Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 5:1-24 tentang kebenaran hanya ada di dalam firman Tuhan. Jadi, di luar firman Tuhan tidak ada kebenaran.
Terdapat 3 macam kebenaran di dalam firman Tuhan (berdasarkan Keluaran 5:1-24), yaitu 3 macam tuntutan atau kebutuhan pokok kita sebagai hamba Tuhan/ pelayan Tuhan:
- Perayaan atau pesta di dalam firman yang benar (bersuasana Sorga), mengarah pada Pesta Nikah Anak Domba di awan-awan yang permai.
Pesta di luar firman yang benar, mengarah pada pesta pembantaian sampai kebinasaan kekal di neraka.
Keluaran 5:1
5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
Ada 3 macam pesta utama:
- Pesta paskah.
- Pesta hulu hasil atau buah bungaran.
- Pesta pondok daun = Pesta Nikah Anak Domba di awan permai.
Setan dan kehidupan dalam pengaruh setan akan menolak pesta dari firman yang benar, dan menerima pesta yang di luar kebenaran firman yang benar.
Pesta di luar kebenaran firman hanya dilandasi kebohongan dan kebencian (sifat dari setan). Kebohongan dan kebencian inilah yang mengikat manusia sehingga tidak mengerti firman yang benar dan menolak firman yang benar. Akibatnya adalah kehilangan suasana pesta, hidup dalam penderitaan, masuk pesta pembantaian sampai binasa selamanya di neraka.
- Ibadah.
Keluaran 5:3
5:3. Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."
Ibadah adalah kebutuhan pokok setiap hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
Akibat dari hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak mau beribadah:
- Terkena pernyakit sampar, artinya dosa menjadi tabiat, dosa yang mendarah daging. Ini mengakibatkan mati rohani.
- Terkena pedang, artinya tidak ada damai, suasana penghukuman.
Ibadah yang benar adalah:
- Menghadapkan diri kepada Tuhan dengan hati sukarela (tanpa paksaan) dan sukacita.
- Mempersembahkan korban kepada Tuhan, misalnya berkorban waktu, tenaga, pikiran, perasaan, sampai suatu waktu dapat mempersembahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Roma 12:1
12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Untuk bisa mempersembahkan seluruh hidup, masih ada syaratnya:
- Tubuh yang hidup, yaitu dikuasai (diurapi/ dipenuhi) Roh Kudus.
Ini diperoleh melalui ketekunan dalam Ibadah Raya (persekutuan dengan Allah Roh Kudus).
Hasilnya adalah kita bisa hidup/ aktif, setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan.
- Tubuh yang kudus (suci), yaitu dikuasai firman yang benar.
Ini diperoleh melalui ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Hasilnya adalah kita bisa hidup suci sesuai kebenaran firman.
- Tubuh yang berkenan, yaitu dikuasai kasih Allah.
Ini diperoleh melalui ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan.
Hasilnya adalah kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua. Kita bisa praktek dan taat dengar-dengaran pada firman yang benar.
Hasil dari ibadah yang benar adalah mendapatkan kemurahan Tuhan yang besar.
Jika ibadah dengan menuntut upah yang jasmani (mementingkan perkara jasmani) maka akan mendapatkan yang jasmani, tetapi akan kehilangan kemurahan Tuhan yang besar (sama dengan kehilangan segalanya).
Oleh sebab itu, kita harus beribadah melayani Tuhan dengan benar, yakni dengan pengorbanan dan disertai kesungguhan hati. Sehingga ibadah pelayanan kita memuaskan Tuhan dan berkenan kepada Tuhan. Maka hasilnya adalah kita akan dipuaskan oleh Tuhan. Kita mengalami kepuasan Sorga sehingga bisa selalu mengucap syukur, sampai mendapatkan keuntungan besar yaitu dua sayap burung nasar yang besar, yang mampu menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris dan akan mendapat pemeliharaan langsung dari Tuhan.
1 Timotius 6:6
6:6. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Jadi semuanya terjamin dalam ibadah yang benar.
Juga mulai sekarang, kita harus belajar hidup bergantung pada firman pengajaran yang benar. Prakteknya adalah tegas hanya mau mendengar firman pengajaran yang benar dan tegas menolak yang tidak benar.
Keluaran 5:4-95:4 Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: "Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!" 5:5 Lagi kata Firaun: "Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!" 5:6 Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri: 5:7 "Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami, 5:8 tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami. 5:9 Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."Tuhan memakai hamba Tuhan yang benar untuk melayani, menyampaikan firman yang benar sehingga ada suasana pesta/ suasana Sorga.
Jika memilih mengikuti setan, maka akan mendapatkan banyak masalah.
Jika memilih mengikuti Tuhan, maka akan mendapatkan kelegaan, damai sejahtera, dan sukacita.
Pengerah adalah orang Mesir, menunjuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak bertobat sehingga suka memukul dan menyusahkan hamba Tuhan yang lain, atau menyusahkan pekerjaan Tuhan.
Mandur adalah orang Israel, menunjuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang sudah bertobat atau lahir baru, tetapi melayani tanpa tahbisan yang benar karena tujuannya adalah hanya untuk mencari upah jasmani atau kepentingan diri sendiri.
Pengerah dan mandur ini kelihatannya seperti melayani sidang jemaat, tetapi sebenarnya dia dipakai oleh setan (Firaun), bukan dipakai oleh Tuhan.
Biar kita memilih menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang benar, yaitu dengan hidup benar dan suci (bertobat dan lahir baru), tahu dengan jelas akan panggilan dan pilihan Tuhan, mantap dalam melayani Tuhan, dan mengasihi Tuhan lebih dari semua.
2 Petrus 1:10-111:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. 1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kita bisa mantap dan teguh dalam jabatan pelayanan kepada Tuhan, tidak tersandung, setia dalam panggilan dan pilihan, sampai mendapatkan hak penuh untuk masuk Yerusalem Baru.
Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, terutama dibuktikan saat menghadapi salib (pencobaan, sengsara tanpa dosa bersama Yesus, penderitaan daging karena Yesus, difitnah/ dihina karena firman pengajaran yang benar).
Markus 14:51-5214:51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, 14:52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang. Hati-hati, saat menghadapi salib, seringkali iman merosot, kehilangan pengharapan sampai menyangkal Yesus (memilih yang tidak sesuai firman pengajaran yang benar). Seringkali kehilangan kasih, tidak mengasihi Tuhan lagi, bahkan meninggalkan Tuhan karena lebih mengasihi dunia/ diri sendiri/ keluarga. Akibatnya adalah jatuh dalam dosa, gagal dan dipermalukan.
Wahyu 1:171:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Tuhan mengijinkan salib agar kita bisa tersungkur, mengaku tanah liat, mengaku tidak mampu/ tidak layak/ tidak berharga, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kemurahanNya yang besar kepada kita.
Zefanya 3:15-183:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. 3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. 3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, 3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela. Tangan kemurahan Tuhan yang besar sanggup melakukan mujizat rohani, yakni pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Kita tidak takut/ tidak kuatir lagi. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua. Hasilnya adalah damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Maka mujizat jasmani juga terjadi, kemenangan atas segala kemustahilan, semua selesai, ada masa depan berhasil dan indah. Kita dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan. Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, sehingga layak menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai, bersorak-sorai bersama Tuhan selamanya.
Tuhan memberkati.