Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11: 15-19 bicara tentang bunyi sangkakala yang ketujuh atau nafiri yang terakhir.
Wahyu 11:15
11:15.Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kitadan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
Sangkakala ketujuh menampilkan pribadi Yesus yang datang kembali kedua kali ke dunia di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menegakkan/ memulihkan kerajaan Sorga di dunia, itulah kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang), sampai nanti benar-benar masuk kerajaan Sorga, Yerusalem baru selamanya.
Wahyu 11:16-1711:16.Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
11:17.sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja
Suasana kerajaan Sorga/ suasana Firdaus/ suasana takhta Sorga di bumi adalah suasana penyembahan sampai hancur hati/ tersungkur.
Biarlah kekuatan dari firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang, sanggup membawa kita pada suasana kerajaan Sorga di bumi, yaitu kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Wahyu 19:1,3-419:1.Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3.Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."19:4.Dan kedua puluh empat tua-tuadan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Dua puluh empat tua-tua menyembah dengan hancur hati dan suara "
Haleluya". Ini adalah penyembahan kepada Sang Raja.
Dua puluh empat tua-tua adalah:
- Dua belas rasul hujan awal.
Markus 3:16-19
3:16.Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
3:17. Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,
3:18. selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
3:19. dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Yudas Iskariot diganti Matias.
- Dua belas rasul hujan akhir, yang sedang dipilih Tuhan untuk menuntun gereja Tuhan ke dalam kesempurnaan.
Petrus, Yakobus, dan Yohanes tersungkur mulai di dunia, sampai di Sorga.
Mari belajar tersungkur di dunia sampai merasakan kerajaan Sorga di dunia, bahkan sampai masuk Sorga.
Pengertian tersungkur:
- Tersungkur di hadapan Yesus, Raja segala raja, artinya menyembah dengan hancur hati.
Wahyu 11:16-17
11:16.Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
11:17.sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja
Hancur hati sama dengan keyakinan penuh, hati percaya. Atau mengucap syukur karena Yesus, Raja segala raja memiliki kuasa yang besar, yang tidak bisa dikalahkan oleh apa pun di bumi ini, sehingga Dia bisa melakukan apa saja bagi kita.
Kalau kita yakin, kita akan mengalami suasana Sorga, dan semua ditanggung oleh Sang Raja.
Ingat! Yang Tuhan lakukan selalu baik dan sempurna.
- Tersungkur dengan rendah hati, mengaku sebagai tanah liat, manusia berdosa yang tidak berdaya apa-apa, sehingga bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Lukas 5:7-11
5:7.Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
5:8.Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkurdi depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
5:9.Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10.demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
5:11.Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Mari, banyak tersungkur saat menghadapi pencobaan, penderitaan dan sebagainya. Jangan mengomel.
Lukas 5:3
5:3.Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajarorang banyak dari atas perahu.
Kita sudah menerima firman penginjilan, tetapi harus dilanjutkan untuk menerima firman pengajaran.
Firman pengajaran yang diulang-ulang seharusnya bisa membuat kita rendah hati, mengaku dosa saat diberkati atau dalam kesulitan, bukan sombong.
Seringkali dalam pencobaan kita keras, begitu juga saat diberkati.
Kalau sombong, akan menjadi kebenaran sendiri.
Jadi, kalau kita praktik firman pengajaran, kita akan rendah hati, tetapi kalau tidak dipraktikkan, kita akan sombong, menyalahkan yang benar.
Kalau sudah bisa mengaku dosa, hasilnya:
- Mengalami pengampunan dosa, dan jangan berbuat dosa lagi. Kita hidup benar, tidak dihukum, mengalami keselamatan sampai sekeluarga diselamatkan.
- Menerima berkat Tuhan secara berkelimpahan (dua perahu hampir tenggelam, apalagi satu perahu).
Berlimpah artinya:
- Ingat pada pemberi berkat, yaitu Tuhan, lewat mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan khusus.
- Ingat pada yang lain.
- Mengucap syukur.
- Menjadi penjala manusia, itulah imam-imam yang dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sehingga kita tidak berada dalam ketakutan atau kekuatiran tentang apa pun. Kita menempatkan Yesus sebagai kepala.
- Mengikut Yesus = tergembala dengan benar dan baik (taat dan setia).
Lukas 5:11
5:11.Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Kita berada di dalam tangan kanan Gembala Agung yang memberikan jaminan kepastian perlindungan dan pemeliharaan secara ajaib di tengah-tengah dunia yang tidak menentu sampai jaman antikris dan penghukuman. Bahkan ada jaminan kepastian sampai hidup kekal.
Yohanes 10:27-28
10:27.Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
- Tersungkur saat menghadapi percikan darah/ Getsemani. Kita belajar dari rasul Yohanes, rasul yang dikasihi Tuhan.
Wahyu 1:17,9
1:17.Ketika aku melihat Dia, tersungkurlahaku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:9. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allahdan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
Keadaan rohani rasul Yohanes:
- Memiliki firman (meja roti sajian).
- Memiliki kesaksian Yesus (pelita emas).
Tetapi ia kurang dalam doa penyembahan. Buktinya adalah masih takut saat menghadapi percikan darah di pulau Patmos.
Takut pada percikan darah sama dengan takut pada sesuatu di dunia yang membuat kita sengsara sampai melawan Tuhan.
Kalau kurang tersungkur, kita akan menjadi sasaran antikris.
Takut pada percikan darah sama dengan takut memandang wajah Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Kehidupan semacam ini akan menyembah antikris dan ketinggalan selama-lamanya.
Bersyukur, di dalam penderitaan rasul Yohanes bisa tersungkur untuk memandang wajah Yesus dalam kemuliaan.
Gunakan saat-saat kita mengalami percikan darah untuk memandang wajah Yesus.
Tersungkur artinya menyembah dengan hancur hati/ kuat teguh hati, menyerah sepenuh kepada Tuhan; bergantung sepenuh pada belas kasih dan kuasa Tuhan, sehingga mujizat terjadi.
- Takut pada sesuatu di dunia menjadi takut akan Tuhan.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan kanan-Nya. Kita hidup di dalam tangan kanan Tuhan yang kuat dan berkuasa.
Hasilnya adalah:
- Kita menjadi bintang, artinya kehidupan yang menjadi saksi Tuhan.
Wahyu 1:20
1:20.Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Kita dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan.
- Tangan kanan Tuhan menyelamatkan kita.
Mazmur 138:7-8
138:7. Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
138:8. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Artinya:
- Melindungi dan memelihara kita dari keadaan akhir zaman, sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Tangan kanan Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
- Melakukan apa saja yang tidak bisa kita lakukan, pikirkan, dan perbuat.
- Tangan kanan Tuhan sanggup meninggikan kita, artinya membuat semua berhasil dan indah pada waktunya.
Mazmur 118:15-16
118:15.Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
118:16.tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
Tangan Tuhan juga mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia. Kita tidak salah dalam perkataan, hanya bersorak-sorai "Haleluya"untuk menyambut kedatangan-Nya.
Tuhan memberkati.