Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 16:10-11
16:10. Dan malaikat yang kelimamenumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
16:11. dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
Cawan kelima ditumpahkan ke atas takhta binatang (antikris dan setan), dan kerajaannya menjadi gelap (diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juni 2022).
Kegelapan bisa terjadi secara jasmani (krisis ekonomi, kesehatan, nikah dan lain-lain) dan rohani (tidur dan mabuk).
Pelayan Tuhan yang tidur berarti tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
Mabuk artinya hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Akibatnya adalah mengalami kesakitan yang dahsyat dan bisul, tetapi tidak bertobat malah menghujat Tuhan, sehingga kedatangan Yesus kedua kali bagaikan pencuri di waktu malam, dan ia akan ketinggalan untuk mengalami kegelapan paling gelap di neraka selamanya.
Oleh sebab itu, kita harus berjaga-jaga.
Lukas 12: 4012:40.Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
Kita berjaga-jaga supaya tidak hidup dalam kegelapan, tidak tidur dan mabuk rohani, sehingga kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk kerajaan Sorga selamanya.
Apa yang harus dijaga?
Lukas 12:35-3612:35."Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.
12:36.Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.- 'pinggangmu tetap berikat' = berikat pinggang kebenaran.
Efesus 6:14
6:14.Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenarandan berbajuzirahkan keadilan,
Artinya adalah:
- Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Tetap hidup dalam kebenaran.
- Tetap tergembala dengan benar dan baik.
Amsal 12:26
12:26.Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri
Kita selalu ingat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Mengapa harus tergembala?
- Tidak terjatuh dan tersesat.
- Untuk menghadapi masa kegelapan, terutama krisis ekonomi.
Matius 14:15-21
14:15.Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16.Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17.Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18.Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19.Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20.Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21.Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Krisis ekonomi bagaikan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang. Mustahil diselesaikan dengan kemampuan dan kepandaian manusia. Satu-satunya cara adalah lewat perkataan Yesus, yaitu duduk di rumput, artinya mantap dalam penggembalaan yang benar dan baik, dimulai dari laki-laki.
Laki-laki menunjuk pada gembala, suami. Setelah itu diikuti oleh perempuan (istri) dan anak-anak.
Tergembala berarti lima roti dan dua ikan ada di dalam tangan Yesus. Artinya segala kekurangan dan kemustahilan kita ditanggung oleh Tuhan, sehingga kuasa Yesus bekerja di tengah kita, dan mujizat pasti terjadi. Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kita di tengah kesulitan dunia sampai masa antikris berkuasa di dunia. Kita dipelihara sampai berkelimpahan, sampai mengucap syukur.
- 'pelitamu tetap menyala' = selalu ada minyak persediaan, sama dengan kita hidup dalam urapan dan kepenuhan Roh Kudus, melimpah-limpah dalam Roh Kudus.
Lukas 12:35
12:35."Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Praktiknya adalah:
- Hidup dalam kesucian.
- Setia berkobar-kboar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garsi akhir untuk menghadapi krisis nikah dan buah nikah.
Roma 12:11
12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Roma 1:26-27
1:26.Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27.Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi merekaseorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Kesucian dan kesetiaan tidak bisa dipisahkan. Semakin suci, akan semakin setia.
Jika tidak setia dalam ibadah pelayanan, pasti tidak suci, sehingga menyala-nyala dalam berahi sampai masuk dalam penyimpangan, yaitu hubungan sesama jenis.
Ini yang menyebabkan krisis nikah dan buah nikah, yaitu kegelapan gantang (dosa makan minum) dan tempat tidur (dosa kawin mengawinkan). Kalau dibiarkan akan mencapai nikah hujatan, yaitu Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Jika kita suci dan setia oleh urapan Roh Kudus, pelita akan tetap menyala, sehingga kegelapan gantang dan tempat tidur tidak masuk dalam nikah. Nikah kita menjadi nikah yang terang, yaitu benar, suci, satu, dan bahagia, sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.
- Tetap dalam suasana pesta nikah, yaitu suasana kasih Allah yang membawa kita pada kebahagiaan.
Lukas 12:36
12:36.Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Kedatangan Tuhan bukan lagi seperti pencuri, tetapi dalam suasana perjamuan kawin Anak Domba yang terang benderang.
Di mana kita mendapat kasih Allah? Doa penyembahan, ditambah doa puasa dan doa semalam suntuk.
Doa penyembahan berguna untuk menghadapi krisis iman.
Matius 14:23-23,29-32
14:23.Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:24.Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena anginsakal.
14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Di akhir zaman, angin dan gelombang menghantam perahu kehidupan kita.
'bimbang' = krisis iman.
Setan meniupkan angin dan gelombang dengan kuasa maut di tengah lautan dunia untuk membuat pelayan Tuhan menjadi bimbang, yaitu:
- Bimbang terhadap pribadi Yesus/ firman pengajaran yang benar saat belum ditolong.
- Bimbang terhadap kuasa Yesus, sehingga ia bisa pergi ke guru lain atau dukun.
Akibatnya adalah tenggelam dan binasa selamanya di neraka.
Tuhan izinkan Petrus, sekarang kita, tenggelam karena kita sombong dan keras hati, yaitu tidur dalam doa penyembahan. Petrus tidur saat di atas gunung penyembahan dan taman Getsemani, sama dengan tidak sungguh-sungguh dalam doa penyembahan.
Tuhan izinkan kita tenggelam supaya kita bisa mengangkat tangan sungguh-sungguh kepada Tuhan, dan saat itu Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita untuk mengangkat kita pada waktunya.
Hasilnya adalah:
- Tangan belas kasih Tuhan sanggup mengubahkan dari manusia daging yang bimbang menjadi manusia rohani yang percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.
- Tangan Tuhan mengangkat kita dari kemerosotan, bahkan ditingkatkan.
Kebenaran dan kesucian diangkat bahkan ditingkatkan. Pelayanan yang sudah merosot diangkat oleh Tuhan. Yang gagal menjadi berhasil dan indah. Tangan Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Jika Yesus datang kembali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk siap menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak tertidur, tetapi masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Mari kita belajar untuk menghargai Tuhan, berseru dan berserah. Kita berjaga-jaga dalam penggembalaan, kesetiaan dan kesucian, dan doa penyembahan.
Tuhan memberkati.