Matius 26:59-68 adalah tentang
SAKSI DAN KESAKSIAN.
Ada 2 macam saksi dan kesaksian:
- Saksi palsu.
- Saksi yang benar.
ad. 2. SAKSI BENAR.
Matius 26:63-66
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." 26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." 26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. 26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!" Yesus menjadi teladan bagi kita sebagai saksi yang benar. Yesus bersaksi sebagai Imam Besar dan Raja atas segala raja sekalipun harus mengalami siksaan dan kematian. Kita juga harus menjadi saksi yang benar, yaitu bersaksi bahwa Yesus adalah Imam Besar dan Raja segala raja apapun resiko yang kita hadapi.
Praktek bersaksi bahwa Yesus adalah Imam Besar dan Raja segala raja adalah
kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja apapun resiko yang kita hadapi.
Imam dan raja adalah seorang yang suci apapun resiko yang dihadapi.
Imam dan raja adalah seorang yang beribadah melayani Tuhan dan memangku jabatan pelayanan, apapun resiko yang dihadapi.
Jadi,
syarat melayani Tuhan adalah kesucian.
Dengan apa kita disucikan? Dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, firman pengajaran yang benar.
Setiap imam harus punya pedang.
Amsal 7:2-37:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. 7:3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu. Firman pengajaran yang benar = biji mata.
Melayani tanpa kesucian/ tanpa Firman Pengajaran yang benar = melayani tanpa biji mata. Pelayan itu buta seperti Bartimeus.
Buta artinya tidak bisa melihat Tuhan, tidak bisa menyembah Tuhan = tidak mengalami perobekan daging sepenuh.
Kehidupan yang buta akan masuk dalam jaman antikris.
Wahyu 12:1712:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.Kehidupan itu akan masuk dalam aniaya yang dashyat sampai dipancung kepalanya. Inilah perobekan daging sepenuh.
Hanya sedikit yang akan bertahan menyembah Tuhan pada jaman antikris. Banyak yang gugur dengan menyembah antikris sehingga akan dibinasakan saat Yesus datang kembali kedua kali.
Jadi,
kita harus melayani Tuhan dalam kesucian sampai puncaknya yaitu bisa melihat/ menyembah Tuhan.Langkah-langkah untuk menyembah Tuhan adalah :- Rendah hati/ merendahkan diri, yaitu bisa menerima Firman Pengajaran yang tajam dan menunjuk dosa-dosa kita.
Markus 10:47
10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Kita bisa sadar dan mengakui dosa-dosa kita, sehingga mengalami pengampunan oleh darah Yesus.
Hasilnya adalah kita bisa menyatu dengan Tuhan dan dapat menyembah Tuhan. Kalau kita menolak pedang/ tidak mau mengaku dosa, maka kita akan terpisah jauh dari Tuhan dan tidak bisa menyembah Tuhan (kering).
- Kuat dan teguh hati.
Markus 10:48-50
10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Firman Pengajaran yang benar yang kita terima akan memberikan kekuatan ekstra sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati, artinya:
- Tidak putus asa dan tidak kecewa sekalipun doa belum dijawab oleh Tuhan, sekalipun banyak tantangan rintangan dan timbul masalah baru. Kita tetap sabar dan tekun.
- Menanggalkan jubah lama = tegas untuk meninggalkan dosa-dosa apapun resiko yang kita hadapi.
- Lembut hati, yaitu menyerah sepenuh kepada Yesus, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Yesus.
Markus 10:51-52
10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Hati yang lembut adalah hati yang memiliki iman dan kerinduan untuk dapat menyembah Tuhan.
Hasilnya adalah kita menerima belas kasihan Tuhan.
Iman + belas kasihan = mujizat terjadi. Kita mengalami mujizat:
- Secara rohani, yaitu keubahan hidup:
- Kita bisa menyembah Tuhan = hidup suci.
- Kita bisa tergembala dengan baik untuk menuju ke Yerusalem Baru = taat dengar-dengaran.
Jangan mendengar suara asing, sebab suara asing hanya akan mengacaukan langkah hidup kita menuju kandang penggembalaan terakhir.
- Secara jasmani, semua menjadi baik, berhasil, indah, dan selesai pada waktunya.
Sampai saat Yesus datang, kita menjadi sama mulia dengan Tuhan dan terangkat di awan-awan permai, memandang Dia muka dengan muka selama-lamanya.
Tuhan memberkati.