Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro

Keluaran 13:21-22
13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.
13:22 Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Dulu Tuhan menyertai bangsa Israel dengan tiang awan dan tiang api, sampai Israel masuk tanah Kanaan.
Demikian juga sekarang Tuhan menyertai kehidupan kita dengan kuasa Roh Kudus sampai akhir jaman, bahkan sampai kita masuk Yerusalem Baru.

Kegunaan tiang awan dan tiang api:
  1. Mencari tempat untuk berkemah, sama dengan mencari tempat perhentian.
    Bilangan 9:17-22
    9:17 Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israelpun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah.
    9:18 Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah.
    9:19 Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan tidaklah mereka berangkat.
    9:20 Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat.
    9:21 Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, merekapun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, merekapun berangkatlah.
    9:22 Berapa lamapun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat.


    Bilangan 33:1
    33:1 Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel, setelah mereka keluar dari tanah Mesir, pasukan demi pasukan, di bawah pimpinan Musa dan Harun;

    Bagi kita sekarang artinya kalau kehidupan kita dipimpin, diurapi, sampai dipenuhi oleh Roh Kudus, maka kita akan mengalami perhentian.
    Ada 3 macam sabat:
    • Sabat kecil, yaitu saat kita dipenuhkan oleh Roh Kudus.
    • Sabat besar, yaitu Kerajaan 1000 tahun damai.
    • Sabat kekal, yaitu Yerusalem Baru.
    Matius 11:28-30
    11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”


    Sasaran dari perhentian adalah kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat. Tanpa perhentian, kehidupan semacam ini tidak akan dapat bertahan dalam perjalanan hidup menuju Kerajaan Surga. Dia akan jatuh dan tidak bangkit-bangkit lagi sampai menuju kebinasaan.

    Yesaya 40:29-31
    40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
    40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
    40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


    Ibrani 12:1
    12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

    Beban berat adalah beban karena dosa. Dosa ini membebani manusia mulai di dunia sampai di hari penghakiman, bahkan sampai di neraka. Celakanya, manusia tidak bisa lepas dari beban dosa. Oleh sebab itu Tuhan memanggil kehidupan kita untuk datang kepadaNya [Matius 11:28].

    Lukas 5:32
    5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

    Tuhan memanggil orang berdosa supaya bisa bertobat dan lepas dari beban dosa. Harga dari sebuah panggilan adalah Yesus harus mati di kayu salib dan darahNya dicurahkan untuk menyelesaikan dosa-dosa kita.
    Sikap kita adalah harus mau datang dan mau menyelesaikan dosa-dosa. Proses menyelesaikan dosa:

    • Mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. 
    • Lewat pengampunan. Kita harus mengampuni orang yang bersalah pada kita, dan melupakan kesalahannya.
    Kehidupan yang dalam pimpinan, urapan, dan kepenuhan Roh Kudus tidak akan sulit untuk menyelesaikan dosa-dosa.

    Yesaya 50:4
    50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

    Letih lesu adalah kehidupan yang tanpa firman pengajaran yang benar. Jika ada firman, maka kehidupan itu akan memiliki semangat yang baru. Tanda firman pengajaran yang benar adalah tertulis dalam Alkitab (66 kitab) dan diwahyukan oleh Tuhan, dibukakan rahasianya, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.

    Mazmur 119:9
    119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

    Kalau ada firman pengajaran yang benar, maka kita akan kuat untuk:

    • Menjaga kelakuan bersih, kuat untuk menghadapi dosa-dosa.
    • Menghadapi pencobaan-pencobaan di segala bidang. Saat menghadapi krisis tetapi kita memiliki firman pengajaran yang benar, maka kita akan kuat.
    • Menghadapi ajaran sesat.

      1 Raja-raja 19:1,5,8
      19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
      19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!”
      19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

      Elia menghadapi ajaran palsu dari Izebel, yang mengijinkan wanita boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Elia tidak mau makan dan lemah menghadapi ajaran palsu. Tetapi setelah Elia makan dua kali (firman pengajaran yang benar yang dilimpahkan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir), Elia bisa kuat menghadapi ajaran sesat.
    Kehidupan yang berada dalam pimpinan, urapan, dan kepenuhan Roh Kudus tidak akan sulit untuk berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar dan mempraktekkannya.

    Jalan keluar untuk menghadapi kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat adalah harus belajar pada Yesus [Matius 11:28-30]. Istilah "belajar" artinya kita memang belum mampu. Tetapi jika ada kekuatan dari Roh Kudus, maka kita akan dimampukan.

    Yakobus 1:21
    1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

    Lemah lembut adalah kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar apa pun resikonya. Lemah lembut juga adalah kemampuan untuk mengampuni.
    Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa.

    Hasilnya adalah semua menjadi enak dan ringan. Hidup, pelayanan, pekerjaan, nikah, dll. menjadi enak dan ringan.

  2. Tiang awan dan tiang api menuntun sampai ke negeri perjanjian.
    Keluaran 13:21
    13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

    Mazmur 77:20-21
    77:20 Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan.
    77:21 Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun.

    Istilah "menuntun" sama dengan pengalaman dalam penggembalaan. Kehidupan yang berada dalam pimpinan, urapan, dan kepenuhan Roh Kudus tidak akan sulit untuk bisa masuk dalam penggembalaan yang benar.

    Tanda penggembalaan yang benar:
    • Berada dalam kandang penggembalaan, sama dengan bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.

      Yakub suka tinggal di kemah, sama dengan bertekun dalam penggembalaan. Sedangkan Esau suka beredar-edar sebab berburu daging.
      Kejadian 25:27
      25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

    • Bagaikan keledai yang tertambat pada pokok anggur yang benar, yaitu firman pengajaran yang benar.
      Kejadian 49:11-12
      49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
      49:12 Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.

      Keledai yang tertambat ini yang akan dipakai dalam perjalanan Yesus ke Yerusalem. Sekarang artinya kehidupan yang tertambat pada firman pengajaran yang benar akan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir sampai masuk Yerusalem Baru.
      Kehidupan yang tertambat pada firman pasti akan disucikan oleh Tuhan.

    • Taat dengar-dengaran, bagaikan domba yang ikut pada gembala. Ini seperti Yakub yang taat pada Ribka ibunya.
      Yohanes 10:5
      10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”

      Kejadian 27:14
      27:14 Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya.

      Kita harus taat dengar-dengaran apa pun resikonya. Hasilnya adalah Yakub diberkati dan mendapat hak kesulungan.
      Hak kesulungan adalah hak untuk menikah, artinya kita mendapat hak untuk masuk Pesta Nikah Anak Domba Allah.
      Hak kesulungan juga adalah hak waris, artinya kehidupan kita bisa mewarisi Kerajaan Surga.

    Roma 9:13
    9:13 seperti ada tertulis: “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”

    Hasil tergembala adalah menjadi kehidupan yang dikasihi oleh Tuhan, hasilnya:

    • Tidak ada pertanyaan lagi.
      Markus 12:34
      12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

    • Mengalami kuasa kebangkitan, yang sanggup membangkitkan apa pun yang sudah mati.
      Yohanes 11:5
      11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.

    • Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
      1 Yohanes 4:19-21
      4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
      4:20 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
      4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.


  3. Tiang awan dan tiang api sebagai tudung untuk melindungi kita dari kehancuran.
    Mazmur 105:39
    105:39 Dibentangkan-Nya awan menjadi tudung, dan api untuk menerangi malam.

    Kalau ada Roh Kudus, maka kehidupan kita tidak akan pernah hancur. Yang tidak hancur:
    • Pakaian, artinya kita tetap setia berkobar-kobar dan tidak pernah meninggalkan jabatan pelayanan sampai Tuhan datang kembali kedua kali.
      Ulangan 29:5
      29:5 Empat puluh tahun lamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di kakimu.

    • Kasut, artinya kehidupan kita tetap siap sedia untuk melayani Tuhan apa pun situasi dan kondisinya.
      Efesus 6:15[terjemahan lama]
      6:15 dan kakimu berkasutkan persediaan Injil perdamaian itu,

      Kalau ada Roh Kudus, kita akan selalu siap sedia dan pelayanan tidak ada yang berat. Kita harus selalu siap sedia sebab tidak ada yang tahu kapan waktu kedatangan Tuhan kedua kali [Lukas 12:43-48].

      Wahyu 19:7
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

      Sifat dari mempelai wanita Tuhan adalah siap sedia. Kalau ada urapan Roh Kudus, tidak akan sulit bagi kita untuk menjadi siap sedia.


Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 14 Mei 2017 (Minggu Pagi)
    ... Sorga terbuka. Siapa yang layak membuka gulungan kitab yang termaterai Yesus sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba yang telah disembelih sama dengan Yesus yang mati di kayu salib untuk membuka gulungan kitab atau membukakan rahasia firman Allah dan untuk menebus serta melepaskan ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Oktober 2009 (Selasa Sore)
    ... pengalaman kematian. Prakteknya Petrus - Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak Allah taat dengar-dengaran. Sengsara daging untuk beribadah melayani Tuhan. Dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan kita diijinkan mengalami penderitaan pencobaan halangan dll. Berdoa dan berpuasaSama dengan sengsara daging untuk mengalami keubahan hidup pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 April 2013 (Minggu Pagi)
    ... tubuh Kristus yang sempurna disucikan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Proses untuk mencapai kesempurnaan adalah Penyucian hati dan pikiran yang adalah gudangnya dosa. Ibrani - Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 November 2013 (Rabu Sore)
    ... tebernakel menunjuk pada ruangan suci. Ada macam alat dalam ruangan suci Pelita emas ketekunan dalam ibadah raya. Meja roti sajian ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Medzbah dupa emas ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Imamat Janganlah ia keluar dari tempat kudus supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 April 2024 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan mengasihi Tuhan taat dengar-dengaran. Sampai hidup kekal. Jadi dasar dari gereja Tuhan adalah penggembalaan. Gereja Tuhan harus tergembala dengan benar dan baik selalu berada dalam kandang penggembalaan ketekunan dalam macam ibadah pokok sehingga terjadi dua hal ayat Penambahan kuantitas jumlah sampai lewat baptisan air firman penginjilan kabar baik. Jika ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Oktober 2021 (Minggu Pagi)
    ... seorang gembala yang berbicara atas nama Tuhan artinya Tidak sombong dengan kerendahan hati merasa tidak mampu dan hanya bergantung pada Tuhan. Tidak sembarangan ada persiapan sebelum berkhotbah apa yang diucapkan diajarkan seorang gembala akan menentukan sampai di akhirat. Dengan tanggung jawab sepenuh pada Tuhan. Untuk apa perkataan firman Tuhan yang disampaikan seorang gembala ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 Juli 2018 (Sabtu Sore)
    ... tidak bisa diduga--seperti pencuri. Bukan berarti Yesus adalah pencuri tetapi waktu kedatangan-Nya seperti pencuri datang. Kalau tidak waspada kita akan tertinggal dan binasa. AD. Lukas . Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian maka berbahagialah mereka. Markus . Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 September 2015 (Selasa Sore)
    ... kakimu dan mengaku bahwa Aku mengasihi engkau. Jemaah iblis adalah pendusta yaitu mereka yang mengaku orang Yahudi atau Kristen tetapi sebenarnya tidak demikian. Yohanes Jikalau seorang berkata Aku mengasihi Allah dan ia membenci saudaranya maka ia adalah pendusta karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 September 2013 (Rabu Sore)
    ... Tuhan pelayan Tuhan sampai tidak ada cacat cela noda dan dosa sampai Gereja Tuhan mengalami penyucian dan kesempurnaan sehingga siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Dalam Kitab Wahyu menulis penyucian kepada sidang jemaat sampai dengan penyucian yang terakhir. Kitab Wahyu adalah Kitab yang terakhir dari Alkitab. Setelah Kitab Wahyu ini ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Juni 2015 (Minggu Pagi)
    ... mendapat kasih karunia rahmat dan damai sejahtera supaya Timotius juga bisa menerima pakaian putih dan diangkat menjadi imam dan raja. Mengapa kita harus memakai pakaian putih Penghuni Kerajaan tahun damai adalah imam dan raja yang memiliki pakaian putih. Wahyu Berbahagia dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.