Pembicara: Pdt Mikha Sanda TodingMatius 5:21-Matius 7:23
= 10 hukum perjanjian baru, yaitu:
- Matius 5:21-26= hukum damai.
- Matius 5:27-32= hukum kesucian.
- Matius 5:33-37= hukum kebenaran.
- Matius 5:38-48= hukum kemurahan.
- Matius 6:1-18= hukum keadilan.
- Matius 6:19-24= hukum tentang kekayaan Surga.
- Matius 6:25-34= hukum tentang iman dan percaya.
- Matius 7:1-6= hukum tentang penghakiman.
- Matius 7:7-11= hukum tentang pengabulan doa.
- Matius 7:12-23= hukum tentang berbuah-buah.
Malam ini pelajari Matius 5: 38-48, yaitu tentang hukum kemurahan.
Disini yang diajarkan adalah jangan membalas kejahatan dengan kejahatan (ketika ditampar) (ay. 38-39). Tapi kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Manusia cenderung membalas kejahatan dengan kejahatan, yang akan membuatnya semakin jahat dan hancur. Tapi kita yang di dalam terang harus membalas kejahatan dengan kebaikan.
Berjalan dari 1 mil ke 2 mil, artinya:
- Berjalan bersama dengan sesama dan Tuhan = perjalanan dalam tanda salib.
Ini adalah perjalanan yang semakin memberi kita kekuatan dan kemenangan, sampai ke kota Yerusalem Baru.
- Berjalan menuju peningkatan.
Wahyu 11:1, yang harus ditingkatkan adalah:
- Ibadah dan pelayanan,
- Penyembahan.
Kalau tidak meningkat, maka akibatnya:
- Kejadian 3:14, menjadi makanan ular = menjadi mangsa antikris.
- 1 Yohanes 2:18-19, menjadi sama dengan antikris, gugur dalam pengikutan kepada Tuhan.
Wahyu 4:1, hanya Firman Pengajaran (suara sangkakala) yang membuat ibadah kita bisa meningkat. Bukan lagi ibadah pelayanan dan penyembahan yang kebiasaan.
Tandanya adalah ada keubahan, ada kesetiaan, dan ada damai sejahtera(Ibrani 8:1-2), sebab dalam ibadah ada Yesus sebagai Imam Besar yang melayani.
Keubahan hidup adalah dimulai dari hati nurani, dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik, ini hanya bisa diubahkan oleh bunyi sangkakala. Ada banyak bunyi-bunyian yang lain, tapi tidak mampu mengubahkan hati nurani. Hati nurani yang baik adalah hati yang taat dan dan kuat(1 Petrus 3:19-21).
Wahyu 22:3-4, tanda ibadah yang sudah meningkat sampai ke takhta Tuhan adalah sampai memandang wajah Tuhan yang bagaikan matahari (Matius 17:1-2). Ini akan menghasilkan keubahan pada wajahkita, yaitu:
- Wajah muram karena sakit hati, karena ada dengki dan iri, diubahkan menjadi ada kasih Tuhan (Kejadian 4:6-7), dan menjadi wajah berseri-seri.
Lukas 24:17-21, juga wajah muram karena putus asa bisa diubahkan oleh bunyi sangkakala. - Wajah pucat karena kekuatiran, takut akan masa depan, akan segala yang dihadapi (Nahum 2:10), diubahkan menjadi berpengharapan.
- Wajah buruk yang sudah seperti binatang (2 Petrus 2:20-22) karena kembali mengulangi dosa-dosanya yang dulu, dihapuskan oleh bunyi sangkakala dan wajah diubahkan menjadi wajah yang indah.
- Wajah yang seperti setan (Matius 16:22-23) karena tidak mau mengikuti jalan salib, akan diubahkan sampai menjadi wajah yang sama mulia dengan Tuhan oleh bunyi sangkakala.
1 Tesalonika 4:13-17.
Sampai pada bunyi sangkakala yang terakhir, kita diubahkan sampai keubahan karakter(egois, emosi, ambisi, yang adalah bukan kasih), sehingga kita bisa bertemu Dia muka dengan muka. Manusia daging dengan segala karakter daging akan diubahkan menjadi manusia rohani yang akan bertemu dengan Tuhan.
Lewat penyembahan, kita mohon supaya Tuhan mengubahkan hati nurani kita, wajah kita, dan karakter kita.
1 Tesalonika 4:18.
Lewat bunyi sangkakala yang terakhir, kita akan bersama-sama dengan Tuhan selama-lamanya. Lewat masalah-masalah yang kita hadapi, itu adalah kesempatan bagi kita untuk berubah, sampai mengalami penderitaan tanpa salah (1 Petrus 4:1) seperti Tuhan tidak pernah berbuat dosa.
Tuhan memberkati.