Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:128:12Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.Peniupan sangkakala keempat = penghukuman Anak Allah yang keempat atas bumi dan isinya yang menolak bunyi sangkakala sekarang ini (firman pengajaran yang keras, yang diulang-ulang) = menolak penyucian.
Ini ditandai dengan sepertiga matahari, sepertiga bulan dan sepertiga bintang menjadi gelap.
Yohanes 11:1011:10Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."Ini sama dengan hidup dalam kegelapan sehingga menjadi batu sandungan. Artinya gampang tersandung, tersinggung, sehingga kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan, gampang berbuat dosa. Juga menjadi sandungan bagi orang lain sehingga orang lain berbuat dosa, tidak mau datang kepada Tuhan.
Matius 18:618:6"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.Akibatnya adalah leher dikalungi batu kilangan dan ditenggelamkan ke dalam laut. Artinya:letih lesu, beban berat, susah payah, penderitaan lahir batin, air mata. Mengalami kesulitan ekonomi, masalah-masalah yang mustahil, gagal total, tidak indah hidupnya. Sampai tenggelam di lautan api dan belerang, binasa di neraka selamanya.
Wahyu 18:2118:21Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.Jalan keluarnya adalah kita harus memperhatikan leher.
Leher adalah hubungan paling erat (intim) antara Kepala dan tubuh, menunjuk doa penyembahan.
Jadi, kita harus banyak menyembah Tuhan.
Dalam doa penyembahan, leher dikalungi dengan:
- Firman pengajaran yang benar.
Amsal 6:20-24
6:20Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
6:21Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
6:22Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
6:23Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
6:24yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.
Untuk menyucikan kita dari dosa-dosa kegelapan sampai dosa Babel, sehingga kita hidup dalam kesucian = hidup dalam terang. Kita tidak menjadi sandungan tetapi menjadi saksi Tuhan, menjadi kesaksian bagi orang lain untuk bisa datang kepada Tuhan, diselamatkan dan bisa meningkat dalam firman pengajaran.
- Kasih setia Tuhan.
Amsal 3:3
3:3Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Hasilnya:
- Kita mengalami kebahagiaan Surga.
Lukas 9:28,33
9:28Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:33Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
Dalam doa penyembahan, kasih setia Tuhan sanggup untuk mengampuni, menebus, melepaskan kita dari dosa-dosa sampai puncak dosa sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran, kesucian = mengalami sinar bulan. Maka kita mengalami kebahagiaan Surga.
Mazmur 32:1-2
32:1Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
- Kasih setia Tuhan sanggup meneguhkan panggilan dan pilihan Tuhan kepada kita.
Lukas 9:35
9:35Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
Ini sama dengan kita mengalami sinar bintang (urapan Roh Kudus), sehingga kita bisa tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan, sampai garis akhir = mempertahankan jubah indah sampai garis akhir. Maka semua akan menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Kasih setia Tuhan sanggup untuk memuliakan kita.
Lukas 9:29
9:29Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Sama dengan mengubahkan kita dari manusia daging yang banyak kelemahan, kekurangan, menjadi manusia mulia seperti Yesus.
Mulai dari wajah diubahkan, sampai kita sempurna seperti Yesus = kita mengalami sinar matahari.
Lukas 9:30
9:30Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
Elia wajahnya pucat karena takut, kuatir, putus asa saat menghadapi Izebel, ajaran palsu.
1 Raja-raja 19:1-4
19:1Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
19:4Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Elia sampai minta mati = mati rohani.
Mati rohani artinya meninggalkan firman pengajaran yang benar karena takut terhadap ajaran palsu. Juga meninggalkan ibadah pelayanan yang benar.
Lewat sinar matahari, Elia mengalami keubahan hidup sehingga menjadi kuat dan teguh hati, sehingga wajah berseri. Elia tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, tetap setia berkobar, tetap percaya dan berharap Tuhan, sampai terangkat ke Surga.
Musa wajahnya muram, marah, putus asa menghadapi Israel, sampai Musa divonis tidak bisa menginjakkan kaki di Kanaan. Dalam doa penyembahan, Musa mengalami keubahan hidup sehingga wajah berseri dan bisa menginjakkan kaki di gunung di tanah Kanaan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Sampai jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, kita memandang Yesus muka dengan muka, sampai masuk Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.