Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 14:22-3314:22Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”14:29 Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”Halangan-halangan dalam mengikut Tuhan menuju ke seberang (Yerusalem Baru):
- Gelombang.
Yakobus 1:6
1:6Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Gelombang menunjuk pada masalah/ rintangan yang kita hadapi, yang sering membuat bimbang, kuatir, takut, gelisah.
- Angin sakal
Efesus 4:14
4:14sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Yaitu angin pencobaan menyangkut kebutuhan-kebutuhan kita sekarang, juga angin ajaran sesat.
Kisah Rasul 27:13
27:13Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.
Angin membawa pada kekeringan secara rohani, kemerosotan rohani.
Lukas 12:55
12:55Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.
Kisah Rasul 27:14-15
27:14Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin “Timur Laut”.
27:15Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.
Angin haluan datang dari arah depan, dan menghantam perahu kehidupan kita. Ini menunjuk pada angin pengajaran sesat, yang menentang pembangunan tubuh Kristus.
Wahyu 2:14-15
2:14Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
2:15Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Ajaran Bileam mengejar upah/ perkara jasmani sehingga kehilangan upah secara rohani.
Ajaran Nikolaus menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan orang banyak.
Wahyu 2:20
2:20Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Ajaran Izebel yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Ini sama dengan angin badai yang bisa menenggelamkan.
Kisah Rasul 27:20
27:20Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.
Angin pencobaan dan angin ajaran sesat menyebabkan tidak bisa melihat matahari, bulan, dan bintang. Tanpa matahari berarti tanpa kasih, tanpa bintang berarti tanpa Roh Kudus, tanpa bulan berarti tanpa penebusan atau kelepasan dari dosa. Puncaknya adalah putus asa dan kecewa.
Jalan keluar menghadapi gelombang dan angin adalah diam dan tenang [Matius 14:27].
Yesaya 30:1530:15Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,Diam artinya memeriksa/ mengoreksi diri. Jika ada dosa/ kesalahan, mengaku dan bertobat.
Tenang artinya percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan.
1 Petrus 4:74:7Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, berseru kepada Tuhan dalam doa penyembahan. Maka Tuhan akan mengulurkan tanganNya kepada kita.
Matius 14:30-3114:30Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”14:31Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”Tangan Tuhan diulurkan untuk mengangkat kita dari kejatuhan karena kebimbangan, sehingga kita bisa tenang, tidak bimbang.
Yohanes 21:5-621:5Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”21:6Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.Tangan Tuhan mengangkat kita dari kegagalan/ kemerosotan karena ketidaktaatan, sehingga kita kita bisa taat dan berhasil. Tangan Tuhan membuka jalan bagi kita, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Wahyu 7:16-177:16Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”Sampai tangan Tuhan menuntun kita ke mata air kehidupan, sampai ke Yerusalem Baru di mana tidak ada lagi setetes pun air mata.
Wahyu 21:3-4, 121:3Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”21:1Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.Tuhan memberkati.