Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:97:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Syarat masuk ke takhta Sorga adalah memegang daun palem.
Daun palem (dalam terjemahan lama) adalah pelepah kurma.
Imamat 23:34,40,4223:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya. 23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya. 23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun, Ini adalah tentang hari raya Pesta Pondok Daun. Sekarang artinya:
- Masuk ke pondok daun artinya selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengaku sehebat apa pun kita hanyalah daun yang cepat layu/ kering/ rapuh, mudah hancur dan binasa, sehingga tidak menjadi sombong.
- Pondok akan dibongkar artinya kita harus mengalami pembongkaran, yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, manusia rohani seperti Yesus. Manusia daging hanya cocok untuk hidup di dunia ini saja, tidak cocok (tidak bisa) tinggal di Sorga. Dunia ini juga akan dibongkar. Untuk bisa selamat, kita harus berpindah ke Sorga, oleh sebab itu hidup duniawi ini harus dibongkar.
2 Korintus 5:1-5
5:1. Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang mau hidup baru (pakaian baru) tetapi tetap mempertahankan yang lama (pakaian lama). Akibatnya adalah hidupnya tersiksa.
Hal ini bisa terjadi karena:
- Ibadah pelayanannya palsu, yakni menolak salib dan pedang Firman, hanya menggembar-gemborkan perkara jasmani (kemakmuran jasmani, keberhasilan jasmani, kesenangan jasmani, dll). Sehingga tidak berubah hidupnya.
- Ibadah sudah benar, mengutamakan salib dan pedang Firman, tapi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tersebut menolak kuasa ibadah (keras hati seperti Yudas), sehingga tidak berubah.
Lukas 12:15-21
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Kehidupan semacam ini hanya sibuk merombak lumbung, sama dengan egois. Prakteknya adalah:
- Tinggalkan ibadah pelayanan untuk mencari perkara jasmani. .
- Beribadah melayani tetapi hanya untuk mencari perkara jasmani.
- Kikir dan serakah.
Kikir artinya tidak bisa memberi, baik uang, tenaga, atau waktu, untuk Tuhan maupun sesama yg membutuhkan. Serakah artinya mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) atau milik sesama.
Tempat untuk merendahkan diri dan mengalami pembongkaran adalah dalam doa penyembahan.
Pesta Pondok Daun = Medzbah Dupa Emas = Doa Penyembahan.
Mulai dari doa pribadi, doa keluarga, doa berjemaah, sampai nanti masuk Pesta Pondok Daun (= Pesta Kawin Anak Domba).
Dalam doa penyembahan, kita memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari yang terik, mencurahkan isi hati kepada Yesus, sehingga terjadi pembongkaran manusia lama menjadi manusia baru seperti Yesus.
Efesus 4:24-254:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Pembongkaran (keubahan hidup) dimulai dari mulut tidak berdusta, berkata benar dan baik serta menjadi berkat bagi sesama. Tidak berdusta artinya berkata jujur sampai tidak bercela dalam perkataan. Kita menjadi sama sempurna seperti Yesus, mencapai kualitas Mempelai, sama dengan menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 14:1-514:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. 14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Jujur mulai dalam hal firman pengajaran yang benar sampai mempraktekkan pengajaran yang benar. Lanjut jujur dalam hal keuangan, dalam nikah, sampai jujur dalam segala hal. Kita bisa jujur dalam mengaku segala kesalahan, kelemahan, dan dosa kita. Kita jujur mengaku hanya debu tanah liat dan tersungkur di bawah kaki Tuhan. Kita mengaku tidak layak, tidak mampu, tidak berharga, mengaku hanya tanah liat yang pantas untuk diinjak, sehingga saat diinjak, kita bisa diam dan tidak bereaksi (tidak membalas).
Kejadian 2:72:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kehidupan yang bagaikan tanah liat akan berada dalam tangan Tuhan Sang Pencipta. Untuk hidup, tanah liat perlu dihembusi Roh kudus. Tanpa Roh Kudus, kita tidak mampu apa-apa, karena itu kita sangat perlu Roh Kudus.
Kegunaan Roh Kudus adalah:
- Memberi damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Sehingga kita bisa dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Yohanes 20:21-22
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
Untuk bisa diutus Tuhan, hati harus damai (buang segala kepahitan/ kejahatan/ kenajisan). Waspada, jika tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, maka akan dipakai pembangunan tubuh Babel.
- Mencurahkan kasih Allah sehingga membuat kita kuat dan teguh hati. Kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak kuatir, tidak takut, tidak tinggalkan Tuhan, sehingga tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Kita tetap percaya dan berharap Tuhan, tetap menyembah Tuhan, tetap berserah dan berseru kepada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tanganNya kepada kita dan mujizat terjadi.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
- Membaharui hidup kita sampai layak masuk Pesta Pondok Daun, lalu ke Firdaus, sampai ke takhta Allah.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Keubahan hidup menjadi jujur dan taat adalah mujizat rohani. Jika mujizat rohani terjadi maka mujizat jasmani terjadi, yang tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil. Kita masuk dalam langkah-langkah mujizat.
Sampai langkah mujizat terakhir adalah kita diubah menjadi sama mulia dengan Dia, layak masuk Pesta Pondok Daun (Pesta Nikah Anak Domba), lalu ke Firdaus, sampai berdiri di hadapan takhta Surga.
Sekarang kita doakan dan rindukan, nanti suatu waktu saat tiba waktuNya, kita akan sampai ke takhta Surga.
Tuhan memberkati.