tuhan yang diulurkan kepada kita.
I Raja-raja 18:44-45
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
Hasilnya:
- Ada kuasa pertolongan Tuhan dari mustahil menjadi tidak mustahil.
- Ada kuasa pemeliharaan dan perlindungan Tuhan atas kehidupan kita, mulai sekarang di zaman yang sulit sampai pada zaman antikris.
Seperti yang dialami oleh Bangsa Israel, dari kekeringan selama 3.5 tahun, bisa muncul hujan.
- Ada kuasa penyucian dan keubahan hidup, sampai kita berubah, sama dengan berbuah kebenaran, kesucian, sampai buah kesempurnaan yang dipersembahkan kepada Tuhan.
Yakobus 5:18
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.
Kita berbuah-buah dimulai dari buah bibir yang benar dan baik, dimulai dengan menyembah "Haleluya".
Tuhan memberkati.