Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 11:3
11:3.Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

'seribu dua ratus enam puluh hari lamanya'= 42 bulan atau 3,5 tahun.

Ini tentang dua saksi, yaitu Musa dan Elia.

Wahyu 11:6

11:6.Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

'kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan'= Elia.
'kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah'= Musa.

Untuk apa Tuhan mengirim Musa dan Elia?
Untuk menguatkan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan yang tertinggal pada masa antikris berkuasa di bumi, supaya mereka tidak menyembah antikris, tidak menyangkal Yesus, tetapi tetap menyembah Yesus sekalipun disiksa sampai dipancung kepalanya. Ia mati syahid untuk memenuhi ukuran dari Tuhan yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, pintu tirai terobek. Dan saat Yesus datang kembali mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan, masuk Firdaus dan Yerusalem baru.

Mengapa Musa dan Elia yang dipakai oleh Tuhan menjadi saksi-Nya untuk menghadapi penyembahan antikris? Karena Musa sudah punya pengalaman menghadapi bangsa Israel yang menyembah anak lembu emas, dan Elia sudah mempunyai pengalaman menghadapi orang Israel yang menyembah Baal. Musa dan Elia menang atas penyembahan berhala, sehingga dipakai Tuhan menjadi saksi-Nya untuk menguatkan dan membawa hamba Tuhan/ pelayan Tuhan supaya tetap menyembah Yesus dalam penyembahan yang benar sekalipun harus menghadapi siksaan antikris sampai dipancung kepalanya.

Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus tetap menyembah Tuhan dalam penyembahan yang benar sekalipun harus menghadapi kegoncangan-kegoncangan di akhir zaman yang tidak bisa dipikirkan, sampai masuk masa pra aniaya antikris selama tiga setengah tahun. Ini harus kita alami, seperti sudah dialami oleh Yesus. Setelah itu baru masuk masa aniaya antikris selama tiga setengah tahun.
Mari, lebih baik sekarang pertahankan penyembahan yang benar, sampai memenuhi ukuran Tuhan yaitu daging tidak bersuara lagi, supaya tidak masuk masa aniaya antikris.

Lukas 9:28-31
9:28.Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29.Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
9:30.Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
9:31.Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

Penyembahan yang benar sudah diteladankan oleh Yesus, dan Musa dan Elia juga ada di sana bersama murid-murid.
Musa dan Elia berbicara tentang pengalaman kematian, kebangkitan, dan kemuliaan kepada Yesus.
Artinya doa penyembahan yang benar ditandai dengan penyaliban daging, kebangkitan, dan kemuliaan.
Biar kita memilih gunung Tuhan, apa pun yang kita hadapi hari-hari ini.

Sebaliknya, penyembahan palsu diteladankan oleh Setan yaitu naik ke gunung Setan di mana ia juga berbicara dengan Yesus, di mana ia bicara tentang kekayaan dan kemuliaan dunia, penyembahan berhala yang berakhir dengan kebinasaan. Ini yang harus kita waspadai.

Ini pelajaran bagi kita. Dalam ibadah pelayanan dan doa penyembahan jangan menatap ke bumi, kita akan binasa, tetapi kita melihat salib karena di balik salib ada kemuliaan Sorga.

Jadi, doa penyembahan yang benar adalah proses penyaliban daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, emosi, ambisi, dan tabiatnya, sehingga kita mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Inilah yang disebut dengan kemuliaan Sorga.

Apa yang harus diubahkan? Wajah (wajah Yesus berubah di atas gunung), sama dengan hati.
Hati nurani yang keras dan jahat, merugikan orang lain, najis, dan pahit diubahkan menjadi hati nurani yang lembut, yang memancarkan kasih Allah. Inilah hati seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang berkenan kepada-Nya.

Pengertian hati lembut:
  1. Hati nurani yang mengasihi Tuhan lebih dari semua.
    Praktiknya:
    1. Taat dengar-dengaran dalam segala perkara.
      Yohanes 14:15

      14:15."Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    2. Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua, setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai bisa menyembah Dia.

    Taat dan setia, itulah hati yang lembut, seperti jemaat Filadelfia, sehingga Tuhan membukakan pintu-pintu bagi kita, sampai membukakan pintu Sorga.

  2. Hati yang mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita.
    Praktiknya:
    1. Berbuat baik kepada sesama.
      Matius 7:12

      7:12."Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

      Kita tidak berbuat jahat atau merugikan sesama, tetapi memberi kepada sesama yang membutuhkan.
      Tidak memberi saja sudah dituntut oleh Tuhan, apalagi kalau berbuat jahat pada sesama.

      Secara rohani kita menjadi saksi dan mengundang sesama.

      Kita hanya berbuat baik sampai hanya membalas kejahatan dengan kebaikan, sampai bisa mengasihi musuh.

    2. Menyelesaikan hutang-hutang terutama hutang dosa kepada Tuhan dan sesama lewat berdamai.
      Roma 13:8
      13:8.Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

      Oleh dorongan pedang firman yang menunjukkan dosa-dosa kita, kita bisa saling mengaku dan mengampuni. Kalau salah, mengaku. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau benar, kita mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

      Hasilnya adalah darah Yesus membasuh segala dosa, sehingga hati kita mengalami damai sejahtera, tenang, tidak tertuduh dan tidak menuduh lagi.

Hati damai sama dengan kota damai, itulah Yerusalem, tempat pencurahan Roh Kudus. Dulu Tuhan melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem untuk menerima pencurahan Roh Kudus.

Kegunaan Roh Kudus:
  1. Roh Kudus sanggup mematikan perbuatan daging, menyucikan kita dari perbuatan dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
    Roma 8:13
    8:13.Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

    Kalau rohani hidup, yang jasmani juga hidup.
    Roma 8: 11
    8:11.Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

    Roh Kudus sanggup memberikan kehidupan secara jasmani.

  2. Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kembali.
    Roma 12:11
    12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    Kalau ada kelemahan tubuh, Roh Kudus yang menolong kita.

    Jadi, Roh Kudus membuat kita menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang suci dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Kita menjadi pelayan bagaikan nyala api, sama dengan menjadi biji mata Tuhan sendiri.

    Menghadapi badai lautan dunia, yang bisa kita lakukan adalah menjadi biji mata Tuhan. Kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan secara khusus terhadap pasir-pasir yang bertebaran di tengah badai lautan pasir, di tengah banyaknya virus dosa yang membuat kita binasa, dan juga virus-virus penyakit.
    Hati-hati, virus dosa tidak kelihatan, bahkan seringkali tidak dirasa, tahu-tahu kita sudah hancur binasa. Biar Tuhan yang melindungi kita.

  3. Roh Kudus menolong kita dari kelemahan-kelemahan yang paling hakiki yaitu kita tidak bisa menyembah Tuhan karena pengaruh daging.
    Roma 8:26-28
    8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
    8:27. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
    8:28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    Roh Kudus mengurapi dan membuat kita bisa berdoa dengan keluhan tak terucapkan, berdoa dengan hancur hati, merasa tidak layak dan tidak mampu, tetapi hanya mohon belas kasih Tuhan yang besar, yang mampu melakukan semua bagi kita.

    Kita menyembah Tuhan sampai menyembah dengan bahasa roh. Kita menjadi rumah doa. Apa pun yang kita hadapi, kita hanya berdoa kepada Tuhan. Kita mengulurkan tangan kepada Dia, dan Dia menjadikan semuanya baik. Ada kuasa penciptaan, yang hancur jadi baik, gagal jadi berhasil dan indah, busuk dalam dosa jadi harum, mustahil jadi tidak mustahil. Sampai kalau Yesus datang kembali kita diubahkan jadi sempurna, sama mulia dengan Yesus untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali sampai masuk Firdaus dan Yerusalem baru.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 06 Mei 2014 (Selasa Malam)
    ... berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir. Musa membawa tulang-tulang Yusuf sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh Allah tentu akan mengindahkan kamu maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini. Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam di tepi padang gurun. TUHAN berjalan di depan ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 05 Mei 2016 (Kamis Sore)
    ... untuk menyediakan tempat bagi kita di Surga. Sesudah itu Yesus akan segera datang kembali kedua kali untuk mengangkat kita ke Surga. Sehingga di tempat di mana Yesus berada di situ kita berada. Kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya. Tugas kita sekarang adalah Kita harus tekun menanti kedatangan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Agustus 2015 (Minggu Sore)
    ... Juli . Pakaian pelayanan diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya Agustus sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Agustus . Minyak untuk melumas mata supaya bisa melihat. diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya Agustus AD . MINYAK UNTUK MELUMAS MATAMinyak untuk melumas mata artinya minyak urapan Roh Kudus supaya kita bisa melihat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 September 2010 (Kamis Sore)
    ... dengan memakai ikat pinggang yang menunjuk pada SETIA dan BENAR. Setia dan benar ini tidak bisa dipisahkan. Benar artinya Hidup dalam kebenaran. Semua aspek hidupnya dalam kebenaran sama dengan tidak berdosa. Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar sehingga tidak disesatkan oleh ajaran palsu. Yohanes Anak-anakku janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Mei 2024 (Sabtu Sore)
    ... saudara-saudara haruslah genap nas Kitab Suci yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. . Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. . --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 05 Juni 2016 (Minggu Malam)
    ... singa lembu burung nasar dan manusia. Jika digabung ini semua menunjuk pada salib diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . Jadi empat makhluk adalah kehidupan yang mengalami jalan salib. Begitu juga dengan kehidupan kita. Kalau kita mau mengalami suasana takhta sorga sampai nanti benar-benar terangkat ke takhta sorga maka satu-satunya jalan jalan ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Juli 2016 (Minggu Pagi)
    ... dan permata sardis dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Pribadi Tuhan dan tahtaNya menyinarkan sinar kemuliaan shekinah glory dalam wujud sinar dari batu-batu atau permata-permata yang indah. Ada empat macam batu permata yang indah Batu permata yaspis menunjuk iman sama dengan masuk Pintu Gerbang. Batu permata sardis ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Januari 2019 (Minggu Pagi)
    ... besar yang olehnya semua orang yang mempunyai kapal di laut telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa. Bersukacitalah atas dia hai sorga dan kamu hai orang-orang kudus rasul-rasul dan nabi-nabi karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu. Binasalah sepertiga dari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Maret 2024 (Minggu Siang)
    ... mau diisi firman hati kita akan dilembutkan sedikit demi sedikit dan masih bisa ditolong. Tuhan tidak rela kalau bangsa kafir yang diciptakannya hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa sampai tenggelam di lautan api dan belerang selamanya. Oleh sebab itu Tuhan mau membentuk batu keras menjadi batu permata yang paling indah di Yerusalem ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Mei 2009 (Senin Sore)
    ... kasih karunia kemurahan Tuhan. Memberi ini juga berarti kita memasukan kehidupan kita di dalam tubuh Kristus ay. - . Peti persembahan itu dekat dengan peti perjanjian. Jadi kalau kita memberi maka kita memasukan diri dalam tubuh Kristus. Maleakhi Memberi ini juga berarti membuka pintu Surga. Tidak memberi sama artinya dengan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.